Anda di halaman 1dari 24

TUGAS AIK 1 ILMU TAJWID

Oleh :
Rizki Ananda
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ILMU TAJWID
 Hukum bacaan tajwid penting diketahui Muslim dalam membaca
Alquran. Sebab, membaca Alquran  harus benar dan tartil serta tahu
makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut. Salah satu
upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil yakni belajar
ilmu tajwid yakni ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan dan
pelafalan Alquran.  Allah SWT berfirman: ۗ ‫رْ تِ ْياًل‬+++‫ َن َت‬+‫لقُرْ ٰا‬++‫ا‬
ْ ‫ َو َرتِّ ِل‬+‫اَ ْو ِز ْد َعلَ ْي ِه‬
 Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu
dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
 Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah
Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan
seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang
dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan
bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga
bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang Lain. 

 Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui sahabat Anas ra, bahwa
ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.
Maka ia menjawab, bahwa bacaan Alquran yang dilakukan oleh beliau
panjang.
MACAM MACAM ILMU TAJWID
 Idzhar Halqi  Qalqalah
 Idgham Bigunnah  Hukum Waqaf
 Idgham Bilagunnah  Ibtida’
 Iqlab  washal
 Izhar
 Ikhfa Haqiqi
 Ikhfa Syafawi
 Idgham Mimi
 Izhar Syafawi
 Idgham Mutamathilain
 Idgham Mutaqaribain
 Idgham Mutajanisain
 Hukum Mad
Qalqalah

Qalqalah Sugra Qalqalah Kubra


• Sugra memiliki arti kecil. Jadi, qalqalah • Kubra artinya besar. Maka, qalqalah kubra
sugra yakni qalqalah kecil yang artinya dibaca dengan suara pantulan yang kuat.
bacaan 5 huruf qalqalah dipantulkan secara Biasanya qalqalah kubra dibunyikan ketika
ringan. Qalqalah sugra ini biasanya bertemu dengan 5 huruf qalqalah di akhir
dilakukan untuk huruf-huruf qalqalah yang kalimat.
berada di tengah ayat. Contoh qalqalah kubra
Contoh qalqalah sugra • QS. Al-Falaq 1-5
• QS. Al-Kautsar Ayat 3 ۡ
ِ ۙ َ‫قُ ۡل اَ ُع ۡو ُذ بِ َربِّ الفَل‬
• ‫ق‬
• ‫ك هُ َو ااْل َ ْبتَ ُر‬
َ َ‫اِ َّن َشانِئ‬ • Artinya: Katakanlah, "Aku berlindung
• Artinya: Sungguh, orang-orang yang kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
membencimu dialah yang terputus (dari
rahmat Allah).
Izhar
• Izhar adalah salah salah satu hukum un mati ( ‫ ) ْن‬atau tanwin
( ‫ ُــٌــ‬, ‫ ِــٍــ‬, ‫ ) َــًــ‬bila bertemu huruf hijaiyyah yang telah
ditetapkan. Secara istilah, izhar adalah mengeluarkan huruf
dengan jelas dan tanpa dengung. ... Bacaan tanwin sama
dengan nun mati, sehingga hukum bacaannya hampir sama.
Idzhar Halqi
 Idzhar halqi merupakan salah satu bagian dari hukum izhar yang terdapat dalam ilmu
tajwid.
 Hukum idzhar halqi ini juga berlaku bila terdapat nun sukun (‫)ن‬ ْ ataupun
juga  tanwin (dhomah tanwin (‫)ـٌــ‬, kasroh tanwin (‫ )ـٍـــ‬dan fathah tanwin (‫)ـًــ‬/
sesudahnya  bertemu dengan huruf-huruf
= Alif (‫)ا‬, ‘Ain (‫)ع‬, Ghain (‫)غ‬, Ha (‫)ح‬, Kha (‫)خ‬, Ha’ (‫ )ﮬ‬ dan Hamzah  (‫)ء‬.
 Akan tetapi nun mati (‫)ن‬ ْ ataupun juga tanwin   ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ـًـــ‬ jarang sekali ketemu
dengan huruf hijaiyzah Hamzah (‫)ء‬.
 Namun, huruf hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi.
 Cara membaca Idzhar Halqi  pun wajib  terang atau jelas dan tidak boleh dengan
berdengung.
 Contoh:‫اس ٍقإِ َذا َوقَب‬
ِ +‫ ِّر َغ‬+ ‫َو ِمن َش‬
Izhar Syafawi
 Hukum bacaan izhar syafawi berlaku mim mati bertemu
huruf hijaiyyah selain mim dan ba.
 Adapun cara membacanya dengan jelas pada bibir sambil menutup
mulut.
 Contoh: ‫ َغي ِْر‬+‫َعلَ ْي ِه ْم‬
Iqlab
 Bacaan memiliki hukum iqlab apabila nun mati atau tanwin bertemu
dengan huruf ( ‫) ب‬.
 Apabila terdapat bacaan iqlab, maka nun mati atau tanwin itu harus
dibaca mim (‫)م‬.
 Contoh: +‫ ْنبِ ْئهُ ْم‬+َ‫ا‬
Ikhfa Haqiqi
 Hukum bacaan tajwid ikhfa membuat nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf (tha’
(‫)ث‬, jim (‫)ج‬, dal (‫)د‬, al (‫)ذ‬, zai (‫)ز‬, sin (‫)س‬, syin (‫)ش‬, sod (‫)ص‬, dhod (‫)ض‬, , fa’ (‫)ف‬, qof (‫)ق‬, kaf (‫)ك‬.
 Cara membacanya pun harus samar dan mendengung seakan bertemu dengan huruf “ng”.
Ikhfa Syafawi
 Ikhfa syafawi terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf ba.
 Hukum ini mengharuskan kamu membaca dengan cara samar-samar
pada bibir dan mendengungkannya.
ِ َ‫ ْعت‬+ِ‫ا‬
 Contoh: ِ+‫هلل‬++‫ا‬+++‫ ِب‬+‫ص ْم‬
Idgham Bigunnah
 Bacaan dikatakan Idgham Bighunnah apabila nun mati atau tanwin
bertemu huruf
 nun (‫;)ن‬
 mim (‫;)م‬
 wau (‫ ;)و‬dan
 ya’ (‫)ي‬.
 Dibaca dengan memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf-
huruf idgham disertai dengung dan seakan-akan kedua huruf itu menjadi
satu.
 Contoh:‫قُ ْو ُل‬++‫َمْن َي‬
Idgham Bilagunnah
 Hukum bacaan tajwid menjadi Idgham Bilaghunnah apabila nun mati
atau tanwin bertemu dengan huruf (‫ر‬,‫)ل‬.
 Cara membacanya yaitu dengan memasukkan nun mati atau tanwin pada
huruf lam dan ra’ tanpa mendengung.
 Contoh: ُ+‫ ُد ْنه‬+ َ‫ِمْنل‬
Idgham Mimi
 Suatu bacaan dikatakan idgham mimi apabila mim mati bertemu dengan
huruf mim.
 Cara melafalkan bacaan tersebut adalah dengan membaca
huruf mim rangkap secara mendengung.
 Contoh: ‫ئَ ٍة‬+++‫ ِمْن ِف‬+‫ ْم‬+‫َك‬
Idgham Mutamathilain
 Idgham mutamathilain adalah hukum bacaan yang terjadi apabila suatu
huruf bertemu dengan huruf yang sama misalnya huruf dal bertemu
dengan huruf dal.
 Contoh:‫إِذ َّذ َهب‬
Idgham Mutaqaribain
 Idgham mutaqaribain adalah hukum bacaan tajwid yang
mempertemukan dua huruf makhraj dan sifatnya hampir sama,
seperti huruf mim bertemu ba, huruf kaf bertemu qaf.
 Contoh: ‫َو َّدتطَّـآئِفَ ٌة‬
Idgham Mutajanisain
 Idgham mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan
makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya.
 Misalnya huruf ta bertemu tha, lam bertemu ra serta dzal dan huruf zha.
 Contoh: +‫ ْخلُ ْق ُّك ْم‬+ َ‫ ن‬+‫َل ْم‬++‫َا‬
Hukum Mad
 Terakhir adalah hukum bacaan tajwid mad yang artinya melanjutkan.
 Secara harfiah mad berarti sebagai pemanjangan suara.
 Ada dua jenis mad dalam bacaan Al Qur’an yakni mad asli dan mad
far’i.
 Perlu kamu ketahui, huruf mad terdiri atas tiga kata, yakni alif,
wau, dan ya.
 Untuk mengukur pajang pendeknya suatu mad yaitu menggunakan
istilah harakat, seperti dua harakat, tiga harakat, empat harakat dan
seterusnya.
Waqaf
 Ditinjau dari segi bahasa, waqaf ‫)وقف‬
( bermakna menahan atau berhenti.
Sedangkan dari segi istilah, waqaf adalah menghentikan sejenak bacaan
Al-Qur’an dengan tujuan untuk bernapas disertai niat untuk kembali
melanjutkan bacaan.
 Selain waqaf, terdapat juga wasal. Wasal berarti terus dibaca atau
bersambung. Membaca Al-Qur’an dengan wasal artinya jika ada tanda
baca wasal, cara membacanya diteruskan atau disambung dengan kalimat
berikutnya.
Macam Macam Waqaf dalam Al-Qur’an
 Waqaf Taamm (‫)ﺗﺂ ّﻡ‬ adalah macam-macam waqaf yang sempurna, yaitu menghentikan suatu bacaan
secara sempurna, tidak berhenti pada tengah-tengah ayat atau bacaan. Waqaf ini tidak mempengaruhi
makna dari ayat yang dibaca. Hal ini karena ayat tersebut tidak memiliki hubungan dengan ayat
sebelumnya maupun ayat setelahnya.
 Waqaf kaaf (‫)ﻛﺎﻒ‬ adalah macam-macam waqaf yang memadai yaitu berhenti pada sebuah bacaan
dengan sempurna, tidak berhenti pada tengah-tengah kata atau bacaan. Akan tetapi bacaan tersebut
masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.
 Waqaf Hasan (‫) ﺣﺴﻦ‬ adalah macam-macam waqaf yang baik yaitu berhenti pada sebuah bacaan tetapi
tidak mempengaruhi arti atau makna. Akan tetapi bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna
dengan kata setelahnya.
 Waqaf Qabiih( ‫)ﻗﺒﻴﺢ‬ adalah macam-macam waqaf buruk yaitu berhenti pada bacaan yang tidak
sempurna, atau berhenti pada tengah-tengah kata atau ayat. Macam-macam waqaf ini harus dijauhi
karena bacaan tersebut masih berhubungan dengan bacaan sebelumnya baik maknanya maupun
lafazdnya. Sehingga arti dari kata tersebut bisa rusak.
Macam Macam Tanda Waqaf
 Waqaf La Washal. Tanda waqaf  (‫)ال‬  artinya "tidak boleh berhenti". Jika  Tanda Qif ( ‫) ﻗﻴﻒ‬ bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti.
terdapat tanda waqaf ini di tengah ayat, maka tidak diperbolehkan berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan
Tetapi jika tanda waqaf ini berada di akhir ayat maka diperbolehkan berhenti meneruskannya tanpa berhenti.
contoh Waqaf La Washal terdapat dalam surat An-Nahl ayat 32.  Tanda sin ( ‫ ) س‬atau tanda Saktah ( ‫) ﺳﮑﺘﻪ‬ menandakan berhenti seketika tanpa
 Tanda mim ( ‫) مـ‬ disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa
kalimat sempurna. Waqaf Lazim disebut juga Waqaf Taamm (sempurna) karena mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan.
waqaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan  Tanda kaf ( ‫) ﻙ‬ merupakan singkatan dari "Kathaalik" yang bermakna "serupa".
kalimat sesudahnya. Tanda mim ( ‫ ) م‬memiliki kemiripan dengan tanda tajwid Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya
iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya. Contohnya muncul.
waqaf lazim terdapat dalam surat Al-An’aam ayat 20.  Tanda bertitik tiga ( ... ...) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf
 Tanda sad ( ‫) ﺹ‬ disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa Ta'anuq (terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja
lebih baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika
tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan
pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad. sebaliknya.
 Tanda sad-lam-ya' ‫ى‬ ( ‫ل‬++‫) ص‬ merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang  Tanda Waqfah ( ‫) ﻭﻗﻔﻪ‬ bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ‫) ﺳﮑﺘﻪ‬, namun
bermakna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas.
meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik.  Tanda tho ( ‫) ﻁ‬ adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.
 Tanda qaf ( ‫) ﻕ‬ merupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf" yang bermakna  Tanda jim ( ‫) ﺝ‬ adalah Waqaf Jaiz. Boleh berhenti dan boleh untuk dilanjutkan.
"telah dinyatakan boleh berhenti pada waqaf sebelumnya", maka dari itu lebih
 Tanda zha ( ‫) ﻇ‬ bermaksud lebih baik tidak berhenti.
baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan.
 Tanda sad-lam ( ‫) ﺼﻞ‬ merupakan singkatan dari "Qad yoosalu" yang bermakna
"kadang kala boleh diwasalkan", maka dari itu lebih baik berhenti walau
kadang kala boleh diwasalkan.
Ibtida’
 Ibtida’ ( ‫إلتِ َدا ُء‬++‫ا‬ )
‫ِ ْب‬ mempunyai akar kata dari َ‫ َدأ‬+++‫ب‬ yang َ artinya memulai.
 Sedangkan menurut istilah ulama Qurra’ adalah memulai membaca al-Qur’an, baik
memulai dari awal maupun meneruskan bacaan yang semula dihentikan.
 Pada pengertian diatas, tampak bahwa Ibtida’ mempunyai dua versi.
 Pertama, memulai membaca al-Qur’an untuk pertama kalinya. Misalnya seusai
sholat, seseorang membaca surat al-Baqarah, ketika membaca lafad: +‫ل ٓم‬++‫ا‬ itulah ٰٰ yang
dinamakan ibtida’, yakni memulai pertama kali membaca al-qur’an.
 Kedua, memulai membaca al-Qur’an setelah berhenti yang semula sudah membaca
al-Qur’an. Misalnya seseorang membaca surah Al-Fatihah ayat pertama dan
kedua : ‫ل ِمي َْن‬++‫ا‬ ْ ِّ ‫ل َح ْم ُدهلِل ِ َر‬++‫ا‬
َ +‫ل َع‬++‫با‬ ْ َ +‫َّح ْي ِم‬
ِ ‫لر‬++‫لرَّحْ مٰ ِنا‬++‫ ا‬+++‫هللا‬
ِ +‫ ْس ِم‬+++‫ب‬ lalu
ِ berhenti kemudian diteruskan
dengan ayat ketiga, maka pada saat memulai membaca ayat ketiga itulah yang
disebut ibtida’.
Washal
 Washal ( ُ‫ل َوصْ ل‬++‫ا‬ ) mempunyai akar kata dari ‫ص َل‬ َ ‫ َو‬ yang artinya sambung
menyambung.
 Sedangkan menurut istilah ulama Qurra’ adalah menyambungkan dua
ayat yang semestinya boleh berhenti. Karena nafas masih kuat dan ayat
tersebut (yang dibaca) boleh disambung, maka pembaca mewashalkan
kedua ayat itu.
 Contoh : seseorang membaca QS. Al-Ikhlas ayat 1 dan 2, maka dibaca
washal: ‫ص َم ُد‬ َّ ‫ل‬++‫ ا‬+++‫ َح َد ِن هللا‬+َ‫ ا‬+++‫هللا‬ ُ
ُ ‫ ْل ُه َو‬++‫ق‬ walaupun sebenarnya boleh dibaca :
ُ ‫ ْل ُه َو‬++‫ُق‬
 1. ‫ َح ًد‬+َ‫ ا‬+++‫هللا‬
 2. ‫ص َم ُد‬
َّ ‫ل‬++‫ ا‬+++‫هللا‬
ُ
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai