Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN PUSTAKA

Oleh:
dr. Bagoes Widjanarko, MPH, MA
Mengapa Review Informasi yang tersedia ketika
mempersiapkan proposal penelitian dianggap penting?

 Mencegah peneliti terhadap adanya penduplikasian


pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya
 Menolong peneliti untuk menemukan apa yang telah orang
lain pelajari dan laporkan mengenai masalah yang ingin
dipelajari
 Menolong peneliti untuk lebih familiar dengan berbagai
macam pendekatan-pendekatan penelitian yang mungkin
digunakan dalam studinya
 Menolong peneliti untuk membuat alasan-alasan yang kuat
mengenai mengapa penelitian perlu dilakukan
Dari mana sumber-sumber
informasi dapat diperoleh?

 Individu-individu, Kelompok-
kelompok dan Organisasi-organisasi
 Informasi yang dipublikasikan (buku,

artikel, index, abstrak jurnal, dsb)


 Informasi yang tidak dipublikasikan

(proposal-proposal penelitian lain


yang berhubungan dengan lapangan,
laporan-laporan, catatan-catatan,
basis data komputer, dsb)
Dimana sumber-sumber informasi yang
berbeda tersebut dapat ditemukan?
Sumber-sumber informasi dapat diperoleh di berbagai level sistem
administrasi yang ada di tingkat nasional maupun internasional:

Level Administratif Sumber-sumber Informasi


Level Masyarakat &  Pendapat, kepercayaan dari informant
Kabupaten atau Propinsi (melalui wawancara)
 Data-data statistik ataupun pencatatan &
pelaporan yang ada di klinik dan rumah
sakit
 Observasi klinik, laporan-laporan insiden
 Survei lokal, laporan pelayanan tahunan
 Isu-isu statistik pada level propinsi dan
kabupaten
 Surat kabar, buku-buku, artikel-artikel,
laporan-laporan, dsb
Sumber-sumber informasi (lanjutan…)

Level Administratif Sumber-sumber Informasi


Level Nasional  Artikel dari jurnal nasional, buku-buku
yang teridentifikasi selama mencari
literatur di universitas atau perpustakaan
nasional, WHO, perpustakaan UNICEF,
dsb)
 Koleksi khusus: kliping surat kabar, arsip,
kumpulan modul seminar, dsb.
 Dokumentasi, laporan-laporan dan data
mentah dari: Menteri Kesehatan (misal.
Rencana lima tahunan, Biro Pusat
Statistik, LSM, dsb)

Level Internasional  Informasi dari: Organisasi-organisasi


Bilateral dan Multilateral (misal. IDRC,
USAID, UNICEF, WHO)
 Literatur internasional yang diambil dari
internet (dari perpustakaan nasional atau
institusi internasional)
Strategi untuk mendapatkan akses setiap
sumber informasi serta memperoleh informasi
dengan cara yang lebih produktif:
 Mengidentifikasi “key person” / tokoh kunci utama
(peneliti, pembuat keputusan atau anggota masyarakat)
yang tahu mengenai topik yang akan diteliti dan meminta
mereka untuk menunjukkan nama-nama orang yang dapat
dihubungi untuk informasi lebih lanjut
 Mencari nama-nama pembicara seminar yang berhubungan
dengan topik yang diteliti dan bisa dihubungi
 Menghubungi petugas perpustakaan (librarian) di
universitas, lembaga penelitian, Menteri Kesehatan, dan
Kantor Surat Kabar, kemudian meminta referensi yang
relevan dengan penelitian yang dilakukan
Strategi (lanjutan…)

 Pengujian kepustakaan dan daftar referensi


dalam katalog atau buku-buku untuk
mengidentifikasi referensi yang relevan
 Mencari referensi dalam index dan abstrak jurnal
yang tersedia di perpustakaan baik dalam bentuk
“hard copies” maupun file komputer
 Permintaan literatur dari searching internet
Penulisan Kepustakaan
 Sumber dari Artikel:
Nama pengarang diikuti nama inisial.Judul artikel. Nama Jurnal.
Tahun, Volume, (nomor): nomor halaman artikel
Contoh:
Louria DB. Emerging- and re-emerging infections: The societal
variables. International Journal of Infectious Disease. 1996,
1(2):59-62.

 Sumber dari Buku:


Nama pengarang diikuti nama inisial.Judul buku. Tempat:
Penerbit, tahun, Edisi
Contoh:
Abramson JH. Survey Methods in community medicine.
Edinburgh: Churchill Livingstone, 1990, 4th ed.
Bagaimana menulis review literatur?
Beberapa langkah yang sebaiknya diambil ketika mempersiapkan review
literatur dan informasi:

1. Mengambil diagram analisis masalah sebagai kerangka kerja


framework)
2. Mengelompokkan catatan-catatan yang berhubungan menurut aspek
masalah (misal. Faktor-faktor masyarakat, faktor-faktor pelayanan)
Gunakan diagram analisis masalah sebagai kerangka kerja (framework)
3) Memutuskan hal-hal mana yang peneliti ingin diskusikan berbagai isu.
Jika peneliti telah berusaha menemukan literatur atau informasi atas
beberapa aspek masalah penelitian yang diduga penting tetapi belum
berhasil, maka lakukan upaya-upaya khusus untuk menemukan
literatur tersebut. Jika tetap tidak dapat ditemukan, maka hal ini
menjadi pendorong untuk melakukan penelitian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai