( LARUTAN )
Campuran
• Campuran adalah gabungan dua macam zat atau lebih dengan
perbandingan sembarang.
• Campuran dapat berupa larutan, koloid atau suspensi.
• Campuran dibagi 2 yaitu:
1. Campuran Homogen : penggabungan 2 zat/ lebih yang
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1 fase.
Contoh : campuran gula dan air.
1. Campuran Heterogen : penggabungan 2 zat/ lebih yang
partikelnya menyebar tidak merata sehingga perbandingan
komponen tidak sama.
Contoh : campuran air dan minyak tanah.
LARUTAN
( solvent ) ( solute )
1. Berdasarkan
wujud/fasa
2. Berdasarkan
kepekatannya
3. Berdasarkan daya
hantar listriknya
1. Berdasarkan wujud / fasa
a. Larutan cair, yaitu larutan yang berwujud cair.
( contoh : larutan gula, larutan garam, larutan cuka,
sirup ),
b. Larutan padat, yaitu larutan yang berwujud padat.
( contoh : emas 22 karat yang merupakan campuran
homogen antara emas dan perak atau logam lain ),
Konsentrasi digunakan untuk menyatakan
M = molaritas (mol/l)
n= mol
v = volum larutan (L)
g = massa padatan (gram)
Mr = massa molekul relatif (g/mol)
Contoh :
Sebanyak 30 g urea (Mr = 60 g/mol)
dilarutkan ke dalam 100 ml air. Hitunglah
molaritas larutan.
Jawab:
n = 30 / 60 = 0,5 mol
v = 100 ml = 0,1 L
M = n / v = 0,5 / 0,1 = 5 M
2. MOLALITAS (m)
Molalitas disimbolkan dengan huruf m, yaitu suatu besaran yang menyatakan
banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg) pelarut. Satuan molalitas
adalah molal, yang ditumuskan oleh persamaan berikut:
Keterangan:
m = molalitas (mol/kg)
Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
massa = massa zat terlarut (g)
p = massa zat pelarut (g)
3. NORMALITAS (N) DAN BERAT EKUIVALEN (BE)
adalah banyaknya gram atau berat ekivalen (BE) zat yang
terlarut dalam 1000 mL larutan.
Rumus normalitas:
Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut :
Dalam reaksi netralisasi , setiap senyawa akan melepaskan atau menerima
atom hidrogen. Jadi berat ekivalen (BE) berdasarkan reaksi netralisasi (asam
basa) dapat ditentukan sebagai berikut :
Berat ekivalen (BE) dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya
elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi oksidasi atau reduksi.
Contoh perhitungan berat
Contoh perhitungan berat ekuivalen:
ekuivalen:
Reaksi asam basa :
BE HCl =asam
Reaksi Mr HClbasa :
BEHBE
2SO 4= =
HCl ½MrMrHCl
H2SO4
BEH2SO=
BE NaOH 4=Mr½ Mr H2SO4
NaOH
BE pengendapan
Reaksi NaOH = Mr NaOH :
BE AgNO3= Mr AgNO3
Reaksi pengendapan :
BE NaCl = Mr
BE AgNO = NaCl
Mr AgNO3
3
Reaksi oksidasi
BE NaCl = Mr (dalam
NaCl suasana asam) :
BE KMnO4= 1/5Mr KMnO4
BE K2Cr2O7= 1/6 Mr K2Cr2O7
Reaksi oksidasi (dalam suasana asam) :
BE KMnO4= 1/5Mr KMnO4
BE K2Cr2O7= 1/6 Mr K2Cr2O7
1. Berapa Normalitas (N) H2SO4 pekat dengan BJ= 1,19
dan konsentrasinya 98% (Mr=98).
Jawab :
H2SO4 ⇒2H++ SO42- ⇒ 2 atom H yg dilepas