Anda di halaman 1dari 35

Asuhan

Keperawatan Pada
Ibu Post Partum
Duta Iss 4 Tik 6
Anggota Duta Iss 4
NO NIM NAMA
1 2012101010060 RAHMAH ADILAH
2 2012101010062 ECY OKTAVIANA MONICHA
3 2012101010142 NAYLA FITRIA
4 2012101010158 MISS ASMA YUSOF
5 2012101010004 ZARATUNNISA
6 2012101010054 AFRIANI
7 2012101010055 WARDATUL ULLYA
8 2012101010136 EGGY REGINA
9 2012101010019 ANI SAFAHIRA
10 2012101010020 DEA OKTA YOLANDA
11 2012101010032 RAZI JILLI
12 2012101010033 DINA SYAWALINA
13 1812101010052 Ameliya Ananda
14 2012101010034 NAILUSSADAH
15 2012101010154 ISRA AINA
16 2012101010040 WESI NIDESI
17 2012101010041 FAJRA MUNIRAH
18 2012101010024 BARLIAN
19 2012101010025 REYHAN PUTRI HANDAYANI
Table of Contents
01 02 03
Pengkajian Diagnosa Intervensi
keperawatan Keperawatan

04 05 06
Implementasi Evaluasi Contoh Kasus
Keperawatan
01
Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan
dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial
maupun spiritual dapat ditentukan. Tahap ini mencakup tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, analisis
data dan penentuan masalah kesehatan serta keperawatan. Hal-hal yang diperiksa pada pengkajian
adalah sebagai berikut :

a. Identitas pasien
b. Riwayat haid
c. Riwayat perkawinan
d. Riwayat obsterti
e. Riwayat penyakit terdahulu
f. Riwayat kesehatan keluarga
g. Genogram keluarga
h. Pola nutria
i. Pola istirahat dan tidur
j. Pola emilinasi
k. Personal higine
l. Aktivitas
m. Kemampuan mobilisasi
n. Konsep diri
o. Pemeriksaan fisik
p. Pemeriksaan laboratorium
02
Diagnosa
keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah masalah, kekuatan, atau risiko yang diidentifikasi pada
klien, keluarga, kelompok, atau komunitas. Diagnosa Keperawatan yang di peroleh untuk
post partum normal menurut Nanda, 2015-2017 adalah :

a) Nyeri berhubungan dengan involusi uterus, nyeri setelah melahirkan.


b) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan laserasi dan proses persalinan.
c) Resiko menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan cara perawatan
payudara bagi ibu menyusui.
d) Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit (pendarahan) berhubungan dengan
kehilangan darah dan intake ke oral
e) Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal psikologis,proses persalinan
dan proses melelahkan
f) Defisiensi mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurang sumber
informasi.
g) Resiko Cedera pada proses persalinan
h) Retensi Urin (kekurangan urin) berhubungan dengan efek persalinan
03
Intervensi
Keperawatan
Intervensi Keperawatan adalah adalah berbagai perawatan, berdasarkan penilaian
klinis dan pengetahuan, yang dilakukan oleh seorang perawat untuk meningkatkan hasil
klien/pasien. Intervensi keperawatan yang dilakukan antara lain :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (biologi, kimia, fisik,psikologis), kerusakan
jaringan.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang cara perawatan vulva
3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan
darah dan intake ke oral
4. Gangguan polatidur berhubungan dengan respon hormonal psikologis,proses persalinan
dan proses melelahkan.
5. Resiko menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan cara
perawatan payudara bagi ibu menyusui
6. Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurang
mengenai sumber informasi
04
Implementasi
Keperawatan
Tindakan keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada tahap
ini, perawat yang akan memberikan perawatan kepada pasien dan
sebaiknya tidak bekerja sendiri tetapi juga melibatkan tenaga medis
yang lain untuk memenuhi kebutuhan pasien.
05
Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang
sistematis dan terencana tentang kesehatan pasien dengan
tujuan/kriteria hasil yang telah ditetapkan, dilakukan
dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan tenaga
medis yang lain agar mencapai tujuan/kriteria hasil yang
telah ditetapkan
06
Contoh kasus
Seorang perempuan berusia 30 tahun P3A0 melahirkan bayi laki-lakinya 6 jam yang lalu
secara normal, plasenta lahir lengkap, bayi langsung menangis, BB 2800 gram, PB 48 cm.
Pasien mengeluh haus serta sakit di area jaitan perineum dan di bagian perut. hasil
pemeriksaan didapatkan TD 100/70 mmHg, Nadi 89x/menit, suhu 37,2 °C, TFU 2 cm di
bawah umbilicus, skala nyeri 6, perdarahan 600 ml, ibu tampak lemah, keluar keringat
banyak, bibir kering, bayi menangis dan ibu belum menyusui. Pasien mengatakan lemah
terkadang merasa kedinginan dan nyeri pada jahitan epiostomi, pasien juga mengatakan
payudaranya sakit saat disentuh dan susah dalam menyusui bayinya karna asinya tidak
keluar. Pasien juga mengatakan sulit untuk buang air kecil.
Pengkajian
A. Data Umum Klien B. Data Umum Kesehatan Saat ini
Inisial klien Ny. Melati usia 30 tahun,status perkawinan
menikah, pekerjaan pegawai kantor, pendidikan terakhir S1. Inisial • Status obstetric
suami Tn.K usia 30 tahun, status perkawinan menikah, pekerjaan
karyawan, pendidikan terakhir S1. Klien nifas hari kedua, kelahiran pertama, dan
tidak pernah abortus. Bayi klien rawat gabung dalam
● Riwayat kehamilan dan persalinan saat ini 
Persalinan ini merupakan pengalaman pertama bagi ruangan yang sama dengan Ny.Melati. Sehingga
Ny.Melati. Anak pertama lahir pada tanggal 13 September 2021, Ny.Melati dapat memberikan ASI secara langsung kepada
tipe persalinan normal, berjenis kelamin perempuan dengan berat bayinya dan dapat mengurus bayinya secara mandiri.
lahir 2800 gram, lahir dengan keadaan normal dan begitu lahir
langsung menangis spontan.  • Keadaan umum
● Riwayat ginekologi Klien tidak mempunyai penyakit pada
organ reproduksi   Keadaan umum klien saat ini baik, kesadaran
● Masalah ginekologi Tidak ada  komposmentis, TD 100/70 mmhg, Nadi 89x/menit, Suhu
● Riwayat keluarga berencana Tidak ada. Ny.melati 37,2 ˚C, pernafasan 18x/menit, BB 70 kg, TB 153 cm.
berencana akan menggunakan alat kontrasepsi non –
hormonal yaitu IUD
C. Hasil Pemeriksaan Fisik

1. Kepala Leher 2. Dada dan axial


● Kepala : Rambut bersih,tidak ada ● Jantung : Irama teratur, tidak
rambut rontok, tidak ada benjolan.  ada sakit pada bagian dada 
● Mata : Konjungtiva an-anemis, ● Paru :Vesikular, irama teratur,
Sklera an-ikterik  tidak menggunakan otot
● Hidung : Tidak ada cairan, tidak ada pernafasan 
sinusitis, tidak ada benjolan   ● Payudara : Bersih, simetris,
● Mulut : Lembab, tidak ada sariawan
areola hiperpigmentasi 
● Telinga : Bersih, tidak ada serumen
● Putting susu : Sejajar, sinistra:
● Leher :Tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran exverted, dextra: flat
kelenjar getah bening, dan tidak ada colostrum (+), ASI keluar tapi
hiperpigmentasi.  sedikit 
● Axila : Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
3. Abdomen

1. kontraksi baik, posisi midline,


teraba keras. 
2. Kandung kemih :klien
mengatakan dapat BAK meski
sedikit dan nyeri ketika  BAK. 
3. Fungsi pencernaan : Baik
D. Perineum dan genital  E. Ekstermitas F. Pola Emilinasi
a) Vagina : Integritas kulit elastis, tidak ada
edema, tidak ada memar tidak ada Pada ekstermitas
hematom Klien mengatakan
b) Perineum : terdapat episiotomy tanda atas tidak ada edema,
REEDA Redness: ada dapat BAK namun hanya
c) Edema : Tidak ada tidak ada kesemutan/
d) Echimosis: Tidak ada sedikit, dan saat BAK
e) Discharge: Tidak ada baal, begitupun pada
f) Approximate: Baik masih terasa ngilu..
g) Kebersihan : Terlihat bersih ekstermitas bawah juga
h) Lochea : lochea rubra, jumlah darah
yang keluar sekitar 50cc, warna merah tidak ada edema, saat
terang, konsistensi cair, bau amis khas
seperti menstruasi patella di perkusi
i) Hemorrhoid : Tidak ada
terdapat refleks, tanda
human sign (-).
G. Istirahat dan kenyamanan H. Keluhan ketidaknyamanan
Ny.Melati tampak lemah Klien mengatakan
terkadang merasa nyeri pada jahitan
kedinginan. Ny melati juga epiostomi dan
mengalami kesulitan tidur
dikarenakan nyeri yang
terasa panas pada
terdapat pada jahitan kemaulannya.
epiostomi

I. Mobilisasi dan latihan J. Nutrisi dan cairan


Tingkat mobilisasi Asupan nutrisi klien
Ny.Melati saat ini 1 porsi dengan nafsu
baik. Ny.Melati makan baik, asupan
sudah dapat cairan klien cukup
berjalan secara yaitu sebanyak 1.000
mandiri. ml/ hari.
K. Keadaan Mental L. Kemampuan Menyusui
Adaptasi psikologis klien saat ini
Ny.Melati mengatakan payudara
sedikit cemas karena ASI tidak
skit saat disentuh dan susah dalam
keluar. Ny.Melati menerima bayi
menyusui bayinya karena asi nya
dengan perasaan sangat gembira
tidak keluar.
atas kelahiran putri pertamanya.

M. Pemeriksaan penunjang N. Obat-obatan


Hemoglobin 11,3 gr/dl Klien tidak terpasang infuse
Leukosit 9,500 /ul Terapi oral: vitamin a 2x1 tablet
Trombosit 196 /ul Cefixime 2x 100 mg
Eritrosit 4,02 /ul Laxadine syrup 3x1 sendok makan
Hematokrit 33% Moloco b12 3x1 tablet Urispas 2x1
tablet Terapi supocitoria : tramal
3x1
Data Etiologi Masalah
Ds: Trauma pada perineum Nyeri Akut
“nyeri pada bagian kemaluan “
“ sakit pada jahitan episiotomi “

Do: 
1. Nyeri 
P : involusi uterus
Q : nyeri tajam 
R : perineum 
S:6
T : nyeri muncul dengan frekuesi
sering
 
2. Ekspresi wajah merintih

3. TTV 
TD = 100/70 mmHg
HR= 80x/menit
RR= 18x/menit
T= 37,3 C 

4. Pasien terlihat menahan nyeri


Data Etiologi Masalah
Ds: Trauma Jalan Lahir, Episiotomi Resiko Infeksi
“ Terasa Panas Pada
Kemaluan”

Do: 
1. Pasien Tampak Lemah

2. Ttv 
Td = 100/70 Mmhg
HR= 80x/Menit
RR= 18x/Menit
T= 37,2 C 
Leukosit : 9.500

3. Skala Nyeri 6
Data Etiologi Masalah
Ds: Kurang Pengetahuan Orang Tua Ketidakefektifan Pemberian ASI 
“ Tidak Keluarnya Asi Ibu Saat Tentang Teknik Menyusui
Menyusui Bayi”
‘’ Pasien Mengatakan Sakit Jika
Payudaranya Disentuh”

Do: 
1. Payudara Teraba Keras,
Penuh, Hangat
2. Pasien Terlihat Meringis Saat
Payudaranya Di Pegang 
3. Puting Susu Menonjol
Diagnosa Keperawatan

1 Nyeri akut b.d trauma pada perineum

2 Risiko infeksi b.d trauma jalan lahir,episiotomi

3 Ketidakefektifan menyusui b.d kurangnya pengetahuan orang tua


tentang teknik menyusui
Intervensi Keperawatan
No. Diagnose NIC NOC Rasional
(Kiteria hasil)
(Nyeri akut b.d. Trauma Setelah dilakukan tindakan • Kaji PQRS secara • menentukan intervensi
perineum ) keperawatan selama 3x 24 jam komprehensif keperawatan sesuai skala nyeri
diharapkan masalah nyeri teratasi • Ajarkan penggunaan teknik • mengurangi rasa nyeri
dengan kriteria hasil : non-farmakologi ( rileksasi, • mengetahui bagaimana kontrol
terapi musik, massage, dan faktor lingkungan terhadap
 Skala nyeri 0-1 pemberian aromatheraphy) nyeri
 ekspresi wajah rileks • Kontrol Faktor lingkungan • mengurangi  ketegangan dan
 pasien mengatakan nyeri • berikan kompres panas/ memberikan rasa nyaman
berkurang  dingin pada daerah perineum bagian perineum
• bersihkan perineum dengan • mencegah infeksi 
cara benar, mengganti • memberikan rasa nyaman
pembalut dengan benar • mengurangi intensitas nyeri
• ajarkan teknik duduk dan
berbaring miring disalah satu
sisi melalui otot gluteus
• kolaborasi pemberian
analgesic
No. Diagnose NIC NOC Rasional
(Kiteria hasil)

Risiko infeksi b.d trauma Setelah dilakukan • Pantau tanda – tanda vital • merupakan acuan untuk
jalan lahir, episiotomi Asuhan Keperawatan • Pantau gejala  infeksi mengetahui keluhan
selama 3 x 24 jam masalah • Kaji factor yang  dapat yang Utama pasien
dapat teratasi dengan kriteria dapat meningkatkan • Sebagai tanda proses
hasil : kerentanan terhadap infeki  penyakit
1. Klien bebas dari tanda dan • Pantau dan amati praktek • Untuk meminimalisirterjadin
gejala infeksi  personal hygiene untuk ya  luka yang
2. Menunjukan kemampuan perlindungan terhadap menimbulkaninfeksi 
untuk mencegah timbulnnya infeksi  • Mencegah infeksi 
infeksi  • Ajarkan klien kebersihan • Meminimalisir kontak
3. Menunjukan prilaku hidup tentang cara mencuci tangan langsung dengan
sehat  dengan benar mikroorganisme 
• Beritahu klien bagaimana • mempercepat penyembuhan
perawatan vulva hygiene mengurangi resiko infeksi 
• Kolaborasi dalam • menghambat pembentukan
pemberian Antibiotic sel bakteri sehingga
prosesinfeksi tidak terjadi 
No. Diagnose NIC NOC Rasional
(Kiteria hasil)

(Ketidakefektifan Setelah dilakukannya • Kaji pengetahuan • Mengetahui


menyusui b.d Kurang intervensi keperawatan klien tentang ketidaktahuan klien
pengetahuan orang 3x45 menit pertemuan pemberian asi. tentang pemberian
tua tentang teknik diharapkan : • Menyiapkan ASI
menyusui) 1. Ibu dapat seorang ibu baru • Pasien dapat
melakukan  dan untuk menyusui memahami dan
memberikan ASI bayinya. mempraktekan cara
efektif • Beri dukungan menyusui yang
emosional pada efektif.
ibu. • Klien dapat lebih
semangat
memberikan asi.
Implementasi keperawatan
Dx Implementasi
(Nyeri akut • Melakukan pengkajian PQRS secara komprehensif
b.d. Trauma • Mengajarkan penggunaan teknik non-farmakologi ( rileksasi, terapi musik,
perineum ) massase, dan pemberian arpmatheraphy)
• Mengontrol Faktor lingkungan
• Memberikan kompres panas/ dingin pada daerah perineum
• Membersihkan perineum dengan cara benar, mengganti pembalut dengan
benar
• Mengajarkan teknik duduk dan berbaring miring disalah satu sisi melalui
otot gluteus
• Mengkolaborasi pemberian analgesik
Dx Implementasi

Risiko infeksi b.d • Memantau tanda – tanda vital


trauma jalan lahir, • Memantau gejala infeksi
episiotomi • mengkaji factor yang dapat yang dapat meningkatkan Kerentanan
terhadap infeksi 
• Memantau dan amati praktek personal hygiene untuk Perlindungan
terhadap infeksi 
• Mengajarkan klien kebersihan tentang cara mencuci tangan dengan benar 
• Memberitahu klien bagaimana perawatan vulva hygiene
• Mengolaborasi dalam pemberian Antibiotic
Dx Implementasi
(Ketidakefektifan • Mengkaji pengetahuan pasien dan keluarga tentang menyusui yang
menyusui b.d Kurang efektif.
pengetahuan orang tua • Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menyusui yang efektif.
tentang teknik • Mempersilahkan pasien bertanya dan mempraktekan cara menyusui
menyusui) yang efektif.
Evaluasi
Dx Evaluasi
(Nyeri akut b.d. Trauma perineum ) S : “sudah tidak terlalu nyeri dibagian kemaluan “
“ mulai bisa tidur “

O : a. nyeri : P : involusi uterus


                     Q : Tidak ada
                     R : perineum
                     S : 1
                     T : terkadang
      b. Ekspresi wajah tampak rileks
      c. TTV : 
                    1.TD : 120/80 mmhg
                    2. HR= 80x/menit
                    3. RR= 20x/menit
                    4. T= 37,5 C 

A : masalah teratasi 
 skala nyeri 1
 ekspresi wajah rileks
 nyeri pada perineum dan episiotomi berkurang

P : intervensi dihentikan
Dx Evaluasi
Risiko infeksi b.d trauma jalan lahir, S  : Klien mengatakan tidak ada tanda – tanda
episiotomi infeksi 

O  : 
1. Luka jahitan  perineum tidak ada
tanda – tanda  infeksi
2. Tanda – tanda vital dalam batas normal 
                    1.TD : 120/80 mmhg
                    2. HR= 80x/menit
                    3. RR= 20x/menit
                    4. T= 37,5 C 

A  : Masalah teratasi 

P  : Intervensi dihentikan 
Dx Evaluasi
(Ketidakefektifan menyusui b.d Kurang S : 
pengetahuan orang tua tentang teknik “bayi sudah tidak rewel karena telah diberikan ASI
menyusui) yang cukup”.
“sudah paham cara menyusui yang efektif”.

O:
Ibu telah mampu menyusui dengan tehnik yang
efektif.

A:
Masalah klien teratasi.

P:
Intervensi diberhentikan.
Referensi
1. Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11 editor
T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.
2. Wilkinson, J., & Ahern, n. R. (2016). Buku Saku Diagnosis keperawatan edisi 10
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC.
3. Armini dkk. (2016). Buku Ajar Maternitas 2. Surabaya : Tim Pustaka Saga
4. Karjatin, Atin. (2016). Buku Keperawatan Maternitas. Kebayoran Baru : Kementrian
Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai