Anda di halaman 1dari 21

TEORI CARING

MENURUT J. WATSON

DI SUSUN OLEH:
 Nabilah Atiqah Nur (14220210017)
 Nurhaliza (14220210019)
 Diana Djannati (14220210018)
 Dwi Safitri Nirmala Ramadhani (14220210009)
 Andi Hilda Shafira Ramadani. B (14220210022)
 Taris Endi (14220210020)
 Nur hikmah (14220210015)
 Asse (14220210021)
Caring

Caring merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik


keperawatan yang bersifat etik dan filosifikal. Caring bukan semata-
mata perilaku. caring adalah cara yang memiliki makna dan
memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil
meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien. Caring adalah
manifestasi dari perhatian kepada orang lain, berpusat pada orang,
menghormati harga diri dan kemanusiaan, komitmen untuk mencegah
terjadinya suatu yang memburuk, memberi perhatian dan konsen,
menghormati kepada orang lain dan kehidupan manusia, cinta dan
ikatan, otoritas dan keberadaan, selalu bersama, empati,
pengetahuan, penghargaan dan menyenangkan.
Sikap caring diberikan melalui kejujuran,
kepercayaan, dan niat baik. caring menolong klien
meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik,
psikologis, spiritual, dan sosial.
Bersikap caring untuk klien dan bekerja bersama
dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan
esensi keperawatan. Meidiana (2007),
menguraikan bahwa profesional caring adalah
seseorang yang mempraktekkan, merancang dan
menyediakan atau memberikan bantuan kepada
orang lain.
Karakteristik caring
1. Be ourself, sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya,
tergantung pada orang lain.

2. Clarity, keinginan untuk terbuka dengan orang lain.

3. Separateness, dalam caring perawat tidak terbawa dalam


depresi atau ketakutan dengan orang lain.

4. Freedom, memberi kebebasan kepada orang lain untuk


mengekspresikan perasaannya.

5. Communicative, komunikasi verbal dan non verbal harus


menunjukan kesesuaian dan evaluasi dilakukan secara bersama-
sama.

6. Respect, selalu menghargai orang lain.


Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal
dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.
Tolak ukur pandangan Watson didasari pada unsur teori
kemanusiaan.

Pandangan teori Jean Watson memahami bahwa manusia


memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling
berhubungan di antaranya :

1.kebutuhan biopysical:
( kebutuhan makan, cairan, eliminasi,ventilasi )
2. kebutuhan psikofikal:
( keb. aktifitas, istirahat dan sexsual )
3. kebutuhan psikososial:
( keb. berpretasi dan berorganisasi )
4. kebutuhan intrapersonal dan interpersonal:
( keb. aktualisasi diri )
Ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara
lain :

1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan


dan dipraktekkan  hanya  secara interpersonal.

2. suhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada


perawatan yang hasilnya dapat memuaskan kebutuhan manusia
yang memerlukan bantuan.

3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan


dan berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.

4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya


pada saat di rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan
terjadi setelah pasien pulang.
5. suhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien,
sehingga  bisa  menawarkan kepada pasien untuk 
mengembangkan  potensinya  untuk  memilih apa  yang terbaik
untuk
n dirinya saat  itu.

6. suhan  keperawatan  lebih “ healthogenic” dari pada 


pengobatan. Praktek  asuhan keperawatan terintegrasi antara
pengetahuan biofisikal dengan  pengetahuan  tentang  perilaku
 manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan
bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.

7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.


Jean Watson membagi konsep utama
keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:

1. Kesehatan

Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan


sosial yang baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa 
ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan
dalam definisi sehat ini, yaitu: Fungsi manusia secara
keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial
seimbang/serasi, adaptasi secara umum terhadap pertahanan
dirinya sehari-hari dengan lingkungannya, tidak adanya
penyakit, asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada (gaya
hidup, kondisi sosial, dan lingkungan) dan kesehatan adalah
hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa serta
kesehatan  juga  dihubungkan  dengan  tingkat  kesesuaian 
antara apa  yang dirasakan dengan  apa yang dialami.
2. Kemanusiaan (Human Beeing)

Menurut pandangan Watson orang yang bernilai nb agi


dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan
keperawatan harus dapat memelihara, menghargai,
mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang
sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu
mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam
dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena
bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang
sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia 
harus selalu  beradaptasi dengan  lingkungan  sosialnya.
Jika  adaptasi  tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi
ko nflik (terutama kngi.onflik psikososial), yang berdampak
pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal
tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat
ditanggulangi.
3. Lingkungan sosial

Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini


adalah lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang
menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan,
dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai -nilai tersebut 
dipengaruhi oleh  lingkungan  sosial, kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena
 setiap masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care
terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat,
dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap
lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang
saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak
diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi
diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping
yang unik terhadap lingkungan Keperawatan.
4. Keperawatan

Menurut Watson keperawatan  fokusnya lebih pada promosi


kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan
pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi
kesehatan awalnya sama dengan mengobati penyakit. Dia
melihat keperawatan dapat bergerak dari  dua area, yaitu:
masalah penanganan  stres dan penanganan konflik. Hal ini
dapat menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang
holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik
keperawatan. Salah satu asumsi Watson mengatakan
bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat
berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan
masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap
pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian
teori, praktek, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas
perawatan, antara lain:
Hubungan Teori Jean Watson Dengan Proses Keperawatan

1. Pengkajian

Pengkajian  meliputi: tindakan   pengamatan, melakukan


identifikasi, dan menelaah masalah yang muncul melalui
pengaplikasian dari hasil studi literature.

2. Perencanaan

Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam


menentukan bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu
pada  rencana  asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan
konseptual. Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-
data yang telah dikumpulkan & sesuai.
3. Intervensi

Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan.

4. Evaluasi

Evaluasi  merupakan  sebuah  metoda dan  proses untuk


menganalisa hasil pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah
yang ada.
Carative Factor menurut Watson adalah mencoba menghargai
dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman
subjektif dari orang yang kita rawat.

Elemen-elemen yang terdapat dalam carative faktor adalah :

1. Nilai-nilai kemanusiaan dan altruistic (Humanistic-Altruistic


System Values).

2. Keyakinan dan harapan (Faith and Hope).

3. Peka pada diri sendiri dan kepada orang lain (Sensitivity to self
and others).

4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam


perawatan secara manusiawi.

5. Pengekspresian perasaan positif dan negative. Perawat harus


menerima persaan oranglain serta memahami perilaku mereka.
6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ
(creative problem-solving caring process).

7. Pembelajaran secara transpersonal (transpersonal teaching


learning).

8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan


spiritual.

9. Bantuan kepada kebutuhan manusia (Human needs


assistance.

10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual. Kedua faktor ini


membantu seseorang untuk mengerti kehidupan dan kematian
serta membantu seseorang untuk menemukan kekuatan atau
keberanian untuk menghadapi kehidupan dan kematian.
Clinical Caritas Process

Clinical Caritas Process adalah suatu praktek


perawatan pasien dengan sepenuh hati
kesadaran, dan cinta. Merawat pasien dengan
penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta. hadir
secara jiwa dan raga,supportif dan mampu
mengekspresikan perasaan negative dan positif
dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam
hubunganya dengan pasien sebagai one-being-
cared-for. 
Transpersonal Caring Relationship
Menurut Watson (1999), Transpersonal
Caring Relationship itu berkarakteriskkan
hubungan khusus manusia yang tergantung
pada: Moral perawat yang berkomitmen
melindungi dan meningkatkan martabat
manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari
dirinya.
Caring Occation Moment
Caring Occation Moment (tempat dan waktu)
pada saat perawat dan orang lain datang pada
saat human caring dilaksanakan , dan dari
keduanya dengan fenomena tempat yang unik
mempunyai kesempatan secara bersama datang
dalam moment interaksi human to human.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai