Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN

⚫ Titrasi Serimetri adalah titrasi menggunakan larutan


baku serium sulfat, untuk zat uji yang bersifat
reduktor.
⚫ Contoh : Titrasi zat uji yang mengandung ion ferro.
⚫ Prinsip :
⚫ Larutan zat uji dalam suasana asam dititrasi
dengan larutan baku serium sulfat (Ce(SO4)2).

⚫ Reaksi :
⚫ (untuk zat uji yang mengandung ion ferro)
⚫ Fe2+ → Fe3+ + e oksidasi
⚫ Ce4+ + e →Ce3+
⚫ Fe2+ + Ce4+
reduksi
→ Fe3+ + Ce3+ redoks
Reaksi yang terjadi :
⚫ Perubahan warna indikator pada akhir titrasi
titik adalah dari merah menjadi biru
pucat.
⚫ Titrasi dilakukan dalam suasana asam , karena pada
kebasaan yang relatif rendah mudah terjadi hidrolisis
dari garam serium (IV) sulfat menjadi serium
hidroksida yang mengendap, oleh karena itu titrasi
harus dilakukan pada media asam kuat.
⚫Serium sulfatmerupakan zat yang
sangat kuat, pengoksidreduksinya dalam
potensial
sulfat 1-8 N pada 250 C adalah
asam1,43+/-0,05 volt.

⚫Ia dapat digunakan hanya dalam larutan asam,


paling baik dalam konsentrasi 0,5 N atau lebih
tinggi, selagi larutan dinetralkan, atau garam-
garam yang mengendap.
KEBAIKAN SERIUM SULFAT

⚫Sangat stabil pada penyimpanan yang lama


⚫Reaksi ion serium (IV) dengan reduktor dalam
larutan asam memberikan perubahan valensi
yang sederhana
⚫Merupakan oksidator yang baik
⚫Dapat digunakan untuk menetapkan kadar
larutan yang mengandung klorida dalam
konsentrasi tinggi.
KEBURUKAN SERIUM SULFAT

⚫ Larutan serium (IV) sulfat dalam asam klorida


pada suhu didih tidak stabil karena terjadi reduksi
oleh asam dan terjadi pelepasan klorin
STANDARISASI LARUTAN SERIUM SULFAT
1. Timbang kira-kira 0,2 g arsen oksida, yang sebelumnya dikeringkan pada suhu
105-1100 C selama 1-2 jam, pindahkan ke gelas kimia 400 mL / labu Erlenmeyer
350 mL.

2. + 20 mL larutan natrium hidroksida sekitar 2 M, panaskan campuran perlahan-


lahan sampai arsen oksida benar-benar larut.

3. Dinginkan sampai suhu kamar, tambahkan 100 mL air, diikuti dengan 25 mL asam
sulfat 2,5 M.

4. + 3 tetes larutan osmium tetroksida 0,01 M ( 0,25 g osmium tetroksida dilarutkan


dalam 100 mL asam sulfat 0,05 M) dan 0,5 mL indicator asam N-fenilantranitrat
(atau 12 tetes feroin)

5. Titrasi dengan larutan serium sulfat sampai timbul warna tajam yang pertama.
Penetapan tembaga dalam tembaga klorida

1.Siapkan larutan ammonium besi(III) sulfat dengan


melarutkan 10 g dalam 80 mL asam sulfat 6N,
encerkan menjadi 100 mL dengan asam yang sama
kekuatannya.

2.Timbang kira-kira 0,3 g sample tembaga klorida,


masukan ke dalam sebuah labu Erlenmeyer yang
kering,

3. Tambahkan 25 mL larutan besi(III)

4. Aduk sampai larut dan tambahkan 2 tetes indicator


feroin dan titrasi dengan serium sulfat.
PERHITUNGAN

mL titrasi x [CeSO4] x
Berat Ekivalen CuCl2 x 100
% Penimbangan
PEMBAHASAN

⚫ Serium sulfat merupakan zat pengoksidasi yang


sangat kuat, potensial reduksinya dalam asam sulfat 1-
8 N pada 250 C adalah 1,43+/-0,05 volt. Dapat
digunakan hanya dalam larutan asam, paling baik
dalam konsentrasi 0,5 N atau lebih tinggi. Larutan
berwarna kuning.
⚫ Pembakuan
Larutan Baku Sekunder: serrium (IV)
sulfat Larutan Baku Primer: FeSO4
⚫ Reaksi yang terjadi:
Ce4+ + Fe2+ Ce3+ + Fe3+
Indikator : ferroin
Berlangsung dalam
suasana asam

Anda mungkin juga menyukai