• Pengertian
• Distribusi Normal
• Distribusi Normal Baku
• Perhitungan Peluang
1
DISTRIBUSI PELUANG
PENDAHULUAN
• Setiap peristiwa akan mempunyai peluangnya masing-
masing, dan peluang terjadinya peristiwa itu akan
mempunyai penyebaran yang mengikuti suatu pola
tertentu yang di sebut dengan distribusi.
Variabel acak
Sebuah ukuran atau besaran yang merupakan hasil suatu percobaan
atau kejadian yang terjadi acak atau untung-untungan dan mempunyai
nilai yang berbeda-beda.
0,3989
X = μ sebesar ------------
σ
Sumbu ( X )
(μ-3σ) X=μ (μ+3σ)
Md = Mean = Mo
6
Mean ± 1 SD → luas daerahnya
= 68,27 %.
1 SD
Md = Mean = Mo Sumbu ( X )
7
Mean ± 2 SD → luas
daerahnya = 95,45 %.
Mean = ± 2 SD
Md = Mean = Mo Sumbu ( X )
8
- Mean ± 3 SD →
luas daerahnya =
99,73 %.
Mean ± 3 SD
Md = Mean = Mo Sumbu ( X )
9
DISTRIBUSI NORMAL
10
DEFINISI KURVA NORMAL
Bila (X) adalah suatu variabel random normal dengan nilai
tengah μ dan variance σ2, maka persamaan kurva
normalnya adalah :
1
n(x; μ, σ) = -------------- e -½ ( x - μ / σ) ² , untuk - ∞ < x < + ∞
√ 2 πσ
1 - 12 x / 2
f ( x) e x
2
Sedangkan dalam hal ini : π = 3,14159.. Dan e = 2,71828…
11
Contoh :
Kurva normal dengan standar deviasi (σ1 = σ2), dan ( μ1 < μ2 )
Perhatikan : Tinggi dan lebar kurva sama
μ1 = 10 μ2 = 20 Sumbu ( X )
12
Contoh :
Kurva normal dengan standar deviasi σ1 < σ2 dan ( μ1 = μ2 )
Perhatikan : Kurva A lebih tinggi dari kurva B, tetapi lebih sempit
Kurva (A)
σ1
Kurva (B)
σ2
μ1 = μ2
Sumbu ( X )
13
Contoh :
Kurva normal dengan standar deviasi σ1 dan σ2 tidak sama serta μ2 dan μ2 juga
tidak sama
Perhatikan : tingi, letak puncak dan lebar kurva berbeda
Kurva (A)
σ1
Kurva (B)
σ2
μ1 μ 1 < μ2 μ2 Sumbu ( X )
14
Luas Daerah Dibawah Kurva Normal = Peluang
Sumbu ( X )
X1 X2
b b x
1
1 2 2
P(a x b) f(x)dx
2 2
e
15
dx
a a
Luas Daerah Dibawah Kurva Normal = Peluang
Sumbu ( X )
X1 X2
16
DISTRIBUSI NORMAL BAKU
Definisi. Distribusi peubah acak normal dengan rataan (μ)= 0
dan variansi (σ)=1 disebut dengan distribusi normal baku
(standard normal distributiion)
Diperoleh dengan tranformasi nilai x ke z
Transformasi x ke Z
2
x2 x z2
1 1 z
2
1 2 1
P(x1 x x 2 )
2 2 e dx
2 2 e 2 dx
x1 z1
z2
n(z, 0,1) dx P(z1 z z2 )
z1
17
DISTRIBUSI NORMAL BAKU
18
DISTRIBUSI NORMAL BAKU
X–μ
Z = ---------------
σ
19
DISTRIBUSI NORMAL BAKU
20
DISTRIBUSI NORMAL BAKU
X1 – μ X2 – μ
Z1 = --------------- Dan Z2 = ---------------
σ σ
21
DISTRIBUSI NORMAL BAKU
Sebaran transformasi
Sebaran asal
σ=1
X1 X2 μ (X) z1 z1 0 (z )
23
Sebaran transformasi (distribusi normal standar mean = 0, SD = 1)
X2 – μ
Z2 = ----------
σ
Sebaran observasi
X1 – μ Z1 0 Z2
Z1 = ----------
σ
Sumbu ( X )
X1 X X2
24
Contoh
Hitunglah peluang Z lebih kecil dari pada 1.74.
Penyelesaian sebagai berikut :
Penyelesaian
Carilah nilai z yang sama dengan 1.7 pada kolom paling kiri.
Telusuri sepanjang baris tersebut sampai kolom dibawah 0.04, disitu
ditemukan nilai 0.9591. sehingga P( Z < 1.74 ) = 0.9591
0.0409
0.50 0.4591
0.9591
25
Contoh soal 1:
Suatu sebaran normal dengan μ = 50 dan σ = 10. Hitunglah
peluang bahwa X mengambil sebuah nilai antara 45 dan 62
Penyelesaian :
Nilai z1 padanan x1 = 45 dan z2 padanan x2 = 62
Untuk z1 = 45 – 50 / 10 = - 0.5 ; X–μ
Z = ---------------
Untuk z2 = 62 – 50 /10 = 1.2 σ
Dengan demikian :
P (45 < X < 62) = P( - 0.5 < Z < 1.2 )
26
P( - 0.5 < Z < 1.2 ) diperlihatkan melalui daerah gelap
pada kurva
Luas daerah ini diperoleh melalui, pengurangan nilai luas
daerah sebelah kanan z2 = 1.2 dengan z1 = - 0.5 dengan
menggunakan z (atau hitung dari MS Excel):
Luas Kurva dari 0 sampai 1.2 P(45 < X < 62) = P(- 0.5 < Z < 1.2)
(tabel) = P(+Z < 1.2) – P(- Z < - 0.5)
= (0.5 + 0.3849) – (0.5 - 0.1915)
= 0.8849 – 0.3085 = 0.5764
Luas =
Luas Kurva dari 0 ke
0.5764
kiri = 0.5
27