Anda di halaman 1dari 65

PUBLIK

Oleh : Eman Sirade, S. Fil


BPSDMD PROVINSI NTT
2021
ANEKA
BIODATA
EMANUEL SIRADE, S.
NIP. 19811219Fil
201001 1 010
Penata III/c - Widyaiswara Ahli Muda
Kantor : BPSDMD Provinsi NTT
TTL : Lembata, 19 Desember 1981
No.HP/WA : 081339151719
 Alamat Rumah: Jl. H.R. Koroh_Bello _Kota Kupang

ANEKA
DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini memfasilitasi
pembentukan nilai-nilai dasar etika
publik pada peserta pelatihan melalui
pembelajaran kode etik dan perilaku ASN,
bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya,
dan penerapan kode etik ASN.

ANEKA
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta mampu mengaktualisasikan
nilai - nilai dasar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.

ANEKA
1) Menjelaskan Kode Etik dan Perilaku ASN;
2) Menjelaskan bentuk – bentuk Kode Etik dan
implikasinya;
3) Mengaktualisasikan nilai dasar etika publik.

ANEKA
6

NILAI
“Nilai adalah sesuatu yang penting, berarti
dan bermanfaat, yang digunakan manusia
dalam berbagai aktivitasnya.”
NILAI
Secara semantik (makna kata) nilai dipahami
dalam 3 perspektif :
1. Nilai Ekonomis
2. Nilai Etis
3. Nilai Ontologis _(yang berhubungan dengan
hakikat hidup)

ANEKA
Nilai Ekonomis
Dalam perspektif ekonomis, nilai selalu
berhubungan dengan uang.

ANEKA
Nilai Etis
Dalam perspektif etis, nilai menunjuk pada
keutamaan yang memudahkan seseorang untuk
bertindak secara baik.

ANEKA
Nilai Ontologis
 Dalam perspektif Ontologis, nilai mengungkapkan
kualitas yang membuat suatu hal memiliki
martabat, harga dan mutu tertentu dan karena itu
patut dihargai dan dihormati.
 Dengan kata lain nilai adalah kualitas yang
membuat suatu hal layak ada seperti itu, kualitas
yang membuat satu tindakan pantas dilakukan.

ANEKA
Nilai Berdasarkan Lingkup Keberlakuan

Nilai Agama Nilai Universal

Nilai Sosial, Nilai Berbangsa


Budaya, Ekonomi & Bernegara

Nilai Keluarga Nilai Diri


Nilai Berdasarkan Kebebasan Pelaku

Nilai yang terbebas


dari keinginan untuk Nilai yang terikat
dinilai orang lain. oleh keinginan
Dilakukan untuk dihargai atau
berdasarkan dinilai orang lain.
kesadaran diri.

Nilai Nilai
Otonom Heteronom
Apakah Etika dibutuhkan
dalam kehidupan?
Mengapa?
ANEKA
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/
ANEKA
 Secara umum etika berkaitan dengan perilaku
manusia (Baik/Buruk, Benar/Salah).
 Baik atau buruk itu berkaitan dengan nilai atau
norma.
 Karena itu Etika adalah kumpulan nilai atau norma
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
sekelompok orang untuk mengatur perilakunya
dalam hidup sebagai pribadi dan bermasyarakat.

ANEKA
Etika sebagai REFLEKSI ATAS MORALITAS / NILAI /
NORMA.
 Etika tidak menghendaki seseorang bertindak
berdasarkan moralitas / nilai / norma begitu saja,
TETAPI bertindak berdasarkan pertimbangan
yang matang (benar, baik dan tepat) sehingga
perilaku tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
 Etika menuntut manusia otonom atas dirinya dan
berlaku pantas sebagai manusia.

ANEKA
 Kumpulan asas atau nilai moral yang mengatur
perilaku suatu kelompok profesi tertentu.
(Kode Etik Dokter, Kode Etik ASN, Kode Etik
Pengacara, Kode Etik Bidan, Kode Etik Perawat,
Kode Etik Jurnalis, Kode Etik POLRI, Kode Etik
Hakim, dll).

ANEKA
Alasan Diperlukannya Etika

Berkaitan dengan Memberikan prinsip Berkaitan erat


perilaku manusia. yang kokoh dalam dengan sistem nilai
berperilaku. manusia.

Adanya dinamika
manusia dengan segala
konsekuensinya.

ANEKA
19

ETIKA PUBLIK

ANEKA
20

Pengertian Etika Publik

“Refleksi tentang standar/norma yang


menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik”
(Haryatmoko, 2015)

ANEKA
21

Dengan kata lain, Etika Publik mengarahkan


para Pejabat Publik (Pelayan Publik) pada
pilihan – pilihan kebijakan yang benar – benar
mengutamakan kepentingan masyarakat luas /
Publik.
Etika Publik = Etika Pelayanan BT

Publik
“Suatu cara dalam melayani publik dengan
menggunakan kebiasaan – kebiasaan yang
mengandung nilai-nilai hidup, hukum dan
norma – norma yang sesuai dan dianggap
baik” (Kumorotomo, 1996).

ANEKA
Latar Belakang Lahirnya Etika
Publik
 Rendahnya kinerja ASN;
 Ketidakpuasan publik terhadap pelayanan ASN.
 Rendahnya kinerja, berkaitan dengan pemahaman terhadap
substansi “tugas pokok dan fungsi” (pelayanan) yang diemban;
 Ketidakpuasan terkait “cara memberikan pelayanan” kepada
masyarakat (masa bodoh, lamban, berbelit, semua urusan
dibikin lama, marah – marah, minta uang/pungli).
 Konflik kepentingan dan Korupsi.

ANEKA
24

Tuntutan masyarakat saat ini!!


ANEKA
25

Fokus Utama Etika Publik

1.Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.


2.Sisi dimensi reflektif : etika publik berfungsi sebagai
bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik
dan alat evaluasi.
3.Modalitas Etika : menjembatani antara
norma moral dan tindakan faktual.

ANEKA
ANEKA
Tuntutan Etika Publik

 Pelayanan Publik yang profesional


membutuhkan tidak hanya Kompetensi
Teknik dan Leadership, namun juga
membutuhkan Kompetensi Etis.
 Tanpa kompetensi etika, pejabat publik
cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli
dan diskriminatif.

ANEKA
Kompetensi Etik
“Kemampuan seseorang yang dihasilkan
dari perpaduan pengetahuan, sikap
mental dan keterampilan etiknya untuk
melakukan perbuatan yang bernilai baik
secara moral” (Dadang Sufianto, 2016).
Kompetensi Etik terdiri dari :
 Pengetahuan tentang etika
 Kemampuan atau kapasitas untuk
membuat pertimbangan moral
 Aktualisasi dan aplikasi kebajikan moral.
30

Tuntuan Etika dalam Pelayanan


Publik
» Menempatkan kepentingan publik
diatas kepentingan pribadi dan
kelompok / golongan.
» Etika pelayanan publik tercermin dalam
perilaku / etiket pelayanan seperti :
disiplin, sopan, ramah, tanggung jawab,
jujur ketika berhadapan dengan
pengguna jasa, dll.

ANEKA
Tugas Kelompok!
Analisis Kasus
Petunjuk :
 Analisis masalah yang terjadi dari perspektif etika publik.
Apakah tindakan/perubatan para pelaku tersebut dari
perspektif etika publik dapat dibenarkan?
 Nilai – nilai etika manakah yang kemungkinan dilanggar
dalam kasus itu (merujuk pada aturan / kode etik ASN)
 Bagaimana pendapat kelompok, jika permaslahan itu
dialami oleh bapak ibu sebagai seorang ASN nanti di
tempat tugas?
Kelompok 1

Pak Ahmad, seorang Kepala Sekolah Dasar. Sebagai


Kepala Sekolah, beliau mempunyai kuasa sebagai
pengguna anggaran dana BOS di sekolahnya. Dalam
pengelolaan Dana BOS tersebut, beliau memerintahkan
Bendahara dana BOS untuk membelanjakan semua
kebutuhan sekolah pada Toko yang ditunjuknya, karena
Toko tersebut selalu memberi diskon kepada para
pelanggan setianya. Selain itu uang sisa/kelebihan biaya
pembelian barang selalu dianggap sebagai keuntungan bagi
dirinya selaku Pengguna Anggaran dana BOS dan sebagian
lainnya dibagikan kepada para guru di Sekolah tersebut.
Sebagian guru menerima dan sebagian lainnya menolak
karena menganggap bukan hak mereka.
Kelompok 2

