Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KRITIS

EVALUASI DAN MONITORING KLIEN POST OPERASI DENGA


N UNSTABLE

KELOMPOK 3 :

GIRDA FIONA AMARIA


MISBACHUL MUNIR
NATASYA PUTRI
NURHIDAYANTI
NURMIATI
RARA KUNANTI
RISKY ANANDA

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Abdul Kadir Hasan, SST., M.Kes
Post operasi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi
selanjutnya (Uliyah dan Hidayat, 2008).
Pada masa evaluasi dan monitoring post operasi, kesadaran penderita belum
pulih secara sempurna sehingga kecenderungan terjadinya sumbatan jalan
napas lebih besar dan ditambah lagi reflek perlindungan seperti reflek batuk,
muntah maupun menelan belum kembali normal, kemungkinan terjadiaspirasi
yang sangat di rasakan dimana pengaruh obat anestesi dan trauma
pascaoperasi masih belum hilang dan masih mengancam status respirasi dan
kardiovaskuler penderita. Upaya pengamatan yang amatcermat terhadapt
anda-tanda vital penderita merupakan modal dasar yang amat ampuh dalam
mencegah penyulit yang tidakdiinginkan.
Pasca anestesia merupakan periodekritis, yang segeradimulai setelah
pembedahan dan anestesia diakhiri sampai pasien pulih dari pengaruh
anestesia.Risiko pasca anestesi dapat di bedakan berdasarkan masalah-masalah
yang akan dijumpai pasca anestesia/bedah dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok :
1. Kelompok I
Pasien yang mempunyai risiko tinggi gagal napas dan gangguan hemodinamik
pasca anestesia/bedah.
2. Kelompok II
Sebagian besar pasien pasca anestesia/bedah termasukdalam kelompk ini,
tujuan perawatan pasca anestesia/bedah adalah menjamin agar pasien
secepatnya mampu menjaga keadekuatan respirasinya dan kestabilan
kardiovascular.
3. Kelompok III
Pasien yang menjalani operasi kecil, singkat dan rawatjalan. Pasien pada
kelompok ini bukanhanyafungsirespirasinyatetapiharusbebasdari rasangantuk,
ataksia, nyeri dan kelemahanotot, sehinggapasienbisakembalipulang.
Pada fase ini fokus pengkajian meliputi efek agenanestesi dan memantau
fungsi vital serta mencegah komplikasi. Aktivitas keperawatan kemudian
berfokus pada peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan
penyuluhan,perawatan tindak lanjut dan rujukan yang penting untuk
penyembuhan dan rehabilitasi serta pemulangan kerumah.Menurut Majid
(2011) mengatakankomplikasi post operasi adalah perdarahan dengan
manifestasi klinis yaitu gelisah, gundah, terus bergerak, merasa haus, kulit
dingin-basah-pucat, nadi meningkat, suhu turun, pernapasan cepat dan dalam,
bibir dan konjungtiva pucat dan pasien melemah.
TANDA – TANDA PASIEN SADAR POST PERASI DENGAN
KONDISI UNSTABLE
Respirasi: kepatenan jalan napas, kedalaman, frekuensi dan karakter
pernapasan, sifat dan bunyi napas
1. Sirkulasi
2. Neurologi
3. Drainase
4. tingkat kesadaran
5. adanya fungsi refleks protektif
6. aktivitas kemampuan untuk menggerakan ekstremitas.
7. warna kulit
8. status cairan
9. kondisi area operatif
PENANGANAN PASIEN POSTOPERASI DENGAN KONDISI
UNSTABLE

1. melakukan penilaian kondisi pasin prabedah


2. memantau fungsi vital pasien,sebelum,selama dan sesudah operasi
3. memahami/menafsirkan pemeriksaan fisik,anamnesis(penelusuran riwayat
medis)
4. memahami cara mengatur posisi pasien yang aman dan nyaman selama
operasi.
5. Menentukan jenis anastesi dan mengobservasi kondisi pasien sebelum
dibius,selama pasien berada dibawah efek anestesi,hingga pasca pembiusan.
6. Memahami pengelolaan trauma maupun kondisi darurat yang mengancam
nyawa pasien dan mampu melakukan penanganan awal dan satbilitas kondisi
tersebut.
7. Mampu mengelola jalan napas dan menggunakan sungkup muka,sungkup
laring ,dan intubasi pada jalan nafas.

Anda mungkin juga menyukai