RESIKO

BAHAYA FISIK
YAYAH CHOERIYAH, S.KEP.,M.KM
PENDAHULUAN
Penyakit akibat kerja

K3
Kecelakaan akibat kerja

Penerapan teknologi
pengendalian K3 diharapkan :
1. Mencapai ketahanan fisik
2. Mencapai daya kerja
3. Tingkat kesehatan tinggi
KONDISI LINGKUNGAN FISIK TEMPAT KERJA

1. Bahaya getaran
BAHAYA 2. Bahaya kimia
3. Bahaya radiasi
4. Bahaya termal
5. Pencahayaan
6. Kebisingan
BAHAYA FISIK
1. RUANGAN TERLALU PANAS/DINGIN  PANAS (DEHIDRASI/PINGSAN), DINGIN (DAYA
TAHAN TUBUH MENURUN)
2. RUANGAN BISING  MENGGANGGU KONSENTRASI, KOMUNIKASI & KEMAMPUAN
BERFIKIR, TULI
3. RUANGAN KURANG PENCAHAYAAN  MATA LELAH, RASA KANTUK
4. TERDAPAT GETARAN YANG BERLEBIHAN  PENYAKIT PEMBULUH DARAH DAN SENDI
KEBISINGAN
• BISING : CAMPURAN DARI BERBAGAI SUARA YANG TIDAK DIKEHENDAKI ATAUPUN YANG MERUSAK KESEHATAN,
SAAT INI KEBISINGAN MERUPAKAN SALAH SATU PENYEBAB PENYAKIT LINGKUNGAN (SLAMET, 2006)

• ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN KEBISINGAN :

1. JUMLAH ENERGI BUNYI, DISTRIBUSI FREKUENSI DAN LAMA PAJANAN
2. KEBISINGAN DAPAT EMNYEBABKAN EFEK AKIUT (MASALAH KOMUNIKASI, MENURUNNYA KONSENTRASI)
3. PAJANAN KEBISINGAN TINGGI > 85DB DALAM AJNGKA WAKTU TERTENTU MENYEBABKAN TULI
SEMENTARA/KRONIS (PERMANEN)
4. TULI PERMANEN ADALAH PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG PALING BANYAK DI KLAIM
5. CONTOH : PENGOLAHAN KAYU, TEKSTIL, METAL DLL
• BERDASARKAN FREKUENSI, TINGKAT TEKANAN BUNYI, TINGKAT BUNYI DAN TENAGA
BUNYI MAKA BISING DIBAGI DALAM 3 KATEGORI :
1. OCCUPATIONAL NOISE (BISING YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN) YAITU
BISING YANG DISEBABKAN OLE BUNYI MESIN DI TEMPAT KERJA MISALNYA BISING
DARI MESIN KETIK.
2. AUDIBLE NOISE (BISING PENDENGARAN) YAITU BISING YANG DISEBABKAN OLEH
FREKUENSI BUNYI ANTARA 31,5 – 8000 HZ.
3. IMPULSE NOISE (IMPACT NOISE = BISING IMPULSIF) YAITU BISING YANG TERJADI
AKIBAT ADANYA BUNYI YANG MENYENTAK, MISALNYA PUKULAN PALU, LEDAKAN
MERIAM, TEMBAKAN.
SKALA INTENSITAS KEBISINGAN
Jenis Bunyi Skala Intensitas Desibel Batas
Dengar Tertinggi
Halilintar 120 DB
Meriam 110 DB
Mesin uap 100 DB
Jalan yang ramai 90 DB
Pluit 80 DB
Kantor gaduh 70 DB
Radio 60 DB
Rumah gaduh 50 DB
Kantor pada umumnya 40 DB
Rumah tenang 30 DB
Kantor perorangan 20 DB
Sangat teang, suara daun jatuh, Tetesan air 10 DB
SK DIRJEN P2M DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN DEPARTEMEN
KESEHATAN RI NO.70-1/PD.03.04.LP (PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAWASAN
KEBISINGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN TAHUN 1992)

1. TINGAKAT KEBISINGAN SINAMBUNG SETARA (EQUIVALENT CONTINOUS NOISE LEVEL) ADALAH TINGKAT
KEBISINGAN TERUS MENERUS (STEADY NOISE) SALAM UKURAN DBA, BERSISI ENERGI YANG SAMA DENGAN
ENERGI KEBISINGAN TERPUTUS – PUTUS DALAM SATU PERIODE ATAU INTERVAL WAKTU PENGUKURAN
2. TINGKAT KEBISINGAN YANG DIANJURKAN DAN MAKSIMUM YANG DIPERBOLEHKAN ADALAH RATA – RATA
NILAI MODUS DARI TINGKAT KEBISINGAN, SIANG, PETANG DAN MALAM HARI
3. TINGKAT AMBEIEN KEBISINGAN (BACKGROUND NOISE LEVEL) ATAU TINGKAT LATAR BELAKANG KEBISINGAN
ADALAH RATA – RATA TINGKAT SUARA MINIMUM DALAM KEADAAN TANPA GANGGUAN KEBISINGAN PADA
TEMPAT DAN SAAT PENGUKURAN DILAKUKAN, JIKA DIAMBIL NILAINYA DARI DISTRIBUSI STATISTIK 95%
DAMPAK KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN KERJA

• GANGGUAN FISIOLOGIS : PENINGKATAN TEKANAN DARAH, PENINGKATAN NADI, KONSTRIKSI EPMBULUH DARAH
PERIFER TERUTAMA TANGAN DAN KAKI, DAN GANGGUAN SENSORIS. BISING INTENSITAS TINGGI MENYEBABKAN
PUSING, SAKIT KEPALA, VERTIGO DLL.

• GANGGUAN PSIKOLOGIS : RASA TIDKA NYAMAN, KURANG KONSENTRASI, SUSAH TIDUR DAN CEPAT MARAH.
DALAM JANGKA WAKTU LAMA MENYEBABKAN PENYAKIT PSIKOSOMATIK BERUPA GASTRITIS, JANTUNG, STRESS,
KELELAHAN DLL

• GANGGUAN KOMUNIKASI : BERBICARA TERIAK

• GANGGUAN KESEIMBANGAN : KESAN BERJALAN DI RUANG ANGKASA (MELAYANG), PUSING, VERTIGO
• EFEK PADA PENDENGARAN : TULI PROGRESIF
BAKU MUTU LINGKUNGAN SESUAI KEPMEN LH NO. 48 TAHUN 1996
Peruntukan Kawasan/lingkungan Kesehatan Tingkat kebisingan db (A)
a. Peruntukan Kawasan 55
1. Perumahan dan Pemukiman 70
2. Perdagangan dan Jasa 65
3. Perkantoran dan Perdagangan 50
4. Ruang Terbuka Hijau 70
5. Industri 60
6. Pemerintahan dan Fasilitas Umum 70
7. Rekreasi
8. Khusus
• Bandar udara
• Stasiun kereta apai
• Pelabuhan laut 60
• Cagar budaya 70

a. Lingkungan kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya 55
2. Sekolah atau sejenisnya 55
3. Tempat Ibadah atau sejenisnya 55
TABEL NAB (NILAI AMBANG BATAS) KEBISINGAN SESUAI PERMENAKER NO.13/MEN/X/2011
Waktu Pemaparan Per hari Intensitas Kebisingan dalam dBA
8 Jam 85
4 88
2 91
1 94
30 Menit 97
15 100
75 103
375 106
188 109
94 112
2812 Detik 115
1406 118
703 121
352 124
176 127
88 130
44 133
22 136
11 139
PENCAHAYAAN
• PENERANGAN YANG KURANG DI LINGKUNGAN KERJA MENAMBAH BEBAN KERJA KARENA MENGGANGU
PELAKSANAAN PEKERJAANN.

• KURANG PENERANGAN DI LINGKUNGAN KERJA AKAN MENYABABKAN KELELAHAN FISIK DAN MENTAL
PARA PEKERJA.

• GEJALA FISIK DAN MENTAL SEPERTI SAKIT KEPALA, PUSING, MENURUNNYA INTELEKTUAL, MENURUNNAY
KONSNETRASI DAN KECEPATAN BERFIKIR.

• AKOMODASI MATA LEBIH DIPAKSA DAN MEMUNGKINKAN TERJADINYA PENGLIHATAN RANGKAP ATAU
KABUR, KELELAHAN
PENCEGAHAN SILAU

1. PEMILIHAN JENIS LAMPU YANG TEPAT (NEON)

2. MENEMPATKAN SUMBER CAHAYA/PENERANGAN DENGAN BAIK
3. TIDAK MENEMPATKAN BENDA MENGKILAP DI DEKAT JENDELA
4. PENGGUNAAN ALAT – ALAT PELAPIS BIDANG YANG TIDAK YANG TIDAK MENGKILAP
5. MENGUSAHAKAN AGAR TEMPAT KERJA TIDAK TERHALANG OLEH BAYANGAN
EFEK PENCAHAYAAN YANG BURUK
• MATA TIDAK NYAMAN
• MATA LELAH
• SAKIT KEPALA
• BERKURANGNYA KEMAMPUAN MELIHAT
• MENYEBABKAN KECELAKAAN
VENTILASI
• PROSES PENYEDIAAN UDARA SEGAR KE DALAM DAN PENGELUARAN UDARA KOTOR DARI
SUATU RUANGAN TERTUTUP SECARA ALAMIAH MAUPUN MEKANIS

• VENTILASI INDUSTRY MERUPAKAN SATU TERAPAN TEKNOLOGI HYGIENE PERUSAHAAN

YANG BERTUJUAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG MEMENUHI PERSYARATAN
K3.

• RESIKO BAHAYA : UAP, LOGAM, DEBU, GAS – GAS KIMIA BERBAHAYA, PARTIKEL LOGAM
BERAT
SISTEM VENTILASI

1. DILUSIN (GENERAL) VENTILASI

• VENTILASI PENGENCERAN UDARA TERHADAP UDARA YANG ETRKONTAMINASI DI DALAM BANGUNAN/RUANGAN DENGAN
MENIUPKAN UDARA BERSIH
2. LOCAL EXHAUST (VENTILASI PENGELUARAN SETEMPAT)
• PROSES PENGISAPAN DAN PENGELUARAN UDARA TERKONTAMINASI SECARA SECARA SERENTAK DARI SUMBER
PENCERNAAN SEBELUM UDARA TERKONTAMINASI BERADA PADA KETINGGIAN ZONA PERNAFASAN DAN MENYEBAR KE
SELURUH RUANG KERJA.
3. EXHAUSTED ENCLOSURE (VENTILASI SYSTEM TERTUTUP)
• DIMANA KONTAMIANSI YANG BERACUN YANG DIPANCARKAN DARI SUMBER DENGAN KECEPATAN TINGGI HARUS
DIKENDALIKAN DENGAN ISOLASI SEMPURNA ATAU MENUTUP PROSES.
4. CONFORT VENTILATION (VENTILASI KENYAMANAN)
• PERTUKARAN UDARA DALAM INDUSTRY MERUPAKAN BAGIAN DARI AC.
VENTILASI YANG BAIK DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN CARA :

• VENTILASI ALAMIAH : DIMANA UDARA MASUK KE DALAM RUANGAN MELALUI JENDELA,

PINTU ATAU LOBANG ANGIN

• VENTILASI MEKANIK (VENTILASI BUATAN) :

1. AC : MENYEDOT UDARA DALAM RUANGAN KEMUDIAN DISARING DAN DIALIRKAN
KEMBALI DALAM RUANGAN
2. FAN : HASILKAN UDARA YANG DIALIRKAN KE DEPAN
3. EXHAUSTER
FUNGSI VENTILASI
• MENSUPLAI UDARA BERSIH YAITU UDARA YANG MENGANDUNG KADAR OKSIGEN TINGGI
• MEMBEBASKAN UDARA RUANGAN DARI BAU – BAUAN, ASAP, DEBU, DAN ZAT PENCEMAR
LAIN

• MENSUPLAI PANAS AGAR PANAS BADAN SEIMBANG

• MENSUPLAI PANAS AKIBAT HILANGNYA PANAS RUANGAN ATAU BANGUNAN
• MENGELUARKAN KELEBIHAN UDARA PANAS YANG DISEBABKAN RADIASI TUBUH,
KONDISI, EVAPORASI ATAUPUN KEADAAN EKSTERNAL

• MENDISFUNGSIKAN SUSHU UDARA SECARA MERATA

GETARAN
• GETARAN MEMILIKI PARAMETER YANG HAMPIR SAMA DENGAN BISING SEPERTI : FREKUENSI, AMPLITUDE,
LAMA PAJANAN DAN APAKAH SIFAT GETARAN TERUS – MENERUS ATAU INTERMITTEN.

• EFEK GETARAN BAGI TUBUH :

1. 3.9 HZ : TIMBUL RESONANSI PADA DADA DAN PERUT
2. 6.10 HZ : INSTENSITAS 0,6 GRAM (TEKANAN DARAH, DENYUT JANTUNG, OKSIGEN DAN NADI MENGALAMI
PERUBAHAN), INTESITAS 1,2 GRAM (PERUBAHAN SYSTEM PEREDARAN DARAH)
3. 10 HZ : LEHER, KEPALA, PINGGUL, KESATUAN OTOT DAN TULANG BERESONANSI
4. 13.15 HZ : TENGGOROKAN MENGALAMI RESONANSI
5. < 20 HZ : TONUS OTOT AKAN MENINGKAT, AKIBAT KONTRAKSI STATIS INI OTOT MENJADI LEMAH, RASA
TIDKA ENAK DNA KURANG PERHATIAN
RADIASI
• RADIASI : PANCARAN ENERGI MELALUI SUATU AMTERI ATAU RUANG DALAM
BENTUK PANAS, PARTIKEL ATAU GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK/CAHAYA
(FOTON) DARI SUMBER RADIASI.
• CONTOHNYA : TELEVISI, LAMPU PENERANGAN, ALAMAT MAKANAN
(MICROWAVE), KOMPIUTER
PENGOLONGAN RADIASI
1. RADIASI PENGION
• JENIS RADIASI YANG DAPAT MENYEBABKAN PROSES IONISASI APABILA BERINTERAKSI DENGAN MATERI.
JENIS RADIASI PENGION ADLAAH PARTIKEL ALPA, BETA, SINAR GAMMA, SINAR X DAN NEUTRON
2. RADIASI NON PENGION
• JENIS RADIASI YANG TIDAK AKAN MENYEBBAKAN EFEK IONISASI APABILA BERINTERAKSI DENGAN
MATERI. JENIS RADIASI NON PENGION ADALAH GELOMBANG RADIO, GELOMBANG MIKRO, SINAR INFRA
MERAH, SINAR ULTRAVIOLET
PENGARUH RADIASI TERHADAP MANUSIA

• EPILEPSI (RONTOK RAMBUTNYA)

• ERITEMA (MEMERAH KULIT)
• LUKA BAKAR
• PENURUNAN JUMLAH SEL DARAH
ALAT PELINDUNG DIRI DARI BAHAYA
• ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK KEBISINGAN
1. PEMANTAUAN KEBISINGAN : SOUND LEVEL METER (SLM), NOISE DESIMETER
2. EAR PLUG (SUMBAT TELINGA)
3. EAR MUFF (TUTUP TELINGA)
• ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK RADIASI
TAMENG MUKA (UNTUK MELINDUNGI MATA)
•TERIMA KASIH