Anda di halaman 1dari 33

MOTOR BAKAR

Ir. M.Syahri, Ph.D


Email : syahri@upnyk.ac.id & mohsyahri@gmail.com
085875804710

MSH
PENDAHULUAN MSH

MOTOR BAKAR ?
Suatu mekanisme yang merubah energi panas
menjadi energi gerak

Mesin kalor pembakaran Dalam dan Luar ?


Keuntungan dari mesin pembakaran dalam
dibandingkan dengan mesin pembakaran luar
adalah:
1.Kontruksinya lebih sederhana,
2.Tidak memerlukan fluida kerja yang banyak
3.Efesiensi totalnya lebih tinggi.
MSH

MOTOR BAKAR

Internal Combustion External Combustion


 Mesin Bensin  Mesin Uap
 Mesid Diesel  Nulkir
 Mesin Roket  Mesin Turbin Uap
 Mesin Jet  Dll
 Dll
MSH

Keuntungan mesin kalor pembakaran luar :

Bahan bakar yang digunakan lebih beragam (dari bahan


bakar padat sampai bahan-bakar gas), sehingga mesin
pembakaran luar banyak dipakai untuk keluaran daya
yang besar dengan banan bakar murah.
JENIS MOTOR BAKAR MSH

Motor bakar

Bensin Diesel

Bermesin 2 Bermesin 4 Bermesin 2 Bermesin 4


langkah langkah langkah langkah

Motor bakar bekerja melalui mekanisme langkah yang


terjadi berulang-ulang atau periodik sehingga menghasilkan
putaran pada poros engkol.
MSH

Motor bensin termasuk ke dalam jenis motor


bakar torak. Proses pembakaran bahan bakar dan
udara di dalam silinder (internal combustion
engine). Motor bakar bensin dilengkapi dengan
busi dan karburator (beda dengan diesel)

Busi/spark , Berfungsi membuat percikan api untuk


membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam
ruang bakar /reaktor silinder. (spark ignitions)

Karburator, berfungsi untuk pengkabutan bensin dan


pencampuran dengan udara. Campuran tersebut masuk
ke dalam silinder dan dinyalakan oleh bunga api listrik
dari busi menjelang akhir langkah kompresi.
MSH

Motor diesel tipe penyalaannya dengan


kompresi, dimana pada langkah hisap hanya
udara yang dimasukkan kedalam ruang
bakar dan pada sesaat menjelang langkah
kompresi berakhir bahan bakar
disemprotkan (injeksi) dan dengan tekanan
dan temperatur yang tinggi terjadilah
pembakaran.
Proses kerja mesin 4 langkah Otto dan Diesel MSH
MSH

1. Langkah hisap 2. Langkah kompresi


- Torak dari TMA TMB - Torak dari TMB TMA
- Katup isap (KI) terbuka - KI dan KB tertutup
- Katup buang (KB) tertutup - Tekanan dan Temperatur
- Campuran bahan bakar naik akibat kompresi
dan udara masuk

3. Langkah Ekspansi 4. Langkah buang


- Sebelum torak mencapai
- Torak dari TMA TMB
- KI tertutup
TMA busi menyala dan
terjadi pembakaran.
- KB terbuka
- Gas hasil pembakaran
- Terjadi langkah kerja torak
keluar
dari TMA TMB
- KI dan KB tertutup
Motor Bakar MSH

Energi Kimia Energi Panas Power

Bahan Bakar

Daya
Motor Bakar
• Automobiles
• Power Generation
• Submarines
• Diesel Locomotive
PROSES KERJA MOTOR 2 LANGKAH MSH

Langkah 1: Kompresi & Langkah Hisap


 Piston bergerak dari TMB menuju TMA
 Saluran udara masuk ke silinder tertutup & dilanjutkan kompresi
 Saluran Intake pada ruang engkol terbuka campuran bahan bakar &
udara masuk ke ruang engkol

Langkah 2: Usaha & Langkah Buang

 Piston bergerak dari TMA menuju TMB


 Api busi menyala beberapa derajat sebelum
piston mencapai TMA
 Panas gas hasil pembakaran mendorong
piston menuju TMB sampai saluran buang
terbuka dan gas bekas keluar
Komponen utama pembangkit
energi mesin multi silinder MSH
SIKLUS THERMODINAMIKA MOTOR BAKAR MSH

Analisa siklus termodinamika sangat penting untuk mempelajari


motor bakar. Proses kimia dan Termodinamika yang terjadi
pada motor bakar sangatlah rumit untuk dianalisis.
Jadi diperlukan suatu siklus yang diidealkan sehingga
memudahkan untuk menganalisa motor bakar.

Siklus udara ideal, dengan beberapa asumsi:


1.Fluida kerja dianggap udara sebagai gas ideal dengan kalor
sepesifik konstan
2.Langkah isap dan buang pada tekan konstan
3.Langkah kompresi dan tenaga pada keadaan adiabatis
4.Kalor diperoleh dari sumber kalor

Siklus udara pada motor bakar :


1. Siklus udara pada volume konstan ( Siklus Otto)
2. Siklus udara pada tekanan kostan ( Siklus Diesel)
3. Siklus udara tekanan terbatas.( Siklus gabungan )
Siklus Ideal Otto MSH

1. Fluida kerja dianggap gas ideal


2. Langkah isap (0 → 1) merupakan proses
tekanan konstan.
3. Langkah kompresi (1 → 2) merupakan
proses isentropik
4. Proses pembakanan pada volume konstan
(2 → 3) adalah proses pemasukan kalor. 0
5. Langkah kerja (3 → 4) merupakan proses
isentropik
6. Langkah pembuangan (4 → 1) dianggap
sebagai proses pengeluaran kalor pada
volume konstan.
7. Langkah buang (1 → 0) terjadi pada
tekanan konstan
MSH

Thermal Efficiency of the Otto cycle:


Wnet Qnet Qin  Qout Qout
 th     1
Qin Qin Qin Qin
Now to find Qin and Qout.

Apply first law closed system to process 2-3, V = constant.

Thus, for constant specific heats,

Qnet , 23  U 23
Qnet , 23  Qin  mCv (T3  T2 )
MSH
Apply first law closed system to process 4-1, V = constant.

Thus, for constant specific heats,


Qnet , 41  U 41
Qnet , 41   Qout  mCv (T1  T4 )
Qout   mCv (T1  T4 )  mCv (T4  T1 )
The thermal efficiency becomes
Qout
 th , Otto  1
Qin
mCv (T4  T1 )
 1
mCv (T3  T2 )
MSH

(T4  T1 )
 th , Otto  1
(T3  T2 )
T1 (T4 / T1  1)
 1
T2 (T3 / T2  1)
Recall processes 1-2 and 3-4 are isentropic, so

T2 T
 3
T1 T4
Since V3 = V2 and V4 = V1, we see that T1
or  th , Otto  1
T4 T T2
 3
T1 T2
Siklus Ideal Diesel (Tekanan Konstan) MSH

1. Fluida kerja dianggap gas ideal


2. Langkah isap (0 → 1) merupakan proses
tekanan konstan.
3. Langkah kompresi (1 → 2) merupakan
proses isentropik
4. Proses pembakanan pada tekanan konstan
(2 → 3) adalah proses pemasukan kalor.
5. Langkah kerja (3 → 4) merupakan proses
isentropik
6. Langkah pembuangan (4 → 1) dianggap
sebagai proses pengeluaran kalor pada
volume konstan.
7. Langkah buang (1 → 0) terjadi pada
tekanan konstan
Thermal efficiency of the Diesel cycle MSH

Wnet Q
 th , Diesel   1  out
Qin Qin
Now to find Qin and Qout.

Apply the first law closed system to process 2-3, P = constant.

Thus, for constant specific heats


Qnet , 23  U 23  P2 (V3  V2 )
Qnet , 23  Qin  mCv (T3  T2 )  mR (T3  T2 )
Qin  mC p (T3  T2 )
MSH

Thus, for constant specific heats


Qnet , 41  U 41
Qnet , 41   Qout  mCv (T1  T4 )
Qout   mCv (T1  T4 )  mCv (T4  T1 )
The thermal efficiency becomes
Qout
 th , Diesel  1
Qin
mCv (T4  T1 )
 1
mC p (T3  T2 )
MSH

Cv (T4  T1 )
 th , Diesel  1
C p (T3  T2 )
1 T1 (T4 / T1  1)
 1
k T2 (T3 / T2  1)
What is T3/T2 ?
PV PV
3 3
 2 2 where P3  P2
T3 T2
T3 V3
  rc
T2 V2
where rc is called the cutoff ratio, defined as V3 /V2, and is a measure of the
duration of the heat addition at constant pressure. Since the fuel is injected
directly into the cylinder, the cutoff ratio can be related to the number of degrees
that the crank rotated during the fuel injection into the cylinder.
What is T4/T1 ?
MSH

PV PV
4 4
 1 1 where V4  V1
T4 T1
T4 P4

T1 P1
Recall processes 1-2 and 3-4 are isentropic, so

1 1  PV 4 4  PV
k k k k
PV 2 2 and PV 3 3

Since V4 = V1 and P3 = P2, we divide the second equation by the first


equation and obtain
Therefore,
MSH

1 T1 (T4 / T1  1)
 th , Diesel  1
k T2 (T3 / T2  1)
1 T1 rck  1
 1
k T2 (rc  1)
1 rck  1
 1
r k 1 k (rc  1)

When rc > 1 for a fixed r, . But,


 th , Diesel   th , Otto rDiesel  rOtto  th , Diesel   th , Otto
since , .
PRESTASI MESIN MSH

Keseimbangan energi pada motor bakar


PANAS BUMI

Ir. M.Syahri, Ph.D


Email : mohsyahri@gmail.com dan
syahri@upnyk.ac.id
085875804710

MSH
PENGERTIAN PANAS BUMI

Panas bumi adalah sebuah bentuk energi yang


terbaharukan yang dapat dipergunakan sebagai
pembangkit listrik
Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari
panas yang tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi
ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang
terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga
berasal dari panas matahari yang diserap oleh
permukaan bumi.
Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah
lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat area
perbatasan lapisan tektonik.
PENGERTIAN PLTPB
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah
Pembangkit Listrik (Power generator) yang
menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai
energi penggeraknya.

PRINSIP KERJA
Air panas yang berasal dari sumur akan disalurkan
ke separator, oleh separator air dengan uap
dipisahkan, kemudian uap akan digunakan untuk
menggerakkan turbin.
Keunggulan Geothermal

Keunggulan energi panas bumi dibandingkan


sumber energi terbarukan yang lain, diantaranya:

hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang


minimal,
mampu berproduksi secara terus menerus selama
24 jam, sehingga tidak membutuhkan tempat
penyimpanan energi (energy storage),
tingkat ketersediaan (availability) yang sangat
tinggi yaitu diatas 95%.
Dampak Negatif Terhadap Lingkungan

Potensi panas bumi terdapat di kawasan


pegunungan yang biasanya dijadikan kawasan
konservasi sebagai hutan lindung.
Dengan adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
sumber-sumber panas bumi di kawasan tersebut
dapat mengganggu daerah konservasi tersebut.
Serta kemungkinan terjadi pencemaran air tanah
oleh kontaminan yang terbawa naik fluida panas
bumi.
PROSES KERJA
Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka
uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi
menjadi energi gerak yang akan memutar generator
sehingga dihasilkan energi listrik.
Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai
campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka
terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal
ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam
separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa
cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah
yang kemudian dialirkan ke turbin.
Apabila sumberdaya panasbumi mempunyai temperatur sedang,
fluida panas bumi masih dapat dimanfaatkan untuk pembangkit
listrik dengan menggunakan pembangkit listrik siklus binari
(binary plant). Dalam siklus pembangkit ini, fluida sekunder
((isobutane, isopentane or ammonia) dipanasi oleh fluida
panasbumi melalui mesin penukar kalor atau heat exchanger.
Fluida sekunder menguap pada temperatur lebih rendah dari
temperatur titik didih air pada tekanan yang sama. Fluida
sekunder mengalir ke turbin dan setelah dimanfaatkan
dikondensasikan sebelum dipanaskan kembali oleh fluida panas
bumi. Siklus tertutup dimana fluida panas bumi tidak diambil
masanya, tetapi hanya panasnya saja yang diekstraksi oleh
fluida kedua, sementara fluida panas bumi diinjeksikan kembali
kedalam reservoir.

Anda mungkin juga menyukai