Anda di halaman 1dari 8

Tugas Study hadist

HADIST MUTAWATIR

KELOMPOK 7
ISMARDHIATUL IZZAH
ANJELINA
FILZA SYAHIRA
A.Pengertian hadist mutawatir
Kata Mutawatir secara bahasa terbentuk dari isim
fa’il dan masdarnya tawatturun yang berarti
mutatabbi’un (datang berturut-turut dan beriringan
antara satu dengan yang lainya).Sedangkan secara
terminologi adalah suatu hadist yang diriwayatkan
oleh banyak rowi yang secara umum mustahil
bersepakat berbohong, dari awal sanad hingga
puncaknya (Nabi Muhammad). Sedangkan menurut
pendapat lain, hadits mutawatir adalah:
“Hadits yang diriwayatkan sejumlah periwayat yang
banyak, yang menurut adat kebiasaan mustahil
mereka sepakat berdusta (tentang hadits yang di
riwayatkan)”.Dari beberapa definisi hadits diatas,
dapat disimpulkan bahwa hadits mutawatir adalah
hadits shahih yang diriwayatkan oleh perawi yang
banyak, Perawi tersebut tidak mungkin bersepakat
untuk berbohong tentang hadit tersebut.
B. Syarat Hadits Mutawatir
Sebuah hadits dapat dikatakan sebagai hadits mutawatir
apabila memenuhi syarat-syaratnya, adapun syarat-syarat
tersebut antara lain:
a.    Harus diriwayatkan oleh banyak jalur perawi, yang menurut
adat kebiasaan tidak mungkin sepakat berdusta.
b.   Periwayatan yang dilakukan harus berdasarkan panca indra.
c.   Adanya keseimbangan jumlah rawi di awal dan tengah
thobaqotnya.
Mengenai jumlah periwayat, para ulama’ berbeda pendapat
tentang batas minimal jumlah periwayat. Ada yang berpendapat
batas minimalnya adalah 5, 7, 10, 12, 20, 40, 50 dan 70
C.   Macam-macam Hadits Mutawatir
a) Hadist Mutawatir Lafdzi
ialah hadist mutawatir yang lafazd dan ma’nanya sesuai
antara riwayat yang satu dengan riwayat lainnya. Misalnya
:
‫علي متعمدا فليتب ّوأ مقعده من النّار‬
ّ ّ ‫من‬
‫كذب‬
Artinya : “Barang siapa berdusta atas namaku dengan
sengaja, maka tempatnya dalam neraka disediakan”.
Hadits tersebut menurut Alwiy al-Maliki diriwayatkan oleh
62 sahabat, sedangkan menurut Abu Bakar Al-Bazzar,
hadist tersebut diriwayatkan oleh 40 orang sahabat.
b) Hadits mutawatir ma’nawi
Ialah hadits yang lafazd dan ma’nanya berlainan antara satu riwayat dan
riwayat yang lain, tetapi terdapat persesuaian ma’na secara umum (kulli).
Misalnya Hadits tentang mengangkat tangan ketika berdo’a :
‫طيه في شيء من دعائه إال في اإلستسقاء‬%‫ما رفع رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يديه حتى رؤي بياض إب‬
Artinya : “Nabi SAW tidak mengangkat kedua tangannya dalam berdo'a
selain dalam shalat istisqa’ dan beliau mengangkat tangannya hingga
tampak putih kedua ketiaknya”.
Hadits yang semakna dengan hadits diatas antara lain hadits-hadits
yang ditakhrij oleh Imam Ahmad, al-Hakim dan Abu Daud yang berbunyi:
‫رفع يديه حذو منكبيه‬%‫كان ي‬
Artinya : “Rasulullah SAW mengangkat tangan sejajar dengan kedua
pundak beliau”
c) Hadist Mutawatir ‘Amali
Ialah hadist yang diketahui dengan mudah bahwa ia
dari agama dan telah mutawatir di kalangan umat
islam, bahwa Nabi Muhammad SAW mengajarkan atau
menyuruhnya atau selain dari itu. Dari hal itu dapat
dikatakan soal yang telah disepakati.
Contoh : berita-berita yang menerangkan waktu dan
rokaat sholat,sholat janazah,shalat ied,hijab perempuan
yang bukan mahrom,kadar zakat,dan segala rupa amal
yang telah menjadi kesepakatan ijma’.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai