Anda di halaman 1dari 2

A.

Definisi
Acute coronary syndrome adalah istilah untuk tanda-tanda klinis dan gejala
iskemia miokard: angina stabil, non-ST segmen elevasi miokard infark, dan elevasi
ST-segmen infark miokard. Sindrom koroner akut (SKA) merupakan satu dari tiga
penyakit pembuluh darah arteri koroner, yaitu: ST- Elevasi infark miokard (30%),
Non ST-Elevation infark miokard (25%) dan Angina Pectoris tidak stabil (25%).
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen miokardium. Bila kebutuhan oksigen miokardium
meningkat t, maka suplai oksigen juga harus meningkat. Peningkatan kebutuhan
oksigen terjadi pada: takikardia, peningkatan kontarktilitas miokard, hipertensi,
hipertrofi, dan dilatasi ventrikel. Untuk meningkatkan siplai oksigen dalam jumlah
yang memadai aliran pembuluh koroner harus ditingkatkan. Sindrom koroner akut
dapat dikalsifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Akut ST-elevasi MI(STEMI)
STEMI terjadi karena sumbatan yang komplit pada arteri koroner. Jika tidak
dilakukan pengobatan akan dapat menyebabkan kerusakan miokardium yang lebih
jauh. Pada fase akut pasien resiko tinggi untuk mengalami fibrilasi ventrikel atau
takhikardi yang dapat menyebabkan kematian. Bnatuan medis harus segera
dilakukan.
2. Non-ST-elevasi MI(NSTEMI)
Pada beberapa pasien dengan NSTEMI, mereka memiliki resiko tinggi untuk
terjadi kemacetan pembuluh darah koroner,yang dapat mnyebabkan kerusakan
miokardium yang lebih luas dan aritmia yang dapat menyebabkan kematian.
Resiko untuk terjadi sumbatan dapat terjadi pada beberapa jam pertama dan
menghilangkan dalam seiring dengan waktu.
3. Unstable angina pectoris
Angina tidak stabil didefinisikan sebagai kejadian salah satu atau bberapa dari
kejadian berikut:
 Angina terjadi pada waktu periode waktu tertentu dari mulai beberapa hari
mulaimeningkat dalam serangan. meningkatan itu disebabkan karena faktor
pencetus yang lebih sedikit atau kurang.
 Episode angina sering berulang dan tidak dapat diprediksi. Angina tidak stabil
tidak pencetus karena olahraga tidak begitu jelas. Biasanya terjadi dalam
waktu pendek dan hilang dengan sponan atau dapat hilang sementara dengan
cara minum glyceryl trinitrate (GTN) sub lingual.
 Tidak ada pencetusannya dan nyeri dada yang memanjang. Tidak adad bukti
adanya myokardial infark.
B. Etiologi
Etiologi penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan, penyumbatan,
atau kelainan pembuluh darah arteri koroner. Penyempitan atau penyumbatan
pembukuh darah tersebut dapat mrnghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering
ditandai dengan nyeri. Dalam kondisi yang parah, kemampuan jantung memompa
darah dapat hilang. Hal ini dapat merusak sistem pengontrol irama jantung dan
berakhir dengan kematian (Hermawatirisa, 2014).
Dari faktor resiko tersebut ada yang dikenal dengan faktor resiko mayor dan
minor. Faktor resiko mayor meliputi hipertensi, hiperlipidemia, merokok dan obesitas
sedangkan faktor resiko minor meliputi DM, stres, kurang olahraga, riwayat keluarga,
usia dan seks. Menurut D. Wang (2005) faktor resiko ACS pada wanita meliputi
obesitas, riwayat keluarga, diabetes melitus, penggunaan kontrasepsi oral yang
disertai dengan riwayat merokok, kolesterol.
C. Manifestasi klinis
Menurut (Anies,2006) hal ini menunjukan bahwa telah terjadi >70%
penyempitan pembuluh darah koronaria. Keadaan ini bisa merubah menjadi lebih
berat dan menimbulkan sindroma koroner akut (SKA) atau yang dikenal dengan
serangan jantung mendadak: tertekan benda berat, rasa tercekik, ditinju, ditikam,
diremas, rasa seperti terbakar pada dada, disertai sesak nafas, banyak berkeringat.
Brunner & Suddarth, 2002 dan Torpy, et all (2008) menyebutkan tanda dan
gejala yang dapat ditemukan pada pasien ACS adalah :
a) Nyeri dada (uncomfortable), tidak nyaman, rasa ditekan, diremas atau rasa penuh
b) Rasa tidak nyaman pada badan bagian atas: Nyeri atau tidak nyaman di kedua
lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.
c) Sesak nafas
d) Gejala lain termasuk berkeringat, mual, dan pusing

Anda mungkin juga menyukai