UNSTABLE
DI SUSUN OLEH :
4. NURHIDAYANTI 191440124
5. NURMIATI 191440125
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karuniaNya Kami di berikan kesehatan dan kesempatan
dalam menyelesaikan makalah Perioperatif tentang “Tugas evaluasi dan
monitoring klien post operasi dengan unstbale” tepat pada waktunya. Tak lupa
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak terutama kepada dosen
pengampu mata kuliah keperawatan Perioperatif yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini dan kepada semua pihak yang tidak dapat kami ucapkan
satu persatu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Di dalam
makalah ini kami menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat Kami harapkan agar menjadikan makalah ini
lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Makalah................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10
LINK VIDEO...........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Post operasi merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
(Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhanyang sering timbul akibat dari tindakan operasi
yaitu nyeri (Muttaqin, 2008).
International for Study of Pain (IASP) 2012, mendefinisikan nyeri sebagai situasi
tidak menyenangkan yang bersumber dari area tertentu, yang disebabkan oleh
kerusakan jaringan dan yang berkaitan dengan pengalaman masa lalu dari orang yang
bersangkutan. Nyeri bersifat subjektif dan tidak ada individu yang mengalami nyeri
yang sama dan membuat pasien unstable.
Periode unstable dimulai segera setelah pasien meninggalkan meja operasi dan
langsung diawasi oleh ahli anestesi. Semua komplikasi dapat terjadi setiap saat,
termasuk pada waktu pemindahan pasien dari kamar operasi ke ruang pemulihan.
Pasien operasi yang ditempatkan di ruang pemulihan secara terus menerus dipantau.
Letak ruangan pemulihan yang ideal adalah berdekatan dengan ruang operasi dan
mudah di jangkau oleh dokter ahli anestesi atau ahli bedah sehingga mudah dibawa
kembalikan ke ruang operasi bila diperlukan, serta mudah dijangkau bagian radiologi
atau ruangan harus cukup dan dilengkapi dengan lampu cadangan bila sewaktu-waktu
terjadi pemadaman aliran listrik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap pengkajian evaluasi dan monitoring post operasi dengan kondisi
unstable?
2. Bagaimana tanda-tanda pasien sadar post operasi dengan kondisi unstable?
3. Bagaimana penanganan pasien post operasi dengan kondisi unstable?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana tahap pengkajian evaluasi dan monitoring post
operasi dengan konsdisi unstable
1
2. Untuk mengetahui bagaimana tanda-tanda pasien sadar post operasi dengan
kondisi unstable
3. Untuk mengetahui bagaimana penanganan pasien post operasi dengan kondisi
unstable
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Kelompok III
Pasien yang menjalani operasi kecil, singkat dan rawatjalan. Pasien pada
kelompok ini bukanhanyafungsirespirasinyatetapiharusbebasdari rasangantuk,
ataksia, nyeri dan kelemahanotot, sehinggapasienbisakembalipulang.
Tujuanperawatanpascaanestesiayaituuntukmemulihkankesehatanfisiologi dan
psikologiantara lain:
4
1. Mempertahankanjalan napas, denganmengaturposisi, memasangsunction dan
pemasangan mayo/gudel.
2. Mempertahankanventilasi/oksigenasi, denganpemberiambantuan napasmelalui
ventilator mekanikatau nasal kanul.
3. Mempertahankansirkulasidarah, dapatdilakukandenganpemberiancairan plasma
ekspander.
4. Observasikeadaanumum, observasi vomitus dan drainase
Keadaanumumdaripasienharusdiobservasiuntukmengetahuikeadaanpasien,
sepertikesadaran. Vomitus
ataumuntahanmungkinsajaterjadiakibatpengaruhanestesiasehinggaperludipantauk
ondisivomitusnya.Selainitudrainase sangat
pentinguntukdilakukanobservasiterkaitdengankondisiperdarahan yang
dialamipasien.
5. Balance cairan
Harus diperhatikanuntukmengetahui input dan output cairan. Cairanharus balance
untukmencegahkomplikasilanjutan,
sepertidehidrasiakibatperdarahanataujustrukelebihancairan yang
mengakibatkanmenjadibebanbagijantung dan juga
mungkinterkaitdenganfungsieleminasipasien.
6. Mempertahankankenyamanan dan mencegahresikoinjuri
Pasien post anestesibiasanyaakanmengalamikecemasan, disorientasi
danberesikobesaruntukjatuh. Tempatkanpasien pada tempattidur yangnyaman dan
pasang side railnya. Nyeri biasanya sangat dirasakanpasien,
diperlukanintervensikeperawatan yang tepat juga
kolaborasidenganmedisterkaitdenganagenpembloknyerinya.
5
1) P (Provokes), penyebabtimbulnyanyeri
2) Q (Quality), rasanyanyerisepertiditekan, ditusuk, ataudiremas-remas
3) R (Region), lokasinyeriberada di bagiantubuh mana
4) S (Saverity), skalanyeri
5) T (Time), nyeridirasakanseringatautidak
c. PemeriksaanFisik
Dalampemeriksaanfisikinimenggunakanpengkajian 6B, yaitu:
1) B1 (Breathing/Pernapasan)
Untukmengukurpola napas, bunyi napas, bentuk dada simetrisatautidak,
adaatautidaksianosis.
2) B2 (Bleeding/Sirkulasi)
Untukmengetahuibunyijantung, iramajantung, nadi, tekanandarah.
3) B3 (Brain/Persyarafan)
Untukmengukurnilai GCS, kesadaran
4) B4 (Bladder/Perkemihan)
Terpasangkateter urine atautidak, urine (jumlah, warna),
adaatautidakdistensikandungkemih.
5) B5 (Bowel/Pencernaan)
Ronggamulutadalesiatautidak, adanyadehidrasiatautidak, bising usus
6) B6 (Bone/Muskuloskeletal)
Warnakulit, suhu, integritaskulit, adanyalesiatau decubitus atautidak
d. PemeriksaanDiagnostik
1) Pemeriksaanradiografi
2) Urinalisa
3) Lab sepertikimiadarah, darahlengkap, urine
4) Terapibedah
6
2. TANDA – TANDA PASIEN SADAR POST PERASI DENGAN KONDISI
UNSTABLE
Respirasi: kepatenan jalan napas, kedalaman, frekuensi dan karakter pernapasan, sifat
dan bunyi napas
1. Sirkulasi: tanda-tanda vital termasuk tekanan darah, kondisi kulit, pernapasan,
suhu tubuh. Pemantauan pasca operatif dicatat setiap 15 menit selama 2 jam
pertama dan setiap 30 menit selama 2 jam berikutnya. Suhu tubuh diatas
37,7oC atau dibawah 36,1oC, pernapasan lebih dari 30 kali atau kurang dari
16 kali per menit, tekanan darah sistolik turun di bawah 90 mmHg harus
dilakukan penanganan dan dilaporkan.
2. Neurologi: tingkat respons
3. Drainase: keharusan untuk menghubungkan selang ke sistem drainase yang
spesifik adanya dan kondisi balutan. Menurut Kozier, 2011 Pengkajian klinis
pasca anestesi segera yaitu: 1. kepatenan jalan napas 2. saturasi oksigen 3.
kepatenan ventilasi: frekuensi, irama dan kedalaman nafas, penggunaan otot
aksesoris, suara napas 4. status kardiovaskular: frekuensi, irama nadi,
amplitudo dan keseimbangan nadi perifer, tekanan darah, pengisian ulang
kapiler .
4. tingkat kesadaran: tidak berespons, bangun dengan stimulus, benar-benar
terjaga, orientasi terhadap waktu, orang dan tempat.
5. adanya fungsi refleks protektif misalnya refleks gangguan batuk.
6. aktivitas kemampuan untuk menggerakan ekstremits.
7. warna kulit: merah muda, pucat, abu-abu, bercak-bercak, sianosis, ikterus .
8. status cairan: asupan dan haluaran, stats infusi IV (jenis cairan, frekuensi,
jumlah dalam wadah, kepatenan selang IV), tanda-tanda dehidrasi atau
kelebihan cairan 22.
9. kondisi area operatif: keadaaan balutan, drainase (jumlah, tipe, warna).
7
3. PENANGANAN PASIEN POSTOPERASI DENGAN KONDISI UNSTABLE
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Post operasi adalah masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya.
Pada masa evaluasi dan monitoring post operasi, kesadaran penderita belum pulih
secara sempurna sehingga kecenderungan terjadinya sumbatan jalan napas lebih besar
dan ditambah lagi reflek perlindungan seperti reflek batuk, muntah maupun menelan
belum kembali normal, kemungkinan terjadiaspirasi yang sangat di rasakan dimana
pengaruh obat anestesi dan trauma pascaoperasi masih belum hilang dan masih
mengancam status respirasi dan kardiovaskuler penderita.
B. Saran
Diharapkan setelah mempelajari dan memahami makalah ini, mahasiswa dapat
mengetahui “Evaluasi dan Monitoring Klien Post Operasi dengan Unstable” dan
mahasisawa dapat mengembangkan pengetahuan tentang mata kuliah keperawatan
kritis.
9
DAFTAR PUSTAKA
Uliyah M, Hidayat A. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta:EGC.
IASP (International Associaton for Study of Pain). 2012. Global Year Agianst Acute Pain
10
Link Video : https://youtu.be/X_4RMirOwwI
11