Anda di halaman 1dari 25

BAB III

DIFUSI OLAKAN

2. Penyajian

2.1 Teori Lapisan tentang koefisien transfer massa


Ada fluida mengalir melalui sebuah permukaan dengan kondisi sedemikian rupa ,
sehingga aliran nya turbulen . Didaerah yang berdekatan permukaan terdapat lapisan
tipis , dimana fluida mengalir secara laminer , diluar lapisan ini adalah daerah buffer
dan diluarnya lagi aliran turbulen disebut inti turbulen ( gb.3.1 ).

Gambar 3.1 : Zone-zone dalam aliran fluida


Teori lapisan merupakan teori yang tertua dan dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai arti dari koefisien transfer massa . Didalam aliran fluida turbulen
mekanisme proses alir , meliputi gerakan olakan didaerah turbulen.

Ditinjau gas mengalir melalui sebuah permukaan,.dan pada saat yang sama terjadi
difusi ekuimolar arus berlawanan (gb 3.2)

Gambar 3-2 : Gradien konsentrasi komponen A dan B dalam aliran turbulen.


Apabila difusi komponen A hanya mengikuti difusi molekuler , maka konsentrasi pAG akan
dicapai pada titik D , dan ber jarak z G dari permukaan. Sehingga berlaku persamaan :

𝑁𝐴= 𝐷 𝐴𝐵
ሺ𝑃 −𝑃𝐴𝐺 ሻ
…………………………………………………………..………(3.1)
𝑅𝑇 𝑍 𝐺 𝐴𝑖

𝐷𝐴𝐵
Untuk aliran tetap  = 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑅𝑇𝑍 𝐺

𝐷 𝐴𝐵
𝑘𝐺′ = ………………………………………………………………… ..……(3.2)
𝑅𝑇𝑍 𝐺

𝑁𝐴 = 𝑘𝐺′ ሺ𝑃𝐴𝑖 − 𝑃𝐴𝐺 ሻ= 𝑘𝐺′ ∆𝑃𝐴 …………………………… ………………………(3.3)

𝑘𝐺′ = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑝𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑠

𝑍𝐺 = 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑝𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑚𝑢 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓

Untuk difusi A melalui B yang diam berlaku persamaan :


𝐷𝐴𝐵 𝑃
𝑁𝐴 = ሺ𝑃𝐴𝑖 − 𝑃𝐴𝐺 ሻ
𝑅𝑇𝑍𝐺 𝑃𝐵𝑙𝑚

𝑁𝐴 = 𝑘𝐺 ሺ𝑃𝐴𝑖 − 𝑃𝐴𝐺 ሻ………………………………………………..……………..(3.4)

Dimana
𝐷 𝐴𝐵 𝑃
𝑘𝐺 = ………… ………………………………………………………………………...(3.5)
𝑅𝑇𝑍 𝐺 𝑃𝐵𝑙𝑚

𝑁𝐴 = 𝑘𝐺 ∆𝑃𝐴 …………… ……………………….. ………………………………………………(3.6)

Untuk difusi ekuimolar dalam aliran cairan secara laminar berlaku persamaan :
𝐷𝐴𝐵
𝑁𝐴 = ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴𝐿 ሻ
𝑍𝐿

𝑁𝐴 = 𝑘𝐿′ ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴𝐿 ሻ………………………… …………………………………..(3.7)

𝑘𝐿′ = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑝𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛

𝑍𝐿 = 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑝𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑟 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓

k sebanding dengan DAB


k ≈ DAB
Menurut teori lapisan ini, ternyata bahwa koefisien transfer massa lapisan adalah sebanding
dengan koefisien difusi . Dalam aliran turbulen , ketergantungan koefisien transfer massa
terhadap koefisien difusi adalah lebih kecil.
Teori Penetrasi dari Higbie : menjelaskan transfer massa dalam fase cair selama absorbsi
gas . dengan asumsi bahwa massa yang di transfer dalam fase cair secara berlangsung secara
difusi molekuler dalam keadaan tidak tetap.

Fluks massa pada antarmuka antara fasa gas dan cair dinyatakan dalam pers :

𝐷𝐴𝐵
𝑁𝐴 = ට ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴∞ ሻ …………………………………….. (3- 8)
𝜋𝜃

𝑁𝐴 = 𝑘𝐿 ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴∞ ሻ

𝐷 𝐴𝐵
Dimana : 𝑘𝐿 = ට …………………………………………(3- 9)
𝜋𝜃

0,5
𝑘𝐿 = 𝐷𝐴𝐵

Teori Pembaharuan permukaan : Danckwerts

Menggunakan absorbsi dalam keadaan tidak tetap, komponen dalam arus cairan turbulen.
Olakan cairan yang mula-mula ada didalam inti turbulen berpindah ke batas gas-cairan ,
dimana olakan ini akan berkontak dengan gas untuk waktu yang pendek . Olakan ini akan
berlangsung secara terus menerus akan menggantikannya pada permukaan disebut
pembaharuan . Kecepatan pembaharuan permukaan dianggap tetap untuk tingkat turbulensi
= faktor pembaharuan (s).

Kecepatan absorbsi untuk cairan turbulen dengan pembaharuan permukaan secara acak :

𝑁𝐴 = ඥ𝐷𝐴𝐵 . 𝑠 ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴∞ ሻ ………………………………………(3-10)

𝑘𝐿 = ඥ𝐷𝐴𝐵 . 𝑠 ……………………………………………..(3-11)
0,5
𝑘𝐿 ≈ 𝐷𝐴𝐵
𝑛
𝑘 ≈ 𝐷𝐴𝐵 dimana n = 0,5 – 1

2.2 Satuan koefisien transfer massa

𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟


𝑘=
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
Konsentrasi dapat dinyatakan dalam satuan yang berbeda : mol/ft3 ; fraksi mol x tekanan
parsial. satuan k berbeda-beda tergantung satuan kosentrasi.

Hubungan harga k dengan satuan-satuan konsentrasi yang berbeda : tabel 3-1


Tabel 3-1 Hubungan Koefisien transfer massa

Fase Gas
Saling Difusi A melalui B Satuan
Mendifusi yang tidak
mendifusi
𝑁𝐴 = 𝑘𝐺′ ∆𝑝𝐴 𝑁𝐴 = 𝑘𝐺 ∆𝑝𝐴 𝑚𝑜𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ(𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛)
𝑁𝐴 = 𝑘𝑦′ ∆𝑦𝐴 𝑁𝐴 = 𝑘𝑦 ∆𝑦𝐴 𝑚𝑜𝑙
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ(𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑜𝑙)
𝑁𝐴 = 𝑘𝐶′ ሺ∆𝐶𝐴 ሻ 𝑁𝐴 = 𝑘𝐶 ∆𝐶𝐴 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ( )
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚
𝑊𝐴 = 𝑘𝑦 ∆𝑦𝐴 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢ሻ( )
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐵
Cairan
𝑁𝐴 = 𝑘𝐿′ ሺ∆𝐶𝐴 ሻ 𝑁𝐴 = 𝑘𝐿 ∆𝐶𝐴 𝑚𝑜𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ( )
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚
𝑁𝐴 = 𝑘𝑋′ ∆𝑋𝐴 𝑁𝐴 = 𝑘𝑋 ∆𝑋𝐴 𝑚𝑜𝑙
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ(𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑜𝑙)

Konversi
Gas
𝑘𝑦′ 𝑘𝐶′ 𝑃𝐵𝑙𝑚 𝑃𝐵𝑙𝑚
𝑘𝐺′ = = 𝑘𝐺′ = 𝑘𝐺 𝑘𝐶′ = 𝑘𝐶
𝑃 𝑅𝑇 𝑃 𝑃
𝐶𝐵𝑙𝑚
= 𝑘𝐶
𝐶
𝑘𝑦 𝑘𝐶 𝑃𝐵𝑙𝑚
𝑘𝐺 = = 𝑘𝑦′ = 𝑘𝑦
𝑃 𝑅𝑇 𝑃
= 𝑘𝑦 𝑦𝐵𝑙𝑚
Cairan
𝑘𝑋′ 𝐶𝐵𝑙𝑚 𝑘𝑋
𝑘𝐿′ = = 𝑘𝐿 𝑘𝐿 =
𝐶 𝐶 𝐶
𝑘𝐿 𝑋𝐵𝑙𝑚 𝑘𝑋′ = 𝑘𝑋 𝑋𝐵𝑙𝑚

Difusi Olakan : fluida mengalir secara turbulen

Turbulensi dicirikan : gerakan partikel-partikel yang tidak teratur/olakan baik arah maupun
waktu.
Prandtl : panjang pencampuran analog dengan jalan bebas pukul rata dalam pertukaran
momentum molekuler merupakan jarak dimana olakan dalam aliran turbulen masih tetap
mempunyai identitasnya.

a. Ditinjau sebuah fluida yang mengalir secara turbulen dalam pipa :

Hubungan antara kecepatan fluktuasi dengan gradient kecepatan rata-rata :



തത

𝑈𝑥′ = ത
𝑈ത

ത ത
തത
ത ഥ𝑑𝑈𝑥
𝑥 |𝑧 − 𝑈𝑥 |𝑧 + ∆𝑧 = −𝐿 𝑑𝑧 …………………………………………..(3-12)

𝑈𝑥 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑥𝑖𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑈𝑥′ = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑡𝑢𝑎𝑠𝑖 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖

𝐿 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛

Tegangan geser total dalam fluida disebabkan oleh gerakan molekul dalam olakan :

𝑑𝑈
𝜏𝑔𝑐 = −𝜇 𝑑𝑧 + 𝜌 𝑈𝑥 𝑈𝑧′ ………………………………………………….. (3-13)

Substitusi persamaan (3-12) ke persamaan (3-13) :




𝑑𝑈തത
𝜏𝑔𝑐 = −ሾ𝜇 + 𝜌 𝐿 𝑈𝑧′ ሿ𝑑𝑧𝑥 …………………………………………..……( 3-14)

atau :
ഥ𝑥 𝜌ሻ
𝑑ሺ𝑈 ഥ𝑥 𝜌ሻ
𝑑ሺ𝑈
𝜏𝑔𝑐 = −ሾ𝜇 + 𝐿 𝑈𝑧′ ሿ = −ሾ𝜇 + 𝐸𝑚 ሿ ……..…………………( 3-15)
𝑑𝑧 𝑑𝑧

𝐸𝑚 = 𝐿 𝑈𝑧′ = 𝑑𝑖𝑓𝑢𝑠𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡𝑢𝑚 𝑜𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛

b. Ditinjau kurve profil konsentrasi dalam aliran turbulen. Fluktuasi konsentrasi :



തത

𝐶𝐴′ = ത
𝐶ത
ത തത
ത ഥ𝑑𝐶𝐴 ……………………………………….. (3-16)
𝐴 |𝑧 − 𝐶𝐴 |𝑧 + 𝐿 = −𝐿 𝑑𝑧

Kecepatan transfer komponen A dalam arah z = 𝐶𝐴′ 𝑈𝐴′

Transfer massa total yang disebabkan oleh difusi molecular dan difusi olakan :


𝑑𝐶ത𝐴ത 𝑑ത
𝐶ത

𝐴ത
𝐽𝐴𝑧 = −𝐷𝐴𝐵 𝑑𝑧
− 𝑈𝑧′ 𝐿 𝑑𝑧
…………………………………………… ( 3-17)



𝑑𝐶ത𝐴ത
atau 𝐽𝐴𝑧 = −ሺ𝐷𝐴𝐵 + 𝐸𝐷 ሻ ………………………………………... ( 3-18)
𝑑𝑧

dimana : 𝐸𝐷 = 𝑈𝑧′ 𝐿 = 𝑑𝑖𝑓𝑢𝑠𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑜𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛


c. Profil Temperatur

Fluktuasi temperatur :
𝑑𝑡 ҧ
𝑡 ′ = 𝑡ҧ |𝑧 + 𝐿 = −𝐿ഥ ………………………………….……( 3-19)
|𝑧 − 𝑡 ҧ
𝑑𝑧

Fluks panas arah z = 𝜌 𝑐𝑃 𝑡 ′ 𝑈𝑧′

Fluks total (konduksi + olakan) :


𝑑𝑡 ҧ 𝑑𝑡 ҧ
𝑞 = −𝑘 𝑑𝑧 − 𝜌 𝑐𝑃 𝑈𝑧′ 𝐿 𝑑𝑧 ………………………………….……….( 3-20)

𝑑 𝑡ҧ 𝑑 ሺ𝑐 𝑃 𝜌𝑡 ҧ

𝑞 = −ሺ𝑘 + 𝜌 𝑐𝑃 𝑈𝑧′ 𝐿ሻ𝑑𝑧 = −ሺ𝛼 + 𝑈𝑧′ 𝐿ሻ 𝑑𝑧
…………………( 3-21)

𝑑 ሺ𝑐 𝑃 𝜌𝑡 ҧ

𝑞 = −ሺ𝛼 + 𝐸𝐻 ሻ ……………….…………………….……….( 3-22)
𝑑𝑧

Dimana : 𝐸𝐻 = 𝑑𝑖𝑓𝑢𝑠𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡ℎ𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑜𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛

Apabila harga 𝜇, 𝐷, 𝛼 tertentu pada P, T tertentu  harga 𝐸𝑚 , 𝐸𝐷 , 𝐸𝐻 tergantung turbulensi.

𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔2ൗ
𝐸𝑚 , 𝐸𝐷 , 𝐸𝐻 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

𝐸𝑚
𝐸𝐻
= 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑎𝑛𝑑𝑡𝑙 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑢𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖

Gambar 3.3 : Profil a) kecepatan , b) konsentrasi, c) temperature dalam aliran turbulen

Ada 4 macam cara untuk menentukan koefisien transfer massa lapisan :

1.Analisa dimensi dari percobaan.


2.Analogi antara transfer momentum, tenaga, dan massa.
3.Analisa batas eksak.
4.Analisa lapisan batas pendekatan.
2.3 Analisa Dimensi

Dari analisa dimensi  diperoleh persamaan fungsional

𝑘𝐶 ഥ𝜌
𝐷𝑈 𝜇
𝐷𝐴𝐵
= 𝑓ቀ 𝜇
, 𝜌𝐷 ቁ→ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙…………… (3-23)
𝐴𝐵

𝑆ℎ = 𝑓ሺ𝑅𝐶 , 𝑆𝐶 ሻ

 dari percobaan diperoleh persamaan.

Contoh :

1
𝑘𝐶 ഥ𝜌
𝐷𝑈 0,8 𝜇 3
= 0,023 ቀ ቁ ቀ ቁ → 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ……….(3-24)
𝐷𝐴𝐵 𝜇 𝜌𝐷𝐴𝐵

1
𝑆ℎ = 0,023 ሺ𝑅𝐶 ሻ0,8 ሺ𝑆𝐶 ሻ3

Persamaan diatas analog dengan korelasi transfer panas konvektif , untuk aliran
gas didalam pipa yang mengalami pemanasan yang juga diperoleh dari analisa
dimensional yaitu :

(h D)/k = φ’ (( D U ρ/ µ) , ( Cp µ/k)) ………………………………(3-25)

2.4 Analogi antara transfer momentum, tenaga dan massa.

Aliran turbulen = analog antara transfer momentum tenaga dan panas

Analog antara transfer momentum dan tenaga


Gambar 3.4 : analogi antara transfer momentum dan transfer panas.

Gas mengalir di dalam pipa secara turbulen, pada saat yang sama panas ditransfer
dari dinding pipa ke badan utama gas.

ഥ𝑖 = 0 → 𝑧 > → 𝑈
𝑈 ഥ𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑝𝑖𝑝𝑎

 Titik 1 dan 2  terjadi pertukaran massa fluida = W massa/(satuan waktu)(sat.


luas)  disebabkan oleh fluktuasi kecepatan dalam arah dinding pipa.

 Pertukaran momentum bersih antara kedua titik  gaya gesek/satuan luas :


𝜏𝑔𝑐 = 𝑊 ∆𝑈 ഥ…………………………………………..……………(3-26)
∆𝑈ഥ = 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑡𝑢𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑟𝑎ℎ ∥ 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑝𝑎

Antara titik 1 dan 2  terjadi transfer panas karena ∆𝑇

𝑞 = 𝑊 𝑐𝑃 ∆𝑇……………………………….… ………………..(3-27)

Eliminasi harga W dari persamaan (3-26) dan (3-27)


𝜏 𝑔𝑐 𝑞
∆𝑈 ഥ
= 𝑐 ∆𝑇 ……………………………………………….………(3-28)
𝑃
Di dalam zone laminer, pertukaran momentum bersih, dinyatakan sebagai gaya
gesek/satuan luas.
𝑑𝑈
𝜏𝑔𝑐 = 𝑑𝑧 ……………………………………………………………(3-29)
Kecepatan transfer panas di dalam zone laminer :
𝑑𝑡
𝑞 = −𝑘 ……………………………………………………….(3-30)
𝑑𝑧

Eliminasi dz dari pers (3-29) dan (3-30) :


𝜏 𝑖 𝑔𝑐 𝜇𝑞
= ................................................................................ (3-31)
𝑑𝑈 k dT

Atau seluruh zone Laminer :


𝜏 𝑖 𝑔𝑐 𝜇𝑞
= ............................................................................. (3-32)
𝑈𝐹 −0 k ሺt i −t F ሻ

Persamaan (3-28) = pers (3-32), atau untuk mekanisme yang sama berlaku dalam
untuk transfer panas dan transfer momentum, untuk aliran Laminer dan turbulen
apabila :
𝜇 1 𝐶𝑝𝜇
= → = 𝑃𝑟 = 1
𝑘 𝐶𝑝 𝑘

Untuk gas pada P biasa (atm)  Pr = 0,65 – 0,90. Untuk fluida yang mengalir
secara turbulen dalam pipa yang dipanaskan pers (3-28) dapat dikenakan = dari
inti turbulen sampai diding pipa zona laminer.

Prandtl dan Taylor mengadakan modifikasi analogi Reynold  pers (3-28) : Zone
bufer dan turbulen pers (3-32) = zone laminer  anggapan pada tF  𝜏 → 𝜏𝑖

𝜏𝑖 𝑞𝑐 𝑞
→ ഥ−𝑈𝐹
= ..................................................................... (3-33)
𝑈 𝐶𝑝 ሺ𝑡 𝐹 −𝑡 𝐺 ሻ

ഥ−𝑈𝐹 ሻ
𝑞 ሺ𝑈
𝑡𝐹 − 𝑡𝐺 = 𝜏 𝑖 𝑞 𝑐 𝐶𝑝

Untuk aliran laminer pers. (3-32) :


𝜏𝑖 𝑞𝑐 𝜇𝑞
= 𝑘ሺ𝑡 −𝑡
𝑈𝐹 −0 𝑖 𝐹ሻ

𝜇𝑞 ሺ𝑈𝐹 −0ሻ
Atau ሺ𝑡𝑖 − 𝑡𝐹 ሻ=
𝑘 𝜏 𝑖 𝑞𝑐

Kecepatan perpindahan panas :

𝑞 = ℎሺ𝑡𝑖 − 𝑡𝐺 ሻ

= ℎሾሺ𝑡𝑖 − 𝑡𝐺 ሻ+ ሺ𝑡𝐹 − 𝑡𝐺 ሻሿ............................................... (3-34)


Eliminasi ሺ𝑡𝑖 − 𝑡𝐺 ሻdan ሺ𝑡𝐹 − 𝑡𝐺 ሻ dari pers (3-33) dan (3-34) :
𝐶𝑝ൗ
𝜏𝑖 𝑞𝑐 ഥ
𝑈
→ℎ= 𝑈 𝑈 𝐶𝑝𝜇
1− ഥ𝐹 + ቀ ഥ𝐹 ቁ
𝑈 𝑈 𝑘

𝐶𝑝ൗ
𝜏𝑖 𝑞𝑐 ഥ
𝑈
ℎ= 𝑈 𝑈 .................................................................. (3-35)
1− ഥ𝐹 + ቀ ഥ𝐹 ቁ𝑃𝑟
𝑈 𝑈

Hubungan antara faktor gesekan Fanning f dengan tegangan gesek :


1
𝜏𝑖 𝑞𝑐 = ഥ2 𝜌 .......................................................................... (3-36)
𝑓𝑈
2

Substitusi pers (3-36) ke (3-35) :


1 ℎ 𝑈𝐹 𝑈
𝑓= ഥ𝜌
ቂ1 − ഥ
+ ቀ ഥ𝐹 ቁ𝑃𝑟ቃ................................................. (3-37)
2 𝐶𝑝 𝑈 𝑈 𝑈

Modifikasi empiris memberikan :


1 ℎ 2ൗ
𝑓= ഥ𝜌
𝑃𝑟 3 = 𝑗𝐻 ............................................................ (3-38)
2 𝐶𝑝 𝑈

Dimana : JH = faktor j colburn untuk transfer panas.

Analogi antara transfer momentum dan massa.

Gambar. 3.4 a : Analogi antara transfer momentum dan transfer massa.


Ditinjau gas mengalir secara turbulen di dalam pipa.
Zat A ditransfer dari dinding pipa ke badan utama gas .
Zat B ditransfer dari badan utama gas ke dinding pipa secara equimolar.
Dianggap transfer massa tidak berpengaruh terhadap gradient keceptan dalam
fluida.
Antara titik (1) dan titik (2) terjadi pertukaran massa = W massa/ (luas)(waktu)
dan terjadi pertukaran momentum.
Transfer massa bersih bahan A :
𝑊 ∆𝑃 𝐴
𝑁𝐴 = .............................................................................. (3-39)
𝑀𝐴𝑣 𝑃

Transfer momentum bersih :

𝜏𝑔𝑐 = 𝑊 ∆𝑈

Eliminasi W dari kedua persamaan di atas :


𝜏 𝑔𝑐 𝑁 𝐴 𝑀 𝐴𝑣 𝑃
= ................................................................................. (3-40)
∆𝑈 ∆𝑃𝐴

Untuk zone Laminer transfer massa A bersih :


𝐷𝐴𝐵
𝑁𝐴 = ሺ𝑃𝐴𝑖 − 𝑃𝐴𝐹 ሻ ................................................................. (3-41)
𝑅𝑇 𝑍𝐹

Transfer momentum yang dinyatakan dengan tegangan gesek :


ሺ𝑈𝐹 −0ሻ
𝜏𝑖 𝑔𝑐 = 𝜇 ............................................................................. (3-42)
𝑍𝐹

Eliminasi ZF dari persamaan (3-42) dan (3-41) :


𝜏𝑖 𝑞𝑐 𝑁𝐴 𝜇𝑅𝑇
=𝐷 ......................................................................... (3-43)
𝑈𝐹 −0 𝐴𝐵 ሺ𝑃𝐴𝑖 −𝑃𝐴𝐹 ሻ

Substitusi persamaan (3-40) dan (3-43)  transfer massa dan momentum mempunyai
mekanisme yang sama apabila :
𝜇𝑅𝑇
𝑀𝐴𝑣 𝑃 = 𝐷
𝐴𝐵

atau
𝜇𝑅𝑇 𝜇
= = 𝑆𝐶 = 1
𝐷 𝐴𝐵 𝑀 𝐴𝑣 𝑃 𝑃𝐷𝐴𝐵

Kalau persamaan (3-40) dikenakan pada zone bufer dan inti turbulen, dengan anggapan pada
ZF  𝜏 → 𝜏𝑖 , karena lapisan tipis :
𝜏 𝑖 𝑔𝑐 𝑁 𝐴 𝑀𝐴𝑣 𝑃
ഥ−𝑈𝐹
𝑈
= 𝑃𝐴𝐹 −𝑃 𝐴𝐺
.................................................................................. (3-44)
𝑁𝐴 = 𝑘𝐺′ ሺ𝑃𝐴𝑖 − 𝑃𝐴𝐺 ሻ

= 𝑘𝐺′ ሾሺ𝑃𝐴𝑖 − 𝑃𝐴𝐹 ሻ+ ሺ𝑃𝐴𝐹 − 𝑃𝐴𝐺 ሻሿ.......................................... (3-45)

Substitusi beda tekanan parsial, pers (3-43) dan (3-44) ke dalam pers (3-45) diperoleh :
𝜏𝑖 𝑞𝑐
𝑈𝑀𝐴𝑣 𝑃ൗ
𝑘𝐺′ = 𝑈𝐹 𝑈 .......................................................................... (3-46)
1− ഥ + ቀ ഥ𝐹 ቁ𝑆𝐶
𝑈 𝑈

Hubungan antara tegangan gesek pada diding dengan faktor gesekan Fanning f diberikan
oleh persamaan (3-36) :
1
𝜏𝑖 𝑞𝑐 = ഥ2 𝜌
𝑓𝑈
2

Kombinasi pers (3-46) dan pers (3-45) :

1 𝑘 𝐺′ 𝑀𝐴𝑣 𝑃 𝑈𝐹 𝑈
𝑓= ഥ𝜌
ቂ1 − ഥ
+ ቀ ഥ𝐹 ቁ𝑆𝐶 ቃ................................................ (3-47)
2 𝑈 𝑈 𝑈

Modifikasi empiris oleh Chilton dan Colburn :

1 𝑘′ 𝑀 𝑃 2ൗ 𝑘 𝐺′ 𝑃 2ൗ
𝑓 = ቂ 𝐺 ഥ𝐴𝑣 ቃ 𝑆𝐶 3 = 𝑆𝐶 3 = 𝑗𝐷 .............................................. (3-48)
2 𝑈𝜌 𝐺𝑚

𝑗𝐷 = 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑗 𝐶𝑜𝑙𝑏𝑢𝑟𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎.

Persamaan (3-26) dirubah bentuknya menjadi :

𝑘 𝐺′ 𝐷 𝑅𝑇𝑘 𝐺′ 𝐷 1 1ൗ
𝐷𝐴𝐵
= 𝐷𝐴𝐵
= 2 𝑓𝑅𝑒 𝑆𝐶 3 ......................................................... (3-49)

2.5 Korelasi koefisien transfer massa


Untuk transfer yang melibatkan aliran turbulen melalui pipa, data transfer massa antara
permukaan pipa dan fluida yang mengalir ------- menggunakan kolom dinding basah, luas
kontak antara fase cair dan gas dapat diukur dengan teliti.
Cairan dialirkan kebawah
melalui dinding pipa, gas
dialirkan dalam kolom secara
arus berlawanan arah.

Cairan mengalir dalam bentuk


lapisan tipis: luas penguapan =
luas muka dinding kolom.

Gambar 3.5.: Kolom dinding basah

Gilliland dan Sherwood = 9 macam cairan kedalam udara dengan menggunakan kolom
dinding basah hasilnya dapat dinyatakan persamaan :
𝑘𝑐 𝑃𝐵𝐿𝑛
𝐷𝐴𝐵 𝑃
= 0,023 𝑅𝑒 0,83 𝑆𝑐 0,44 ……………………………….……………(3.50)

Dimana D : diameter dalam kolom


P : tekanan total
Re dan Sc ditentukan pada kondisi badan utama gas
Persamaan diatas berlaku untuk kondisi
2000 < Re < 35000
0,6 < Sc < 2,5
0,1 atm < P < 3 atm
Linton dan Sherwood mempelajari pelarutan asam benzoate kedalam arus aliran air, hasilnya
dinyatakan persamaan :
1
𝐾𝐿
= 0,023 𝑅𝑒 0,83 𝑆𝑐 3 …………………………………………………..(3.51)
𝐷𝐴𝐵

Berlaku untuk 2000 < Re < 70000


1000 < Sc < 2260
Persamaan (3-50) sesuai dengan persamaan Diffus Beelter untuk transfer panas konvektiv
dalam pipa :
ℎ𝐷
= 0,023 𝑅𝑒 0,8 𝑃𝑟 0,3 ……………………………………….………(3.52)
𝑘

Berlaku Re = 5000 – 200000


Faktorgesekan =
𝑓
2
= 0,023 𝑅𝑒 −0,21 …………………… ………………………..…...(3.53)

Pernggabungan persamaan (3.51) dengan (3.53)


1
𝑘𝐿 1
𝐷 𝐴𝐵
= 2 𝑓𝑅𝑒 1,03 𝑆𝑐 3 …………………………………………….…….(3.54)

Contoh
Benzen mengalir kebawah melalui permukaan dalam sebuah kolom dinding basah. Udara
kering pada temperature 110oF dan tekanan 1 atm dialirkan secara arus berlawanan arah
dengan kecepatan udara 20 ft/det. Diding basah mempunyai diameter dalam 3 in dan panjang
2 ft, temperatur benzene 60oF.

Hitunglah kecepatan penguapan Benzene?


Difusivitas benzene dalam udara pada 25oC dan P = 1 atm adalah 0,0692 cm2/det.
Jawab.
Persamaan
𝑘𝑐 𝑃𝐵𝐿𝑛
𝐷 𝐴𝐵 𝑃
= 0,023 𝑅𝑒 0,83 𝑆𝑐 0,44

Rapat udara pada temperatur 110oF dan P=1atm


ሺ1ሻ(29)
= ሺ0,73ሻ(570) = 0,0698 𝑙𝑏ൗ
𝑛 𝑃.𝑀
𝜌=𝑚= 𝑅.𝑇 𝑓𝑡 2
Tabel. Viscositas udara μ = 0,0185 Cp
μ = 0,0185 (6,72 x 10-4) = 0,12432 x 10-4 lb/ft.det
3
𝐷 = 3 𝑖𝑛 = 12 𝑓𝑡 = 0,25 𝑓𝑡

Kecepatan udara ū = 20 ft/det


𝐷𝜌 ū ሺ0,25 ሻሺ20 ሻ(0,0698)
𝑅𝑒 = 𝜇
= (0,12432 𝑥10 −4 )
= 28100

Difusivitas benzene dalam udara pada 60oF dan 1 atm


𝑓𝑡
60+460 3 𝑐𝑚 2 ൗ
𝑗𝑎𝑚
𝐷𝐴𝐵 = 0,0692 ቀ ቁൗ2 ൗ 𝑑𝑒𝑡 𝑥 3,87 𝑐𝑚 2
77+460 ൗ
𝑑𝑒𝑡
𝑓𝑡 2൘ 1 𝑗𝑎𝑚
𝐷𝐴𝐵 = 0,2552 𝑗𝑎𝑚 𝑥 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

0,2552 𝑓𝑡 2ൗ
𝐷𝐴𝐵 = 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
3600

𝜇 0,12432 𝑥10 −4 𝑥3600


𝑆𝑐 = = ሺ0,0698ሻ(0,2552 )
= 2,5
𝜌.𝐷𝐴𝐵

Tekanan uap benzen pada 60oF = PA = 60 mmHg


(Tabel)
PAi = 60 mmHg = 60/760 atm = 0,0789 atm
PBi = (760 - 60)mmHg =700 mmHg = 0,921 atm
Pada badan utama gas tekanan uap benzene = P AG = 0
(udara tidak mengandung uap benzene)

PBG = 760 – 0 = 760 mmHg = 1 atm


𝑃𝐵𝐺 −𝑃𝐵𝑖 760−700
𝑃𝐵 𝑙𝑛 = 𝑃 = 𝑙𝑛 760ൗ = 728 𝑚𝑚𝐻𝑔 = 0,9579 𝑎𝑡𝑚
𝑙𝑛 𝐵𝐺 ൗ𝑃 𝐵𝑖 700

𝐷𝐴𝐵 𝑃
𝑘𝑐 = 0,023 𝑅𝑒 0,83 𝑆𝑐 0,44
𝐷 𝑃𝐵 𝑙𝑛

𝑓𝑡 2
0,2552 ൘𝑗𝑎𝑚
PPPPP‫ۇ‬ PPPPP‫ ۊ‬1
= 0,023 PPPPP‫ۈ‬ ൬
PPPPP‫ۋ‬ ൰ሺ28.100ሻ0,83 2,50,44
0,25 0,9579
PPPPP‫ۉ‬ PPPPPPPP‫ی‬
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
= 180,67 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 ൗ
𝑗𝑎𝑚. 𝑓𝑡 2 ( )
𝑓𝑡 3
Fluks Molar :
𝑘𝑐
𝑁𝐴 = 𝑘𝑐 ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴𝐺 ሻ = ሺ𝑃 − 𝑃𝐴𝐺 ሻ
𝑅𝑇 𝐴𝑖
180,67
𝑁𝐴 = (0,0789 − 0)
ሺ0,73ሻሺ520ሻ
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
𝑁𝐴 = 0,0376
𝑗. 𝑓𝑡 2
Luas permukaan dinding basah
𝐴 = 𝜋𝐷𝐿 = ሺ3,14ሻሺ0,25ሻሺ2ሻ = 1,57 𝑓𝑡 2
Kecepatan penguapan benzene:
𝑙𝑏
𝑤 = 𝑁𝐴 . 𝐴. 𝐵𝑀 = ሺ0,0376ሻሺ1,57ሻሺ78ሻ= 4,6065
𝑗𝑎𝑚
Untuk aliran tegak lurus terhadap tabung tunggal
Bedingfield dan Drew sebagai berikut:
𝑘𝐺 𝑃 0,56
𝑆𝑐 = 0,281. 𝑅𝑒 0,4
𝐺𝑚
Untuk:
400 < Re < 25000
Sc = 0,6-2,6

Untuk aliran melalui bola-bola tunggal


Froesling = korelasi data dengan persamaan semi teoritis:
𝑘𝑐 𝐷 1 1
= 2,0(1,0 + 0,276 𝑅𝑒 2 𝑆𝑐 3
𝐷𝐴𝐵
Untuk transfer massa dari gas atau cairan ke tumpukan partikel :
𝑘𝑐 𝐷𝑝 1
= 1,17 𝑅𝑒 0,585 𝑆𝑐 3
𝐷𝐴𝐵
Partikel bentuk bola --- fraksi ruang kosong = Σ = 0,4-0,45
𝐺
Kecepatan massa = 𝐺𝑚 =
𝛴

Transfer massa untuk berbagai macam geometri = table 3.2 ; gambar 3-9 .
Treyball -----tabel 3-3

Hitunglah kecepatan penguapan air dari sebuah reservoir, pada dasar suatu saluran yang
besar, dimana udara mengalir di dalamnya dengan kecepatan = 20 ft/detik.
Reservoir mempunyai luas penampang 1 ft2, dan suhu permukaan air dalam reservoir 90oF.
Udara mempunyai suhu 140oF tekanan 1 atm dan mempunyai tekanan parsial uap air 0,0315
atm
Jawab.
29 460+32
Rapat Udara = 𝜌 = 359 𝑥 ቀ460+140 ቁ
𝑙𝑏
𝜌 = 0,062
𝑐𝑢𝑓𝑡

Kekentalan udara pada T=140oF, P=1atm dari table


μ = 0,0195 Cp = (0,0195)(2,42) lb/ft2.jam
= 0,0471 lb/ft2.jam
A = 1 ft2,Dianggap reservoir mempunyai penampang bentuk bujur sangkar---panjang sisi
L=1 ft
𝐿. ū. 𝜌 ሺ1ሻሺ20ሻሺ3600ሻ(0,0662)
𝑅𝑒 = = = 101197
𝜇 0,0471
Re = 100000
Table (1-1) D uap air-udara pada T=25,9 oC (78,6oF), P=1atm
= 0,258 cm2/detik
Pada T=140oF, P=1 atm
3
140 + 460 ൗ 2 𝑐𝑚2
𝐷𝐴𝐵 = ሺ0,258ሻ൬ ൰ = 0,306
78,6 + 460 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑓𝑡 2
𝐷𝐴𝐵 = 90,306)ሺ3,87ሻ = 1,184
𝑗𝑎𝑚
𝜇 0,0471
𝑆𝑐 = = = 0,601
𝜌. 𝐷𝐴𝐵 ሺ0,0662ሻ(1,184)
Dari gambar 3.9 ------ Jo = 0,0037
𝑃 𝐵 𝑙𝑛
𝑘 𝐺′ .𝑃 2ൗ 𝑘 𝐺 𝑃 .𝑃 2
Jo = 0,0037 = ሺ𝑆𝑐 ሻ 3 = ሺ𝑆𝑐 ሻ ൗ3
𝐺𝑚 𝐺𝑚

𝑃𝐵 𝑙𝑛
𝑘𝐺′ = 𝑘𝐺
𝑃
𝑘 𝐺 𝑃𝐵 𝑙𝑛 2ൗ
---- 0,0037 = (𝑆𝑐) 3 …………………………………………………(1)
𝐺𝑚

Kecepatan aliran massa molar = Gm


ū𝜌 ሺ20ሻሺ3600 ሻ(0,0662 ) 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
𝐺𝑚 = = = 164,4
𝐵𝑀 29 𝑗𝑎𝑚 .𝑓𝑡 2

PH2O pada permukaan cairan = PH2O pada T=90oF PAi


Tabel----- PAi = 0,0475 atm
PBi = 1-0,0475 = 0,9525 atm
PAG = 0,0315 atm
PBG = 1-0,0315 = 0,9685 atm
0,9525 + 0,9685
𝑃𝐵 𝑙𝑛 = 𝑃𝐵 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 0,961 𝑎𝑡𝑚
2
ሺ0,0037 ሻ(𝐺𝑚 )
Persamaan (1) 𝑘𝐺 = 2
𝑃𝐵 𝑙𝑛 (𝑆𝑐) ൗ3

ሺ𝑜,𝑜𝑜 37ሻ(164,4) 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙


𝑘𝐺 = 2 = 0,886 𝑗𝑎𝑚 .𝑓𝑡 2 𝑎𝑡𝑚
ሺ0,961ሻ(0,601) ൗ 3
Kecepatan penguapan air
𝑁𝐴 = 𝑘𝐺 ሺ𝑃𝐴𝑖 − 𝑃𝐴𝐺 ሻ = ሺ0,886ሻሺ0,0475 − 0,0315ሻ
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 𝑙𝑏 𝑙𝑏
𝑁𝐴 = 0,01418 = ሺ0,01418ሻሺ18ሻ = 0,255
𝑗𝑎𝑚 .𝑓𝑡 2 𝑗𝑎𝑚 .𝑓𝑡 2 𝑗𝑎𝑚 𝑓𝑡 2
BAB IV

TRANSFER MASSA ANTAR FASA

2.Penyajian
2.1 Keseimbangan
Fase yang dikontakkan dapat berupa gas, cair dan padat , contoh dan pengetrapan dalam
alat sebagai berikut :
Gas – cair : distilasi, absorpsi gas, desorpsi gas, humidifikasi
Gas – padat : pengeringan zat padat, sublimasi, adsorpsi
Cair – cair : ekstraksi
Cair – padat : kristalisasi, ekstraksi, adsorpsi
Kecepatan difusi tergantung ΔC, merupakan ukuran besarnya penyimpangan dari keadaan
keseimbangan.
Keseimbangan tercapai ΔC = 0
ΔN = 0
Contoh untuk menentukan keseimbangan amoniak- air adalah sbb :
Sebuah bejana tertutup , sebagian diisi dengan air dan sebagian dengan lainnya diisi
campuran udara-ammonia , system dipertahankan pada suhu dan tekanan tetap. Karena
ammonia sangat mudah larut dalam air , maka sebagian molekul ammonia akan mendifusi
dari gas ke fasa cair melalui antar muka kedua fasa. Sebagian molekul ammonia yang ada
dalam cairan akan kembali dalam fasa gas dengan kecepatan yang sebanding dengan
konsentrasi ammonia dalam cairan . Makin banyak molekul ammonia masuk dalam cairan
makin besar pula kecepatan molekul untuk kembali dalam fasa gas, setelah waktu tertentu
terjadi keseimbangan , dimana kecepatan molekul ammonia yang masuk cairan = kecepatan
molekul ammonia yang meninggalkan cairan disebut keseimbangan dinamis.

NH3 mudah larut dalam air


NH3 mendifusi gas – cair
pNH3< (turun)

Gambar 4.1 . System air dan udara NH3


Gambar 4.2: Hubungan antara kecepatan difusi dengan waktu
CNH3 > - keseimbangan baru, percobaan di ulang-ulang
(t) tertentu - diagram keseimbangan
Keseimbangan difusi tetap berjalan
NAB = NBA keseimbangan dinamis

Gambar4.3 : Diagram keseimbangan ammonia –air


2.2 Teori Dua Lapisan / Tahanan

Gambar 4.4 : Teori Dua Lapisan


Difusi gas cair = ΔP
Difusi cair gas = ΔC
Fase gas : PAG - PAi = ΔPA
Fase cair : CAi – CAL = ΔCA

Menurut Whitman dan Lewis : teori dua lapisan = tahanan transfer massa terdapat di
dalam kedua lapisan fase, tidak pada antar permukaan.
PAi dan CAi pada antar permukaan = konsentrasi keseimbangan.
2.3 Koefisien transfer Massa Lokal

Gambar 4.5: Konsentrasi solute dalam kedua fase dan pada antarmuka
Kecepatan transfer massa dalam masing-masing fase
NAZ = k G ሺPAG − PAi ሻ = k L ሺCAi − CAL ሻ………………………………….…..(4-1)
NAZ=k G . ∆PA = k L . ∆CA ………………………………………………......…(4-2)
P AG −P Ai kL
=− ……………………………………………………………....(4-3)
C AL −C Ai kG

kL ,kG = diketahui PAi, CAi dapat ditentukan secara grafis atau analitis
PAi = f (CAi)…………………………………………………………………(4-4)

2.4 Koefisien transfer Massa Keseluruhan


Untuk mengukur konsentrasi pada antar permukaan kedua fase tidak mungkin atau sulit,
sehingga lebih sesuai digunakan koefisien transfer massa keseluruhan, berdasarkan gaya
dorong keseluruhan antar komponen kedua fase yaitu P Ai dan CAL
PAG = tekanan parsial solute A pada fase gas
CAL = konsentrasi solute A pada fase cair

Gambar 4.6 : Kurva distribusi keseimbangan yang berupa garis lurus


Untuk kurve lurus mempunyai lempeng m berlaku = P Ai = m . CAi + b ………(4-5) PA∗ = CA
dalam gas ~ CAL
NAZ = K G ሺPAG − PA∗ ሻ= K G ሺPAG − CAL ሻ………………………………………...(4-6)
Satuan konsisten : NAZ = K G ሺPAG − PA∗ ሻ = K G ∆PoA
NAZ = K G ∆PoA ………………………………………...(4-7)
KG = koefisien transfer massa keseluruhan fase gas
kalau CA∗ = kosentrasi A dalam fase cair ~ CA , dalam fase gas = PAG
NAZ = k L ሺCA∗ − CAL ሻ= K L ∆CoA ……………………………………………..….(4-8)
KL = Koefisien transfer massa keseluruhan fase cair
Karena ΔC ~ tahanan transfer massa
1
tahanan dalam fase gas ∆P A kG
tahanan total kedua fase
= ∆P = 1 ………………………………..………..…(4-9)
oA
KG

1
tahanan dalam fase cair ∆C A kL
= = 1 …………………………………………....(4-10)
tahanan total kedua fase ∆C oA
KL

Hubungan KG dan kG
1 P AG −P ∗A P A G −P Ai P Ai −P ∗A
Persamaan (4-7) = = = = ……………………..…(4-11)
KG N AZ N AZ N AZ

PAi = m1 . CAi + b
PA∗ = m1 . CAL + b
1 P AG −P Ai m 1 ሺC Ai −C AL ሻ
= + …………………………………………….…....(4-12)
KG N AZ N AZ
N Az
NAZ = k G ሺPAG − PAi ሻ PAG − PAi =
KG
N Az
NAZ = k L ሺCAi − CAL ሻ CAi − CAL = kL

Bersubstitusi persamaan (4-12)


1 1 1
= + ………………………………………………………………….(4-13)
KG kG kL

Hubungan KL dan kL
1 C ∗A −C AL
NAZ = K L ሺCA∗ − CAL ሻ =
KL N AZ

1 ሺC ∗A −C AL ሻ+ሺC Ai −C AL ሻ
KL
= N AZ
P AG −P Ai N AZ
CA∗ − CAi = CA∗ − CAi =
m2 m 2 .k G
N AZ N AZ
PAG − PAi = CAi − CAL =
kG kL
N AZ N
1 + AZ 1 1
m 2 .k G kL
= = +
KL N Az m 2 .k G kl
1 1 1
= + ……………………………………………………………..(4-14)
KL m 2.k G kL

Untuk keadaan kurve kesetimbangan berupa garis lurus P Ai = m.CAi dan m = m1 = m2


1 1 m
KG
=k +k
G L

1 1 m
KL
= m .k + k
G L
Untuk larutan encer : berlaku hukum Henry m = h = konstanta Henry
Persamaan (4-15), (4-16) besarnya tahanan tergantung kelarutan gas = m

 Untuk gas sangat mudah larut : m kecil , dari persamaan (4-15) diperoleh :
1 1
= …………………………………………………………………(4-17)
KG kG

Tahanan dominan pada fase gas

 Untuk gas sukar larut : contoh CO2 dalam air, harga m sangat besar sehingga dari
1 1
persamaan (4-16) diperoleh : = …………………………………….(4-
KL kL

18)
Tahanan dominan pada fase cair, sehingga fase cair memegang peranan.

 Harga m menunjukkan mudah dan tidaknya solute larut dalam solvent


m> Solute sukar larut
m< Solute mudah larut

Contoh soal 4.1 :


Pada percobaan absorbsi NH3 oleh air dalam kolom dinding basah, ternyata bahwa harga K G
= 0,25 lbmol NH3/(j)(ft2)(atm). Pada suatu tempat tertentu di dalam kolom gas mengandung
10% mol NH3 dan kosentrasi fase cair = 0,005 mol NH3/ft3 larutan. Ternyata bahwa 95%
tahanan total terhadap transfer massa terletak didalam fase gas. Temperatur system 68 oF,
sedangkan tekanan 1 atm. Konstanta Henry pada 68 oF 0,15 atm/(mol NH3)(ft3 larutan).
Hitunglah harga koefisien transfer massa lapisan dan koposisi pada antar muka (k G, kL, CAi,
PAi)?
Jawab.
1 1
Tahanan total dalam kedua fase = K = 0,205 = 4,87 (j)(ft2)(atm)/lb mol
G

Tahanan terhadap transfer massa 95% terletak dalam fase gas


1
kG
= (0,95)(4,87) = 4,63 (j)(ft2)(atm)/lb mol
1
kG = 4,635 = 0,216 lb mol/(j)(ft2)(atm)

Koefisien transfer massa cairan dihitung dengan menggunakan persamaan


1 1 m
= +
KG kG kL
1 1 m
= +
0,305 0,216 kL
m m
4,87 = 4,63 + = 0,24
kL kL

m = 0,15 atm /(lb mol)(ft3)


0,15
kL = = 0,625 lb mol/(j)(ft3)(atm)
0,24

Konsentrasi fase gas dan fase cair pada suatu tempat dalam kolom
PAG = y . Pt = (0,1)(1) atm = 0,1 atm
CAL = 0,005 lbmol NH3 /ft3 larutan

Asumsi konsentrasi NH3 dalam fase gas berkeseimbangan dengan konsentrasi fase cair yang
dinyatakan dalam tekanan parsial:

P∗A = H. CAL
= (0,15)(0,005) = 0,00075 atm
Fluk massa = NAt = KG (PAG − P∗A )
= 0,205 (0,1-0,00075) = 0,0203 lbmol/j ft2
Komposisi pada antar muka dapat ditentukan dengan persamaan
NAZ = kG (PAG − PAi )
0,0203 = 0,216 (0,1 – PAi)
PAi = 0,00602 atm
NAZ = kL (CAi − CAL )
0,0203 = 0,625 (CAi-0,005)
CAi = 0,03745 lbmol/ft3

2.5 Alat-alat transfer massa


a. Menara sembur (spray tower)
b. Menara gelembung (bubble tower)
c. Menara pelat (plate tower)
d. Menara packing (packed tower)

Anda mungkin juga menyukai