POR diperkenalkan oleh di. Lawrence dari AS. Dalam format aslinya
dibuat untuk memudahkan pendokumentasian dengan catatan
perkembangan yang terintegrasi, dengan system ini semua petugas
kesehatan mencatat observasinya dari suatu daftar masalah
Komponen
1. Data Dasar
Berisi data subyektif maupun obyektif yang telah dikaji pertama kali masuk
RS atau diperiksa
a. Pengkajian
b. Riwayat penyakit/kesehatan
c. Pemeriksaan fisik
d. Pengkajian ahli gizi
e. Data penunjang hasil lab
2. Daftar masalah
Merupakan suatu daftar inventaris masalah yang sudah dinomori menurut
prioritas.
a. Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data
dasar, disusun secara kronolis sesuai tanggal identifikasi masalah
b. Ditulis pertama kali saat bertemu dengan klien
c. Mencakup daftar masalah fisiologis, sosiokultural, spiritual, tumbuh
kebang, ekonomi dan lingkungan
d. Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah diberi
tanggal, nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang
menemukan masalah tersebut
3. Daftar awal rencana
Meruapakan hasil yang diharapkan tindak lanjut dikembangkan untuk masalah yang
teridentifikasi.
a. Rencana asuhan ditulis tenaga yang menyusun daftar masalah.Dokter menyusun
instruksinya, sedangkan perawat/bidan menulis instruksi rencana asuhan
b. Perencanaan terdiri
Diagnostik : Pengkajian diagnostic yang diperlukan
Usulan terapi : terapi khusus berdasarkan masalah seperti pengobatan,
kegiatan yang tidak boleh dilakukan, diit, penangan secara khusus dan
observasiyang harus dilakukan
Pendidkan klien :kebutuhan pendidikan untuk jangka panjang
4. Catatan perkembangan (proses note)
Catatan ini membentuk rangkaian info dalam system pendekatan
beroritnasi masalah
a. Berisi catatan tentang perkembangan tiap-tiap masalah yang
telah dilakukan tindakan
b. Dapat berupa :
SOAP : Subyejtif, Obyektif, Assesment, Plan
SOAPIER : SOAP ditambah Intervensi, Evaluasi dan Revisi
PIE : Problem, Intervensi, Evaluasi
KEUNTUNGAN
1. Pencatatan sistem ini berfokus atau lebih menekankan pada masalah klien dan proses
penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi.
2. Pencatatan tentang kontinuitas atau kesinambungan dari asuhan kebidanan.
3. Evaluasi masalah dan pemecahan masalah didokumentasikan dengan jelas, susunan data
mencerminkan masalah khusus. Data disusun berdasarkan masalah yang spesifik. Keduanya ini
memperlihatkan penggunaan logika untuk pengkajian dan proses yang digunakan dalam
pengobatan pasien.
4. Daftar masalah, setiap judul dan nomor merupakan “ceklist “ untuk diagnosa kebidanan dan
untuk masalah klien. Daftar masalah tersebut membantu mengingatkan bidan untuk masalah-
masalah yang meminta perhatian khusus
5. Daftar masalah bertindak sebagai daftar isi dan mempermudah pencarian data dalam proses
asuhan.
6). Masalah yang membutuhkan intervensi (yang teridentifikasi dalam data dasar) dibicarakan
dalam rencana asuhan
KERUGIAN
2. O : Objektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosa. Data fisiologi, hasil observasi
yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar
X, rekaman CTG, USG, dll) dapat digolongkan kategori ini. Apa
yang diobservasi oleh bidan akan menjadi kompeten penting
dari diagnosa yang akan ditegakkan.
Catatan ini menggambarkan pendokumen-tasian hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium dan
test diagnostik lainnya yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung asuhan atau menegakkan diagnosa sebagai
langkah I Varney.
3. O : Objektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data fisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi kajian
teknologi (hasil laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll) dapat
digolongkan kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi
kompeten penting dari diagnosa yang akan ditegakkan.
Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostik lainnya yang
dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan atau menegakkan
diagnosa sebagai langkah I Varney.
3. A : Assesment
Analisa atau assessment pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang
ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif dan objektif yang
dikumpulkan dan disimpulkan.
Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil Analisa dan
interpretasi data subjektif dan data objektif dalam suatu identifikasi :
• Diagnosa/masalah
• Antisipasi diagnosa/masalah
• Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi dan
atau rujukan.
• Sebagai langkah II, III dan IV Varney.
4. P : Planning
Plan/Planning/Perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat
itu atau yang akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi
pasien sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan
kesejahteraannya.
Catatan ini menggambarkan pendokumentasian tindakan
(Implementasi) dan evaluasi Perencanaan berdasarkan assessment,
sebagai langkah V, VI dan VII Varney.
• Perencanaan meliputi :
• Rencana konsultasi
• Rencana tes diagnostik/laboratorium
• Rencana rujukan (bila diperlukan)
• Rencana pemberian Pendidikan kesehatan/konseling
• Rencana follow up/tindak lanjut
5. Intervensi/Implementasi
Catatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk
mengatasi masalah, keluhan atau mencapai tujuan pasien
(persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali bila
tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien. Oleh
karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin menjasi bagian
dari proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin
juga harus berubah atau disesuaikan. Catatan ini sebagai langkah VI
Varney.
6. Evaluasi
Catatan ini merupakan tafsiran/penilaian dari efek tentang
tindakan yang telah diambil yaitu penting untuk menilai keefektifan
asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus
dari penilaian ketepatan tindakan. Kalau kriteria tujuan tidak
tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindkan alternative sehingga dapat mencapai
tujuan. Catatan ini sebagai langkah VII Varney.
7. Dokumentasi
B. Metode Pendokumentasian dengan SOAP
SOAP adalah cara mencatat informasi tentang pasien yang berhubungan
dengan masalah pasien yang terdapat pada catatan kebidanan.
Konsep SOAP adalah :
1. S : Subjektif
• Pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis
• Berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien (ekspresi
mengenai kekhawtiran & keluhannya). Dicatat sebagai kutipan langsung
atau ringkasan yang berhubungan langsung dengan diagnosa (data
subjektif)
• Pada orang yang bisu, dibelakang data diberi tanda “O”dan”X”
• Pada bayi atau anak kecil, data subjektif ini dapat diperoleh dari orang tua.
Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data
klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney.
2. O : Objektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data fisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi kajian
teknologi (hasil laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll) dapat
digolongkan kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi
kompeten penting dari diagnosa yang akan ditegakkan.
Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostik lainnya yang
dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan atau menegakkan
diagnosa sebagai langkah I Varney.
• 3. A : Assesment
Analisa atau assessment pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang
ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif dan objektif yang
dikumpulkan dan disimpulkan.
Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil Analisa dan
interpretasi data subjektif dan data objektif dalam suatu identifikasi :
• Diagnosa/masalah
• Antisipasi diagnosa/masalah
• Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi dan
atau rujukan.
• Sebagai langkah II, III dan IV Varney.
4. P : Planning
Plan/Planning/Perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu
atau yang akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien
sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya.
Catatan ini menggambarkan pendokumentasian tindakan (Implementasi)
dan evaluasi Perencanaan berdasarkan assessment, sebagai langkah V,
VI dan VII Varney.
• Perencanaan meliputi :
• Rencana konsultasi
• Rencana tes diagnostik/laboratorium
• Rencana rujukan (bila diperlukan)
• Rencana pemberian Pendidikan kesehatan/konseling
• Rencana follow up/tindak lanjut
Kesimpulan