Cara Membaca Kode Baterai 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

CARA MEMBACA KODE

BATERAI
Setiap aki punya kode yang bisa dilihat langsung pada akinya.
Perbedaan standar bisa dilihat pada letak kepala aki (kutub):
tenggelam untuk aki tipe DIN dan muncul untuk aki tipe JIS (lebih
tinggi).
1. Japan Industrial Standard (JIS)
2. Deutsches Institut für Normung (DIN)
Aki jepang industrial standard ( JIS )
Contoh 1: Aki NS40ZLS
o N = Normal
o S = pengurangan daya aki sebesar 20%
o 40 = daya utama aki
o Z = penambahan daya aki sebesar 10% setelah
dikurangi 20% (huruf S pertama)
o L = left, artinya pole (kepala aki / kutub negatif)
[-]) berada di sebelah kiri.
Tanpa kode ini pole pasti berada di sebelah kanan.
o S = aki memiliki kutub ukuran besar
Jadi aki NS40ZLS mempunyai daya: 40Ah – 20% +
10% = 32 Ah dengan pole sebelah kiri dan kepala
aki besar.
Contoh 2: Aki N 40
o Daya utama 40Ah
o Kepala aki besar, walaupun tidak memiliki kode S
dibelakangnya.
Hal ini karena huruf awalnya bukan NS.
Aki Deutsches Institut für Normung
(DIN)
Aki DIN banyak digunakan untuk mobil buatan
Eropa. Aki ini menggunakan kode 5 digit
angka. Tapi yang perlu diperhatikan hanya 3
digit angka di depan. Cara membacanya:
o Angka I 5 menjadi 0
o Angka I 6 menjadi 1
o Angka I 7 menjadi 2

Contoh: Aki 54533


A. Angka I 5: menjadi angka 0
B. Angka II & III 45 = tetap angka 45
Kapasitas (daya) aki adalah 045 Ah = 45 Ah
Contoh lain: Aki 73530
Kapasitas aki adalah: 235 Ah.
Kode Produksi Aki YUASA
Menggunakan penomoran 7 digit. Dua nomor pertama adalah kode hari, dua
angka berikut tanda bulan produksi, dua angka berikut tahun produksi, dan
angka terakhir kode negara produksi. Contoh: Kode tanggal 2106049
Artinya aki ini diproduksi hari ke-21, di bulan ke-6, di tahun 2004, dan
diproduksi di Indonesia.
Contoh : 65D26R
o 65 = kapasitas baterai (AH)
o D = lebar x tinggi (yang memiliki nilai 173 x 204 mm)
o 26= panjang baterai (cm)
o R = Kutub negatif ada disamping kanan (-)
NS70
o N = Normal
o S = pengurangan daya aki sebesar 20%
o 70 = daya utama aki
Jadi NS70 = 65 AH = 12 V (DC)
PEMERIKSAAN VOLUME
LARUTAN ELEKTROLIT
Upper level = jumlah air aki maksimum
Lower level = jumlah air aki minimum
PENGUKURAN BERAT JENIS ELEKTROLIT BATERAI

 HIDROMETER  MENGUKUR BERAT JENIS


AIR AKI ( BJ )
TANDA WARNA UKUR PADA
HIDROMETER
 Kerusakan sel akibat pensulfatan
 Jika baterai dibiarkan terlalu lama tanpa
diisi, maka akan terbentuk kristal – kristal
sulfat yang halus. Tapi karena elektrolit
tidak dapat menguap, maka barulah kristal
– kristal itu berubah menjadi kristal timbel
sulfat yang kasar. Kejadian yang demikian
disebut pensulfatan.
 Pensulfatan bisa menyebabkan
pertambahan tahanan dalam dan akan
Kondisi isian B. J. Elektrolit ( <= Tegangan sel menghalang – halangi reaksi kimia dalam
baterai Kg/I ) 2,12
Penuh 1,26 – 1,28  
baterai. Jika dalam keadaan pensulfatan
Sedang 1,24 – 1,25 1,75 ini baterai diisi dengan arus, maka baterai
Kosong 1,08 – 1,1
menjadi panas dan tegangan tiba – tiba
naik secara tajam
MENGUKUR TEGANGAN BATERAI
MENGGUNAKAN MULTITESTER
KAPASITAS BATERAI
Besaranuntukmenyatakanjumlahmuatanlistrik yang
terkandungdalambateraidisebutkapasitas.Hal
inijugamenentukanbesarkecilnyaukuransuatubaterai.
Kapasitasbateraitergantungpada :massaaktipdalam plat – plat baterai, jumlahelemen –
elemen , Luaspenampangpelatbaterai yang terendamdalamelektrolitbaterai

Kapasitas = Ampere x Jam ( AH )

Disingkat Q=Ixt
Dimana : Q = Kapasitas (I x t)
I = Aruspemakaian
T = Waktu

Kapasitasspesifik
kapasitasspesifikditentukanolehbesarnyaaruspemakaiselama 20 jam (10 jam)
sehinggateganganselturunmenjadi 1,75 volt.

Beratjeniselektrolit
Beratjeniselektrolit (  )
dapatdijadikanpetunjukuntukmengetahuikondisiisianbaterai.Sebagaialatpengukurberatje
nisinidigunakanhidrometer.
Jikadarihasilpengontrolanberatjenisantarasel yang satudan yang lain
terdapatperbedaanlebihdari 0,025 Kg/I, makahalitudisebabkanketidak-
samaantinggielektrolitnyalagi.
Jikaberatjenisnyaterlalurendah,
makatelahterjadihubungansingkatataubateraisudahtuaatauterlalukehabisanarus.
Semakin lama bateraidipakai, semakinbanyakkandungan air di dalamelektrolitnya,
akibatnyasemakinkecil / rendahberatjeniselektrolittersebut.
Bilaketinggianelektrolitpadatandanyaterlalurendah, makabateraiharusditambahdengan
air suling.
CARA PERAWATAN BATERAI
Pengisian lebih dari dua baterai
Pengisian baterai yang lebih dari satu buah dapat
dilakukan
dengan dua metode, yaitu :
1) Merangkai secara Paralel
2) Merangkai secara seri
Rangkaian Paralel 2 1) Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus agar tidak
tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang
baterai dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel
baterai akibat gas yang dihasilkan
2) Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2
kemudian hubungkan dengan klem positip baterai charger. Demikian pula
untuk terminal negatif. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan
timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger
model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan
terbalik akan muncul bunyi peringatan.
3) Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V
4) Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12
V maka selector digerakan kearah 12 V.
5) Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas
baterai
6) Besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk baterai 1 dan
baterai 2. misalnya untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus
pengisian sebesar 10% x(2 x50)) = 10 A.,84 mengisi baterai 50 AH dan 40
AH maka diperlukan arus sebesar 10 % x (40+50) = 9 A.
7) Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging
yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai
proses pengisian. Waktu yang diperlukan sesuai dari hasil pengukuran
berat jenis elektrolit masingmasing baterai.
8) Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger,
9) Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan Terminal
negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup,
sebab akan terjadi percikan api pada, terminal sat dilepas dan
menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap
baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.
1)Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak
tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang
RANGKAIAN dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel
baterai akibat gas yan dihasilkan.

SERI 2) Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2


kemudian hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula
untuk termianal negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik
akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery
charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila
pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.
3) Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V
4) Pilih selector tegangan sesuai dengan total tegangan baterai, misal 2
baterai 12 V dirangkai seri maka tegangan menjadi 24 V maka selector
digerakan kearah 24 V.
5) Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas
baterai yang paling kecil. Misalkan besar untuk mengisi dua baterai 50 AH
dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x 50 = 5 A., mengisi baterai 50 AH
dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar yang digunakan 10 % x 40 AH = 4
A.
6) Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging
yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai
proses pengisian. Waktu yang diperlukan sesuai dari hasil pengukuran
berat jenis elektrolit masingmasing baterai.
7) Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger,
8) Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal
negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup, sebab
akan terjadi percikan api pada terminal saat dilepas dan menimbulkan
ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas
hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Mengisi Baterai
Paralel

Kelebihan utama pengisian Kelemahan:


dengan parallel adalah:
1. Tidak mampu menentukan dengan
1. tegangan pengisian rendah pasti berapa besar arus yang
yaitu 12 V, sehingga mengalir ke tiap baterai, sehingga
rancangan trafo yang sulit menentukan waktu pengisian
digunakan lebih sederhana. yang tepat
2. Tetap aman meskipun 2. Arus listrik yang dialirkan
merupakan arus total
kapasitas baterai tidak
pengisian,sehingga arusnya yang
sama mengalir cukup besar sehingga
kabel maupun klem buaya untuk
pengisian harus berukuran besar.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Mengisi
Baterai seri
Kelemahan:
Kelebihan rangkaian seri: 1.Tegangan pengisian merupakan total tegangan
1.Mampu menentukan dengan pasti baterai yang diisi, misal 4 baterai 12V, berarti
tegangan pengisian sebesar 48V.
berapa besar arus yang mengalir ke
2.Tidak tepat digunakan untuk baterai yang
tiap baterai, sehingga dapat kapasitasnya bervariasi, sebab harus mengikuti
menentukan waktu pengisian dengan arus pengisian baterai yang kapasitas kecil,
tepat sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar
waktu pengisian terlalu lama, dan bila mengikuti
2.Arus listrik yang dialirkan besarnya baterai kapasitas besar maka pada baterai yang
sama untuk semua baterai,sehingga kapasitasnya kecil akan mengalami over
charging sehingga baterai cepat rusak. Dengan
muda ditentukan waktu demikian metode ini kurang tepat untuk baterai
pengisiannya. dengan kapasitas yang jauh berbeda
3.Besar arus pengisian normal
berdasarkan kapasitas baterai yang
paling kecil, sehingga arus pengisian
kecil dan kabel maupun klem buaya
yang digunakan untuk pengisian
dapat dengan ukuran lebih kecil.
Cara pengeisian cepat

Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang sangat


besar. Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas
baterai, dengan demikian untuk baterai 50 AH, besar arus
pengisian tidak boleh melebihi 25 A.Prosedur pengisian cepat
sebenarnya sama dengan pengisian normal, yang berbedah
adalah besar arus pengisian yang diatur sangat besar. Selain itu
juga factor resiko yang jauh lebih besar, sehingga harus
dilakukan dengan ektra hati-hati.
Contoh saat pengisian normal sumbat baterai tidak dilepas tidak
menimbulkan masalah yang serius sebab temperature pengisian
relative rendah sehingga uap elektrolit sangat kecil, berbedah
dengan pengisian cepat dimana arus yang besar menyebabkan
temperature elektrolit sangat tinggi sehingga penguapan sangat
besar, bila sumbat tidak dilepas kotak baterai dapat melengkung
akibat tekanan gas dalam sel baterai yang tidak mampu keluar
akibat lubang ventilasi kurang.
Pengisian cepat sering dilakukan untuk membantu kendaraan yang mogok atau
sedang dalam proses perbaikan,sehingga baterai tidak diturunkan dari
kendaraan. Pada kasus pengisian cepat di atas kendaraan yang perlu diingat
adalah lepas kabel baterai negatip sebelum melakukan pengisian, hal ini
disebabkan saat pengisian cepat tegangan dari battery charging lebih besar dari
pengisian normal, kondisi ini potensial merusak komponen elektronik dan diode
pada alternator.Perawatan baterai yang baik akan memperpajang usia baterai,
sebab dengan perawatan yang baik kekurangan elektrolit baterai dapat dihindari,
korosi pada terminal baterai dapat dicegah.Perawatan baterai meliputi pekerjaan
membersihkan terminal baterai, memeriksa isi dan berat jenis elektrolit baterai
,menambah isi baterai bila kurang dan mengisi baterai. Pengisian dapat dilakukan
dengan pengisian normal atau pengisian cepat.Besar arus pengisian normal
adalah 10 % dari kapasitas, arua pengisian cepat maksimal 50% dari kapasitas
baterai. Pengisian cepat bila tidak terpaksa jangan dilakukan sebab resiko lebih
besar dan baterai cepat rusak. Pengisian cepat dengan baterai yang tidak
diturunkan dari kendaraan dapat merusak sistem elektronik dan diode
alaternator, sehingga kabel baterai harus dilepas sebelum pengisian
dilakukan.Pengisian baterai dengan 2 baterai atau lebih dapatdilakukan secara
seri maupun parallel. Masing-masing metode mempunyai kelebihan masing-
masing, namun metode serii lebih baik karena waktu pengisian dapat ditentukan
dengan tepat dan besar arus pengisian kecil.
Pemeriksaan dan Perawatan Baterai
Berikut ini akan dijelaskan pemeriksaan dan perawata baterai , sehingga dapat
memperpanjang umur penggunaan baterai tersebut. Langkah - langkahnya
adalah :
1. Periksa ketinggian permukaan air baterai (elektrolit) secara berkala.
Ketinggian permukaan air baterai harus antara garis batas upper dan
lower. Jika air baterai di bawah garis lower, tambahkan air murni.

2. Periksa keadaan kotak baterai dari kemungkinan retak atau bocor. Jika
keadaan kotak baterai sudah rusak sebaiknya ganti baterai atau jika
mudah untuk diperbaiki, segera perbaikilah. Kotak baterai yang bocor
berakibata air baterai cepat habis sehingga sel - sel baterai cepat rusak.
3. Periksa keadaan kutub - kutub baterai. Jika kutub baterai tertimbun
endapan putih, bersihkan dengan air hangat. JIka kutub baterai berkarat
bersihkan dengan amril halus dan beri pelumas sedikit untuk mencegah
agar tidak cepat berkarat.
4. Periksa keadaan selang pernapasannya. Selang pernapasan tidak boleh
tersumbat oleh kotoran atau terpuntir, Selang pernapasan yang tersumbat
harus dibersihkan atau diganti. Selang pernapasan berguna untuk
mengalirkan uap air baterai ketika panas.
5. Ukur tegangan baterai dengan voltmeter pada kedua kutubnya. Jika
tegangan baterai kurang dan disertai dengan berat jenis elektrolit rendah
maka baterai harus dicharge (disetroom). Pengisian untuk baterai baru
dengna kuat arus pengisian 10 % dari kapasitas baterai selama 10 jam
sedang untuk baterai lama selama 3 jam dengan kuat arus pengisian 35 %
dari kapasitas baterai. Pengisian arus listrik baterai dilakukan dengan alat
khusus yaitu batery charger. Kutub positif dihubungkan dengan kabel
positif dan kutub negatif baterai dihubungkan dengan kabel negatif batery
charger. Pada waktu pengisian berlangsung tutup sel harus dibuka agar
uap air baterai dapat keluar. Jika bateraj sudah terisi penuh maka akan
timbul buih - buih gas ke permukaan dan berat jenis baterai sekitar 1,26.
Penting!

 Jika klem terminal baterai sulit dilepas , jangan paksa dengan cara dipukul atau
digoyang seperti gambar di atas. Lepaskan klem tersebut dengan alat bantu
seperti pada gambar berikut:

 Agar penggunaan arus baterai tidak terlalu boros sebaiknya jangan menekan
tombol starter terlalu lama ( untuk sepeda motor dengan starter elektrik) waktu
menghidupkan pertama kali. Di samping itu jika sepeda motor tidak digunakan
dalam jangka waktu yang agak lama sebaiknya kabel negatif (-) baterai yang
berhubungan dengan massa dilepas

Anda mungkin juga menyukai