Anda di halaman 1dari 49

ASSALAMU’ALAIKUM

SITUASI PENYEBARAN PENYAKIT DBD


dan
UPAYA PENANGULANGANNYA
DI KABUPATEN GROBOGAN
OLEH :
DINKES KAB. GROBOGAN
SEKSI PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DBD
GUNAWAN CAHYO UTOMO, MPH
Disampaikan Pada
Workshop Pemantapan Kawasan Bebas Jentik
Di Desa Pulorejo Kec. Purwodadi Tanggal 14 Nopember 2019
Gambaran DBD
 Sejak pertama kali, pada tahun 1968
ditemukan, jumlah kasus DBD terus meningkat
 Menurut WHO, Indonesia merupakan Negara
kedua dengan Kasus DBD terbesar setelah
Brazilia diantara 30 Negara Wilayah Endemis
 Indonesia adalah negara tropis, menjadi
tempat yang sangat disenangi untuk nyamuk
berkembang biak
 Kasus DBD terutama menyerang anak – anak <
15 tahun dan juga menyerang orang dewasa
10 PROPINSI DI INDONESIA DENGAN KASUS DBD
TERBESAR BULAN JANUARI 2019
( Kompas, 31 Januari 2019)
3000
2657
2500
2008
2000

1500
1169
1027 980 Kasus DBD
1000 827
613
503 465
500 353

0
ar T g t g ta l el
tim b T n lu n r l se tim s
J a Ja N te Su pu ka Su Ka
l m
Ja m I J a Su
La D K
DATA DBD KAB. GROBOGAN TAHUN 2013 – 2019
Oktober (Minggu 44) Sumber : Laporan KDRS dari RS
TAHUN KASUS MATI

2013 764 8
2014 792 10
2015 970 8
2016 1470 18
2017 728 8
2018 618 3
2019 Oktober 867 3
Minggu 44
0
100
110
120
130
140
150
160

10
20
30
40
50
60
70
80
90
143.06
107.1
80.64
75.52
69.32
64.83
64.38
56.9
53.3
50.08
45.98
45.73
45.57
43
42.78

IR
40.79
39.97
38.67
35.95
21.47
20.48
19.06
18.24
14.11
10.16
9.81
8.97
5.73
Kejadian DBD rata - rata Berdasarkan Wilayah
Puskesmas di Kabupaten Grobogan Tahun 2018

2.01
0
Kejadian DBD Rata – Rata Berdasarkan Wilayah
Puskesmas di Kab. Grobogan Th. 2019 Oktober
160
150

150
135

140
130
120
108

110
96

100
89
88

90
80
70
65
65
60
59
59
56
60

55
54
49
49
50

42
41
40
40

31
28
27
27
30

21
21
20

14
11
10

9
5
4
0
d i 1 g 2 ri 1 ri 2 rjo us 1 g 1 n 1 ten n 2 h 1 h 2 n 2 g 1 gan di 2 rati n 1 gan n 1 us 2 g 2 er 1 bu g 1 er 2 g 2 jati arjo anu
a un sa sa ha b un ga a lo ro ro na on o a B ulo rin na ab on ey lam bu ey bu ng gh w
od ay iro iro ang Ga ay an bup oku To To de od rob od e
ok Nga rad G Go
d G K Gu G Gu du n go
u r w R W W w
n g a n
R aw a u l
g n K P K r a G G rw
u P u l
K Ke ggu Te
P ra T ra Pe P n
Ta
Ka Ka

IR
DATA KEMATIAN DBD
KAB. GROBOGAN TAHUN 2018 dan 2019

No PUSKESMAS KASUS MENINGGAL


Tahun 2018
1 Pulokulon 1 35 1
2 Ngaringan 48 1
3 Wirosari 1 70 1
Kab 618 3
2019 Oktober
1 Kradenan 2 14 1
2 Brati 21 1
3 Purwodadi 2 29 1
Jumlah Kabupaten 867 3
Distribusi Kasus DBD Berdasarkan Distribusi Kasus
Minimal – Maksimal Kab. Grobogan Tahun 2013 - 2018
250

225

200

175
Jumlah Kasus (Orang)

150

125

100

75

50

25

0 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Distribusi Kasus DBD Berdasarkan Distribusi Kasus
Minimal – Maksimal Kab. Grobogan Tahun 2014 - 2019
275

250

225

200

175
Jumlah Kasus (Orang)

150

125

100

75

50

25

0 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Memahami Penyakit DBD
Penyakit DBD
• Disebabkan oleh virus Dengue
• Menyerang dinding pembuluh darah
• Akibatnya:
• pembuluh darah bocor  terjadi perdarahan
• kehilangan cairan tubuh  syok dan kerusakan
organ tubuh
• bisa menyebabkan kematian
Perdarahan pada penyakit DBD
• Keluar tubuh, melalui:
– Lubang tubuh: hidung, mata, teliga, mulut
– Kulit Sangat
– Alat kelamin berbahaya,
karena fungsi
(pada perempuan) paru terganggu

• Masuk ke dalam organ tubuh:


– Paru dan rongga pleura terisi cairan darah
– Rongga perut  menggembung
CARA PENULARAN PENYAKIT DBD
II. Transovarial
I. Alamiah

Telur
(Terinfeksi)
Orang Sakit

Orang Orang
Nyamuk Nyamuk Sehat Sakit

Orang
Sehat

Orang
Sakit
Proses Penularan virus Dengue

Pengidap Virus Dengue


Orang sehat
± 5-10 hari
Virus bertambah
banyak
Demam Dengue
± 7-14 hari,
Timbul demam

Virus Dengue beredar dlm


darah
sejak 2 hr sblm demam
sampai 5 hr demam

DBD
4. Kerugian Keluarga Akibat DBD

Biaya
Kebangkrutan
Perawatan
Keluarga
> 5.000.000

Kehilangan
Jiwa
Persoalan penyakit DBD
• Obat blm ditemukan, vaksin terbatas & blm
efektif
• Walaupun penderitanya sembuh, masih
banyak
nyamuk berkeliaran bawa virus Dengue di
sekitar kita
• Nyamuk Aedes blm berhasil diberantas:
• Pemberantasan tidak serentak
• Sudah kebal terhadap insektisida (obat
nyamuk)
Nyamuk yang menularkan Virus DBD

Aedes aegypti Aedes albopictus


SIKLUS HIDUP NYAMUK (MOSQUITO)
SIKLUS HIDUP NYAMUK Aedes aegypti

Nyamuk (1-3
hari)

Nyamuk dewasa + betina


10 - 14 hari

Larvae (5-7 hari) Telur


Pupae (1-2 hari)
TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK
(BREEDING PLACE)
PENAMPUNG AIR
DISPENSER

BELAKANG KULKAS
TEMPAYAN

TEROMPOLONG KAKI
MEJA
TALANG AIR
LUBANG BEKAS
PELEPAH DAUN
POTONGAN POHON
CEKUNGAN AIR
POT BUNGA
BARANG BEKAS SEKITAR RUMAH : BAN , TEROMPOLONG, KEMASAN
AIR MINUM : BOTOL, GELAS AIR MINERAL dll
PERILAKU NYAMUK DEWASA
 Nyamuk Aedes aegypti jantan suka menghisap cairan
tumbuhan atau sari bunga, sedangkan nyamuk betina
suka mengisap darah manusia (antrophofilik) untuk
pematangan sel telur. 3-4 hari menetas
 aktivitas menggigit pagi hari : puncaknya jam 09.00 –
10.00 dan Sore Hari : Jam 16.00 – 17.00
 Frekuensi bertelur 2 atau 3 hari sekali bertelur 100 –
300 butir / rata – rata 150 butir.
 Jarak sekali terbang 40 Meter
 Hidup rata – rata 21 hari, bisa 2 – 3 bulan
 Telur pada tempat yang kering mampu bertahan 6 bulan
Upaya Mencegah Penularan
DBD
• Di lingkungan rumah dan pemukiman
• Di lingkungan sekolah, kantor, Tempat
– tempat umum
Pencegahan DBD
• Prinsipnya:
menghindari gigitan nyamuk Aedes
• Caranya:
– Melindungi diri
– Memberantas nyamuk
Melindungi diri dari gigitan nyamuk

• Pakaian yg menutup seluruh tubuh:


Baju lengan panjang
Celana/rok panjang
kaos kaki sampai lutut, kerudung
• Tidur berkelambu
• Menggunakan krim pengusir nyamuk
Memberantas Nyamuk Penular DBD
No. Sasaran Kegiatan yang dilakukan

1 Nyamuk dewasa -Dibunuh, dipukul dg tangan, dg raket


elektrik
-Dicarikan pemangsa (cicak, tokek, clurut)
-Diracuni

2 Jentik -Disedot, dijaring, dimatikan


-Diberi pemangsa (ikan)
-Diracuni (Abatisasi)

3 Tempat perindukan -Ditutup, dibersihkan (dikuras, disikat)


-Didaur ulang (barang bekas)

4 Tempat hinggap/ -Dirapikan, dibersihkan


istirahat -Diterangi
-Rerumputan & semak-semak disiangi
UPAYA PENGENDALIAN (PEMBERANTASAN)
VEKTOR NYAMUK
 Kimiawi : Sasaran Nyamuk Dewasa (Foging )
Jentik : Temephos (Abate)
 Biologi : Parasit Bakteri ( BTi), Ikan ( Cupang,
Kepala Timah)
 Manajemen lingkungan dengan PSN : 3 M
Plus.
FOGGING PANAS
SWING FOG
FOGGING DINGIN
ULV
Biaya mahal (Rp,
2,5 Juta) dan
kurang efektif :
Sasaran Nyamuk
Dewasa, Nyamuk
Sudah kebal
dengan
Insektisida
• Memelihara ikan pemakan jentik
seperti ikan kepala timah, ikan
gupi, ikan cupang/tempalo dan
lain-lain.
• Membubuhkan/menaburkan
bakteri (Bacillus thuringiensis
atau Bacillus Israeliensis) yang
akan membunuh jentik nyamuk.
UPAYA EFEKTIF
Upaya efektif untuk mencegah dan mengendalikan
penyakit Demam Berdarah Dengue adalah dengan
pengendalian Nyamuknya mulai dari telur Yaitu Melalui
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengendalian
nyamuk secara Biologis (pelihara ikan pemakan jentik)
dan Abatisasi
PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) untuk
menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk
melalui perbaikan lingkungan dalam rumah dan luar
rumah bertujuan untuk menghilangkan sumber makan
nyamuk, bertelur nyamuk dan tempat istirahat nyamuk.
Mengapa memberantas JENTIK?
• Karena JENTIK NYAMUK:
– TIDAK BISA Lari
– TIDAK BISA terbang
– TIDAK BISA menghindar
• Jentik hidup berkumpul di tandon-
tandon air-bersih di lingkungan
rumah

Ayo bergerak bersama,


memberantas jentik
di lingkungan rumah masing-masing
• Menguras dan menyikat tempat – tempat penampungan
air seperti bak mandi/wc, drum, dan lain – lain
seminggu sekali (M1).
• Menutup rapat – rapat tempat penampungan air seperti
gentong air tempayan dan lain – lain (M2).
• Memanfaatkan atau mendaur ulang barang – barang
bekas yang dapat menampung air hujan (M3).
PLUS (ditambah)
• Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat –
tempat lainnya sejenis seminggu sekali.
• Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
• Menutup lubang – lubang pada potongan bambu/pohon dan lain –
lain dengan tanah, semen dan lainnya
• Menaburkan bubuk larvasida (Misal : Abate) misalnya tempat –
tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air. (10 gr = 1
Sendok Makan Peres utk 100 liter air)
• Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak – bak penampung air.
• Memasang kawat kasa.
• Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
• Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadahi.
• Menggunakan kelambu.
• Memakai obat oles (lotion) yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
Pelaksanaan PJB-PSN
Pelaksanaan PJB - PSN
Cara mencegah DBD yang mudah,
murah tapi efektif

BERANTAS JENTIK
secara rutin & serentak
dengan:
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
“GREBEG JENTIK”
SURAT KEMENDAGRI, DIRJEN
PEMBANGUNAN DAERAH
NOMOR : 440/1864/Bangda
Tanggal 30 april 2019
Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik

Desa/kelura Koordinator Koordinator jumantik RW &


han jumantik desa lingkungan desa

Rukun Koordinator
Koordinator jumantik RT &
jumantik RW
Warga lingkungan RW

Koordinator Koordinir jumantik keluarga &


Rukun jumantik RT lingkungan RT
Tetangga Jumantik Memberantas jentik tempat2
lingkungan RT umum di tk RT

Juru pemantau Memberantas jentik di


Keluarga jentik keluarga lingkungan rumah
Juru pemantau jentik keluarga
• Kepala keluarga menunjuk salah satu
anggota keluarga untuk menjadi
jumantik keluarga
• Bertugas memantau dan memberantas
jentik di dlm dan sekitar rumahnya
sendiri
• Mengisi blanko/formulir hasil
pemantauan jentik keluarga.
Pembentukan Jejaring PSN
• Keluarga
• Tingkat RT
• Tingkat RW
• Tingkat Desa/Kelurahan
• Tingkat Kecamatan
PJB RUMAH TANGGA
DESA PULOREJO KEC. PURWODADI :
GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK
WASSALAMU’ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai