Anda di halaman 1dari 26

Pengumpulan,

Penanganan dan
Pemrosesan Spesimen

Kuliah ke-2 Kimia Klinik


Mengapa
pengumpulan, Kualitas sampel akan
mempengaruhi keakuratan hasil
pemrosesan pemeriksaan di laboratorium
dan Kualitas sampel tergantung pada
cara pengambilan, pemrosesan
penanganan dan penanganan sampel tersebut
spesimen
penting ?
Jenis
sampel/spesimen

● Darah
● Urin
● Cairan seresbropinal
● Cairan serous (pleural, pericardial
dan peritoneal)
● Cairan synovial
● Cairan seminal
● Cairan vaginal
● Feces
Hal yang harus 1. Identifikasi pasien yang memadai
diperhatikan 2. Penggunaan alat dan bahan yang benar
dalam 3. Pengetahuan yang memadai mengenai
faktor fisiologis dan lingkungan yang akan
pengumpulan mempengaruhi kualitas spesimen
4. Waktu ,transportasi dan pemrosesan
dan penanganan spesimen terkumpul yang memadai
spesimen
Prosedur pengambilan sampel darah

● Phlebotomist memperkenalkan diri kepada pasien dan memberikan penjelasan


tentang prosedur yang akan dilakukan pada pasien.
● Phlebotomist memastikan identitas pasien dengan meminta pasien untuk
menyebutkan nama. Jika pasien tidak dapat berbicara maka dapat dibantu oleh
keluarga pasien. Namun jika keluarga pasien tidak ada, maka dapat mematikan
identitas pasien kepada perawat.
● Phlebotomist menanyakan kepada pasien mengenai riwayat obat yang digunakan,
terutama penggunaan antikoagulan seperti warfarin.
● Jika memungkinkan pengambilan darah tidak dilakukan pada pasien yang
mendapatkan infus.
● Surat permintaan uji laboratorium diperiksa kembali dan disiapkan tabung
penampung darah yang sesuai dengan kebutuhan. Setelah darah diambil, pelabelan
perlu dilakukan segera, yang mencakup identitas pasien, nomor, nomor ruang inap
pasien, waktu dan tanggal pengambilan darah. Jika diperlukan dapat ditambahkan
jenis spesimen. Selanjutnya disertakan surat permintaan pemeriksaan yang telah
dilengkapi dan dikirim ke laboratorium.
● Pengambilan darah kapiler menggunakan lancet steril dan dibuang ke kotak
pembuangan khusus benda tajam.
Cara pengambilan
darah
● Venipuncture 🡪 darah vena
● Skinpuncture 🡪 darah kapiler
Sumber Kesalahan dalam
Venipuncture
Faktor yang mempengaruhi nilai analit kimia

NILAI FAKTOR

HEMOLISIS PENGGUNAAN POSTUR


TORNIQUET TERLALU
LAMA
ALBUMIN X NS X
KALSIUM X NS X
KOLESTEROL X ↑ X
ENZIM X BEBERAPA BEBERAPA
BESI X ↑ NS
LIPID X ↑ X
KALIUM X ↓ X
NATRIUM NS NS NS
PROTEIN TOTAL X ↑ X

X = Efek abnormal yang signifikan NS = tidak ada efek yang signifikan


Sumber Kesalahan dalam Skinpuncture
Tabung penampung darah vena
Microcontainer

Warna Tutup Kandungan zat aditif

Ungu lavender K2EDTA

Hijau Heparin litium

Hijau mint Heparin litium dan gel untuk pemisah plasma

Abu-abu NaF/Na2EDTA

Emas Clot activator dan gel untuk pemisah serum

Merah Tanpa zat tambahan


Berdasarkan waktu pengambilannya:
1. Acak 🡪 penapisan rutin, pengamatan sitologi
dan uji kehilangan cairan
2. Diambil dalam rentang waktu tertentu 🡪
Sampel urin kandungan senyawa dalam satu siklus, uji
pembersihan, pengamatan sitologi dan
evaluasi fistula
3. Urin pagi 🡪 uji mikroskopik, pengukuran
kadar senyawa kimia, deteksi senyawa yang
biasanya tidak ada dalam urin
Teknik
pengumpulan
urin dengan
alat khusus
Tabung penampung urin berpengawet
Spesimen cairan serebrospinal

● Spesimen ini dianalisis


untuk indikasi penyakit
infeksi, pendarahan,
penyakit syaraf, kanker,
tumor dan pemantauan
pengobatan seperti
kemoterapi.
● Pengambilan dengan cara
lumbar puncture.
● Yaitu cairan pleural, pericardial dan
peritoneal
● Untuk pemeriksaan kondisi
abnormal atau proses patologi
● Diambil dengan cara thoracentesis,
pericardiocentesis dan
peritoneocentesis
● Jika mengandung darah harus
Spesimen diberi EDTA agar darah yang
menggumpal tidak menjerap sel
cairan serous dan bakteri
/paracentesis
● Spesimen diambil dengan cara
amniocentesis melalui vagina atau
transabdominal
● Digunakan untuk memeriksa
gangguan metabolism akibat
kelainan genetik pada fetus
● Ditampung dalam wadah plastik
coklat

Spesimen
Cairan Amniotik
● Pelumas sendi digunakan untk
deteksi arthritis dan gangguan
sendi lainnya
● Pengambilan menggunakan cara
arthrocentesis

Cairan synovial
● Cairan semen
○ untuk mengevaluasi kesuburan,
pengecekan keberhasilan vasektomi,
donasi sperma dan tujuan forensic
○ Saat penampungan wadah harus
dihangatkan dulu dengan cara digenggam
selama beberapa menit. Tidak boleh
menggunakan kondom atau lubrikan.
● Cairan vaginal
○ untuk diagnose infeksi pada vagina

Cairan semen ○ Diambil dengan menggunakan swab steril


polyester atau loop kawat steril, lubrikan
tidak boleh digunakan pada speculum.
dan vaginal
● Untuk identifikasi mikroba
pathogen dan inflamasi pada
saluran cerna
● Pengambilan sampel tidak
menyenangkan bagi pasien
sehingga perlu edukasi agar sampel
tidak terkontaminasi urin, air atau
tisu toilet
● Karena bakteri fermentasi akan
menghasilkan gas, sebelum ditutup
Feces wadah sampel harus dilapisi tisu
untuk menghindari letupan ketika
wadah dibuka.
Alat pengamanan diri dan tipe isolasi pasien
Identifikasi

Pengawetan
Pemrosesan
dan Pemisahan
penanganan
sampel Penyimpanan

Transportasi
Transport Spesimen

● Wadah sampel primer yang akan dikirim ke laboratorium harus dapat


melindungi sampel dari guncangan, cahaya, dan suhu ekstrim. .
● Jika Sampel harus dikirm dalam kondisi dingin, dapat digunakan wadah dari
styrofoam dan es kering (CO2 padat).
● Sampel yang dicurigai mengandung mikroba pathogen resiko tinggi seperti
virus ebola atau zika, maka sampel dipisahkan dengan sampel lainnya dan
penanganannya juga terpisah.
● Jika tidak perlu didinginkan maka temperatur saat transportasi berkisar 22-
25°C
Beberapa Sistem Transport Spesimen

● Sistem cart dan track


● Sistem tabung pneumatik
● Sabuk pembawa (conveyor belts)
● Dumb waiter
Alat transportasi sampel
Kesalahan
dalam
pemrosesan
dan
penyimpanan
spesimen darah

Anda mungkin juga menyukai