Anda di halaman 1dari 54

Manajemen Asuhan Keperawatan

Created By. Ida, S.Kep.,Ners.,M.Kep


Pendahuluan

Proses
Profesionalisme
keperawatan

Analisis Teori dan


Peningkatan Kebutuhan Penelitian Tentang
Masyarakat Akan Layanan Kepuasan
Metode Asuhan Pasien
Kesehatan Berkualitas Keperawatan
Mengapa Perlu Metode Penugasan ?

Derajat
Kesehatan

Askep
Perawat Profesional Pasien

Kepuasan
METODE
PENUGASAN
Manajemen Asuhan Keperawatan
Profesional
 Model Pelayanan untuk
memberikan asuhan
kepada masyarakat
secara optimal yang
dapat meningkatkan
kualitas hidup
masyarakat
5
Jenis MAKP
 Case Method
 Fungsional
 Team, Alokasi Pasien,
 Modular
 Primer
 Case Management
 MPKP
 SP2KP
 dll
CASE METHOD
CASE METHOD – TOTAL
CARE
 Berpusat pada client/pasien
Perawat bertanggung jawab untuk melakukan asuhan
secara komprehensif terhadap satu atau sekelompok
pasien pada shift dinas tertentu
  secara konsisten pasien dilayani oleh Perawat
yang sama dalam satu periode / shift dinas
 Dibutuhkan level kompetensi yang tinggi dari
pelaksana asuhan
Case Method of Patient care for an 8-
hour shift

Patient

Nurse 8 hour
Functional Method
Functional Method
11
Functional…..
Functional…….

Keuntungan
a. Trampil utk tugas tertentu
Kerugian
b. Mudah memperoleh a. Yankep terpilah-pilah
“kepuasan kerja” tugas
selesai b. Proses kep sulit
dilaksanakan
c. Kekurangan staf ahli dapat
diganti dgn perawat c. Selesai tugas perawat
terampil yg segera dapat cenderung melakukan
dilatih tugas non keperawatan
d. Memudahkan utk peserta d. Perawat hanya melihat
didik yg belajar tugas sbg ketrampilan
ketrampilan semata
Hal – hal yang harus dipertimbangkan
 Pendekatan fungsional lebih menekankan teknik –
proseduril, TIDAK memperhatikan keberadaan klien
secara utuh dan unik
 Pelayanan terfragmentasi, kesinambungan asuhan
tidak terjamin
 Ada kemungkinan, jenis tugas tertentu tidak
teridentifikasi sehingga luput dari perhatian staf
Team Nursing
Team Nursing
Tenaga kep: profesional  Ketua tim
asisten perawat Tim  sekelompok
teknikal klien

Keuntungan:
a. Memfasilitasi yankep komprehensif
b. Memungkinkan penerapan proses kep
c. Konflik antar staf dpt dikurangi mll pre-conference
d. Proses belajar dlm tim & kembangkan hub interpersonal
Team.....
Kerugian:
1. Pre-conference sulit dilakukan pada waktu-waktu
sibuk
2. Perawat yg belum berpengalaman shg perlu
dorongan berlatih
3. Akontabel dlm tim kurang jelas
Prinsip Team Nursing
 Suatu model asuhan yang dilaksanakan oleh suatu team
terhadap satu atau sekelompok klien/pasien
 Team dipimpin oleh seorang perawat yang secara klinis
kompeten, mempunyai kemampuan yang baik dalam
komunikasi, mengorganisasi, dan memimpin
 Dalam model ini, team dapat terdiri dari pelaksana asuhan
dengan level kemampuan yang berbeda tetapi semua
aktifitas team harus terkoordinasi secara baik
Team…..
 Semua anggota team harus paham terhadap
permasalahan klien – intervensi dan dampaknya –
karenanya dibutuhkan case conference secara
periodik dan berkesinambungan

Dalam proses asuhan, dibutuhkan kesinambungan


antar team untuk setiap shift dinas (P- S – M)
Dokumentasi akurat, timbang terima berbasis pasien
Untuk berfungsinya team, dibutuhkan mekanisme
dan elemen mendasar sbb:

Hasil kinerja

AC
Mutual

C OU
P.Solving
L
IL

Klp Kecil

N
Technical
SK

TA
Individual

B
Interpersonal

IL
IT
Specific Goal

Y
Common approach
Meaningful purpose

Produk Perkembangan
COMMITMENT
kolektif diri
Team Nursing

Group of Group of
Patients Patients
Metode Alokasi Pasien (Kron,
22
1984)
Merupakan aplikasi metode tim,
 sekelompok perawat apapun kualifikasinya dgn
pengetahuan & ketrampilan bervariasi bertugas
merawat sekelompok klien dgn tingkat
ketergantungan bervariasi pula.

Keuntungan & kerugian hampir sama dengan


tim
Modular
Modular
24

Perawat profesional dan vokasional bekerjasama utk


merawat sekelompok klien dari mulai masuk ruang
rawat hingga pulang (tanggung jawab total)

Metode ini juga memerlukan perawat yg


berpengetahuan luas dan trampil, kemampuan
kepemimpinan baik
2-3 perawat utk 8-12 klien
Keuntungan & Kerugian= gabungan tim dan primer.
Primary Nursing
Primary Nursing
 Tenaga kep profesional  4-5 klien
 Bertanggung jwb thd kondisi klien, semua
kebutuhan & koordinasi dgn tim kes lain
 Bertg-jwb mulai klien masuk sampai pulang,
 pada saat tidak bertugas PN lain bertindak sbg
associate PN yg libur/tdk jaga
Primary Nursing

Communicate Consults with


with supervisors physician or other
healthcare providers
Primary Nursing
 Keuntungan:
1. Memungkinkan Perawat Primer untuk pengembangan diri melalui
implementasi ilmu pengetahuan
2. Model praktek didasarkan pada pengetahuan
3. Fokus pada kebutuhan pasien
4. Meningkatnya otonomi perawat
5. Memungkinkan asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif
6. Membaiknya kontinuitas dan koordinasi asuhan.
7. Meningkatkan kesempatan untuk pengembangan hubungan antara perawat –
pasien/keluarga.
8. Peningkatan mutu asuhan
9. Perbaiki retensi perawat
10. Meningkatnya kepuasan perawat, dokter dan pasien/keluarga.
Primary Nursing
 Kerugian:
1. Perlu perawat pendidikan tinggi dan berpengalaman.
2. Perlu kemampuan komunikasi yang baik antara
perawat primer dengan perawat asosiat
3. Perawat primer dapat mengambil tanggung jawab
rekan perawat untuk mengimplementasaikan asuhan
keperawatan yang diberikan.
4. Karena pindah keunit yang berbeda pasien dalam
kondisi kritis kemungkinan mempunyai beberapa
perawat primer
5. Biaya tinggi
Primary Nursing

Keuntungan Bagi RS
CASE MANAGEMENT
CASE MANAGEMENT

 Integrasi layanan kesehatan untuk klien/pasien


secara individu atau kelompok
 Team multidisiplin  tanggung jawab secara
kolaboratif dalam :
 Kajian kebutuhan Klien
 Menetapkan Rencana Tindakan – Implementasi –
Evaluasi
Dari saat Pasien datang/diterima, dirujuk dan atau
dipulangkan
Dalam Case Management

 Diperlukan :
1. Case manager
untukmenjalankan fungsi koordinasi dan
kolaborasi
2. Critical/Clinical pathway
Panduan alur penanganan pasien secara
terintegrasi mis : CP pasien dengan Gaduh
gelisah etc
Case Management
MPKP

Model
Pelayanan Fragmentasi

MPKP

Sitorus (1998)
Tujuan Pengembangan MPKP
 Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan melalui
penataan sistem pemberian asuhan keperawatan
baik struktur, proses dan nilai-nilai yang diyakini
dalam pemberian asuhan keperawatan
Sejarah
 Fakultas Ilmu Keperawatan Universita Indonesia
dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta 
di ruangan penyakit dalam (juni 1996)
 Bulan Oktober 1999 diperluas  ruangan rawat
bedah RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dan
RS. Persahabatan Jakarta.
Pengertian MPKP
 Sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional)
yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan untuk menopang pemberian asuhan
keperawatan tersebut.
Model Praktek keperawatan Profesional merupakan suatu sistem (struktur,
proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional
mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk
menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart & Woods, 1996)

Management Approach
Professional Relationships

Compensation and Rewards


Patient Care Delivery System
MPKP FIK-UI

Struktur Proses

1. Jumlah tenaga 4. Metode modifikasi


2. Jenis tenaga keperawatan primer
3. Standar renpra

Hubungan Perawat – Klien/Keluarga

Berkesinambungan Tanggung jawab

Nilai-nilai Profesional

Sitorus, 1997
KEPALA RUANG RAWAT
Clinical Care Manager

PP1 PP2 PP3

PA PA PA
Pagi PA PA PA

Sore PA PA PA

Malam PA PA PA

libur/cuti PA PA PA

9-10 Pasien 9-10 Pasien 9-10 Pasien


Jenis MPKP
Spesialis dan Doktoral keperawatan
 Riset

Tenaga Spesialis Keperawatan sbg


Konsultan,  Bimbingan Riset
I Sp : 10 PP

Karu dan Ka Tim  Ners


 Metode Tim Primer

Semua Tenaga minimal D3


Keperawatan
Metode Modifikasi Keperawatan
Primer
1. Primer  asuhan berkesinambungan  tanggung
jawab & tanggung gugat;
2. Satu orang perawat profesional  perawat primer
3. Dalam Kep Primer  hubungan profesional dapat
ditingkatkan  profesi lain memahami kondisi
klien secara detail sehingga mampu melakukan
hubungan kolaborasi secara optimal;
Metode Modifikasi Keperawatan
Primer lanjutan…
4. Metode keperawatan primer tidak digunakan secara
murni karena  butuh jumlah Ners >>
5. Ketika jenis Tenaga berbeda  metode tim penting
 perawat dengan kemampuan yang lebih tinggi
dapat mengarahkan dan membimbing perawat lain
dibawah tanggung jawabnya.
6. Metode tim tidak digunakan secara murni 
tanggung jawab asuhan keperawatan terfragmentasi
pada berbagai anggota tim, sehingga sukar
menunjukkan akuntabilitas tenaga keperawatan.
PILAR 5. Patient Care Delivery
MPKP
1. Professional Value
to ry/
e nsa ds
o mp ewar
3. C reer R
Ca
4. Professional
Relationship

Caring Relationships h
c
oa
p pr
tA
en
gem
a Planning
an
M
2.

Organizing

Physical Facilities
Actuating Controlling
SISTEM PEMBERIAN PELAYANAN
KEPERWATAN PROFESIONAL
(SP2KP)
Pengertian
 SP2KP adalah sistem pemberian pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan
pengembangan dari MPKP ( Model Praktek
Keperawatan Profesional ) dimana dalam SP2KP
ini terjadi kerjasama profesional antara perawat
primer (PP) dan perawat asosiet (PA) serta tenaga
kesehatan lainnya

 Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode


modifikasi keperawatan primer (kombinasi metode
tim dan metode keperawatan primer)
RENCANA MENGIMPLEMENTASIKAN
SP2KP
 PERSIAPAN
1. Membentuk satu kelompok kerja /tim / panitia
2. Melakukan penilaian tentang mutu asuhan
keperawatan saat ini
3. Presentasi tentang SP2KP dan hasil penilaian mutu
asuhan keperawatan saat ini kepada pimpinan RS dan
staf keperawatan
4. Menetapkan ruang rawat untuk implementasi SP2KP
5. Mengidentifikasi jumlah pasien diruang rawat yang
akan direncanakan berdasar derajat ketergantungan
6. Menetapkan jumlah tenaga keperawatan yang
dibutuhkan
7. Menyepakati kriteria CCM, PP/PP pemula dan PA
di ruang SP2KP / ruang rawat SP2KP
8. Mengembangkan standar renpra ( SAK ) untuk
beberapa kasus utama disetiap ruang rawat SP2KP
9. Menyepakati format – format dokumentasi
keperawatan
10. Mengidentifikasi fasilitas pendukung yang
dibutuhkan
Pilar SP2KP
Menurut Hoffart & Woods (1996), terdapat lima subsistem SP2KP
diantaranya:
Nilai-nilai profesional, dimana PP dan PA membangun kontrak dengan
1.

klien/keluarga sejak klien/keluarga masuk ke suatu ruang rawat yang


merupakan awal dari penghargaan atas harkat dan martabat manusia
Pendekatan manajemen, model ini memberlakukan manajemen SDM,
2.

artinya ada garis komunikasi yang jelas antara PP dan PA


Metode pemberian asuhan keperawatan, yang digunakan adalah modifikasi
3.

keperawatan primer sehingga keputusan tentang renpra ditetapkan oleh PP


Kesimpulan

 Pembiayaan kesehatan yang semakin tinggi dan dituntut


masyarakat akan asuhan kesehatan yang bermutu
tinggi perubahan pada pemberian pelayanan
kesehatan
 Pengembangan SP2KP merupakan hal yang sangat
penting untuk mempercepat terlaksananya pelayanan /
asuhan keperawatan professional

Anda mungkin juga menyukai