INFERTILITAS
Ketidak
mampuan
pasutri untuk • Primer : Bila pasangan
menghasilkan belum pernah hamil
keturunan • Sekunder : bila pasangan
setelah periode
12 bulan dengan sudah pernah hamil tetapi
hubungan mengalami kegagalan untuk
seksual teratur kehamilan berikutnya
tanpa
kontrasepsi.
INSIDENS
• Meningkat 4% sejak tahun 1980
20%
40%
Male
40%
Female
Unknown
Faktor ovulasi (10-25%): Faktor tuba (25-40%):
- Hiperprolaktinemia - Infeksi : Salpingitis dan hidrosalping
mukosa dan silia tuba
- Hipo/Hiper tiroid
- Perlengketan peritubal dan periovarium
- Faktor stress ovum pick up
- Berat badan - Endometriosis
- Peny. Ovarium Polikistik - Kel. kongenital
PEMERIKSAAN
Fisik dan ginekologis
Deteksi ovulasi
Analisis sperma
USG
HSG
Laparaskopi
ANAMNESIS
1. Pem. Fisik/ginekologis
2. Analisis sperma
3. USG
4. Deteksi ovulasi
5. Uji pasca senggama/ Post Coital test
6. Tes patensi tuba / HSG
7. Laparoskopi
1. PEMERIKSAAN FISIK
• IMT
• Pembesaran kel tiroid, nodul atau nyeri tekan
• Tanta-tanda hiperandrogenisme (hirsutisme,
acne)
• Galaktorrhea
• Abnormalitas pada serviks / vagina, adanya
sekresi atau keputihan
• Adanya massa, nyeri tekan pada adneksa,
uterus / cavum douglasi
2. Analisa Sperma
• Menilai :
Faktor tuba : lumen, oklusi, kelainan dinding
Faktor uterus : kelainan kongenital (Hipoplasia,
septum, bikornus, Duplex), mioma, polip, adhesi
intrauterin (sindroma asherman)
• Medika mentosa
Klomifen sitrat
• Antiestrogen memblok estrogen reseptor di hipotalamus yang
menyebabkan feedback negatif meningkatkan produksi FSH
merangsang pembentukan folikel.
• Diberikan mulai hari 2-5 siklus
• 1-3 x 50mg selama 5 hari
• Ovulasi 5 - 10 hari setelah obat terakhir
• Koitus 3 x seminggu atau berdasarkan USG transvaginal
• Stimulasi ovarium
• Hari ke 3 - 7 siklus haid
• 2,5 mg/hari
Epimestrol
Bromokriptin (Hiperprolaktinemia)
●
● Klomifen sitrat tdk respon sampai dosis 150 mg/hr selama 5 hr atau tdk hamil setelah
pemberian 3-6 bln
●
● HMG (Human Menopausal Gonadotropine)
●
● FSH & LH : 75 IU atau 150 IU
●
● Untuk memicu pertumbuhan folikel
●
● Dosis awal 75 - 150 IU/hari selama 5 hari dinilai hari ke 5 siklus haid
●
● hCG
●
● 5000 IU atau 10.000 IU
●
● Untuk memicu ovulasi
●
● Diameter folikel 17 - 18 mm dgn USG transvaginal
TINDAKAN OPERASI REKONSTRUKSI
Laparotomi
●
Koreksi : Kel. Uterus dan Kel. Tuba tubaplasti
●
Miomektomi
●
Kistektomi
Laparoskopi
●
Laparoskopi operatif kasus endometriosis + infertilitas
●
Diagnosis endometriosis
●
Keuntungan: visualisasi lebih baik, trauma minimal, waktu penyembuhan lebih singkat
Teknologi Reproduksi Bantuan (TRB)
• Metode lain tidak berhasil
• Tujuan :
– Meningkatkan jumlah sperma yang mencapai tuba falopii
– Meningkatkan kemungkinan fertilisas
• Dilakukan pada :
– Kerusakan atau sumbatan total tuba falopii
– Infertilitas pria (oligospermia, Asthenozoospermia)
– Wanita dengan gangguan ovulasi, premature ovarian failure
– Wanita yang telah dilakukan pengangkan kedua tuba
– Unexplained infertility
Langkah IVF:
1. Stimulasi ovarium Komplikasi IVF:
2. Ovum pick up
Sakit kepala
3. Pencucian sperma
4. Menyatukan sperma & ovum Perubahan mood
secara in vitro
Nyeri abdomen
5. Embrio transfer
Hot flash
Angka keberhasilan IVF: Perut kembung
41-43% : usia < 35 th
Ovarium Hiperstimulation
33-36% : usia 35-37 th
23-27% : usia 38-40 th Syndrome (OHSS)
13-18% : usia > 40 th
Staircase Approach to Empirical Infertility Treatment
ART Lainnya
GIFT (gamete intrafallopian tube transfer:
salah satu TRB dimana dilakukan penyatuan sperma
dan sel telur didalam tuba falopii secara manual