Anda di halaman 1dari 14

PENDIRIAN INDUSTRI FARMASI SEDIAAN OBAT TRADISIONAL

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Teti Indrawati, M.S., Apt.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
KELAS (B)
1.Lusiana Berti 21340060
2.Hasiana Karwila 21340061
3.Oktavia Prajawatia P. 21340062
4.Heronimus Pasombo 21340063
5.Ervia Adeliyani 21340064
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara mendirikan PT untuk industri obat


tradisional?
2. Bagaimana cara mendapatkan izin industri obat
tradisional?
3. Bagaimana rancangan industri OT mencakup pengadaan,
Obat sarana prasarana dan SDM dan produksi (pengadaan
tradisional bahan, produksi, distribusi dan pemasaran)?
4. Bagaimana analisis SWOT untuk pendirian industri obat
tradisional?

TUJUAN

1. Untuk memahami cara mendirikan PT untuk industri


obat tradisional
2. Untuk memahami cara mendapatkan izin industri obat
tradisional
3. Untuk memahami cara mengadakan sarana, prasarana
dan SDM dan produksi (pengadaan bahan, produksi,
distribusi dan pemasaran)
4. Untuk memahami analisis SWOT untuk pendirian
Jamu Industri obat
industri obat tradisional
TAHAPAN MENDIRIKAN
PEMBAHASAN
PT. Sido Muncul
Pengajuan nama
PT PT dapat
beroperasi
secara legal
Pembuatan akta
Pendirian
Mengurus
perizinan
Menentukan tempat usaha
kedudukan/domisil

Pengajuan
permohonan
Penyesuaian yang
pengesahan badan
dimaksud dan tujuan
hokum kepada
kegiatan usaha PT
menteri hokum dan
HAM
GAMBARAN UMUM PT. SIDO
MUNCUL

Profil Perusahaan & Bidang Usaha


Nama Perusahaan : Herbanalogi Indonesia
Nama Produk: Jamu Herbana (Relief Sari Daun
Kelor ) sediaan kapsul dan serbuk
Bidang Usaha: PT. SIDO MUNCUL
Jenis Produk/ Jasa : Suplemen kesehatan Alami

LOKASI PT. SIDO MUNCUL


Lokasi di Kawasan Industri Serang, Banten. Perusahaan ini
direncanakan akan memiliki luas tanah sekitar 1000 m2, dengan luas
bangunan sekitar 350 m2 yang terdiri dari bangunan untuk proses
produksi serta gudang untuk penyimpanan bahan baku dan produk obat
tradisional serta sarana penunjang lainnya.
GAMBARAN UMUM PT. SIDO
MUNCUL

Visi dan Misi PT. SIDO MUNCUL


Visi : Menjadi perusahaan farmasi, obat tradisional, makanan minuman kesehatan, kosmetik dan
pengolahan bahan herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Misi :
a. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal dalam bentuk sediaan farmasi, obat
tradisional, makanan minuman kesehatan, dan kosmetik berdasarkan penelitian yang
rasional, aman, dan jujur.
b. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
c. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih
berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
d. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentangpentingnya membina kesehatan melalui pola
hidup sehat, pemakaian bahan- bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
e. Melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang intensif.
f. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
g. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.
Prasarana
- Aspek bangunan

SARANA DAN PRASARANA


Sediaan Jamu yang
- Aspek peralatan
- Aspek produksi
akan dibuat - Aspek penyimpanan
- Aspek pengawasan
mutu
- Aspek zona pabrik

Sarana

• Alat Timbangan
BAHAN • Alat ukur
Daun Kelor (Moringa • Rotari evaporator
oleifera) • Mesin ayakan
• Mesin mixer
• Spektrofotometri UV-Vis
PRODUKSI DISTRIBUSI
SUMBER DAYA MANUSIA
PENERIMAAN
BAHAN BAKU PENGUAPAN

DISORTASI PENCETAKAN

PENCUCIAN PENGEMASAN

PENGERINGAN
PELEBELAN
Pemasaran

PENGGILINGAN

MIXING

SESUAI PERSYARATAN CPOTB


RANCANGAN ANGGARAN

Biaya Total Produksi


 
Biaya Tetap :
Rp. 367.050.000  
Biaya Variabel
a. Proyeksi Pendapatan tahun Ke-1
Rp. 120.000.000 Penjualan sediaan tahun ke-1
Perkiraan Volume/unit yang dijual Target 50.000 strip x 12 bln x Rp 7000 :
100 dus x 500 sachet = 50.000 sachet Rp.4.200.000.000
Biaya Variabel/ unit (keuntungan 30%)
Biaya variabel/unit : b. Perkiraan Laba/Rugi Tahun Ke-1
1. Pemasukan tahun ke-1 Rp. 4.200.000.000
Harga Jual
2. Pengeluaran tahun ke-1 Rp. 2.013.050.000
Rp. 7.000 –
Arus Kas Laba kotor Rp. 2.186.950.000
Arus Kas = Harga Jual x Perkiraan yang dijual = 7000 x Pajak pendapatan (20%)
50.000= 350.000.000 = 20% x Rp 2.186.950.000 = Rp 437.390.000
Pay Back Periode Laba bersih = Laba kotor–Pajak pendapatan
= Rp. 2.186.950.000 – Rp. 437.390.000
Pay Back Periode
= Rp. 1.749.560.000Perhitungan Batas
= Laba/Rugi/BEP
= = 1,4 Tahun Pay Back Periode
Break Even Point Pay Back Period = Total investasi =
BEP Unit = 2.013.050.000 = 1.2 tahun
BEP Unit = 79.793 Unit Laba bersih Rp. 1.749.560.000
ROI (Return On Investment)
 
ROI = x 100% = x 100% = 86,91 %= 87%
BEP Rp = 79.793 x 7000 = Rp 558.551.000
ANALISIS SWOT
- Memiliki SDM yang handal dan berpendidikan sesuai bidangnya
- Memiliki fasilitas industri yang lengkap
- Produk-produk yang berkualitas dan terjangkau
Strengths - Sudah terdistribusi keseluruh Indonesia
- Merupakan perusahaan obat tradisional terbesar di Jakarta

- Pengalaman dalam pengelolaan perusahaan global masih terbatas


Weakness - Adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mencapai sasaran,
yang membuat karyawan merasa tertekan bersaing

- Produk terkini, yang sangat di cari segi kualitas peningkatan permintaan di masyarakat akan barang
obat tradisional
- Adanya peningkatan permintaan di masyarakat akan barang obat tradisional
Opportunities - Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki produk tradisional yang aman dan harga
Menggunakan metode :
terjangkau, serta dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat
- Permintaan masyarakat akan produk yang aman, praktis, dan mudah ditemukan dipasaran

- Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih murah

Threats dengan kualias yang tidak kalah bagus (Pesaing)


- Adanya kemungkinan krisis ekonomi (financial) menyebabkan turunnya daya beli
- Munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain
Kesimpulan
1. Mendirikan Industri Obat Tradisional Herbanalogi Indonesia
2. Cara mendapatkan izin pendirian industri
dimulai dengan pendirian PT Sido Muncul yang berlokasi di
obat tradisional Herbanalogi Indonesia dari
Kawasan Industri Serang, Banten. PT Sido Muncul dapat
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan
membentuk suatu badan usaha untuk dapat memproduksi yang sebelumnya dilakukan Rencana Induk
sediaan obat tradisional berupa industri Obat Tradisional. Pembagunan (RIP), Pengajuan
Adapun nama dari industri obat tradisional yang dibentuk yaitu Permohonan Prinsip, dan Permohonan Izin
Herbanalogi Indonesia. Proses pengajuan izin PT. Sido Muncul Industri Obat tradisional, ada 9 tahapan
yang dilakukan yaitu, Surat Keterangan
dilakukan dalam waktu 50 hari dari Oktober 2021- Desember
Domisili Usaha (SKDU), Nomor Pokok
2021 dengan biaya anggaran sebesar Rp.8.500.000. Pendirian
Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Tempat
industri Herbanalogi Indonesia dilakukan dengan biaya Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Industri
anggaran sebesar Rp. 1.985.650.000, waktu yang dibutuhkan (SIUI), Surat Izin Usaha Perdagangan,
dalam setahun dimulai dari Februari 2022- April 2023. Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB),
Surat Izin Produksi, Izin nama Merek dan
izin edar (total terdapat 9 izin yg harus
dipenuhi). Proses perizinan dikenakan biaya
Rp. 18.000.000,- dan membutuhkan waktu
23 hari.
3. RANCANGAN INDUSTRI
MENCANGKUP :
a. Sarana dan prasarana membutuhkan anggaran biaya Rp 1.500.000.000 dengan perkiraan waktu 6 bulan.
Industri Obat Tradisional Herbanalogi Indonesia merekrut karyawan pada tanggal 5 Maret 2022 sampai 30
Juni 2022 sebanyak 27 orang dengan biaya gaji semua karyawan perbulan Rp. 123.000.000. Pelaksanan
produksi Industri Obat Tradisional Herbanalogi Indonesia dimulai pada tanggal 01 Juli 2022 dengan 2
jenis sediaan yaitu serbuk dan kapsul dengan harga sediaan serbuk Rp. 3.500/sachet sebanyak 60.000
sachet dan sediaan kapsul Rp.5.500/kapsul sebanyak 30.000 kapsul dengan biaya produksi pertahun
sebesar Rp. 95. 000.000 dan memperoleh laba sebesar Rp. 2.011.480.000 pertahun.
b. Industri Obat Tradisional herbanalogi Indonesia akan mulai mendistribusikan produk pada tanggal 1
September 2022. Pendistribusian dilakukan melalui PT. Sido Muncul yang merupakan distributor khusus
dalam mendistribusikan obat tradisional, kemudian dari distributor akan disalurkan ketiga tempat, yaitu :
PBF , Apotek, Toko Obat, dan Sarana Pelayanan Kesehatan yang telah bekerja sama dengan PT Sido
muncul
c. Industri Industri Obat Tradisional Herbanalogi Indonesia memiliki strategi pemasaran yang diantaranya
adalah: Kegiatan pemasaran dilakukan dengan beberapa strategi seperti strategi riset pasar untuk
mengetahui besarnya potensi penjualan dan penyebaran produk yang akan dirilis, strategi promosi untuk
memperkenalkan sebuah produk baru dari sediaan obat tradisional, strategi media untuk meningkatkan
pemasaran produk dan menjangkau pasar yang lebih luas.
4. ANALISIS SWOT
• Strength ( Industri Obat Tradisional herbanalogi Indonesia memiliki SDM dan fasilitas
yang lengkap).

• Weakness (Industri Obat Tradisional herbanalogi Indonesia merupaka perusahaan


baru yang belum banyak memiliki pengalaman dalam bidang industri).

• Opportunity (Industri Obat Tradisional Herbanalogi Indonesia menawarkan produk


terkini, yang sangat di cari dari segi kualitas).

• Treath (Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang
lebih murah dengan kualias yang tidak kalah bagus (Pesaing).
SARAN

1. Untuk meningkatkan produksi perlu ditambahkan


beberapa jenis obat dan bentuk sediaannya.
2. Menambah atau memvariasikan metode dan alat
analisis yg digunakan untuk mencapai hasil produksi
yg sesuai dengan cpob.
3. Menaati dan mengikuti peraturan pemerintah dalam
pendirian industri sesuai peraturan yang berlaku agar
tidak terjadi hal – hal yang tidak di inginkan.
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai