Anda di halaman 1dari 26

KIMIA II

( LARUTAN )
Campuran
• Campuran adalah gabungan dua macam  zat atau lebih dengan
perbandingan sembarang.
• Campuran dapat berupa larutan, koloid atau suspensi.
• Campuran dibagi 2 yaitu:
1. Campuran Homogen : penggabungan 2 zat/ lebih yang
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1 fase.
Contoh : campuran gula dan air.
1. Campuran Heterogen : penggabungan 2 zat/ lebih yang
partikelnya menyebar tidak merata sehingga perbandingan
komponen tidak sama.
Contoh : campuran air dan minyak tanah.
LARUTAN

1. Defenisi larutan dan penggolongan larutan

2. Serta pernyataan konsentrasi


DEFINISI LARUTAN

 Larutan adalah campuran homogen yang terdiri

dari dua atau lebih zat yang saling melarutkan dan

masing-masing zat penyusunnya tidak dapat

dibedakan lagi secara fisik.


Pengertian lain tentang larutanadalah c ampuran

homogen (komposisinya sama), serba sama

(ukuranpartikelnya), tidak ada bidang batas antara

zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat

dibedakan secara langsung antara zat pelarut

dengan zat terlarut), partikel-partikelpenyusunnya

berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul)

dari dua zat atau lebih.


Komponen larutan

1. Komponen Zat Pelarut 2. Komponen Zat Terlarut

( solvent ) ( solute )

Zat pelarut adalah zat yang Umumnya jumlah zat

mendespresikan. Umumnya terlarut lebih sedikit

zat jumlah zat pelarut lebih dalam campuran

banyak dibandingkan tersebut, atau struktur

dengan zat terlarut zat terlarut berubah.


Penggolongan Larutan

1. Berdasarkan
wujud/fasa

2. Berdasarkan
kepekatannya

3. Berdasarkan daya
hantar listriknya
1. Berdasarkan wujud / fasa
a. Larutan cair, yaitu larutan yang berwujud cair.
( contoh : larutan gula, larutan garam, larutan cuka,
sirup ),
b. Larutan padat, yaitu larutan yang berwujud padat.
( contoh : emas 22 karat yang merupakan campuran
homogen antara emas dan perak atau logam lain ),

c. Larutan gas, yaitu larutan yang berwujud gas.


( contoh : udara ).
2. Berdasarkan kepekatannya
a.Larutan tidak jenuh, yakni larutan yang pada kondisi standar
(tekanan 1 atm dan suhu 25 derajat C) masih dapat
melarutkan solute.
b.Lautan jenuh, yakni larutan yang dalam kondisi standar
tidak dapat lagi melarutkan solute. Pada kondisi ini terjadi
kesetimbangan antara jumlah solute yang larut dan yang
tidak terlarut.
c. Larutan lewat jenuh, yakni larutan yang mengandung
konsentrasi zat terlarut melebihi konsentrasi zat terlarut
pada keadaan jenuh.
3. Berdasarkan daya hantar listriknya

A. Larutan elektrolit, yakni B.Larutan non


larutan yang dapat
elektrolit, yakni
menghantarkan arus listrik.
larutan yang tidak
Adapun larutan elektrolit
dapat menghantarkan
dibagi lagi atas 2 macam yaitu
arus listrik.
larutan elektrolit kuat

dan larutan elektrolit lemah.   


Pernyataan Konsentrasi

 
 Konsentrasi digunakan untuk menyatakan

komposisi larutan secara kuantitatif. Konsentrasi

didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam tiap

satuan larutan atau pelarut. Dan dinyatakan dalam

satuan volume zat terlarut dalam sejumlah volume

(berat, mol) tertentu dari pelarut


Perhitungan yang terkait dengan
Konsentrasi Larutan
 1. MOLARITAS (M)
 
Menunjukkan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.

 
M = molaritas (mol/l)
n= mol
v = volum larutan (L)
g = massa padatan (gram)
Mr = massa molekul relatif (g/mol)
Contoh :
Sebanyak 30 g urea (Mr = 60 g/mol)
dilarutkan ke dalam 100 ml air. Hitunglah
molaritas larutan.
 
Jawab:
n = 30 / 60 = 0,5 mol
v = 100 ml = 0,1 L
M = n / v = 0,5 / 0,1 = 5 M
 2. MOLALITAS (m)
Molalitas disimbolkan dengan huruf m, yaitu suatu besaran yang menyatakan
banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg) pelarut. Satuan molalitas
adalah molal, yang ditumuskan oleh persamaan berikut:

 
Keterangan:
m = molalitas (mol/kg)
Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
massa = massa zat terlarut (g)
p = massa zat pelarut (g)
 3. NORMALITAS (N) DAN BERAT EKUIVALEN (BE)
 
adalah banyaknya gram atau berat ekivalen (BE) zat yang
terlarut dalam 1000 mL larutan.
 
Rumus normalitas:

Dimana: massa (g); BE (g/mol); volum (L)

Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut :
 Dalam reaksi netralisasi , setiap senyawa akan melepaskan atau menerima
atom hidrogen. Jadi berat ekivalen (BE) berdasarkan reaksi netralisasi (asam
basa) dapat ditentukan sebagai berikut :

Berat ekivalen suatu senyawa dalam reaksi pengendapan dan pengomplekan


ditentukan oleh valensi dari senyawatersebut.

Berat ekivalen (BE) dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya
elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi oksidasi atau reduksi.
Contoh perhitungan berat
Contoh perhitungan berat ekuivalen:
ekuivalen:
Reaksi asam basa :
BE HCl =asam
Reaksi Mr HClbasa :
BEHBE
2SO 4= =
HCl ½MrMrHCl
H2SO4
BEH2SO=
BE NaOH 4=Mr½ Mr H2SO4
NaOH
BE pengendapan
Reaksi NaOH = Mr NaOH :
BE AgNO3= Mr AgNO3
Reaksi pengendapan :
BE NaCl = Mr
BE AgNO = NaCl
Mr AgNO3
3
 Reaksi oksidasi
BE NaCl = Mr (dalam
NaCl suasana asam) :
BE KMnO4= 1/5Mr KMnO4
BE K2Cr2O7= 1/6 Mr K2Cr2O7
 Reaksi oksidasi (dalam suasana asam) :
BE KMnO4= 1/5Mr KMnO4
BE K2Cr2O7= 1/6 Mr K2Cr2O7
1. Berapa Normalitas (N) H2SO4 pekat dengan BJ= 1,19
dan konsentrasinya 98% (Mr=98).
Jawab :
H2SO4 ⇒2H++ SO42- ⇒ 2 atom H yg dilepas

Contoh perhitungan normalitas


Konsentrasi Larutan
 Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam setiap
satuan larutan atau pelarut.
 Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik
atau satuan kimia.
 Konsentrasi dalam satuan fisika

Lambang Nama Definisi


% W/W Persen berat gram zat terlarut x
100%
gram larutan
% V/V Persen volume ml zat terlarut x 100%
ml larutan
% W/V Persen berat-volume gram zat terlarut x
100%
Konsentrasi Larutan
Lambang Nama Definisi
% mg Persen miligram mg zat terlarut x
100%
100 ml larutan
Ppm Parts per million 1 mg zat terlarut
1 L larutan
Ppb Parts per billion 1 µ g zat terlarut
1 L larutan
  Fraksi Mol

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol

suatu komponen dengan jumlah mol seluruh

komponen yang terdapat dalam larutan.

Lambang Nama Definisi

X Fraksi mol mol zat terlarut


mol zat terlarut + mol pelarut
PENCAMPURAN DAN
PENGENCERAN
LARUTAN
PENGENCERAN LARUTAN
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat
(konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar
diperoleh volume akhir yang lebih besar. Hasil dari
pengenceran adalah konsentrasi akhir larutan menjadi lebih
kecil dibandingkan konsentrasi awal.
PENCAMPURAN LARUTAN
Konsentrasi campuran yang terdiri
dari dua larutan yang sejenis dapat
diketahui dari rumus berikut :
PENGENCERAN LARUTAN
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat
(konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar
diperoleh volume akhir yang lebih besar. Hasil dari
pengenceran adalah konsentrasi akhir larutan menjadi lebih
kecil dibandingkan konsentrasi awal.
SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai