Anda di halaman 1dari 18

TEORI PERILAKU

KONSUMEN
Road To University
Konsumsi sebagai Kegiatan Ekonomi
Konsumsi: Kegiatan manusia untuk mengurangi atau menghabiskan guna
barang atau jasa yang ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Tujuan konsumsi: memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani, mendapatkan


penghargaan dari orang lain.

Pola konsumsi: susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang
akan dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, yang dipenuhi dari
pendapatannya.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pola Konsumsi

01 Jenis pekerjaan

02 Tingkat pendidikan

03 Kondisi tempat tinggal

04 Tingkat peradaban bangsa

05 Kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat

06 Tinggi rendahnya harga barang dan jasa

07 Selera yang sedang berkembang di masyarakat


Macam-macam kegunaan
Kegunaan : kemampuan benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kegunaan Bentuk Kegunaan Waktu


01 Benda memiliki kegunaan bila
diubah menjadi bentuk lain.
04 Benda memiliki kegunaan pada
waktu tertentu.

Kegunaan Dasar Kegunaan Milik


02 Benda memiliki kegunaan karena
dapat dipakai untuk membuat
05 Benda memiliki kegunaan bila
terjadi perubahan hak milik.
barang lain.

Kegunaan Tempat Kegunaan Pelayanan


03 Benda memiliki kegunaan bila
dipindah ke tempat lain.
06 Barang memiliki kegunaan bila
ada pelayanan yang diberikan.
Macam-Macam Nilai
Nilai adalah arti yang diberikan manusia terhadap benda karena benda tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia atau
dapat ditukarkan dengan benda lain.

Macam-macam nilai:
a) Nilai Pakai
- Nilai pakai objektif benda dapat bernilai jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia secara
umum. Co/: makanan dan minuman untuk menghilangkan kehausan dan kelaparan.
- Nilai Subjektif benda dapat bernilai jika dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia
secara khusus. co/: cangkul untuk pertanian, perahu untuk nelayan.
b) Nilai Tukar
- Nilai tukar objektif benda akan bernilai karena benda tersebut dapat ditukar dengan benda lai yang berlaku
secara umum. Co/: uang dapat ditukar dengan minyak goreng, beras dapat ditukar dengan jagung.
- Nilai tukar subjektif arti yang diberikan kepada suatu benda karena benda tersebut dapat ditukar dengan benda
yang lain. Co/: barang antik akan jauh lebih besar harganya jika dibeli oleh kolektor barang antik.
Teori Perilaku Konsumen
1. Menurut Engel, “semakin kecil pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukkan
untuk konsumsi. Dan sebaliknya, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukkan untuk
tabungan.” Kurva Engel menunjukkan beragam jumlah barang yang dibeli pada tingkat
pendapatan yang berbeda.
2. Menurut Keynes, “semakin pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan
konsumsi dan tabungan.” rumus:
Y = perubahan pendapatan
Y= C + C =Sperubahan konsumsi
S = perubahan tabungan
3. Menurut Gossen
Hukum Gossen I: “Bila jumlah barang yang dikonsumsi pada waktu tertentu terus
ditambah, maka guna total yang diperoleh akan bertambah, tetapi guna marginal akan semaking
berkurang. Bahkan bila konsumsi terus dilakukan, guna total akan menurun dan guna merginal
menjadi nol, bahkan dibawah nol.”
Hukum Gossen II: “Manusia akan berusaha memenuhi bermacam-macam kebutuhannya sampai
pada tingkat intensitas yang sama.”
Pendekatan Teori Perilaku Konsumen

Teori Kardinal Teori Ordinal


Kenikmatan yang diperoleh Kegunaan barang dan jasa tidak dapat
konsumen dapat diukur dan dihitung, melainkan hanya dapat
dinyatakan secara kuantitatif. dibandingkan.
01
Pendekatan
Kardinal
TEORI KARDINAL
Menurut teori ini, kepuasan yang diperoleh konsumen dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif
atau dengan angka. Satuan ukurannya adalah “util”.

Dalam pendekatan kardinal dikenal dua ukuran kepuasan, yaitu Total Utility (kepuasan total) dan
Marginal Utility (kepuasan tambahan). Total utility adalah ukuran kepuasan total yang diperoleh dari
mengonsumsi sejumlah barang dan jasa. Sementara itu, marginal utility adalah tambahan kepuasan yang
diperoleh dari konsumsi satu unit tambahan barang.

Dalam pendekatan kardinal, berlaku hukum “tambahan kepuasan yang semakin menurun” (the law of
diminishing marginal utility). Maksudnya ialah bahwa tambahan kepuasan awalnya akan meningkat,
namun kemudian setelah mencapai level tertentu, tambahan kepuasan tersebut akan terus menurun jika
seseorang mengonsumsi barang yang sama terus-menerus.

MU = TU/ Q
02
Pendekatan
Ordinal
Pengertian Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal


(relatif). Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurve indeferens
(kurva yang menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi
yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Kurva Indeferensi

Kurva indeferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik berbagai


kombinasi antara 2 barang yang dapat memberikan kepuasan yang sama
bagi seorang konsumen.
Ciri-Ciri Kurva Indeferensi

• Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin) semakin tinggi tingkat


kepuasannya.

• Kurva indeferens tidak berpotongan satu sama lain.

• Berslope negatif.

• Cembung terhadap titik origin.


Budget Line (Garis Anggaran)

• Budget line adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat
dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, ada tingkat
harga tertentu.
• Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terletak pada atau
sebelah kiri garis anggaran.
• Persamaan garis anggaran : I = X. Px + Y. Py
Perbedaan Kardinal dan Ordinal
Pendekatan Kardinal Pendekatan Ordinal

Memiliki kepuasan yang diperoleh konsumen Memiliki kepuasan konsumen berasal dari
dengan mengkonsumsi barang atau jasa yg mengkonsumsi barang atau jasa tidak sanggup diukur
dapat diukur secara angka. secara angka.
Pendekatan kardinal dinilai secara obyektif. Pendekatan ordinal dinilai secara subyektif.

Pendekatan kardinal kurang realistis karena Pendekatan ordinal lebih realistis karena
pengukurannya secara kuantitatif sehingga tidak pengukurannya secara mengandalkan kualitatif.
memungkinkan untuk menilai kepuasan.
Pendekatan kardinal berdasarkan analisis Pendekatan ordinal berdasarkan analisis kurva
marjinal. indeferens.

Pendekatan kardinal dapat diukur dari segi Pendekatan ordinal dapat diukur beradasarkan
utilitas. peringkat preferensi komoditas jika dibandingkan satu
dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai