faktor
Penelitian faktorial dengan 2 faktor:
Penambahan pektin (taraf: 0,5% dan 0,7%)
Penambahan Sukrosa (taraf: 35% ; 45% dan
55%)
Kondisi bahan baku, alat dan lingkungan:
Bahan baku dan pendukung, alat yang
digunakan, lingkungan serta metode
pengolahan bisa diseragamkan.
Judul:
“Analisis Kualitas Minyak Goreng pada
Penggorengan Berulang Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) berdasarkan
Parameter ALB, Titik Asap, Indeks Bias,
dan Viskositas”
Rumusan masalah:
Berapa kali penggorengan ikan nila yang
dapat dilakukan sebelum minyak
dikatakan rusak?
Batasan masalah:
Minyak goreng yang digunakan adalah
minyak goreng kemasan
Tujuan:
Menentukan batas pemakaian (keamanan)
minyak goreng pada penggorengan ikan
nila secara berulang
Faktor:
Penelitian faktor tunggal: penambahan
minyak goreng
Taraf/level:
Terdiri dari 2 taraf:
ada penambahan minyak
tanpa penambahan minyak
Latar Belakang Penggunaan
RAL
• Merupakan jenis rancangan yang paling
sederhana
• Satuan percobaan yang digunakan
homogen atau tidak ada faktor lain yang
akan mempengaruhi respon di luar faktor
yang dicoba atau diteliti
• Faktor luar yang dapat mempengaruhi
respon dapat dikontrol. Misalnya percobaan
yang dilakukan di rumah kaca atau
laboratorium
• Permasalahan data yang hilang relatif lebih
mudah ditangani dibanding rancangan lain (misal:
RAK)
Data hilang tidak menimbulkan permasalahan
analisis data yang serius
Kehilangan sensitifitasnya lebih sedikit dibanding
rancangan lain.
Derajat bebasnya lebih besar (maksimum)
Kelemahan RAL
I
II
III
IV
Jumlah
Tabel Anova pengaruh posisi rak terhadap
kadar air kerupuk
Sumber db Jumlah Kuadrat F hitung F tabel
keragaman kuadrat tengah
1% 5%
- Posisi rak
- Galat (Error)
Total