Anda di halaman 1dari 17

FISIOLOGI

HEWAN
KELOMPOK 1:
- VIVIN ALVIANITA ACD 117
065
- SEPTIKA YANTIE ACD 118
002
PEMBAHASAN
PENGERTIAN SISTEM
0 SISTEM RESPIRASI
01 RESPIRASI
4 PADA REPTILIA

0 SISTEM RESPIRASI
0 SISTEM RESPIRASI
2 PADA PISCES
5 PADA AVES

0 SISTEM RESPIRASI
0 SISTEM RESPIRASI
3 PADA AMFIBI
6 PADA MAMALIA
1. PENGERTIAN
SISTEM RESPIRASI
PADA HEWAN
Sistem pernapasan atau dikenal dengan
sistem respirasi, merupakan sebuah
sistem organ dimana digunakan untuk
suatu pertukaran gas. Pada hewan
Sistem Respirasi Pada Pisces
Sistem Pernapasan pada Hewan Air :
Saat ikan menarik napas, ikan akan membuka mulut dan menutup insang. Oksigen
kemudian masuk lewat mulut menuju insang yang kemudian diserap oleh pembuluh
darah pada insang. Saat katup insang terbuka, ikan akan mengeluarkan
karbondioksida dan air.
Mekanisme Pernapasan:
Oksigen dari air → air disaring rigi-rigi pada lengkung insang → melalui insang → oksigen diikat
darah → menuju ke seluruh tubuh → mengikat karbon dioksida di jantung → kembali ke insang →
melepas karbon dioksida.
Ikan hidup di air rawa, sungai, laut, kolam, danau. Ikan bernafas dengan insang. Pernafasan ikan
berlangsung dua tahap :

Tahap I (Tahap Pemasukan). Pada tahap ini mulut


ikan membuka dan tutup insang menutup sehingga air
masuk rongga mulut, kemudian menuju lembaran
insang, disinilah oksigen yang larut dalam air diambil
oleh darah, selain itu darah juga melepaskan
karbondioksida dan uap air
Tahap II (Tahap Pengeluaran). Mulut menutup dan
tutup insang membuka sehingga air dari rongga mulut
mengalir keluar melalui insang. Air yang dikeluarkan
ini telah bercampur dengan CO2 dan uap air yang
dilepaskan darah.
Insang adalah organ pernapasan utama pada ikan. Beberapa hewan lain juga memiliki
insang untuk bernapas, di antaranya udang, kepiting, cacing laut, serta bintang laut. Air
berperan sebagai media pernapasan. Oksigen yang terkandung di dalam air yang
jumlahnya sangat sedikit, disaring oleh lembaran-lembaran insang.
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces).
Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembab.
Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam
berhubungan erat dengan kapiler- kapiler darah.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai
alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator.
SISTEM RESPIRASI PADA AMFIBI
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit,
dan paruparu. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan
insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat
berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak
terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu.
Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang
hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di
rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut
yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak
bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya
selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Selain bernapas
dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga
dengan paru-paru walaupun paru-parunya belum sebaik paru-
paru mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang
berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah.
Mekanisme pertukaran gas pada amfibi
Mekanisme pernapasan pada katak melalui 2 tahap yaitu,
inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut
tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen)
yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi
pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme
inspirasi adalah sebagai berikut. Otot sternohioideus
berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar,
akibatnya oksigen masuk melalui koane.
sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan
masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan
sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot
rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan
berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut
mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara
yang kaya karbon dioksida keluar.
SISTEM RESPIRASI PADA
REPTILIA
Organ yang digunakan pada pernapasan reptilia adalah
paru-paru. Sebab, sebagian besar reptilia hidup di daratan
atau habitat yang kering. Untuk mengimbanginya, kulit
reptilia bersisik dan kering, supaya cairan dalam tubuhnya
tidak mudah hilang. Kulit bersisik pada reptilia merupakan
suatu adaptasi hidup dalam udara kering, dan bukan
sebagai alat pertukaran gas.
Walau begitu, ada pula mekanisme pernapasan reptilia
yang dibantu oleh permukaan epitelium lembab di sekitar
kloaka. Reptilia demikian misalnya kura-kura dan penyu.
Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan
beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar
permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas
tidak efektif. Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru
lebih kompleks, dengan beberapa belahan belahan yang
membuat paru-parunya bertekstur seperti spon.
Mekanisme Pernapasan:
Oksigen dari air → air disaring rigi-rigi pada lengkung insang →
melalui insang → oksigen diikat darah → menuju ke seluruh
tubuh → mengikat karbon dioksida di jantung → kembali ke
insang → melepas karbon dioksida. Reptilia bernapas
menggunakan paru-paru. Gas O2 dalam udara masuk melalui
lubang hidung → rongga mulut →anak tekak → trakea yang
panjang → bronkiolus dalam paru paru. Dari paru-paru, O2
diangkut darah menuju seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan
tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung untuk
dikeluarkan melalui paru-paru => bronkiolus → trakea yang
panjang → anak tekak → rongga mulut → lubang hidung.
SISTEM RESPIRASI PADA
AVES
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya
terjadi di paruparu. Paru-paru burung berjumlah
sepasang dan terletak dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan pada
burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara
masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang
terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea.
Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang
berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang
menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus
kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat
sirinkyang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan
berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput
itu menimbulkan suara.
Burung memiliki dua pasang lubang hidung yang terdapat
pada pangkal paruh sebelah atas (lubang hidung luar)
dan langit-langit rongga mulut (lubang hidung
dalam). Saluran utama pernapasan (trakea) burung
berupa pipa yang tersusun dari tulang rawan berbentuk
cincin yang diselimuti otot-otot polos. Di bagian bawah
trakea terdapat siring yang berfungsi untuk menimbulkan
suara.
Paru-paru burung terdiri dari bronkus primer, bronkus
sekunder, dan parabronkus. Bronkus primer merupakan
saluran percabangan dari trakea. Percabangan ini
membagi bronkus primer menjadi dua, yaitu bronkus kiri
dan kanan. Kemudian, bronkus primer bercabang lagi
menjadi bronkus sekunder (mesobronkus).
Mekanisme Pernafasan
1. Saat Istirahat
Fase inspirasi (penarikan napas) terjadi ketika tulang
rusuk bergerak ke bawah. Akibatnya, rongga dada
membesar dan paru-paru mengembang. Paru-paru
yang mengembang menyebabkan udara dapat masuk.
Kemudian, udara yang kaya oksigen sebagian diserap
oleh paru-paru dan terjadi pertukaran gas. Sementara
itu, sebagian lagi dialirkan menuju kantong udara
bagian belakang. Nah, udara yang sudah ada di
kantong udara bagian belakang mengalir lagi ke paru-
paru dan menuju kantong udara bagian depan. Di sana,
udara sudah tidak banyak mengandung oksigen.
Fase ekspirasi (pengeluaran napas) terjadi ketika tulang
rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada mengecil,
dan paru-paru mengempis. Akibatnya, udara dari
kantong udara masuk ke paru-paru. Di sana, juga
berlangsung proses pertukaran gas O2 dengan
CO2 secara difusi. Udara yang mengandung CO2 akan
2. Saat Terbang
Pada waktu terbang, pernapasan burung dibantu oleh kantong-kantong
udara. Hal ini karena saat mengepakkan sayap, gerakan otot sayap
menekan paru-paru, sehingga menghambat masuknya udara.
Akibatnya, burung tidak dapat bernapas dengan baik.
1. Ketika sayap diangkat ke atas, terjadilah fase inspirasi. Kantong
udara bagian ketiak mengembang, sedangkan kantong udara di
antartulang korakoid terjepit. Udara luar kemudian masuk ke kantong
udara di ketiak dan mengalir masuk ke kantong udara di perut
(abdominal). Sebagian kecil udara akan dialirkan ke paru-paru dan
kantong udara yang lain. Selanjutnya, kantong-kantong udara tersebut
kemudian mengempis dan udara akan masuk ke paru-paru untuk
proses difusi.
2. Ketika sayap diturunkan, dimulailah fase ekspirasi. Kantong udara
bagian ketiak terjepit, sedangkan kantong udara di antartulang korakoid
mengembang. Oleh karena kantong udara di ketiak terjepit, maka udara
yang sebelumnya ada di sana mengalir ke paru-paru. Di sana terjadi
proses pertukaran gas. Nah, udara dari paru-paru kemudian mengisi
kantong udara bagian dada, sehingga kantong udara di dada
mengembang. Selanjutnya, udara kotor dialirkan keluar melalui
bronkus, trakea, lalu ke hidung.
SISTEM RESPIRASI PADA
Bottlenose dolphin adalah mamalia laut yang bernafas dengan paru-

MAMALIA
paru. Lubang pernafasan ex-ternal sebagai satu satunya lubang
respirasi dise-but sebagai blowhole yang berlokasi di dekat apex dari
tulang tengkorak. Lumba-lumba memiliki beberapa kantong udara (air
sac) sebelum masuk ke internal nares.Kantong udara ini berfungsi
untuk menampung se-mentara nitrogen saat hewan menyelam yang
akan dikeluarkan saat ekspirasi.
Laring tersusun atas perpanjangan epiglotis dan kartilago.

200,000,0 20,000
Kartilago juga ada pada bronkhi dan bronkhiolus dimana
pada ujungnya terdapat spingter mioelastik yang diperlukan untuk
adaptasi saat menyelam. Paru-paru pada beberapa Cetacea tidak
berlobus. Ukuran paru-paru Cetacea sangat tergantung dari
kemampuan MARS NEPTUNE SATURN
0
dalam menyelam. Mamalia laut yang menyelam
dalam dan lama cend-erung memiliki paru-paru yang lebih kecil,
sedang-kan yang menyelam di tempat yang dangkal cend-erung
memiliki paru-paru yang lebih besar. Jumlah duktus alveolus sangat
bervariasi pada beberapa spesies. Septa interalveolar memiliki
kapiler ganda pada hampir semua Cetacea).Blowhole membuka
dan menutup karena ada-nya kontraksi dan relaksasi otot yang
dikontrol oleh syaraf di daerah blowhole. Syaraf ini sangat peka
terhadap perubahan tekanan, karenanya hewan tahu kapan
blowhole bebas dari air sehingga aman untuk bernafas
disekitar dimasukki oleh paru-paru.
Proses
Sementara Memasukkan Oksigen
proses ekspirasi/ proses
pengeluaran CO2
ke Dalam Hewan Mamalia ini prosesnya lebih
pasif. Hal ini dikarenakan proses ekspirasi
mengalami relaksasi pad aotot inspiratory
saja, sehingga terjadi pengerutan dalam
dinding alveoli.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai