8
1. BERAT BADAN :
Persiapan :
a.Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b.Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c.Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d.Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
9
2. TINGGI BADAN :
Pengukuran tinggi badan (cm)
dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2
meter dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana
10
• Penilaian IMT menggunakan rumus :
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
IMT Klasifikasi
IMT < 18,5 Berat badan kurang (underweight)
IMT 18,5 – 22,9 Berat badan normal
IMT 23 – 24,9 Kelebihan berat badan dengan risiko
IMT 25 – 29,9 Obesitas I
IMT > 30 Obesitas II
11
3. LINGKAR PERUT :
Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
obesitas abdominal/ sentral.
1. Alat yang dibutuhkan :
a. Ruangan yang tertutup dari
pandangan umum. Jika tidak ada
gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan
tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam
pengukuran.
12
Cara Pengukuran Lingkar Perut :
13
4 Tetapkan titik tengah di antara di antara titik tulang
rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal
paha/ panggul dan tandai titiktengah tersebut dengan
alat tulis
5 Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri tegak dan
bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/ diambil
dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal
melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik
tengah diawal pengukuran.
14
Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit
3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat
15
Pemeriksaan tajam penglihatan
Alat yang diperlukan :
• Kit Ophtalmologi Komunitas, terdiri dari :
• Kartu E yang telah disederhanakan atau Tumbling E
• Occluder atau penutup mata dengan pinhole flexible
• Tali pengukur 6 meter dengan penanda/multiple cincin di kedua
ujungnya dan penanda pada 1 meter & 3 meter
Metode Pengukuran Tajam Penglihatan :
• Pemeriksa menempatkan satu cincin di jari sebagai penanda, terperiksa/responden melakukan hal yang sama dengan cincin di ujung pita
lainnya.
• Pemeriksaan dimulai dari mata kanan dengan mata kiri tertutup tanpa menggunakan pinhole. Upayakan mata tidak tertekan.
• Pemeriksaan dimulai dari jarak 6 meter.
• Tes dilakukan sebanyak 4 kali, apabila jawaban benar semua maka dilanjutkan pada tes yang lebih sulit yaitu huruf yang lebih kecil.
• Apabila terdapat kesalahan saat menjawab, ulangi terlebih dahulu sampai dengan 5 kali.
• Ulangi pemeriksaan pada jarak 3 meter dengan teknik diatas apabila semua jawaban benar di jarak 6 meter.
• Ulangi pemeriksaan pada jarak 1 meter dengan teknik diatas apabila semua jawaban benar di jarak 3 meter.
• Mata dengan tajam penglihatan lebih baik daripada 6/12 tidak perlu diperiksa menggunakan pinhole.
• Catat hasil pengukuran terakhir pada kolom dengan pinhole, kemudian lakukan pemeriksaan dengan pinhole yang dimulai dari besar
huruf terakhir yang dapat dilihat responden.
• Lakukan tes dengan pinhole sesuai tahapan sebelumnya.
• Lakukan pemeriksaan yang sama untuk mata kiri.
• Apabila ditemukan hasil pemeriksaan ≤ 3/60, disarankan agar responden dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Pemeriksaan Sederhana Telinga
1. Cara pemeriksaan pendengaran
dengan bisikan :
a. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda
pada jarak sekitar 4,5 – 6m
b. Anjurkan peserta posbindu untuk menutup
salah satu telinga yang diperiksa.
c. Bisikkan satu bilangan ( mis, tujuh enam ).
d. Beri tahu peserta posbindu untuk
mengulangi bilangan yang didengarkan.
e. Periksa telinga sebelahnya dengan cara yang
sama.
f. Bandingkan kemampuan mendengar pada
telinga kanan dan kiri peserta Posbindu.
Pemeriksaan Payudara
Berdirilah di depan cermin dan perhatikan payudara sendiri (apakah ada
perubahan bentuk,warna,ukuran dan kerutan)
Pemeriksaan Kanker Rahim dengan IVA :
Pemeriksa Tujuan Tatalaksana Hasil
Tenaga Deteksi dini kelainan mulut Mengamati serviks Positif (+) :
Kesehatan rahim (servisitis, cervical wart, (mata telanjang) Jika ditemukan
Terlatih keputihan abnormal, polip, setelah diberikan asam bercak putih seperti
(Dokter/Bida serviks oedema, hipertropi, asetat/asam cuka 3-5% sariawan setelah 1
n) pertumbuhan at adanya tukak. (satu) menit
dioleskan asam
cuka.
MEJA 4
Pemeriksaan Tekanan Darah
a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat
b. Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal 30
menit sebelum pengukuran.
c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres
d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua
telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kiri
warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang
sudah terpasang sejajar dengan jantung.
e. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kiri klien
dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak,
dan tidak berbicara pada saat pengukuran.
No. Tekanan Darah Klasifikasi*)
1. < 120/<80 mm/Hg Normal