Anda di halaman 1dari 36

ADAPTASI

FISIOLOGIS DAN
PSIKOLOGIS
PADA IBU POST
PARTUM
Tutor : Ns. Mariatul Kiftia, M.Kepr
Present by : ISS 6
PENGERTIAN
Post partum atau masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2033: 3).

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir Ketika alat-alat kandungan Kembali
seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdul Bari,2000 : 122).

Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera seletah kelahiran yang meliputi
minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran Reproduksi Kembali ke keadaan tidak hamil
yang normal.
(F Gary Cunningham, Mac Donald, 1995: 281).

Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya Kembali yang umumnya memerlukan wajtu 6-12 minggu (Ibrahim
C, 1998).
2
01 ADAPTASI
FISIOLOGIS
.
Perubahan fisik dalam tubuh manusia terjadi secara sistematik, karena perubahan-perubahan
pada kumpulan organ akan bergabung menjadi perubahan-perubahan anatomi fisiologi sistem
tubuh. Perubahan pada sistem tubuh ini akan memengaruhi adanya kebutuhan-kebutuhan
untuk adaptasi terhadap perubahan tersebut (Wahyuningsih, 2018). Berikut adalah perubahan
atau adaptasi fisiologis ibu pada masa post partum/masa nifas :

3
\
1. SISTEM
REPRODUK
SI
4
1. UTERUS
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan disebut involusi. Proses ini dimulai
segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus.

INVOLUSIO
INVOLUSIO
TEMPAT LOCHEA
UTERI
PLASENTA
Involusio adalah pemulihan uterus pada Pada pemulaan nifas, bekas plasenta Lochea Yaitu sekret dari kavum
ukuran dan kondisi normal setelah kelahiran mengandung banyak pembuluh darah uteri dan vagina pada masa nifas.
bayi.(Bobak, Lowdermilk, dan Jensen, 2005). besar yang tersumbat oleh trombus. Lochea dapat dibagi menjadi
Involusio terjadi karena masing-masing sel Biasanya luka yang demikian, sembuh beberapa jenis:
menjadi lebih kecil karena sitoplasma yang dengan menjadi parut. Hal ini disebabkan
berlebihan dibuang. Involusio disebabkan oleh karena dilepaskan dari dasar dengan
proses autolysis, dimana zat protein dinding pertumbuhan endometrium baru di bawah
rahim pecah, diabsorbsi dan kemudian pemukaan luka.
dibuang sebagai air kencing.

5
pembagian
lochea
01. Lochea purulenta, Terjadi infeksi, keluar
cairan seperti nanah berbau busuk.

02. Locheastatis, Lochea tidak lancar


keluarnya.

6
INVOLUSIO DAN LOCHEA
PEMBAGIAN LOCHEA
lochea lochea
03. rubra/cruenta
, 04. sanguinolenta
,
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput Berwarna merah dan kuning berisi darah
ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, dan lendir,yang keluar pada hari ke – 3
lanugo, dan mekonium, selama 2 hari sampai ke-7 pasca persalinan.
pasca persalinan.

lochea lochea
05. serosa 06. alba
Dimulai dengan versi yang lebih pucat Dimulai dari hari ke-14 kemudian makin
dari lochia rubra. Lochia ini berbentuk lama makin sedikit hingga sama sekali
serum dan berwarna merah jambu berhenti sampai 1 atau 2 minggu
kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berikutnya. Bentuknya seperti cairan putih
berdarah lagi pada hari ke -7 sampai hari berbentuk krim serta terdiri atas leukosit
ke-14 pasca persalinan. dan sel-sel desidua.
7
2. VAGINA DAN PERINEUM
Estrogen pascapartum yang menurun berperan dalam
pemisahan mukosa dalam vagina dan hilangnya rugae
(lipatan atau kerutan). Vagina yang semulanya sangat
teregang akan kembali secara bertahap ke ukuran
sebelum hamil, 6 sampai 8 minggu setelah bayi lahir.

Pada perineum terjadi robekan pada hampir semua


persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
persalinan berikutnya. Robekan perineum umumnya
terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila
kepala janin terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih
kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu
panggul bawah dengan ukuran yang lebih besar
daripada sirkumferensia suboksipito bregmatika. Bila
ada laserasi jalan lahir atau luka bekas episiotomi
lakukanlah penjahitan dan perawatan dengan baik. 8
3. SERVIKS & PAYUDARA
Serviks menjadi lunak segera setelah melahirkan. Delapan belas (18) jam
pascapartum, serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali
kebentuk semula. Serviks setinggi segmen bawah uterus tetap endematosa, tipis dan
rapuh selama beberapa hari setelah ibu melahirkan. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada serviks ialah segera postpartum bentuk serviks agak menganga seperti
corong. Warna serviks sendiri merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh
darah.

Selama kehamilan, payudara mengalami perubahan dalam persiapan untuk


menyusui. Sekitar hari ke 3 postpartum semua ibu menyusui maupun tidak menyusui
mengalami pembengkakan payudara, payudara menjadi lebih besar, tegas, hangat,
lembut, dan merasakan nyeri. Kolostrum cairan kekuningan mendahului produksi
ASI, mengandung lebih tinggi protein dan rendah karbohidrat serta mengandung
imunoglobulin G dan A yang memberikan perlindungan bagi bayi baru lahir selama
beberapa minggu awal kehidupannya. 9
2. SISTEM
KARDIOVASK
ULAR
10
volume, denyut, tanda-tanda vital & komponen
darah
Pada minggu ketiga dan keempat setelah bayi lahir, volume darah biasanya menurun sampai mencapai volume sebelum
hamil. Hal tersebut disebabkan oleh kehilangan darah selama proses melahirkan dan mobilisasi serta pengeluaran
cairan ekstravaskuler. Tiga perubahan fisiologis postpartum yang melindungi wanita yaitu :

01 02 03
Hilangnya sirkulasi uteroplasenta yang Hilangnya fungsi endokrin plasenta yang Terjadinya mobilisasi air ekstravaskuler
mengurangi ukuran pembuluh darah menghilangkan stimulus vasodilatasi yang disimpan selama wanita hamil.
maternal 10%-15%

Oleh karena itu syok hipovolemik tidak terjadi pada kehilangan darah normal. Denyut jantung, volume sekuncup, dan curah
jantung meningkat lebih tinggi dari masa hamil selama 30-60 menit setelah melahirkan karena darah yang biasanya
melintasi uteroplasenta tiba-tiba kembali ke sirkulasi umum. Komponen darah juga mengalami peningkatan meliputi,
hematokrit, hemoglobin, sel darah putih dan faktor koagulasi (Lowdermilk & Perry, 2011).
11
komponen darah yang
dimaksud :
varises sel darah
01. 03. putih
Varises akan segera mengecil dengan cepat leukosit normal pada kehamilan rata-rata sekitar
setelah bayi lahir, walaupun tidak hilang 12.000. selama 10 sampai 12 hari pertama setelah
semuanya. bayi lahir, leukosit antara 20.000 dan 25.000
merupakan hal yang umum.  
hematokrit dan .
faktor
02. hemogoblin 04. koagulasi
Selama 72 jam pertama setelah bayi lahir, volume Faktor-faktor pembekuan dan fibrinogen
plasma yang hilang lebih besar daripada sel darah biasanya meningkat selama masa hamil dan tetap
yang hilang. Penurunan volume plasma dan meningkat pada awal puerperium, Aktivitas
peningkatan sel darah merah dikaitkan dengan fibrinolitik juga meningkat selama beberapa hari
peningkatan hematokrit pada hari ke 3 sampai pertama setelah bayi lahir.  
hari ke-7 pasca partum.   12
3. SISTEM
PENCERNAA
N
13
nafsu makan, motolitias, dan
defekasi
Adanya penurunan tonus otot gastrointestinal dan motilitas usus setelah melahirkan dan
fungsinya akan normal kembali dua minggu setelah melahirkan. Konstipasi, ibu postpartum
beresiko sembelit karena:

1) Penurunan motilitas GI.


2) Penurunan aktivitas fisik.
3) Banyak mengeluarkan cairan pada waktu melahirkan.
4) Nyeri pada perineum dan trauma.
5) Wasir akan berkurang namun nyeri.
  
Setelah melahirkan ibu akan merasa lapar berikan diet biasa/makanan ringan, kecuali ibu
mengalami penyakit tertentu seperti diabetes. Penurunan berat badan terjadi dalam 2 sampai
3 minggu nifas.

14
4. SISTEM
URINARIA
15
hal-hal yang berubah :
DIURESIS URETRA & KANDUNG
KOMPONEN URIN
PASCAPARTUM KEMIH
Glikosuria ginjal yang diinduksi Diuresis pascapartum yang Trauma bisa terjadi pada uretra dan
oleh kehamilan menghilang. disebabkan oleh penurunan kandung kemih selama melahirkan,
Laktosuria positif pada ibu kadar estrogen, hilangnya yakni sewaktu bayi melewati jalan
menyusui merupakan hal yang peningkatan tekanan vena pada lahir. Dinding kandung kemih
normal. BUN (blood urea tungkai bawah, dan hilangnya dapat mengalami hiperemis dan
nitrogen), yang meningkat peningkatan volume darah edema, seringkali disertai daerah-
selama masa pascapartum, akibat kehamilan, merupakan daerah kecil hemoragi. Kombinasi
merupakan akibat otolisis uterus mekanisme lain tubuh untuk trauma akibat kelahiran,
yang berinvolusi. mengatasi kelebihan cairan. peningkatan kapasitas kandung
kemih setelah bayi lahir, dan efek
konduksi anastesi menyababkan
keinginan untuk berkemih
menurun.
16
5. SISTEM
ENDOKRIN
17
hormon yang berpengaruh :
oksitosin prolaktin
Selama tahap ketiga persalinan, hormon Hormon ini berperan dalam pembesaran
oksitosin berperan dalam pelepasan payudara untuk merangsang produksi
plasenta mempertahankan kontraksi, susu.
sehingga mencegah perdarahan.

hormon estrogen dan


plasenta progesteron
Selama hamil volume darah normal meningkat
Penurunan hormon human plecental lactogen walaupun mekanismenya secara penuh belum
(HPL), estrogen dan kortisol, serta placental dimengerti. Diperkirakan bahwa tingkat estrogen yang
enzyme insulinase membalik efek diabetogenik tinggi memperbesar hormon antidiuretik yang
kehamilan, sehingga kadar gula darah menurun mengikatkan volume darah. Di samping itu,
secara bermakna pada masa puerperium. Kadar progesteron mempengaruhi otot halus yang
estrogen dan progesteron menurun secara signifikan mengurangi perangsangan dan peningkatan pembuluh
setelah plasenta keluar, kadar terendahnya dicapai darah. Hal ini sangat mempengaruhi saluran kemih,
kira-kira satu minggu pasca partum ginjal, usus, dinding vena, dasar panggul, perineum
dan vulva, serta vagina.
18
6. SISTEM
NEUROLOGI
19
“Perubahan neurologis selama masa postpartum merupakan kebalikan adaptasi
neurologis yang terjadi saat wanita hamil. Sindrom carpal tunnel serta rasa baal
dan kesemutan yang terjadi pada saat kehamilan akan menghilang. Namun, tidak
jarang ibu mengalami nyeri kepala setelah melahirkan yang bisa disebabkan oleh
berbagai keadaan seperti hipertensi karena kehamilan dan stres. Lama nyeri
kepala bervariasi dari 1-3 hari atau sampai beberapa minggu, tergantung pada
penyebab dan efektivitas pengobatan”
— lowdermilk &
perry,2011
20
Penjelasan
7. SISTEM
RESPIRATOR
IK
21
Perubahan tekanan abdomen dan kapasitas rongga toraks setelah
melahirkan menghasilkan perubahan yang sangat cepat pada fungsi
pulmonal. Peningkatan terjadi pada volume residu, ventilasi istirahat,
dan konsumsi oksigen.
Terdapat penurunan dalam kapasitas inspirasi, kapasitas vital, dan
kapasitas pernapasan maksimum. Dalam 6 bulan pasca partum, fungsi
pulmonal kembali ke kondisi sebelum hamil. Namun, selama waktu
tersebut wanita memiliki respon kurang efisien terhadap olahraga. Lalu
kembalinya posisi dada setelah melahirkan bayi akibat penurunan
tekanan pada diafragma.

22
8. SISTEM
MUSKULOSKE
LETAL &
INTEGUMEN
23
penjelasan
Adaptasi sistem muskuloskeletal ibu pada masa postpartum mencakup hal-hal yang membantu relaksasi
dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu (Lowdermilk & Perry, 2011). Ambulasi pada umumnya
mulai 1-8 jam setelah ambulasi dini untuk mempercepat involusio rahim. Otot abdomen terus-menerus
terganggu selama kehamilan yang mengakibatkan berkurangnya tonus otot, yang tampak pada masa post
partum dinding perut terasa lembek, lemah, dan kendor. (sistem muskuloskeletal)

Striae yang diakibatkan karena regangan kulit abdomen akan tetap bertahan lama setelah kelahiran, tetapi akan
menghilang menjadi bayangan yang lebih terang. Bila terdapat linea nigra atau topeng kehamilan (kloasma),
biasanya akan memutih dan kelamaan akan hilang (Hamilton, 2005). Rambut halus yang tumbuh dengan lebat
pada waktu hamil biasanya akan menghilang setelah melahirkan, tetapi rambut kasar yang timbul sewaktu
hamil biasanya akan menetap. Konsistensi dan kekuatan kuku akan kembali pada keadaan sebelum hamil.
Diaforesis adalah perubahan yang paling jelas terlihat pada sistem integumen (Lowdermilk & Perry, 2011).
(sistem integumen)

24
9. SISTEM
KELENJAR
MAMAE
25
penjelasan

LAKTASI KOLOSTRUM AIR SUSU


Pada hari kedua post partum Dibanding dengan susu matur yang akhirnya Komponen utama air susu adalah protein, laktosa,
sejumlah kolostrum, cairan yang disekresi oleh payudara, kolostrum mengandung air dan lemak. Air susu isotonik dengan plasma,
disekresi payudara selama lima lebih banyak protein, yang sebagian besar adalah dengan laktosa bertanggung jawab terhadap separuh
hari pertama setelah kelahiran globulin, dan lebih banyak mineral tetapi gula dan tekanan osmotik. Protein utama di dalam air susu
bayi, dapat diperas dari putting lemak lebih sedikit. Meskipun demikian kolostrum ibu disintesis di dalam reticulum endoplasmik kasar
susu. mengandung globul lemak agak besar di dalam sel sekretorik alveoli. Asam amino esensial berasal
yang disebut korpustel kolostrum. dari darah, dan asam- asam amino non-esensial
sebagian berasal dari darah atau disintesis di dalam
kelenjar mamae. Kebanyakan protein air susu adalah
protein-protein unik yang tidak ditemukan
dimanapun. Juga prolaktin secara aktif disekresi ke
dalam air susu.

26
9. SISTEM
HEMATOLOGI,
IMUNOLOGI,
GASTROINTESTI
NAL
27
penjelasan
Sistem Hematologi
Terjadinya hemodilusi pada masa hamil.
Peningkatan cairan pada saat persalinan mempengaruhi kadar Hb dan Ht serta kadar eritrosit pada awal
postpartum.

Sistem Imunologi
Tidak terdapat perubahan yang signifikan pada sistem imun ibu pada masa postpartum.
Ibu dinyatakan membutuhkan vaksinasi rubella atau pencegah isoimunisasi Rh.

Sistem gastrointestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini disebabkan karena pada saat melahirkan
alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan colon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang
berlebihan pada waktu persalinan, kurang makan, haemoroid, dan laserasi jalan lahir.

28
02 ADAPTASI
PSIKOLOGIS
.
Menurut Bahiyatun (2009), adaptasi psikologis pada masa postpartum emrupakan penyebab
stress emosional terhadap ibu baru bahkan bisa menjadi kondisi yang sulit jika terjadi
perubahan fisik yang hebat. Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan
mengalami fase-fase antara lain:

3
\
30
beberapa psikologis
psikologis
psikologis kakek-nenek :
ayah  Nenek dari ibu ialah model yang penting dalam praktik
 Respon emosi pria terhadap peran seorang ayah,
kekhawatiran, kebutuhannya akan informasi akan perawatan bayi. Dukungan kakek dan nenek dapat menjadi
berubah-ubah sepanjang masa hamil disebut adaptasi pengaruh yang menstabilkan keluarga yang sedang
paternal. Adaptasi paternal, dimana ayah menunjukkan mengalami krisis perkembangan, seperti kehamilan dan
keterlibatan yang kuat dengan bayi. menjadi orangtua baru.
 Beberapa respon sensual, seperti sentuhan dan  Kakek nenek dapat membantu anak-anak mereka
kontak mata, keinginan ayah untuk menemukan hal- mempelajari keterampilan menjadi orang tua dan
hal yang unik ataupun hal yang sama dengan dirinya mempertahankan tradisi budaya.
merupakan karakteristik lain yang berkaitan dengan  Salah satu cara untuk membantu kakek-nenek menjembatani
kebutuhan ayah untuk merasakan bahwa bayi ini perbedaan generasi dan membantu mereka dalam memahami
adalah miliknya. konsep menjadi orangtua, yang digunakan oleh anak mereka,
ialah dengan menawarkan mereka untuk mengikuti kelas-
kelas persiapan

31
Orang tua terutama ibu, menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk bisa
membuat saudara kandung menerima bayi yang baru. Anak-anak yang lebih tua
terlibat aktif dalam persiapan kedatangan bayi. Ibu dan ayah menghadapi
sejumlah tugas yang terkait dengan penyesuaian dan permusuhan antar saudara.
Tugas-tugas berikut antara lain :
• Membuat anak yang lebih tua merasa dikasihi.
• Mengatasi rasa bersalah yang timbul dari pemikiran bahwa anak yang lebih tua
mendapat perhatian dan waktu yang lebih sedikit.
• Mengembangakan rasa percaya diri dalam kemampuan mereka mengasuh lebih
dari satu anak.
• Meyesuaikan waktu dan ruang untuk menampung bayi yang baru lahir.
• Memantau perlakuan anak yang lebih tua terhadap bayi yang lebih lemah dan
mengalihkan perilaku yang agresif.

psikologis siblings : 32
jenis-jenis gangguan post
partum
1. Post Partum Blues
Terjadi pada hari pertama sampai sepuluh hari setelah melahirkan dan hanya bersifat
sementara dengan gejala gangguan mood, rasa marah, mudah menangis (tearfulness), sedih
(sadness) nafsu makan menurun (appetite), sulit tidur (Pillitteri, 2003; Lynn & Piere, 2007).
Keadaan ini akan terjadi beberapa hari saja setelah melahirkan dan biasanya akan berangsur-
angsur menghilang dalam beberapa hari dan masih dianggap sebagai suatu kondisi yang normal
terkait dengan adaptasi psikologis postpartum. Apabila memiliki faktor predisposisi dan pemicu
lainnya maka dapat berlanjut menjadi depresi postpartum (Wong, 2002).
2. Depresi Post Partum
Gejala yang ditimbulkan antara lain kehilangan harapan (hopelessness), kesedihan, mudah
menangis , tersinggung, mudah marah, menyalahkan diri sendiri, kehilangan energi, nafsu makan
menurun (appetite), berat badan menurun, insomnia, selalu dalam keadaan cemas, sulit
berkonsentrasi, sakit kepala yang hebat, kehilangan minat untuk melakukan hubungan seksual dan
ada ide bunuh diri (Beck, 2001 ; Lynn & Piere, 2007).

33
jenis-jenis gangguan post
partum
Beck mengidentifikasi 13 faktor pencetus terjadinya postpartum depresi, antara lain:
● Depresi selama kehamilan.
● stress selama perawatan anak.
● Life stress , misalnya perceraian, perubahan status pekerjaan, krisis keuangan atau adanya perubahan pada status
kesehatan.
● Dukungan sosial dan emosional.
● Kecemasan selama kehamilan.
● Kepuasan hubungan dengan pasangan atau terhadap perkawinan, misal terkait dengan status keuangan, perawatan
anak, jalinan komunikasi dan kasih sayang dengan pasangan.
● Riwayat adanya depresi sebelum kehamilan.
● Temperamen bayi, bayi yang rewel dan tidak responsive akan membuat ibu merasa tidak berdaya.
● Ada riwayat postpartum blues.
● Harga diri, ibu yang mempunyai harga diri rendah menunjukkan ibu tersebut mempunyai mekanisme koping yang
negatif, merasa dirinya jelek/negatif dan merasa dirinya tidak mampu.
● Status sosial ekonomi.
● Status perkawinan.
● Kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan (Beck, 2001).

34
jenis-jenis gangguan post
partum
Mengalami depresi berat seperti gangguan yang dialami penderita
postpartum depresi ditambah adanya gejala proses pikir (delusion,
hallucinations and incoherence of association) yang dapat mengancam
dan membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayinya sehingga sangat
memerlukan pertolongan dari tenaga professional, yaitu psikiater dan
pemberian obat

(olds, 2000; pillitteri, 2003; lynn & piere, 2007).

post partum psikosis 35


resources

● Karjatin, Atin. 2016. Keperawatan Maternitas. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan
● Lowdermilk, D. L. & Perry, S. E., 2011. Maternity and Women's Health Care. 9th ed.
Philadelphia: Mosby Elsevier.
● Bobak, Lowdermilk dan Jensen. 2010. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
● Padila. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika
● Reeder, Martin, Griffin. 2014. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
● Suherni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Nifas. Yogyakarta : Fitramaya.
● Varney,H., 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC.
● Sulfianti,dkk. 2021. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Penerbit Yayasan Kita Menulis
● Aritonang,dkk. 2021. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas Disertai Kisi-Kisi
Soal Ujian Kompetensi. Penerbit Deepublish (Grup Penerbitan Cv Budi Utama)
● Dewi. 2020. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3. Penerbit Media Sains Indonesia
● Hamilton, P. M., 2005. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Edisi ke 6 ed. Jakarta: EGC
● Armini, Ni Ketut Alit., Dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan Maternitas 2. Surabaya:
Universitas Airlanga
36

Anda mungkin juga menyukai