Anda di halaman 1dari 41

MONITORING HEMODINAMIK

DODY SETYAWAN
REVIEW HEMODINAMIK
Hemodinamik  erat kaitannya dengan
tekanan dan aliran darah dalam sistem
sirkulasi tubuh
Hemodinamik  berkaitan dg volume,
tekanan (pressure), tahanan (resistance),
flow, & viscositas
Sirkulasi  sirkulasi sistemik & pulmonal
Sirkulasi  melibatkan sistem
kardiovaskuler
Review Anatomi Jantung
Review Sistem Konduksi Jantung
Sirkulasi Sistemik & Pulmonal
Perbedaan Sirkulasi Sistemik &
Pulmonal

Sistemik Pulmonal
Mengalirkan darah ke berbagai organ Hanya mengalirkan darah ke paru2

Memenuhi kebutuhan organ yg Hanya berfungsi ke paru2


berbeda2
Membutuhkan bnyk vasomotor Hanya membutuhkan sedikit
kontrol vasomotor kontrol
Memerlukan tekanan permulaan yang Mempunyai tekanan permulaan yang
besar rendah
Banyak mengalami tahanan Hanya sedikit mengalami tahanan
Pengontrolan Curah Jantung

Curah jantung (CO) = jmlh drh yg dipompa


ventrikel dlm 1 menit
CO org dewasa = ± 5 L/menit can be
increased depend on activities
CO = HR x SV
Stroke Volume = vol darah yg dipompa
ventrikel tiap denyut
Tiap berdenyut ventrikel memompa ± 2/3 vol
Perkiraan persentase darah yg dipompa
setiap kontraksi ventrikel= ejeksi fraksi
ESV (End Sistolic Volume) = sisa darah yg
msh ada di ventrikel setelah sistol berakhir
EDV (End Diastolic Volume) = jmlh darah
yg dpt ditampung ventrikel sampai diastol
berakhir
EF can be calculated by rumus = EDV-
ESV/EDV x 100%
Faktor2 yg Mempengaruhi Curah Jantung:
Pengaturan vol sekuncup
Control frekuensi jantung
Faktor yg Mempengaruhi Isi sekuncup:
Kontraktilitas
Preload
Afterload
Yg Mempengaruhi Preload:
Vol darah yg beredar
Faktor yg Mmpengaruhi Afterload:
Tegangan dinding
Tekanan intraventrikel
Ketebalan dinding ventrikel
Faktor yang Mempengaruhi Kontraktiliti:
Obat-obatan seperti Preparat digitalis
Epineprin
Cedera pada otot jantung
Usia
Pembuluh Darah
Tekanan, Aliran Darah & Tahanan
Aliran darah di Pembuluh darah  ditentukan
faktor pressure gradient & Tahanan vaskuler
Darah mengalir dari tempat bertekanan tinggi ke
rendah
Aliran = pressure gradient : tahanan vaskuler
Conductance Darah & Tahanan
Conductance = jmlh aliran darah yg dapat
melalui pembuluh darah pada perbedaan
tekanan tertentu dalam satuan waktu
Dipengaruhi oleh Diameter Pembuluh darah
Luas permukaan berbanding terbalik dengan
tahanan
Tahanan jg meningkat  krn viscositas
darah naik (kekentalan darah)
Viscositas dipengaruhi olh hematokrit
& protein plasma
ik
nam
odi
e m
g H
r in
it o
o n
M
Bukan
Monitoring merupakan
Hemodinamik tindakan
terapeutik

Deteksi & identifikasi dini


Mengoptimalka adanya gangguan fisiologis
n resusitasi
pada pasien Pemantauan pengobatan guna
mendapatkan informasi
kritis keseimbangan homeostatik tubuh

