Anda di halaman 1dari 28

“MENGANALISIS KASUS DINAMIKA

MASYARAKAT KELOMPOK SOSIAL,


PRANATA SOSIAL, DAN MOBILITAS
SOSIAL

Disusun Oleh:
Kelompok 5:
Kelas: XB Keperawatan
Ketua Kelompok : DIMAS INDRAWAN (5)
Anggota Kelompok : 1. RENI WIDIAWATI (24)
2. IKA YUNIASARI (11)
3.RIDHIYA TIARA
OLIVIA (25)
4.USMAYANA (28)
Kelompok Sosial

I. Pengertian Kelompok Sosial


II. Pengertian Kelompok Sosial Menurut Beberapa Ahli
III. Syarat-Syarat Kelompok Sosial Menurut Beberapa
Ahli
IV. Ciri-ciri kelompok sosial
V. Tipe-tipe Kelompok Sosial
VI. Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
VII. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
VIII.Hubungan Antar Kelompok Dalam Masyarakat
I. Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling


berinteraksi dan memiliki hubungan timbal balik.
II. Pengertian Kelompok Sosial
Menurut Beberapa Ahli:
1. Soerjono Soekanto
Kelompok adalah himpunan atau kesatuan–kesatuan manusia
yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara
mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
2. Horton dan Chester L. Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia
yang memiliki kesadaran akan keanggotaan yang saling
berinteraksi
III. Syarat – Syarat Kelompok Sosial
Menurut Beberapa Ahli:
1. Menurut Robert K. Merton Menyebutkan 3 Kriteria Atau Kelompok
Yaitu:
1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota
kelompok
3. Pihak yang berinteraksi di definisikan oleh orang lain sebagai
anggota kelompok.
2. Menurut Baron & Byrne Yaitu:
1.Interaksi, anggota–anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.
2. Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan
mempengaruhi perilaku anggota yang lain.
3.Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa
minggu, bulan, dan tahun) DLL.
IV. Ciri – Ciri Kelompok Sosial
Ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut:
1. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan
dari kelompok atau kesatuan manusia.
2. Memiliki struktur sosial.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur diantara para
anggotanya.
4. Memiliki faktor pengikat.
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para
anggotanya.
V. Tipe-tipe Kelompok Sosial:

Klasifikasi Dhurkeim
Dhurkeim membagi kelompok sosial menjadi 2 yakni
kelompok sosial yang didasarkan kepada solidaritas mekanik
dan yang didasarkan kepada solidaritas organik.
Solidaritas mekanik adalah ciri dari masyarakat yang masih
sederhana dan belum mengenal pembagian kerja.
Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang sudah
mengenal pembagian kerja.
Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan. Di bedakan
menjadi kelompok primer dan sekunder.
1. Kelompok Primer
Yaitu kelompok-kelompok yang saling mengenal
anggotanya, serta terdapat kerjasama yang bersifat
pribadi. Syarat-syarat kelompok primer yaitu sbb:
a. Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan
terdapat interaksi yang intensif.
b. Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil,
sehingga tiap individu relatif mudah untuk berinteraksi
secara langsung .
c. Terdapat hubungan yang langgeng antar anggota yang
bersangkutan, biasanya ada hubungan darah,
kekerabatan, ataupun pertemanan.
2. Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok-kelompok yang
terdiri dari banyak orang, hubungannya tidak harus
saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan tidak
begitu langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan
kepentingan bersama.
VI. Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial

Adapun dorongan tersebut antara lain:


1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
2. Dorongan untuk meneruskan keturunan
3. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
kerja.
VII. Faktor Pembentukan Kelompok Sosial
Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut
adalah kedekatan dan kesamaan.
1. Kedekatan
a. Kedekatan geografis tempat tinggal
pengaruh tingkat ,atau kedekatan geografis ,terhadap keterlibatan
seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa di ukur .
b. Kedekatan geografis daerah asal
ketika seseorang merantau ke suatu tempat yang bertemu dengan
orang – orang yang sama merantau dan berasal dari daerah yang
sama .
2. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada
kedekatan fisik tetapi juga juga kesamaan di antara angota –
anggotanya .
Kesamaan-kesamaan yang dimaksud antara lain:
a. Kesamaan Kepentingan
b. Kesamaan Keturunan
c. Kesamaan Nasib
VIII. Hubungan Antar Kelompok
Dalam Masyarakat.
Dimensi hubungan antar kelompok
Menurut kinloch hubungan antar kelompok memiliki
beberapa kriteria sbb:
a. Kriteria Fisiologis
b. Kriteria Kebudayaan
c. Kriteria Ekonomi dan Perilaku
PRANATA SOSIAL

I. Pengertian Pranata Sosial


II. Perbedaan pranata sosial dengan lembaga sosial
III. Ciri-ciri pranata sosial
IV. Tipe-tipe pranata sosial
V. Tujuan pranata sosial
VI. Fungsi pranata sosial
VII. Macam-macam pranata sosial
I. Pengertian Pranata Sosial
Pranata sosial berasal dari istilah bahasa inggris (Social Institution).
Pengertian pranata sosial menurut beberapa ahli yaitu:
Menurut Horton dan Hunt (1987), pranata sosial adalah suatu
sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang
oleh masyarakat di pandang penting.
Menurut Horton dan Hunt ada 3 kunci di dalam setiap pembahasan
mengenai pranata sosial yaitu:
a. Nilai dan norma
b. Pola Perilaku atau yang disebut prosedur umum
c. Sistem hubungan
II.Perbedaan Pranata Sosial Dengan
Lembaga Sosial
Institution (pranata) adalah sistem norma atau aturan
yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat yang
bersifat khusus. Contoh: Perdagangan, Pernikahan, dan
pemilihan umum.
Sedangkan institute (lembaga) adalah badan atau
organisasi yang melaksanakannya. Lembaga sosial
merupakan wadah/tempat dari aturan-aturan khusus.
Contoh:Komisi pemilihan umum, KUA, Pencatatan
sipil,dll
III. Ciri-ciri Pranata Sosial
Menurut John Levis Gellin dan John Phillpe Gillin ciri umum
pranata sosial adalah sebagai berikut:
1. Pranata sosial merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan pola
perilaku yang terwujud melalui aktifitas kemasyarakatan dan
hasilnya.terdiri atas adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta
unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung atau tidak langsung
tergabung dalam satu unit yang fungsional.
2. Hampir semua pranata sosial mempunyai suatu tingkat kekekalan
tertentu sehingga orang menganggapnya sebagai himpunan norma
yang sudah sewajarnya harus di pertahankan.
3. Pranata sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
4. Pranata sosial mempunyai alat kelengkapan yang digunakan untuk
mencapai tujuan.
IV. Tipe-Tipe Pranata Sosial
Seperti yang dikemukakan oleh J.L Gillin dan J.P. Gillin (1954),
bahwa pranata sosial itu diantaranya dapat diklasifikasikan
menurut:
1. Dari Sudut Perkembangan
Dari sudut perkembangannya dikenal 2 macam pranata sosial yaitu:
a. Crescive institutions
b. Enacted institutions
2. Dari Sudut Sistem Nilai Yang Diterima Oleh Masyarakat
Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat dikenal 2
macam pranata sosial yaitu:
a. Basic Institutions
b. Subsidiary institutions
V. Tujuan Pranata Sosial

Secara umum, tujuan utama diciptakannya pranata sosial


yaitu untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia
dapat terpenuhi secara memadai, dan untuk mengatur
agar kehidupansosial warga masyarakat bisa berjalan
dengan tertib dan lancar sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku.
Contoh: Pranata keluarga mengatut bagaimana keluarga
harus memelihara anak.
VI. Fungsi Pranata Sosial
Untuk mewujudkan tujuannya, menurut soerjono
soekanto (1970), pranata sosial didalam masyarakat
harus dilaksanakan dengan fungsi-fungsi berikut:
a. Memberi pedoman pada anggota masyarakat tentang
bagaimana bertingkah laku atau bersikap dalam usaha
untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
b. Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman
perpecahan atau disintegrasi masyarakat.
c. Berfungsi untuk memberikan pegangan dalam
mengadakan sistem pengendalian sosial (social control)
VII. Macam-Macam Pranata Sosial
1. Pranata Keluarga
Keluarga merupakan unit masyarakat yang terkecil yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak.
2. Pranata Ekonomi
Pranata ekonomi adalah pranata sosial yang menangani masalah
kesejahteraan materil, yang mengatur kegiatan atau cara
berproduksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup masyarakat mendapatkan
bagian yang semestinya.
3. Pranata Politik.
Pranata politik adalah peraturan-peraturan untuk memelihara tata
tertib, untuk mendamaikan pertentangan-pertentangan dan memilih
pemimpin yang berwibawa.
Mobilitas Sosial

I. Pengertian Mobilitas sosial


II. Sifat Dasar Mobilitas Sosial
III. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
IV. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mobilitas
Sosial
I. Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial berasal dari bahasa latin “Mobilis” yang berarti
mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke
tempat yang lain.
Ada beberapa pendapat ahli mengenai pengertian mobilitas sosial
antara lain:
1. Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial
adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu
yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
2. William Kornblum (1988), mobiltas sosial adalah perpindahan
individu-individu, keluarga-keluarga , dan kelompok-kelompok
sosialnya lainnya.
3. H. Edward Ransford (Sunarto, 2001), Mobilitas sosial adalah
perpindahan ke atas atau ke bawah dalam lingkungan sosial
secara hirarki.
II. Sifat Dasar Mobilitas Sosial

Masyarakat yang berkelas sosial terbuka adalah


masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang
tinggi sedangkan masyarakat yang berkelas sosial
tertutup adalah masyarakat yang memiliki tingkat
mobilitas yang rendah.
Dalam sistem lapisan terbuka, kedudukan yang hendak
dicapai tergantung pada kemampuan tiap individu.
III. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Dilihat dari arah pergerakannya terdapat 2 bentuk mobilitas sosial, yaitu
mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal.
Mobilitas sosial vertikal dapat dibedakan lagi menjadi social sinking dan
social climbing.
1. Mobilitas sosial vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang dialami
seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang tidak sederajat
(berbeda). Mobiltas sosial vertikal mempunyai 2 bentuk utama:
a. Mobilitas sosial keatas (Social Climbing)
Social Climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya
peningkatan status atau kedudukan sesorang.
b. Mobilitas sosial kebawah (Social Sinking)
Sosial sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan
seseorang.
2. Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial
seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial
yang sama.
Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi
perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam
mobilitas sosialnya.
Mobilitas sosial horizontal dibedakan menjadi 2 bentuk:
a. Mobilitas sosial antar wilayah/geografis
Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau
kelompok dari satu daerah ke daerah lain.
b. Mobilitas antar generasi
Mobilitas antar generasi secara umum berarti mobilitas 2
generasi atau lebih.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Mobilitas Sosial
1. Faktor Struktural
Faktor struktur adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang
bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya.
Faktor struktural meliputi:
a. Struktur Pekerjaan
b. Perbedaan Fertilitas
c. Ekonomi Ganda
2. Faktor Individu
Faktor individu ini lebih menekankan pada kualitas dari
perorangan, baik dilihat dari tingkat pendidikan, penampilan
maupun keterampilan pribadinya.
THANKS FOR
WATCHING...

Anda mungkin juga menyukai