AR, seorang ASN dengan jabatan penyuluh pertanian di dinas pertanian


Kabupaten B. Karena jabatannya tersebut dan luasnya jangkauan
pelayanan, maka oleh pimpinan diberikanlah sebuah motor dinas tua
beserta biaya operasional/perawatran motor tersebut. Setiap kali melakukan
melakukan penyuluhan ke desa – desa/kelompok sasaran, pak AR selalu
menggunakan motor tersebut. Dalam perjalanan ke desa/kelompok sasaran
pak AR sering membonceng (memuat) masyarakat yang meminta tolong
dengan alasan searah dengan pak AR. Pak AR pun menyanggupi setiap
permintaan tersebut dengan alasan untuk membangun relasi dengan
masyarakat meskipun tahu bahwa kondisi motor tidak sebanding dengan
beratnya medan dan kondisi jalan yang dilalui. Akibatnya motor sering
mogok, ban pecah dan sebagainya. Biaya perbaikan diambilnya dari biaya
operasional/perawatan yang diberikan kepadanya. Suatu ketika ada
kegiatan penyuluhan di salah satu desa sasaran, pak AR membatalkan
kegiatan tersebut karena motor dinas yang digunakannya mogok sama
sekali dan tidak bisa dipergunakan pada hari itu.
Kelompok 3

Pengumuman kenaikan kelas akan segera tiba. Sebagai guru


kelas 5, ibu AN merekap semua nilai siswa. Dari hasil rekapan
nilai tersebut, diketahui bahwa ¾ siswa yang tidak memenuhi
kriteria ketuntasan belajar sehingga tidak dapat naik kelas.
Sebagai guru kelas ibu AN sudah berupaya maksimal untuk
mengajar dan membimbing siswa yang kurang mampu dalam
pembelajaran, namun hasil tidak sesuai yang diharapkannya. Ibu
AN dilema, antara tidak menaikan ¾ siswanya atau menaikan
semuanya. Pada akhirnya karena pertimbangan supaya dinilai
Baik oleh Atasan serta malu pada rekan guru jika banyak siswa di
kelasnya tidak naik kelas, maka ibu AN menaikan siswa yang tidak
memenuhi syarat kenaikan ke kelas 6.
Kelompok 4
Pak Mul seorang ASN dengan jabatan fungsional umum (staf) yang
mempunyai pengaruh yang besar di lingkungan tempat tinggalnya.
Karena itu dia terpilih sebagai ketua RW di lingkungannya. Sewaktu
musim Pilkada, dia didekati oleh Tim Sukses salah satu pasangan
calon untuk mengarahkan warga Rw-nya mendukungan pasangan
calon tersebut dengan iming – iming jabatan Kepala Seksi jika calon
Kada yang didukung tersebut menang Pilkada. Pak Mul pun
menyanggupi permintaan tersebut. Selain itu dia membuat status –
status di Media Sosial untuk mengarahkan agar siapapun mendukung
Pasangan tersebut karena Pasangan tersebut dinilai memiliki
kemampuan untuk memimpin Daerah tersebut. Pada akhirnya
Pasangan calon Kepala Daerah yang didukung pak Mul pun menang
dan 7 bulan setelah pasangan calon terpilih ditetapkan sebagai Kepala
Daerah, pak Mul pun diangkat menjadi seorang Kepala Seksi
sebagaimana yang dijanjikan. Pak Mul pun bangga dengan jabatan
tersebut dan merayakannya bersama warga RW-nya.
KODE ETIK DAN PERILAKU ASN/PNS

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil adalah


pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan Pegawai Negeri Sipil di dalam
melaksanakan tugasnya dan pergaulan
hidup sehari - hari (PP.42/2004).

ANEKA
37

Kode Etik PNS


» Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan
kehidupan sehari-hari setiap Pegawai Negeri Sipil
wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam
bernegara dan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan, etika dalam berorganisasi, etika
dalam bermasyarakat, serta etika terhadap diri
sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil.
(PP.42/2004)

ANEKA
Fungsi Kode Etik ASN
1. Sebagai pedoman, panduan ASN dalam
menjalankan tugas dan kewenangan agar
tindakannya dinilai baik.
2. Sebagai standar penilaian sifat, perilaku dan
tindakan ASN dalam menjalankan tugas dan
kewenangnnya.
3. Melindungi kepentingan publik dari
penyimpangan – penyimpangan yang
dilakukan ASN.

ANEKA
Kode Etik Perilaku ASN/PNS
Etika dalam Bernegara :
1. Melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945;
2. Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan bernegara;
3. Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
4. Menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
melaksanakan tugas;
5. Akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa;
6. Tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan
setiap kebijaksanaan dan program Pemerintah;
7. Menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara secara
efesien dan efektif;
8. Tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar.

ANEKA
Etika dalam Berorganisasi:
1. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku;
2. Menjaga informasi yang bersifat rahasia;
3. Melaksanakan setiap kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Pejabat
yang berwenang;
4. Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi;
5. Menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang
terkait dalam rangka pencapaian tujuan;
6. Memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas;
7. Patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja;
8. Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi;
9. Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.

ANEKA
Etika dalam Bermasyarakat

1. Mewujudkan pola hidup sederhana;


2. Memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan
santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan;
3. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka,
dan adil serta tidak diskriminatif;
4. Tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat;
5. Berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan
masyarakat dalam melaksanakan tugas.

ANEKA
Etika Terhadap Diri Sendiri

1. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak


benar;
2. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;
3. Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok maupun
golongan;
4. Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan sikap;
5. Memiliki daya juang yang tinggi;
6. Memelihara kesehatan rohani dan jasmani;
7. Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga;
8. Berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.

ANEKA
Etika Terhadap Sesama
PNS
1. Saling menghormati sesama warga negara yang memeluk
agama/kepercayaan yang berlainan;
2. Memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama PNS;
3. Saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal
maupun horizontal dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar
instansi;
4. Menghargai perbedaan pendapat;
5. Menjunjung tinggi harkat dan martabat PNS;
6. Menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama PNS;
7. Berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik Indonesia
yang menjamin terwujudnya solidaritas dan soliditas semua PNS
dalam memperjuangkan hak-haknya.

ANEKA
ANEKA
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN berisi Pengaturan
agar Pegawai ASN (Psl 5 UU No.5/2014) :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
jawab dan berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa
tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang
– undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
ANEKA Negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan.
10.Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara,
tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau orang lain.
11.Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
repurtasi dan integritas ASN.
12.Melaksanakan ketentuan peraturan perundang –
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
ANEKA
Pelanggaran Kode Etik
Indikator Nilai Etika Publik
No Indikator Nilai Unjuk Perilaku

1 JUJUR Lurus Hati, tidak curang, tidak berkata bohong, benar katakan
benar, salah katakan salah; tidak memanipulasi/tidak
merekayasa data, menyampaikan data sesuai keadaan riil/apa
adanya, tidak memalsukan pertanggungjawaban,
mencantumkan nama penulis, sumber, referensi

2 TANGGUNG Melakukan kerja dengan sungguh – sungguh, siap


JAWAB memperbaiki apabila ditemukan kesalahan/ada koreksi dari
atasan, melaksanakan tugas/pekerjaan dengan baik, menjaga
amanah/kepercayaan yang diberikan, siap
dituntut/diperkarakan/dipidanakan.

ANEKA
Indikator ….
No Indikator Nilai Unjuk Perilaku
3 ADIL Perilaku tidak memihak, tidak berat sebelah, tidak sewenang –
wenang, tidak merugikan hak dan kewajiban orang, memberi
penghargaan kepada yang berprestasi, memberi sanksi kepada
yang melanggar ketentuan, tidak diskriminatif berdasarkan SARA.

4 INTEGRITAS Kesatuan yang utuh antara perasaan, pikiran, perkatan dan


TINGGI perbuatan sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan, kejujuran.

5 CERMAT Melakukan kerja dengan saksama, melakukan kerja dengan teliti,


melakukan kerja dengan hati – hati, selalu melakukan cek dan re
cek kembali hasil pekerjaan.

ANEKA
Indikator ….
No Indikator Nilai Unjuk Perilaku
6 DISIPLIN Patuh dan taat pada aturan, mengatur waktu dengan baik,
mengerjakan tepat waktu, fokus pada pekerjaan

7 HORMAT Menghargai, sopan kepada orang tua/atasan, menghadap


atasan menyampaikan maksud, meminta saran dan mohon
izin pelaksanaan kegiatan.

8 SOPAN Mengedepankan budi pekerti yang baik, menggunakan


bahasa yang sopan/menghargai, mengedapankan tata
karma, mengedepankan kesusilaan, hormat dan takzim,
beradab, tidak berkata kasar/cabul, tutur kata yang baik,
baik budi bahasanya, baik kelakuan, berpakaian yang sopan.

ANEKA
Indikator ….
No Indikator Nilai Unjuk Perilaku
9 TAAT PADA Mematuhi/berbuat sesuai peraturan, tunduk pada
PERATURAN peraturan (UU, PP, Perda, Kode Etik, SOP)
PERUNDANG -
UNDANGAN

10 TAAT PERINTAH Tunduk/patuh, mematuhi perintah atasan.

11 MENJAGA RAHASIA Tidak membocorkan rahasia, tidak membocorkan soal,


tidak membocorkan kunci jawaban, tidak membocorkan
hasil pekerjaan yang bersifat rahasia.

12 DISIPLIN PEGAWAI Tepat waktu keluar masuk kantor, tidak berpolitik praktis,
ASN tertib berpakaian dinas,dll.

ANEKA
Contoh Aktualisasi Nilai Etika Publik
Kegiatan Tahapan Kegiatan Aktualisasi Nilai Etika
Menyusun Standar Prosedur 1. Konsultasi dengan atasan
Operasional (SPO) serah terkait serah terima pasien
terima pasien (handover) antar antar dokter yang belum 1.Hormat, Sopan
dokter jaga UGD. optimal 2.Tanggung Jawab
2. Pengusulan pembuatan
SPO serah terima pasien 3.Cermat/Teliti
antar dokter UGD 4.Taat pada perintah
3. Membuat rancangan SPO Atasan dan Aturan
serah terima pasien antar
dokter UGD
4. Revisi rancangan SPO
sesuai masukan dan arahan
atasan
5. Verifikasi SPO oleh direktur
RSU Prof. DR. W. Z.
Johannes Kupang
Contoh Aktualisasi Nilai Etika Publik
Kegiatan Tahapan Kegiatan Aktualisasi Nilai Etika

Melakukan sosialisasi dengan Meminta ijin pimpinan untuk


sistem door to door kepada melakukan sosialisasi
1. Hormat, Sopan
para pelaku usaha mikro   2. Jujur dan
binaan. Melakukan sosialisasi kepada Bertanggungjawab
para pelaku usaha mikro
binaan yang aktif. 3. Menyampaikan
Informasi secara
benar dan tidak
menyesatkan.
55

AKTUALISASI/PENERAPAN
ETIKA PUBLIK

ANEKA
Implikasi Kode Etik ASN
dalam Pelayanan Publik
1. Kode etik merumuskan nilai-nilai etis luhur ke dalam
pelaksanaan tugas pelayanan publik.
2. Kode etik secara eksplisit hanya sebagai pedoman bertindak,
namun dalam perilaku nyata sangat bergantung pada niat baik
dan sentuhan moral / Nurani / kesadaran dalam diri ASN.
3. Kode etik dirumuskan dan secara sadar ditaati demi
penyempurnaan pekerjaan di sektor publik, mencegah hal - hal
buruk dan untuk kepentingan bersama dalam organisasi publik
sehingga setiap ASN diharapkan mentaatinya dengan kesadaran
yang tulus.

ANEKA
Kekuatan Aktualisasi di Level Organisasi
Tergantung pada :
• Lingkungan kerja (rekan – rekan kerja)
• Kualitas/kompetensi etis pimpinan pada
setiap levelnya untuk menunjukan
keteladanan dan komitmen yang kuat
dan berkelanjutan untuk membangun
organisasi yang mengembangkan nilai –
nilai etis sehingga menjadi budaya
organisasi.

ANEKA
Kekuatan Aktualisasi di Level Individu

Sangat bergantung pada :


 Pengetahuan, kesadaran etis, & Pengalaman etis.
 Persepsi dan motivasi kerja (Niat).
 Manajemen nilai.
 Keimanan.

ANEKA
KESIMPULAN
1.Etika Publik menjadi landasan bagi para ASN untuk bertindak
secara baik dan benar dalam melaksanakan tugas
jabatannya.
2.Tujuan utama dari etika publik adalah pelayanan publik yang
berkualitas dan relevan untuk itu dibutuhkan Kompetensi
Etis dari setiap ASN.
3.Dengan selalu membiasakan /mengaktualisasikan Nilai Etika
Publik dalam pelaksanaan tugasnya, seorang ASN akan
menjadi ASN yang berkarakhter baik sebagaimana tuntutan
akan PNS yang Profesional dan Berintegritas.
Jalan – jalan ke Kota Kupang,
Ikut Latsar jadi PNS.
Hari ini ‘tidak beretika?
Malu lah…pada diri dan lingkungan
kanan kiri.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai