A. Latar Belakang
HAM, dalam Bahasa inggris sebagai human right
atau fundamental rights. Artinya: “Seperangkat hak
yang melekat pada keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Hak asasi manusia adalah hak-hak
dasar yang dimiliki oleh manusia
sesuai dengan kodratnya. Hak asasi
manusia meliputi hak hidup, hak
kemerdekaan atau kebebasan, hak
milik, dan hak-hak dasar lain yang
melekat pada diri manusia, dan tidak
dapat diganggu gugat oleh orang lain.
Dengan kata lain, HAM merupakan
hak dasar yang secara kodrati
melekat pada diri manusia, bersifat
universal dan langgeng. Oleh karena
itu, HAM harus dilindungi,
dihormati, dipertahankan dan tidak
boleh diabaikan, dikurangi, atau
dirampas oleh siapa pun.
Negara Indonesia sangat
memperhatikan penegakan HAM.
Dalam upaya memberikan jaminan
atas penegakan HAM, materi muatan
HAM dimasukkan dalam Amandemen
Kedua, dan UUD 1945. Di dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 juga terdapat ketentuan mengenai
HAM. Setiap negara
bertanggungjawab terhadap hak asasi
Setiap negara bertanggungjawab terhadap
hak asasi tiap warga negaranya.
Sebagaimana dalam Pasal 71 UU RI
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia sebagai berikut: Pemerintah
wajib dan bertanggungjawab
menghormati, melindungi, menegakkan,
dan memajukan hak asasi manusia yang
diatur dalam Undang-undang ini,
peraturan perundang-undangan lain, dan
hukum internasional tentang hak asasi
manusia yang diterima oleh Negara
Pemerintah harus senantiasa
menjamin eksistensi hak-hak dasar
setiap warga negaranya. Tidak boleh
membiarkan begitu saja dan lepas
tanggungjawab terhadap hak asasi tiap
warga negaranya. Sebisa mungkin
untuk memenuhinya karena sudah
tercantum dalam konstitusi.
Pembiaran terhadap hak asasi warga
negara dapat dikatakan sebagai
Hak ekonomi, sosial dan budaya (ekosob) menekankan pada
tuntutan agar negara, dalam hal ini pemerintah dituntut
untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada
warga negaranya. Di dalam UU RI Nomor 11 Tahun 2005
yang merupakan hasil ratifikasi dari International Covenant
on Economic, Social and 3 Cultural Rights (ICESCR) 1966,
memaparkan bentuk perlindungan pemerintah dalam
pemenuhan hak ekosob antara lain hak untuk memperoleh
pekerjaan, hak untuk memperoleh pendidikan, hak atas
jaminan sosial, dan lain-lain. Apabila hak-hak tersebut dapat
direalisasikan maksimal, dengan demikian pemerintah akan
memberikan kesejahteraan pada warga negaranya sehingga
berdampak positif terhadap pembangunan nasional.
(MR. Abror, 2013)
B. HAM DALAM UUD 1945
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999, mencakup pengertian Hak asasi
manusia, kewajiban untuk menghormatinya dan tugas negara untuk
melindungi. Hal-hal terkait pelaksanaan penjaminan HAM seperti
diskriminasi, pelecehan dan pelanggaran hak asasi manusia dijelaskan
dalam ketentuan umum undang-undang ini. Produk hukum ini secara rinci
menjelaskan apa saja hak asasi manusia, aturan mengenai kebebasan dasar
manusia dan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dalam
perlindungan HAM. Komnas HAM sebagai badan penelitian, pendidikan,
dan penyebarluasan informasi terkait HAM ada dalam UU Nomor 39
Tahun 1999 ini. Undang-undang tentang HAM ini merupakan payung dari
seluruh peraturan perundang-undangan tentang hak asasi manusia.
Hak-hak yang tercantum dalam Undang-undang
Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM terdiri atas:
(1) Hak untuk hidup. Setiap orang berhak untuk
hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan
taraf kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai,
bahagia, sejahtera lahir batin serta memperoleh
lingkungan hidup yang baik dan sehat. Hak
berkeluarga dan melanjutkan keturunan. Setiap
orang berhak untuk membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah atas kehendak yang bebas.
(2) Hak mengembangkan diri. Setiap orang berhak untuk
memperjuangkan hak pengembangan dirinya, baik secara
pribadi maupun kolektif, untuk membangun masyarakat,
bangsa dan negaranya.