Kelompok1
•Pneumothoraks
•Gagal jantung
•Infeksi pernapasan
•Kesulitan emosional
•Kematian
Penatalaksanaan
1. Pemberian terapi kortikosteroid.
Kortikostreroid diberikan untuk mengatasi inflamasi yang biasa digunakan untuk mengobati obstruksi
aliran udara reversibel dan mengontrol gejala-gejala serta mengurangi hiperreaktivitas pada asma
kronik
4.Pengobatan respirasi seperti batuk, latihan napas dalam, dan fisioterapi dada.
1. Tes fungsi paru. Spirometri dapath dilakukan pada anak usia 5 atau 6 tahun, dan setiap anak usia 1-2
tahun dilakukan pengkajian fungsi jalan napas rutin. Dalam Spirometri akan mendeteksi:
• Penurunan forced expiratory volume (FEV)
• Penurunan peak expiratory flow rate (PEFR)
• Kehilangan forced vital capacity (FVC)
• Kehilangan inspiratory capacity (IC)
2. Laboratorium darah lengkap, menunjukkan terjadi perubahan Sel darah putih selama fase asma akut,
perubahan sel darah putih lebih dari 12.000/mm3 atau peningkatan presentasi ikatan sel yang
mungkin mengindikasi terjadinya infeksi.
3. X-ray dada. Frontal dan lateral foto x-ray menunjukkan infiltrat dan hiperekspansi jalan napas
dengan peningkatan usuran diameter anteroposterior pada pemeriksaan fisik, diduga barrel chest.
4. Uji kulit untuk mengidentifikasi alergen spesifik.
Konsep Asuhan Keperawatan
A.Pengkajian keperawatan - Kesulitan tidur.
1. Pemeriksaan fisik d. Muskuloskeletal
a.Kardiovaskuler - Intoleransi aktifitas.
- Takikardi. e. Integumen
b. Respirasi - Sianosis.
- Karakteristik fisik respirasi kronik - Pucat.
meliputi; konfigurasi dada seperti barrel
chest, postur, dan tipe pernapasan.
- Napas pendek.
- Retraksi intercostalis.
- Takipnea
- Ronchi.
- Pergerakan cuping hidung.
- Wheezing saat ekspirasi yang
lama.
Next.....
bronkhial
- Batasi aktifitas fisik anak, dan berikan aktifitas yang diperlukan saja.
Rasional: aktifitas anak yang berlebihan akan meningkatkan kebutuhan oksigen dan metabolik
serta mengganggu oksigenasi seluler.
- Gunakan teknik bermain untuk latihan pernapasan pada anak yang muda.
Rasional:latihan pernapasan pada anak dengan menggu- nakan teknik bermain memperpanjang
waktu ekspirasi dan meningkatkan tekanan ekspirasi.
- Instruksikan anak dan orang tua untuk melakukan latihan pemapasan, batuk, dan posisi tubuh
tegak lurus.
Rasional: meningkatkan pernapasan diafragma, ekspansi paru dan memperbaiki pergerakan
dinding dada untuk kebutuhan oksigenasi.
Mekanisme batuk membersihkan jalan napas alami, dan membantu silia untuk memper- tahankan kepatenan jalan napas.
Posisi tubuh tegak lurus memudahkan anak batuk.
•Anjurkan latihan fisik yang memerlukan sedikit energi.
Rasional: mencegah terlalu lelah dan menurunkan kon- sumsi oksigen.
•Ajarkan anak dan orang tua pemberian medikasi dan nebu- lizer yang benar.
Rasional: keterlibatan anak dan orang tua dalam pemberian medikasi dan nebulizer meningkatkan kerjasama perawat- klien
dan kesiapan anak dan orang tua selama dilakukan tindakan tersebut.
Kriteria evaluasi:
•Wheezing dan retraksi berkurang.
•Batuk menurun.
•Warna kulit agak kemerahan.
•Gelisah menurun.
•Waktu pengisian kapiler 3-5 detik.
Intervensi keperawatan mandiri:
•Atur posisi anak dengan posisi yang diberikan fowler tinggi atau duduk dengan dada ke depan.
Rasional: posisi fowler tinggi meningkatkan ekspansi paru yang mempermudah fungsi
pernapasan dengan menggunakan gaya gravitasi.
•Hisap lendir anak sesuai kebutuhan untuk mengeluarkan mukus dari jalan napas.
Rasional: hisap lendir membantu mengeluarkan mukus dari jalan napas.
•Hindari makanan yang menyebabkan alergi, seperti telur, tepung, dan coklat
Rasional: makanan ini mungkin mentriger serangan alergi pada anak yang
sensitif.
•Berikan makanan lunak dan rendah lemak. Gunakan petunjuk warna, seperti putih
adalah warna makanan untuk roti panggang, kentang, puding yang terbuat dari susu
rendah lemak yang cenderung lunak.
Rasional: makanan yang berasa pedas dan makanan tinggi lemak menyebabkan
distres gastro intestinal dan tidak mudah dicerna.
•Lakukan penilaian pada status nutrisi anak seperti berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan, kunjungtiva, indeks massa tubuh, laboratorium darah.
Rasional : Status nutrisi ditentukan dari pemeriksaan fisik dan laboratorium darah
sehingga kebutuhan kalori dapat ditentukan dan mengevaluasi keadekuatan rencana
pemenuhan nutrisi.
TERIMAKASIH