Cegah
Kegagalan
Multiple Organ
(MODS)
Indikasi Pemantauan Hemodinamik

Adanya defisit /hilangnya fungsi jantung


seperti: AMI, CHF, kardiomiopati
Semua jenis syok: kardiogenik,
neurogenik, anafilaktik atau sepsis.
Penurunan haluaran urin akibat dehidrasi,
perdarahan, perdarahan saluran cerna, luka
bakar atau pembedahan
Non-Invasive
Secara non-invasif  bisa manual, manset (cuff)
& mesin
Yang dilihat:
Tekanan darah, Heart rate & nadi
MAP (Mean Arterial Pressure)
Jugularis Vena Pressure (JVP)
Capillary Refill Time (CRT)
Saturasi oksigen pulse oximetry
MAP
MAP = tekanan rata2 yg dihasilkan oleh
tekanan darah arteri disaat akhir cardiac cycle
Didapat dari  MAP = (2 Diastolik +
Sistolik)/3
Normal  70-100 mmHg, jika terlalu rendah
aliran darah ke organ tidak adekuat, terlalu
tinggi resiko kerusakan vaskuler & ruptur
pembuluh darah kecil
Tergantung Cardiac Output & Total Perifer
Resistance (TPR)
JVP
CRT
Tes cepat pada dasar kuku untuk memonitor
dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan
(perfusi)
Normal = warna kuku kembali seperti semula
< 2 detik
Jika CRT > 2 detik dehidrasi(hipovolumia),
syok, perfusi perifer kurang, hipotermia
Saturasi Oksigen
Seberapa banyak prosentase oksigen
yang mampu dibawa oleh hemoglobin
Normal: > 95%
Invasive
Dilakukan dengan cara memasukkan kateter ke
dalam tubuh melalui pembuluh darah
Jenis Monitoring hemodinamik invasif:
Tekanan arteri sistemik
Tekanan vena sentral
Tekanan arteri pulmonalis
Tekanan atrium kiri
Tekanan ventrikel kanan
Curah jantung (cardiac output)
Jalur Arteri
Indikasi:
Pemantauan TD sistemik yg rutin
berkesinambungan
Kegagalan mengukur tekanan darah indirek
Pemantauan analisa gas darah
Note: bilas jalur kateter secara berkala,
lakukan perawatan tubing & dressing
Pembacaan bisa lebih tinggi 20-40 mmHg
daripada teknik non-invasive
Jika gelombang hilang kemungkinan
monitor dg skala yg tidak tepat, monitor &
transduser tidak fungsi, kateter tertekuk,
asistole
Komplikasi: perdarahan, trombosis, infeksi,
spasme arteri, kerusakan arteri
Jalur Vena Sentral

Indikasi:
Pemantauan tekanan vena sentral
(Central Vena Pressure)
Penyakit cardiac berat & operasi besar
Akses cepat dan aman utk obat &
cairan
Akses intravena perifer tidak memadai
Tempat Pemasangan:

Vena Subklavia Vena Jugularis Interna

Vena Femoralis Vena Brachialis


Tekanan Vena Sentral
Mengukur tekanan atrium kanan
Selain itu mencerminkan tekanan di persimpangan
vena kava dan ventrikel kanan
Menggambarkan status volume intravaskuler &
pra-beban ventrikel kanan
Nilai normal 5-10 cmH2O atau 2-8 mmHg
CVP tinggi = gagal jantung kanan, overhidrasi
dan peningkatan venous return
CVP rendah = hipovolemia, vasodilatasi perifer,
perdarahan, sepsis
Komplikasi: pneumothorax, disritmia,
kelebihan cairan, emboli udara, sepsis &
perdarahan
Monitoring: CVP manometer air dan layar
monitor
Cara Pengukuran dengan CVP Manometer:
Pasien supine
Tentukan zero point = garis mid-axilaris di ICS 4
beri tanda pada permukaan kulit
Letakkan manometer air sejajar zero point
Stopcock off ke pasien, aliri manometer air dengan
cairan infus sampai 25 cm
Stopcock off ke infus, cairan dalam manometer akan
turun fluktuasi
Ukur CVP saat cairan berhenti fluktuasi ukur saat
akhie ekspirasi
Stopcock off ke manometer alirkan kembali
infus ke pasien
Catat dan dokumentasikan hasil CVP
Kateter Arteri Pulmonal

Disebut jg kateter
swan-ganz
Mengukur: tekanan
arteri pulmonal, fungsi
ventrikel kiri, curah
jantung, saturasi
oksigen (oximetri vena
campuran/ SvO2)
Komponen Kateter Swan-Ganz:
Biasanya memiliki empat [4] port
Port proksimal - [Biru) digunakan untuk mengukur tekanan
vena sentral / RAP dan port untuk pengukuran curah jantung
Port distal - [Kuning] digunakan untuk mengukur tekanan
arteri pulmonal
Port Balon - [Merah] digunakan untuk menentukan tekanan
baji pulmonal; terhubung spuit 1.5 khusus LVEDP
Port infus - [putih] digunakan untuk infus cairan
Diastolik
UN
UH
R N
T U
HA

Anda mungkin juga menyukai