DIFUSI OLAKAN
2. Penyajian
Ditinjau gas mengalir melalui sebuah permukaan,.dan pada saat yang sama terjadi
difusi ekuimolar arus berlawanan (gb 3.2)
𝑁𝐴= 𝐷 𝐴𝐵
ሺ𝑃 −𝑃𝐴𝐺 ሻ
…………………………………………………………..………(3.1)
𝑅𝑇 𝑍 𝐺 𝐴𝑖
𝐷𝐴𝐵
Untuk aliran tetap = 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑅𝑇𝑍 𝐺
𝐷 𝐴𝐵
𝑘𝐺′ = ………………………………………………………………… ..……(3.2)
𝑅𝑇𝑍 𝐺
Dimana
𝐷 𝐴𝐵 𝑃
𝑘𝐺 = ………… ………………………………………………………………………...(3.5)
𝑅𝑇𝑍 𝐺 𝑃𝐵𝑙𝑚
Untuk difusi ekuimolar dalam aliran cairan secara laminar berlaku persamaan :
𝐷𝐴𝐵
𝑁𝐴 = ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴𝐿 ሻ
𝑍𝐿
Fluks massa pada antarmuka antara fasa gas dan cair dinyatakan dalam pers :
𝐷𝐴𝐵
𝑁𝐴 = ට ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴∞ ሻ …………………………………….. (3- 8)
𝜋𝜃
𝑁𝐴 = 𝑘𝐿 ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴∞ ሻ
𝐷 𝐴𝐵
Dimana : 𝑘𝐿 = ට …………………………………………(3- 9)
𝜋𝜃
0,5
𝑘𝐿 = 𝐷𝐴𝐵
Menggunakan absorbsi dalam keadaan tidak tetap, komponen dalam arus cairan turbulen.
Olakan cairan yang mula-mula ada didalam inti turbulen berpindah ke batas gas-cairan ,
dimana olakan ini akan berkontak dengan gas untuk waktu yang pendek . Olakan ini akan
berlangsung secara terus menerus akan menggantikannya pada permukaan disebut
pembaharuan . Kecepatan pembaharuan permukaan dianggap tetap untuk tingkat turbulensi
= faktor pembaharuan (s).
Kecepatan absorbsi untuk cairan turbulen dengan pembaharuan permukaan secara acak :
𝑘𝐿 = ඥ𝐷𝐴𝐵 . 𝑠 ……………………………………………..(3-11)
0,5
𝑘𝐿 ≈ 𝐷𝐴𝐵
𝑛
𝑘 ≈ 𝐷𝐴𝐵 dimana n = 0,5 – 1
Fase Gas
Saling Difusi A melalui B Satuan
Mendifusi yang tidak
mendifusi
𝑁𝐴 = 𝑘𝐺′ ∆𝑝𝐴 𝑁𝐴 = 𝑘𝐺 ∆𝑝𝐴 𝑚𝑜𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ(𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛)
𝑁𝐴 = 𝑘𝑦′ ∆𝑦𝐴 𝑁𝐴 = 𝑘𝑦 ∆𝑦𝐴 𝑚𝑜𝑙
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ(𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑜𝑙)
𝑁𝐴 = 𝑘𝐶′ ሺ∆𝐶𝐴 ሻ 𝑁𝐴 = 𝑘𝐶 ∆𝐶𝐴 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ( )
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚
𝑊𝐴 = 𝑘𝑦 ∆𝑦𝐴 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢ሻ( )
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐵
Cairan
𝑁𝐴 = 𝑘𝐿′ ሺ∆𝐶𝐴 ሻ 𝑁𝐴 = 𝑘𝐿 ∆𝐶𝐴 𝑚𝑜𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ( )
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚
𝑁𝐴 = 𝑘𝑋′ ∆𝑋𝐴 𝑁𝐴 = 𝑘𝑋 ∆𝑋𝐴 𝑚𝑜𝑙
ሺ𝑙𝑢𝑎𝑠ሻሺ𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ሻ(𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑜𝑙)
Konversi
Gas
𝑘𝑦′ 𝑘𝐶′ 𝑃𝐵𝑙𝑚 𝑃𝐵𝑙𝑚
𝑘𝐺′ = = 𝑘𝐺′ = 𝑘𝐺 𝑘𝐶′ = 𝑘𝐶
𝑃 𝑅𝑇 𝑃 𝑃
𝐶𝐵𝑙𝑚
= 𝑘𝐶
𝐶
𝑘𝑦 𝑘𝐶 𝑃𝐵𝑙𝑚
𝑘𝐺 = = 𝑘𝑦′ = 𝑘𝑦
𝑃 𝑅𝑇 𝑃
= 𝑘𝑦 𝑦𝐵𝑙𝑚
Cairan
𝑘𝑋′ 𝐶𝐵𝑙𝑚 𝑘𝑋
𝑘𝐿′ = = 𝑘𝐿 𝑘𝐿 =
𝐶 𝐶 𝐶
𝑘𝐿 𝑋𝐵𝑙𝑚 𝑘𝑋′ = 𝑘𝑋 𝑋𝐵𝑙𝑚
Turbulensi dicirikan : gerakan partikel-partikel yang tidak teratur/olakan baik arah maupun
waktu.
Prandtl : panjang pencampuran analog dengan jalan bebas pukul rata dalam pertukaran
momentum molekuler merupakan jarak dimana olakan dalam aliran turbulen masih tetap
mempunyai identitasnya.
𝐿 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
Tegangan geser total dalam fluida disebabkan oleh gerakan molekul dalam olakan :
ഥ
𝑑𝑈
𝜏𝑔𝑐 = −𝜇 𝑑𝑧 + 𝜌 𝑈𝑥 𝑈𝑧′ ………………………………………………….. (3-13)
atau :
ഥ𝑥 𝜌ሻ
𝑑ሺ𝑈 ഥ𝑥 𝜌ሻ
𝑑ሺ𝑈
𝜏𝑔𝑐 = −ሾ𝜇 + 𝐿 𝑈𝑧′ ሿ = −ሾ𝜇 + 𝐸𝑚 ሿ ……..…………………( 3-15)
𝑑𝑧 𝑑𝑧
Transfer massa total yang disebabkan oleh difusi molecular dan difusi olakan :
ത
ത
𝑑𝐶ത𝐴ത 𝑑ത
𝐶ത
ത
𝐴ത
𝐽𝐴𝑧 = −𝐷𝐴𝐵 𝑑𝑧
− 𝑈𝑧′ 𝐿 𝑑𝑧
…………………………………………… ( 3-17)
ത
ത
𝑑𝐶ത𝐴ത
atau 𝐽𝐴𝑧 = −ሺ𝐷𝐴𝐵 + 𝐸𝐷 ሻ ………………………………………... ( 3-18)
𝑑𝑧
Fluktuasi temperatur :
𝑑𝑡 ҧ
𝑡 ′ = 𝑡ҧ |𝑧 + 𝐿 = −𝐿ഥ ………………………………….……( 3-19)
|𝑧 − 𝑡 ҧ
𝑑𝑧
𝑑 𝑡ҧ 𝑑 ሺ𝑐 𝑃 𝜌𝑡 ҧ
ሻ
𝑞 = −ሺ𝑘 + 𝜌 𝑐𝑃 𝑈𝑧′ 𝐿ሻ𝑑𝑧 = −ሺ𝛼 + 𝑈𝑧′ 𝐿ሻ 𝑑𝑧
…………………( 3-21)
𝑑 ሺ𝑐 𝑃 𝜌𝑡 ҧ
ሻ
𝑞 = −ሺ𝛼 + 𝐸𝐻 ሻ ……………….…………………….……….( 3-22)
𝑑𝑧
𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔2ൗ
𝐸𝑚 , 𝐸𝐷 , 𝐸𝐻 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐸𝑚
𝐸𝐻
= 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑎𝑛𝑑𝑡𝑙 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑢𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑘𝐶 ഥ𝜌
𝐷𝑈 𝜇
𝐷𝐴𝐵
= 𝑓ቀ 𝜇
, 𝜌𝐷 ቁ→ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙…………… (3-23)
𝐴𝐵
𝑆ℎ = 𝑓ሺ𝑅𝐶 , 𝑆𝐶 ሻ
Contoh :
1
𝑘𝐶 ഥ𝜌
𝐷𝑈 0,8 𝜇 3
= 0,023 ቀ ቁ ቀ ቁ → 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 ……….(3-24)
𝐷𝐴𝐵 𝜇 𝜌𝐷𝐴𝐵
1
𝑆ℎ = 0,023 ሺ𝑅𝐶 ሻ0,8 ሺ𝑆𝐶 ሻ3
Persamaan diatas analog dengan korelasi transfer panas konvektif , untuk aliran
gas didalam pipa yang mengalami pemanasan yang juga diperoleh dari analisa
dimensional yaitu :
Gas mengalir di dalam pipa secara turbulen, pada saat yang sama panas ditransfer
dari dinding pipa ke badan utama gas.
ഥ𝑖 = 0 → 𝑧 > → 𝑈
𝑈 ഥ𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑝𝑖𝑝𝑎
𝑞 = 𝑊 𝑐𝑃 ∆𝑇……………………………….… ………………..(3-27)
Persamaan (3-28) = pers (3-32), atau untuk mekanisme yang sama berlaku dalam
untuk transfer panas dan transfer momentum, untuk aliran Laminer dan turbulen
apabila :
𝜇 1 𝐶𝑝𝜇
= → = 𝑃𝑟 = 1
𝑘 𝐶𝑝 𝑘
Untuk gas pada P biasa (atm) Pr = 0,65 – 0,90. Untuk fluida yang mengalir
secara turbulen dalam pipa yang dipanaskan pers (3-28) dapat dikenakan = dari
inti turbulen sampai diding pipa zona laminer.
Prandtl dan Taylor mengadakan modifikasi analogi Reynold pers (3-28) : Zone
bufer dan turbulen pers (3-32) = zone laminer anggapan pada tF 𝜏 → 𝜏𝑖
𝜏𝑖 𝑞𝑐 𝑞
→ ഥ−𝑈𝐹
= ..................................................................... (3-33)
𝑈 𝐶𝑝 ሺ𝑡 𝐹 −𝑡 𝐺 ሻ
ഥ−𝑈𝐹 ሻ
𝑞 ሺ𝑈
𝑡𝐹 − 𝑡𝐺 = 𝜏 𝑖 𝑞 𝑐 𝐶𝑝
𝜇𝑞 ሺ𝑈𝐹 −0ሻ
Atau ሺ𝑡𝑖 − 𝑡𝐹 ሻ=
𝑘 𝜏 𝑖 𝑞𝑐
𝑞 = ℎሺ𝑡𝑖 − 𝑡𝐺 ሻ
𝐶𝑝ൗ
𝜏𝑖 𝑞𝑐 ഥ
𝑈
ℎ= 𝑈 𝑈 .................................................................. (3-35)
1− ഥ𝐹 + ቀ ഥ𝐹 ቁ𝑃𝑟
𝑈 𝑈
𝜏𝑔𝑐 = 𝑊 ∆𝑈
Substitusi persamaan (3-40) dan (3-43) transfer massa dan momentum mempunyai
mekanisme yang sama apabila :
𝜇𝑅𝑇
𝑀𝐴𝑣 𝑃 = 𝐷
𝐴𝐵
atau
𝜇𝑅𝑇 𝜇
= = 𝑆𝐶 = 1
𝐷 𝐴𝐵 𝑀 𝐴𝑣 𝑃 𝑃𝐷𝐴𝐵
Kalau persamaan (3-40) dikenakan pada zone bufer dan inti turbulen, dengan anggapan pada
ZF 𝜏 → 𝜏𝑖 , karena lapisan tipis :
𝜏 𝑖 𝑔𝑐 𝑁 𝐴 𝑀𝐴𝑣 𝑃
ഥ−𝑈𝐹
𝑈
= 𝑃𝐴𝐹 −𝑃 𝐴𝐺
.................................................................................. (3-44)
𝑁𝐴 = 𝑘𝐺′ ሺ𝑃𝐴𝑖 − 𝑃𝐴𝐺 ሻ
Substitusi beda tekanan parsial, pers (3-43) dan (3-44) ke dalam pers (3-45) diperoleh :
𝜏𝑖 𝑞𝑐
𝑈𝑀𝐴𝑣 𝑃ൗ
𝑘𝐺′ = 𝑈𝐹 𝑈 .......................................................................... (3-46)
1− ഥ + ቀ ഥ𝐹 ቁ𝑆𝐶
𝑈 𝑈
Hubungan antara tegangan gesek pada diding dengan faktor gesekan Fanning f diberikan
oleh persamaan (3-36) :
1
𝜏𝑖 𝑞𝑐 = ഥ2 𝜌
𝑓𝑈
2
1 𝑘 𝐺′ 𝑀𝐴𝑣 𝑃 𝑈𝐹 𝑈
𝑓= ഥ𝜌
ቂ1 − ഥ
+ ቀ ഥ𝐹 ቁ𝑆𝐶 ቃ................................................ (3-47)
2 𝑈 𝑈 𝑈
1 𝑘′ 𝑀 𝑃 2ൗ 𝑘 𝐺′ 𝑃 2ൗ
𝑓 = ቂ 𝐺 ഥ𝐴𝑣 ቃ 𝑆𝐶 3 = 𝑆𝐶 3 = 𝑗𝐷 .............................................. (3-48)
2 𝑈𝜌 𝐺𝑚
𝑘 𝐺′ 𝐷 𝑅𝑇𝑘 𝐺′ 𝐷 1 1ൗ
𝐷𝐴𝐵
= 𝐷𝐴𝐵
= 2 𝑓𝑅𝑒 𝑆𝐶 3 ......................................................... (3-49)
Gilliland dan Sherwood = 9 macam cairan kedalam udara dengan menggunakan kolom
dinding basah hasilnya dapat dinyatakan persamaan :
𝑘𝑐 𝑃𝐵𝐿𝑛
𝐷𝐴𝐵 𝑃
= 0,023 𝑅𝑒 0,83 𝑆𝑐 0,44 ……………………………….……………(3.50)
Contoh
Benzen mengalir kebawah melalui permukaan dalam sebuah kolom dinding basah. Udara
kering pada temperature 110oF dan tekanan 1 atm dialirkan secara arus berlawanan arah
dengan kecepatan udara 20 ft/det. Diding basah mempunyai diameter dalam 3 in dan panjang
2 ft, temperatur benzene 60oF.
0,2552 𝑓𝑡 2ൗ
𝐷𝐴𝐵 = 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
3600
𝐷𝐴𝐵 𝑃
𝑘𝑐 = 0,023 𝑅𝑒 0,83 𝑆𝑐 0,44
𝐷 𝑃𝐵 𝑙𝑛
𝑓𝑡 2
0,2552 ൘𝑗𝑎𝑚
PPPPPۇ PPPPP ۊ1
= 0,023 PPPPPۈ ൬
PPPPPۋ ൰ሺ28.100ሻ0,83 2,50,44
0,25 0,9579
PPPPPۉ PPPPPPPPی
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
= 180,67 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 ൗ
𝑗𝑎𝑚. 𝑓𝑡 2 ( )
𝑓𝑡 3
Fluks Molar :
𝑘𝑐
𝑁𝐴 = 𝑘𝑐 ሺ𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴𝐺 ሻ = ሺ𝑃 − 𝑃𝐴𝐺 ሻ
𝑅𝑇 𝐴𝑖
180,67
𝑁𝐴 = (0,0789 − 0)
ሺ0,73ሻሺ520ሻ
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
𝑁𝐴 = 0,0376
𝑗. 𝑓𝑡 2
Luas permukaan dinding basah
𝐴 = 𝜋𝐷𝐿 = ሺ3,14ሻሺ0,25ሻሺ2ሻ = 1,57 𝑓𝑡 2
Kecepatan penguapan benzene:
𝑙𝑏
𝑤 = 𝑁𝐴 . 𝐴. 𝐵𝑀 = ሺ0,0376ሻሺ1,57ሻሺ78ሻ= 4,6065
𝑗𝑎𝑚
Untuk aliran tegak lurus terhadap tabung tunggal
Bedingfield dan Drew sebagai berikut:
𝑘𝐺 𝑃 0,56
𝑆𝑐 = 0,281. 𝑅𝑒 0,4
𝐺𝑚
Untuk:
400 < Re < 25000
Sc = 0,6-2,6
Transfer massa untuk berbagai macam geometri = table 3.2 ; gambar 3-9 .
Treyball -----tabel 3-3
Hitunglah kecepatan penguapan air dari sebuah reservoir, pada dasar suatu saluran yang
besar, dimana udara mengalir di dalamnya dengan kecepatan = 20 ft/detik.
Reservoir mempunyai luas penampang 1 ft2, dan suhu permukaan air dalam reservoir 90oF.
Udara mempunyai suhu 140oF tekanan 1 atm dan mempunyai tekanan parsial uap air 0,0315
atm
Jawab.
29 460+32
Rapat Udara = 𝜌 = 359 𝑥 ቀ460+140 ቁ
𝑙𝑏
𝜌 = 0,062
𝑐𝑢𝑓𝑡
𝑃𝐵 𝑙𝑛
𝑘𝐺′ = 𝑘𝐺
𝑃
𝑘 𝐺 𝑃𝐵 𝑙𝑛 2ൗ
---- 0,0037 = (𝑆𝑐) 3 …………………………………………………(1)
𝐺𝑚
2.Penyajian
2.1 Keseimbangan
Fase yang dikontakkan dapat berupa gas, cair dan padat , contoh dan pengetrapan dalam
alat sebagai berikut :
Gas – cair : distilasi, absorpsi gas, desorpsi gas, humidifikasi
Gas – padat : pengeringan zat padat, sublimasi, adsorpsi
Cair – cair : ekstraksi
Cair – padat : kristalisasi, ekstraksi, adsorpsi
Kecepatan difusi tergantung ΔC, merupakan ukuran besarnya penyimpangan dari keadaan
keseimbangan.
Keseimbangan tercapai ΔC = 0
ΔN = 0
Contoh untuk menentukan keseimbangan amoniak- air adalah sbb :
Sebuah bejana tertutup , sebagian diisi dengan air dan sebagian dengan lainnya diisi
campuran udara-ammonia , system dipertahankan pada suhu dan tekanan tetap. Karena
ammonia sangat mudah larut dalam air , maka sebagian molekul ammonia akan mendifusi
dari gas ke fasa cair melalui antar muka kedua fasa. Sebagian molekul ammonia yang ada
dalam cairan akan kembali dalam fasa gas dengan kecepatan yang sebanding dengan
konsentrasi ammonia dalam cairan . Makin banyak molekul ammonia masuk dalam cairan
makin besar pula kecepatan molekul untuk kembali dalam fasa gas, setelah waktu tertentu
terjadi keseimbangan , dimana kecepatan molekul ammonia yang masuk cairan = kecepatan
molekul ammonia yang meninggalkan cairan disebut keseimbangan dinamis.
Menurut Whitman dan Lewis : teori dua lapisan = tahanan transfer massa terdapat di
dalam kedua lapisan fase, tidak pada antar permukaan.
PAi dan CAi pada antar permukaan = konsentrasi keseimbangan.
2.3 Koefisien transfer Massa Lokal
Gambar 4.5: Konsentrasi solute dalam kedua fase dan pada antarmuka
Kecepatan transfer massa dalam masing-masing fase
NAZ = k G ሺPAG − PAi ሻ = k L ሺCAi − CAL ሻ………………………………….…..(4-1)
NAZ=k G . ∆PA = k L . ∆CA ………………………………………………......…(4-2)
P AG −P Ai kL
=− ……………………………………………………………....(4-3)
C AL −C Ai kG
kL ,kG = diketahui PAi, CAi dapat ditentukan secara grafis atau analitis
PAi = f (CAi)…………………………………………………………………(4-4)
1
tahanan dalam fase cair ∆C A kL
= = 1 …………………………………………....(4-10)
tahanan total kedua fase ∆C oA
KL
Hubungan KG dan kG
1 P AG −P ∗A P A G −P Ai P Ai −P ∗A
Persamaan (4-7) = = = = ……………………..…(4-11)
KG N AZ N AZ N AZ
PAi = m1 . CAi + b
PA∗ = m1 . CAL + b
1 P AG −P Ai m 1 ሺC Ai −C AL ሻ
= + …………………………………………….…....(4-12)
KG N AZ N AZ
N Az
NAZ = k G ሺPAG − PAi ሻ PAG − PAi =
KG
N Az
NAZ = k L ሺCAi − CAL ሻ CAi − CAL = kL
Hubungan KL dan kL
1 C ∗A −C AL
NAZ = K L ሺCA∗ − CAL ሻ =
KL N AZ
1 ሺC ∗A −C AL ሻ+ሺC Ai −C AL ሻ
KL
= N AZ
P AG −P Ai N AZ
CA∗ − CAi = CA∗ − CAi =
m2 m 2 .k G
N AZ N AZ
PAG − PAi = CAi − CAL =
kG kL
N AZ N
1 + AZ 1 1
m 2 .k G kL
= = +
KL N Az m 2 .k G kl
1 1 1
= + ……………………………………………………………..(4-14)
KL m 2.k G kL
1 1 m
KL
= m .k + k
G L
Untuk larutan encer : berlaku hukum Henry m = h = konstanta Henry
Persamaan (4-15), (4-16) besarnya tahanan tergantung kelarutan gas = m
Untuk gas sangat mudah larut : m kecil , dari persamaan (4-15) diperoleh :
1 1
= …………………………………………………………………(4-17)
KG kG
Untuk gas sukar larut : contoh CO2 dalam air, harga m sangat besar sehingga dari
1 1
persamaan (4-16) diperoleh : = …………………………………….(4-
KL kL
18)
Tahanan dominan pada fase cair, sehingga fase cair memegang peranan.
Konsentrasi fase gas dan fase cair pada suatu tempat dalam kolom
PAG = y . Pt = (0,1)(1) atm = 0,1 atm
CAL = 0,005 lbmol NH3 /ft3 larutan
Asumsi konsentrasi NH3 dalam fase gas berkeseimbangan dengan konsentrasi fase cair yang
dinyatakan dalam tekanan parsial:
P∗A = H. CAL
= (0,15)(0,005) = 0,00075 atm
Fluk massa = NAt = KG (PAG − P∗A )
= 0,205 (0,1-0,00075) = 0,0203 lbmol/j ft2
Komposisi pada antar muka dapat ditentukan dengan persamaan
NAZ = kG (PAG − PAi )
0,0203 = 0,216 (0,1 – PAi)
PAi = 0,00602 atm
NAZ = kL (CAi − CAL )
0,0203 = 0,625 (CAi-0,005)
CAi = 0,03745 lbmol/ft3