Anda di halaman 1dari 24

LANGKAH MENDAPATKAN INFORMASI PTM DAN FAKTOR RISIKONYA

Wawancara Biodata Umum

Tanyakan kepada peserta Posbindu apakah sudah pernah


datang ke Posbindu sebelumnya?

Catat semua Informasi ini pada Register Posbindu dan Buku


Pemantauan FR PTM

- Data Pribadi (mengisi tanggal kunjungan pertama, NIK, nama lengkap,


tanggal lahir, jenis kelamin, Golongan darah)
- Lembar informasi. Di isi jika peserta Posbindu telah pernah didiagnosis
menyandang salah satu penyakit oleh tenaga medis
- Jika ini kunjungan kedua dan tidak ada perubahan data pribadi, peserta
Posbindu diarahkan langsung pada tahapan kegiatan berikutnya
B. Wawancara Faktor Risiko Diri Sendiri
Tanyakan 1.Tanyakan Merokok atau tidak, atau pernah merokok
Faktor 2.Tanyakan apakah ada anggota keluarga serumah
Risiko merokok. Jika iya, apakah merokok di dalam atau di luar
rumah /terpapar asap rokok
PTM
pada Diri 3. Tanyakan pola konsumsi sayur buah kurang/tidak
sendiri 4. Tanyakan apakah pola aktivitas fisik kurang/tidak
sebagai 5.Tanyakan apakah mengkonsumsi alkohol/tidak
berikut: 6.Tanyakan tingkat stress dengan menggunakan
kuesioner SRQ-20
Self-Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20)
11. Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati
1. Apakah Anda sering merasa sakit aktivitas sehari-hari?
kepala? 12. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk
2. Apakah Anda kehilangan nafsu makan? mengambil keputusan?
3. Apakah tidur Anda tidak nyenyak? 13. Apakah aktivitas/tugas sehari-hari Anda
terbengkalai?
4. Apakah Anda mudah merasa takut?
14. Apakah Anda merasa tidak mampu berperan
5. Apakah Anda merasa cemas, tegang, dalam kehidupan ini?
atau khawatir? 15. Apakah Anda kehilangan minat terhadap banyak
6. Apakah tangan Anda gemetar? hal?
7. Apakah Anda mengalami gangguan 16. Apakah Anda merasa tidak berharga?
pencernaan? 17. Apakah Anda mempunyai pikiran untuk
8. Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih? mengakhiri hidup Anda?
18. Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu?
9. Apakah Anda merasa tidak bahagia?
19. Apakah Anda merasa tidak enak di perut?
10.Apakah Anda lebih sering menangis?
20. Apakah Anda mudah lelah?
C. Wawancara Riwayat PTM Diri Sendiri & Keluarga
Apa ada riwayat menderita Penyakit Tidak Menular sebagai berikut:

1.Penyakit Diabetes (Ya/Tidak/Tidak Tahu)


2.Penyakit Hipertensi (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
3.Penyakit Jantung (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
4.Penyakit Stroke (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
5.Penyakit Asma (Ya/Tidak/Tidak Tahu)

6.Penyakit Kanker (Ya/Tidak/Tidak Tahu)


7.Kolesterol tinggi (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
8.PPOK (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
9.Thalesemia (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
10.Lupus (Ya/Tidak/Tidak Tahu)

11.Gangguan Penglihatan (Ya/Tidak/Tidak Tahu)


12.Gangguan pendengaran (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
13.Gangguan Mental Emosional (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
14.Disabilitas (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
MEJA 3
PENGUKURAN FR PTM :
1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Indeks Massa Tubuh (IMT)

8
1. BERAT BADAN :
Persiapan :
a.Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b.Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c.Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d.Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.

9
2. TINGGI BADAN :
Pengukuran tinggi badan (cm)
dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2
meter dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana

10
• Penilaian IMT menggunakan rumus :
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

IMT Klasifikasi
IMT < 18,5 Berat badan kurang (underweight)
IMT 18,5 – 22,9 Berat badan normal
IMT 23 – 24,9 Kelebihan berat badan dengan risiko
IMT 25 – 29,9 Obesitas I
IMT > 30 Obesitas II

11
3. LINGKAR PERUT :
Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
obesitas abdominal/ sentral.
1. Alat yang dibutuhkan :
a. Ruangan yang tertutup dari
pandangan umum. Jika tidak ada
gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan
tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam
pengukuran.
12
Cara Pengukuran Lingkar Perut :

1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM diminta


dengan cara yang santun untuk membuka pakaian
bagian atas atau menyingkapkan pakaian bagian atas
dan raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu PTM
untuk menetapkan titik pengukuran

2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah

3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal


paha/ panggul

13
4 Tetapkan titik tengah di antara di antara titik tulang
rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal
paha/ panggul dan tandai titiktengah tersebut dengan
alat tulis
5 Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri tegak dan
bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/ diambil
dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal
melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik
tengah diawal pengukuran.

6 Apabila warga Posbindu PTM mempunyai perut yang


gendut ke bawah, pengukuran mengambil bagian yang
paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut
lagi. Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar
pinggang mendekati angka 0,1 cm.

14
Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit

No Lingkar Perut Jenis Kelamin Risiko Penyakit

1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat

2 ≥ 102 cm Laki - laki Sangat Meningkat

3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat

4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat

15
Pemeriksaan tajam penglihatan
Alat yang diperlukan :
• Kit Ophtalmologi Komunitas, terdiri dari :
• Kartu E yang telah disederhanakan atau Tumbling E
• Occluder atau penutup mata dengan pinhole flexible
• Tali pengukur 6 meter dengan penanda/multiple cincin di kedua
ujungnya dan penanda pada 1 meter & 3 meter
Metode Pengukuran Tajam Penglihatan :
• Pemeriksa menempatkan satu cincin di jari sebagai penanda, terperiksa/responden melakukan hal yang sama dengan cincin di ujung pita
lainnya.
• Pemeriksaan dimulai dari mata kanan dengan mata kiri tertutup tanpa menggunakan pinhole. Upayakan mata tidak tertekan.
• Pemeriksaan dimulai dari jarak 6 meter.
• Tes dilakukan sebanyak 4 kali, apabila jawaban benar semua maka dilanjutkan pada tes yang lebih sulit yaitu huruf yang lebih kecil.
• Apabila terdapat kesalahan saat menjawab, ulangi terlebih dahulu sampai dengan 5 kali.
• Ulangi pemeriksaan pada jarak 3 meter dengan teknik diatas apabila semua jawaban benar di jarak 6 meter.
• Ulangi pemeriksaan pada jarak 1 meter dengan teknik diatas apabila semua jawaban benar di jarak 3 meter.
• Mata dengan tajam penglihatan lebih baik daripada 6/12 tidak perlu diperiksa menggunakan pinhole.
• Catat hasil pengukuran terakhir pada kolom dengan pinhole, kemudian lakukan pemeriksaan dengan pinhole yang dimulai dari besar
huruf terakhir yang dapat dilihat responden.
• Lakukan tes dengan pinhole sesuai tahapan sebelumnya.
• Lakukan pemeriksaan yang sama untuk mata kiri.
• Apabila ditemukan hasil pemeriksaan ≤ 3/60, disarankan agar responden dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Pemeriksaan Sederhana Telinga
1. Cara pemeriksaan pendengaran
dengan bisikan :
a. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda
pada jarak sekitar 4,5 – 6m
b. Anjurkan peserta posbindu untuk menutup
salah satu telinga yang diperiksa.
c. Bisikkan satu bilangan ( mis, tujuh enam ).
d. Beri tahu peserta posbindu untuk
mengulangi bilangan yang didengarkan.
e. Periksa telinga sebelahnya dengan cara yang
sama.
f. Bandingkan kemampuan mendengar pada
telinga kanan dan kiri peserta Posbindu.
Pemeriksaan Payudara
Berdirilah di depan cermin dan perhatikan payudara sendiri (apakah ada
perubahan bentuk,warna,ukuran dan kerutan)
Pemeriksaan Kanker Rahim dengan IVA :
Pemeriksa Tujuan Tatalaksana Hasil
Tenaga Deteksi dini kelainan mulut Mengamati serviks Positif (+) :
Kesehatan rahim (servisitis, cervical wart, (mata telanjang) Jika ditemukan
Terlatih keputihan abnormal, polip, setelah diberikan asam bercak putih seperti
(Dokter/Bida serviks oedema, hipertropi, asetat/asam cuka 3-5% sariawan setelah 1
n) pertumbuhan at adanya tukak. (satu) menit
dioleskan asam
cuka.
MEJA 4
Pemeriksaan Tekanan Darah
a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat
b. Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal 30
menit sebelum pengukuran.
c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres
d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua
telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kiri
warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang
sudah terpasang sejajar dengan jantung.
e. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kiri klien
dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak,
dan tidak berbicara pada saat pengukuran.
No. Tekanan Darah Klasifikasi*)
1. < 120/<80 mm/Hg Normal

2. 120-139/80-90 mm/Hg Prehipertensi

3. 140-150/90-99 mm/Hg Hipertensi derajat 1

4. >160/>100 mm/Hg Hipertensi derajat 2


Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Alat dan bahan :
• Alat pemeriksaan kadar gula darah lipid
(Analyzer)
• Test strip gula darah dan kolesterol
• Auto lancet (Autoclix)
• Lancet
• Alkohol 70%
• Kapas
• Tissue kering
• Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
• Bersihkan ujung jari (jari manis/jari
tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi
alkohol 70%, keringkan.
PROSEDUR • Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara
tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam.
• Usap dengan kapas steril kering setelah darah
keluar. Sentuhkan satu/dua tetes darah
• Baca hasilnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai