Rabu, 27/10/2021
IDENTITAS PASIEN
Inisial : Tn. AF ( 18 thn)
NRM : 455-12-50
Tanggal Lahir : 13 Juli 1989
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jambi
Pekerjaan : Pelajar SMA
Pembayaran : JKN
Tanggal MRS : 11 Oktober 2021
Hari rawat : 15 hari
Keluhan Utama
Sesak napas yang memberat sejak 1 minggu SMRS .
Riwayat Penyakit
2 bulan SMRS 2 Minggu SMRS
Terdapat benjolan di leher. Benjolan awalnya Pasien mengeluhkan adanya sesak dan sulit
kecil, lalu membesar hingga ke sekitarnya. makan, makanan hanya bisa dengan bubur
Benjolan juga dikeluhkan terdapat di ketiak cair, mual dan muntah disangkal. Keluhan
kanan-kiri dan lipat paha kanan. Demam sesak semakin berat dengan muka bengkak
kadang dirasakan, Tidak ada batuk atau keringat dan sulit makan akhirnya pasien dirujuk ke
malam. RSCM .
Pasien kemudian berobat ke RS Siloam jambi,
dilakukan biopsi dan dikatakan didapatkan
limfadenopati TB. Pasien sudah diberikan OAT
selama 5 minggu ini.
Terdapat penurunan BB 10-12 kg dalam 2
bulan.
RIWAYAT PENYAKIT
Riwayat Sosioekonomi
Belum menikah, Murid SMA kelas 3, Riwayat merokok ada. Tidak ada riwayat konsumsi
alkohol, penasun, promiskuitas, atau kepemilikan tatto. Pasien aktif di kegiatan Paskibraka
sekolah
Pemeriksaan fisik di IGD
Mata: Oedema palpebra bilateral ,Mata sulit
terbuka, konjuctiva tidak pucat, sklera anikterik,
Kompos mentis/tampak sakit sedang
Leher: JVP Sulit dinilai .
TD : 125/85 mmHg Colli Dextra : Teraba massa di colli dekstra ukuran 20x20
FN : 122 x/menit, regular, kuat cm, Konsistensi keras , disertai ulkus, terfiksasi, tidak
FP : 24x/menit, ada perdarahan aktif, terdapat pus.
Axilla dekstra : Tampak massa multiple ukuran
S : 37,8OC 1x1 cm, Konsistensi keras, mobile.
SpO2 : 98% NK 3 Lpm Paru: Vesikular bilateral, tidak ada ronkhi dan
BB : 55 kg wheezing
Jantung: bunyi jantung S1-S2 reguler, sistolik
TB : 165 cm murmur
BMI : 20,20 kg/m2 ( normoweight) Abdomen: datar, supel, hepar dan lien tidak
teraba , bising usus positif
Kesimpulan :
Lymphadenitis Tuberculosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Thoraks ( RS di Jambi) (21/9/21)
Kesan :
Soft tissue swelling regio colli bilateral terutama kiri dan
retrofaring hingga retrotrakea setinggi C2-C6.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG (11/10/21) IGD
Kesan: irama sinus, normoaxis HR 110 p normal PR 0.16s QRS 0.08s ST isoelektrik T inversi
V2, kesan artefak di lead III sehingga sulit diinterpretasi tapi kesan normal
HASIL KONSULTASI PASIEN DI IGD
Tanggal Bagian Hasil Konsul
11/10/21 IPD Jaga (IGD) - Acc alih rawat oleh IPD dari THT
- Ampiciln sulbactam 4 x1,5 gr
IPD HOM :
- Gambaran tidak seperti SVKS
- Pemberian dexametason 2 x10 mg
IPD Pulmo
- Setuju lanjutkan OAT
- Jadwalkan Biopsi TTB di RPT Pulmo Tanggal 12/10/21
- Tunda kemoterapi
12/10/21 Bedah Onkologi (IGD) - Pro Trakeostomi cito di OK IGD dan dilakukan Biopsi Tanggal 13/10/21
12/10/21 THT Onkologi (IGD) - THT onkologi lepas rawat , tindakan trakeostomi sesuai bedah onkologi
14/10/21 Radioterapi ( IGD) - Saat ini tidak ada tanda –tanda jelas SVKS
- Konfirmasi hasil biopsi dan perbaiki KU
- Tidak ada indikasi radiasi cito
- Saat ini, pasien dapat dikonsulkan jika terdapat SVKS
16/10/21 IPD Jaga ( ICU / Post - Acc alih rawat IPD dari Bedah Onkologi
Trakeostomi) - Meropenam 3 x 1 gr selama 7 -10 Hari.
Pemeriksaan fisik Ruangan
Mata: Oedema palpebra bilateral ,Mata sulit
terbuka, konjuctiva tidak pucat, sklera anikterik,
Kompos mentis/tampak sakit sedang Leher: JVP Sulit dinilai , multipel KGB dengan ukuran
TD : 115/65 mmHg besar, keras di colli konsistensi keras dan immobile.
Tracheostomi paten, tidak rembes, luka biopsi tertutup
FN : 120 x/menit, regular, kuat
kassa, tidak rembes, tidak ada emfisema subcutis, Luka
FP : 20x/menit, pada leher kanan terbalut kassa, rembesan ada
S : 37,8OC Paru: Vesikular bilateral, tidak ada ronkhi dan
wheezing
SpO2 : 98% on Trachvent
Jantung: bunyi jantung S1-S2, reguler, sistolik
BB : 55 kg murmur punctum maksimum katup pulmonal
TB : 165 cm derajat 3/6 , tidak ada gallop.
BMI : 20,20 kg/m2 ( normoweight) Abdomen: datar, supel, hepar dan lien tidak
teraba , bising usus positif
Lab 15/10/21
AGD : 7.426/36.6/88.3/24.3/25.4/94.8 Lab 21/10
SGOT/PT 45/29 DPL : 10.9 / 29.8 / 24.630 / 413.000
Laktat 3 Albumin : 2. 27
Ur/cr/eGFR 81/0.6/146.8 PCT / CRP : 1.29 / 42.2
Ca/Mg : 1.1/2.25
Na/K/Cl : 129/4.9/97.6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Thorax (14/10/2021)
Kesan :
Tidak tampak fraktur, destruksi ataupun listhesis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Thoracal (21/10/2021)
Kesimpulan :
Histologik sebagian besar terdiri atas
beku darah serta sebukan sel radang Akut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Echocardiografi (22/10)
Global hypokinetik
TR Mild, MR MIld, AR Mild
LV Fungsi SIstolik : Menurun ( EF 39)
LV Fungsi Diastolik : Disfungsi Grade I
RV Fungsi Sistolik : Baik ( TAPSE 20)\
Trombus (-), PE (+) 2.5 mm
Dijumpai VSD membranous Type dengan Defect / GAP : 2 mm / velocity : 657 cm/s / PG 173 mmhg
Anjuran TEE
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dikorelasikan dengan CT scan toraks dengan kontras tanggal 24 Oktober 2021 dan
radiografi toraks tanggal 14 Oktober 2021, saat ini:
Rencana diagnosis:
Konsul div saraf tepi untuk evaluasi lesi plexus brachialis
MRI whole spine + kontras
Rontgen torakolumbal bila jadwal MRI masih lama
Tatalaksana nyeri lanjutkan
HASIL KONSULTASI PASIEN DI RUANGAN
Tanggal Bagian Hasil Konsul
18/10/21 HOM 1.Diagnosis dan staging curiga limfoma
-FU hasil biopsi KGB axila
-CT abdomen kontras
-Bone scan
-Dexametason 4x5mg IV
-konsul radioterapi ulang untuk pertimbangan radiasi masa colli
-lasix 1x20mg IV
-Heparin profilaksis 10.000IU/24jam (tidak ada perdarahan,gg.fungsi hati)
18/10/21 Pulmonologi - FU hasil Biopsi TTB
- Re-expertise ulang
- CT-scan thorax kontras
- Kultur darah
- Evaluasi PCT dan Ro toraks
- Lanjutkan OAT
HASIL KONSULTASI PASIEN DI RUANGAN
Tanggal Bagian Hasil Konsul
19/10/21 Neurologi Saat ini dicurigai kompresi pada pleksus brakhialis kanan dan radiks lumbosacral kiri
1. Pro EMG dan KHS evaluasi lesi plexus brachialis
2. Tatalaksana nyeri lanjutkan dengan Paracetamol 3 x 1gr, tambah gabapentin
2x300 mg po untuk nyeri
3. Saran eksplorasi benjolan di leher kanan, saran konsul bedah onkologi
19/10/21 HOM -Bukan ke arah SVKS --> dari CT-Thorax tidak ada penekanan VKS
-penegakkan diagnosis curiga limfoma, FU hasil biopsi, CT-Scan Abdomen kontras
- Terapi Deksametason 4x 5mg
19/10/21 Kardiologi Pro Echocardiografi Telah dilakukan
19/10/21 Rehabilitasi Medik - Chest expansion exercise
- Bed recline 45-60 bertahap hingga duduk tegak 90 derajat –
- AROM exercise UE dan LE 3x10 rep –
- pROM exercise UE dextra 3x10 repetisi
20/10/21 Neurologi 1. Follow up hasil EMG dan KHS
2. Tatalaksana nyeri dengan Gabapentin 2 x 300mg, dan Paracetamol 3 x 1000mg
3. Saran evaluasi massa pada leher oleh TS bedah onkologi
4. Follow up hasil biopsi
Hasil Chest Meeting 25/10/21
Radiologi:
• Tidak dianggap SVKS, tidak ada penyempitan pada vena kava superior, namun terdapat obliterasi
pada vena jugularis kanan dan kiri, yang dapat menyebabkan gejala pada pasien.
Patologi anatomi:
• Gambaran dari biopsi colli ke arah LH klasik, mohon dialkukan pemeriksaan IHK
Bedah:
• Kontrol infeksi SSTI dapat dilakukan dengan rawat luka dan juga debridement lokal di ruangan.
Target : IHK untuk menentukan jenis tumor, dan ke depannya untuk HOM melakukan tatalaksana.
Apabila akan dilakukan kemoterapi, perbaiki infeksi pada pasien, pertimbangan konsul tropik infeksi.
Hasil Biopsi Leher 25/10/21
Kesimpulan : Histologik sesuai dengan Infiltrasi Limfoma
Malignum, condong jenis Hodgkin, Klasik,
Kesimpulan: Pemeriksaan EMG dan KHS kedua lengan menunjukkan tanda iritasi radix C5-C6 dengan
tanda denervasi aktif
Pemeriksaan EMG dan KHS kedua tungkai menunjukkan tanda poli neuropati serabut sensorik dan
motorik tipe degenerasi aksonal dengan tanda denervasi aktif. Sugestif suatu lesi pleksus lumbosacral
kiri masih belum dapat disingkirkan karena terdapat neuropati berat pada kedua tungkai
Rencana Diagnosis
- FU hasil CT scan abdomen kontras
- Periksa IHK
Rencana Evaluasi dan Diagnosis
• FU IHK
• FU Swab luka
• FU Konsul Tropik infeksi
• FU Bedah Plastik dan Bedah Onkologi pertimbangan debridement
• KGDH / hari
• Rawat luka ( GV ) / hari
Pertanyaan Meeting
1. Berdasarkan hasil PA yang mengarah Limfoma Hodgkin, maka akan direncanakan
kemoterapi. Bagaimana regimen yang akan diberikan dengan kondisi pasien dengan
VSD dan EF 39 % ?
2. Apakah ada rencana tatalaksana dilakuakan debridement pada SSTI regio punggung
pasien ?
Terima Kasih