Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN SIROH NABAWIYAH

“PERANG KHANDAQ”

Pembimbing :
dr. Risma Karlina Prabawati, Sp.S

Disusun oleh:
Giga Ardiansyah
202010401011058
Sejarah Perang Perang Ahzab
Perang
Khandaq

Penyebab Perang Strategi Perang

Pasukan Perang Kronologi Perang


SEJARAH PERANG
Pertempuran Khandaq  terjadi pada
bulan Syawal tahun 5 Hijriah atau pada
tahun 627 Masehi, yang terjadi di perbatasan
Madinah. Pertempuran ini dinamai Pertempuran
Khandaq (Arab ‫خندق‬//‫ ) لا‬karena parit yang digali
oleh umat Islam dalam persiapan untuk
pertempuran. Kata Khandaq adalah bentuk
bahasa Arab dari bahasa Persia "kandak" (yang
berarti "Itu yang telah digali"). Pertempuran ini
terjadi antara kaum kafir Quraisy dengan kaum
Muslimin. Perang Khandaq juga dikenal
sebagai Pertempuran Al-Ahzab, Pertempuran
Konfederasi, dan Pengepungan Madinah
PENYEBAB PERANG
Perang khandaq disebabkan oleh orang-orang Yahudi yang diusir lalu ditempatkan
di Khaibar, sebuah wilayah di luar Kota Madinah. Hal itu membuat mereka kecewa dan
marah. Kemudian, kaum kafir Quraisy menyerang kaum Muslimin.
PASUKAN PERANG
 Kaum kafir Quraisy
Pihak kaum kafir terdiri dari Arab Pagan Quraiysh
dari Mekkah, Suku Arab Yahudi Bani Qaynuqa, dan
Bani Nadir. Suku Arab pagan lain terdiri dari Bani
Murra, Khaybar, Huyyay bin Auf Murri, Bani
Ghatafan, Bani Assad, Bani Shuja. Dipimpin oleh Abu
Sofyan dengan kekuatan 10.000 orang.
 Kaum Muslimin
Pihak kaum muslim dipimpin oleh Nabi
Muhammad SAW dengan kekuatan 3000 orang kaum
muslimin.
PERANG KHANDAQ
Perang Khandaq merupakan "pertempuran kecerdasan", di mana
para ahli taktik Muslim mengatasi lawan-lawan mereka, sementara
jatuh korban sangatlah sedikit. Upaya konfederasi untuk
mengalahkan kaum Muslim gagal, dan kekuatan Islam menjadi
berpengaruh di wilayah tersebut. Akibatnya, tentara Muslim
mengepung sekitar Bani Qurayza, yang mengarah ke penyerahan
tanpa syarat mereka. Kekalahan itu menyebabkan Mekah kehilangan
perdagangan mereka dan sebagian besar adalah kehormatan harga
diri mereka.
STRATEGI PERANG
Untuk melindungi Madinah dari serangan gabungan, maka dibuatlah parit sebagai
strategi berperang untuk menghindari serbuan langsung dari pasukan Al-Ahzab Quraisy dan
Bani Nadir. Strategi pembuatan parit di sela sela daerah yang tidak terlindungi oleh
pegunungan sebagai tempat perlindungan adalah strategi dari sahabat Rasulullah S.A.W
bernama Salmanal al-Farisi.
KRONOLOGI PERANG
Dua puluh pimpinan Yahudi bani Nadhir datang ke Makkah
untuk melakukan provokasi agar kaum kafir mau bersatu untuk
menumpas kaum muslimin. Pimpinan Yahudi bani Nadhir juga
mendatangi Bani Ghathafan dan mengajak mereka untuk melakukan
apa yang mereka serukan pada orang Quraisy.
Selanjutnya mereka mendatangi kabilah-kabilah Arab di sekitar
Makkah untuk melakukan hal yang sama. Semua kelompok itu
akhirnya sepakat untuk bergabung dan menghabisi kaum muslimin di
Madinah sampai ke akar-akarnya.
Setelah pasukan kaum muslimin menggali parit di bagian utara
Madinah selama sembilan/sepuluh hari, Pasukan gabungan datang
dengan kekuatan 10.000 pasukan yang siap berperang. Pasukan
gabungan membuat kemah di bagian utara Madinah, karena di tempat
itu adalah tempat yang paling tepat untuk melakukan perang. Pada
Pertempuran Khandaq, terjadi pengkhianatan dari kaum Yahudi Bani
Qurayzhah atas kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya untuk
mempertahankan kota Madinah, tetapi bani Quraizhah mengkhianati
perjanjian itu.
Setelah terjadi pengepungan selama satu bulan penuh, Nua’im
bin Mas’ud al Asyja’I yang telah memeluk Islam tanpa
sepengetahuan pasukan gabungan dengan keahliannya memecah
belah pasukan gabungan. Lalu Allah S.W.T mengirimkan angin yang
memporakporandakan kemah pasukan gabungan, memecahkan
periuk-periuk mereka, dan memadamkan api mereka. Hingga
akhirnya pasukan gabungan kembali ke rumah mereka dengan
kegagalan menaklukan kota Madinah. Setelah peperangan itu,
Rasulullah dan para sahabat berangkat menuju kediaman bani
quraizah untuk mengadili mereka.
Refleksi diri
• Kuatnya keteguhan hati dan kesabaran pasukan kaum
Muslimin dalam menghadapi situasi yang sangat berat.
• Kuatnya keimanan, keyakinan, ketawakalan dan husnuzh-
zhan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kepada janji
Allah dan Rasul-Nya
• Kesatuan dan soliditas yang sangat kuat dari pasukan kaum
Muslimin mujahidin yang jujur dalam menghadapi pasukan
koalisi yang jumlahnya jauh melampaui mereka.
Refleksi diri
• Penggunaan strategi yang tepat, aplikatif dan tidak pernah
dikenal dan diperkirakan.
• Kepiawaian Rasulullah ‫ ﷺ‬sebagai panglima perang dalam
mengendalikan jalannya peperangan dan memimpin pasukan
serta dalam mengelola konflik dalam perang (manajemen
konflik) semenjak dari perencanaan strategi perang hingga
perang berakhir.
• Rasulullah ‫ ﷺ‬menempatkan musyawarah pada posisi yang
semestinya dan mengokohkannya dalam kehidupan kaum
muslimin
• Teladan praktis Rasulullah ‫ ﷺ‬kepada para sahabatnya dengan
merasakan langsung seluruh penderitaan yang diderita para
sahabatnya dan bekerja bersama dengan para sahabatnya.
• Para sahabat belajar optimisme dan harapan di tengah situasi
yang sangat sulit dan berat yang meliputi kaum Muslimin
SYUKRON 

Anda mungkin juga menyukai