Anda di halaman 1dari 26

“ Kajian Standar Akuntansi

PSAP 5 & PSAP 6

Anggota:
• Ririn Wulandari (12030120420027)
• Ayu Sarah S (12030120420042)
• Arif Rahman (12030120420067)
• Ilham Fajar Eko S (12030120420053)

1
PSAP 5
AKUNTANSI PERSEDIAAN
Definisi

▪ Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau


perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.

3
Cakupan Persediaan

▪ Barang atau perlengkapan yang digunakan untuk operasional pemerintah.


▪ Bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi.
▪ Barang dalam proses produksi untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat.
▪ Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
dalam rangka kegiatan pemerintah.

4
Contoh Persediaan

▪ Barang konsumsi ▪ Barang dalam proses atau


▪ Amunisi setengah jadi
▪ Bahan untuk pemeliharaan ▪ Tanah atau bangunan untuk
dijual atau diserahkan kepada
▪ Suku cadang
masyarakat
▪ Persediaan untuk tujuan
▪ Hewan dan tanaman, untuk
strategis/berjaga-jaga
dijual atau diserahkan kepada
▪ Pita cukai dan leges masyarakat
▪ Bahan baku
5
Pengakuan Persediaan

Persediaan diakui:
▪ Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
▪ Pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaanya
berpindah.

6
Pengukuran Persediaan

Persediaan disajikan sebesar:


a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
b) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi atau
perampasan

7
Pengungkapan Persediaan

Laporan keuangan mengungkapkan:


▪ Kebijakan akuntansi yang digunakan
▪ Penjelasan lebih lajut tentang cakupan persediaan.
▪ Kondisi persediaan

8
PSAP 6
AKUNTANSI INVESTASI
Tujuan dan Ruang Lingkup
▪ Tujuan:
mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi dan pengungkapan informasi
penting lainnya yang harus disajikan dalam laporan keuangan.
▪ Ruang Lingkup:
mengatur perlakuan akuntansi investasi pemerintah pusat dan daerah baik
investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang yang meliputi saat
pengakuan, klasifikasi, pengukuran dan metode penilaian investasi, serta
pengungkapannya pada laporan keuangan

10
Bentuk Investasi

Pemerintah melakukan investasi dimaksudkan antara lain untuk memperoleh


pendapatan dalam jangka panjang atau memanfaatkan dana yang belum
digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas

11
Klasifikasi Investasi

Investasi pemerintah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu investasi jangka


pendek dan investasi jangka panjang.

▪ Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan

▪ investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar.

12
Investasi Jangka Pendek
▪ Investasi jangka pendek harus ▪ Investasi yang dapat digolongkan sebagai
memenuhi karakteristik sebagai investasi jangka pendek, antara lain
berikut:
terdiri atas:
a) Dapat segera diperjualbelikan
(a)Deposito berjangka waktu tiga sampai
/dicairkan;
dua belas bulan dan/atau yang dapat
b) Investasi tersebut ditujukan dalam
diperpanjang secara otomatis
rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi (revolving deposits);
tersebut apabila timbul kebutuhan (b)PembelianSurat Utang Negara (SUN)
kas; pemerintah jangka pendek oleh
c) Berisiko rendah. pemerintah pusat maupun daerah dan
pembelian Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) 13
Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu


permanen dan nonpermanen.

▪ Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan


untuk dimiliki secara berkelanjutan.

▪ Investasi Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang


dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan

14
Investasi Permanen

Investasi permanen dapat berupa:

a) Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, badan


internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara;

b) Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk


menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat

15
Investasi NonPermanen
a) Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki
sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;
b) Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak
ketiga;
c) Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan
modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;
d) Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki
pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk
penyehatan/penyelamatan perekonomian

16
Pengakuan Investasi

Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan
perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di
masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh
pemerintah;
b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable).

17
Pengukuran Investasi
▪ Jika mempunyai pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, nilai pasar dipergunakan
sebagai dasar penerapan nilai wajar.
▪ Investasi yang tidak memiliki pasar yang dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat
atau nilai wajar lainnya
▪ Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi jangka
pendek, dicatat sebesar biaya perolehan.
▪ Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka
investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar
harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar
aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut.

18
Pengukuran Investasi
▪ Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito jangka
pendek dicatat sebesar nilai nominal depsito tersebut.
▪ Investasi jangka panjang bersifat permanen misalnya penyertaan modal pemerintah, dicatat
sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain
yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.
▪ Investasi nonpermanen dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang
dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya.
▪ Investasi nonpermanen yang dimaksudkan untuk penyehatan /penyelamatan perekonomian,
dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, misalnya dana talangan dalam rangka
penyehatan perbankan.

19
Metode Penilaian Investasi
▪ Metode biaya;
Investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar
bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan
usaha/badan hukum yang terkait.
▪ Metode ekuitas;
Pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi
sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Penyesuaian terhadap
nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah,
misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset
tetap.

20
Metode Penilaian Investasi

▪ Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;


Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

21
Kriteria Metode Penilaian Investasi

a) Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;


b) Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
c) Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;
d) Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.

22
Pengakuan Hasil Investasi

▪ Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek antara


lain berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai
(cash dividend) diakui pada saat diperoleh dan dicatat sebagai
pendapatan.

23
Pelepasan dan Pemindahan Investasi

Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan,


pelepasan hak karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.

24
Pengungkapan

▪ Hal-hal yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah berkaitan


dengan investasi pemerintah, antara lain:
1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi.
2. Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen.
3. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka
panjang.
4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut.
5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;
6. Perubahan pos investasi.
25
Terima Kasih
Any questions?

26

Anda mungkin juga menyukai