Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN

KEPERAWATAN
KRITIS PADA
KETOASIDOSIS
DIABETIKUM
OLEH:
HANA ARIYANI
Definisi

 Merupakan penyakit kritis yang ditandai


dengan hiperglikemia berat, asidosis
metabolik, dan ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit
Etiologi

 Infeksi
terutama infeksi saluran kemih dan
pneumonia
 Terapi insulin yang tidak adekuat
 Penyakit berat (mis. Stroke, IMA,
pankreatitis)
 Intoksikasi alkohol
 Trauma
 Intoksikasi obat2an
Manifestasi Klinis
 Hiperventilasi
 Pernafasan Kussmaul’s dan nafas bau keton
 Letargi, stupor, koma
 Hiperglikemia
 Glikosuria
 Penurunan volume cairan
 Hiperosmolaritas
 Meningkatnya gap anion (>7mEq/L)
 Menurunnya bicnat (<10mEq/L)
 Menurunnya pH (<7,4)
Patofisiologi
 KAD dihubungkan
dengan kadar insulin yg
sangat rendah dan
tingginya kadar
glukagon, katekolamin
dan hormon counter-
regulatory lainnya.
 Meningkatnya kadar glukagon dan katekolamin
menyebabkan mobilisasi substrat glukoneogenesis
dan ketogenesis oleh hepar
 Peningkatan glukoneogenesis ini bertujuan untuk
menyuplai glukosa ke otak dan jaringan sehingga
kadar glukosa di dalam darah meningkat.
 Mobilisasi Free Fatty Acid (FFA) yang berasal dari
trigliserida yang disimpan di jaringan lemak
mengakibatkan peningkatan produksi keton dan
terjadi ketosis
Gangguan fisiologis yang
utama
 Hiperosmolaritas akibat hiperglikemia
 Asidosis metabolik akibat akumulasi keton
 Penurunan volume cairan akibat diuresis
osmotik
Pemeriksaan Diagnostik
 Kadar glukosa darah (300-800 mg/dL atau lebih)
 Kimia darah (sodium, potasium, magnesium dan fosfat,
dan BUN meningkat)
 Osmolaritas (Hiperosmolar)
 Bicnat mrgalami penurunan (<10mEq/L)
 Anion gap (anion gap meningkat > 7 mEq/L)
 pH (<7,4)
 AGD
 urinalisis
Penatalaksanaan

Prinsip penatalaksanaan:
 Meningkatkan volume sirkulasi dan perfusi jaringan
 Mengkoreksi ketidakseimbangan elektrolit
 Menurunkan kadar glukosa darah
 Mengkoreksi asidosis
 Menentukan presipitasi
Pengkajian

 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
 Nafsu makan, perubahan BB, intake makanan dan
cairan, ada haus atau tidak, ada mual muntah atau
tidak
 Perut tidak nyaman dan begah
 Fungsi usus
 Ada kelemahan atau tidak
 Ada pusing atau tidak
 Frekuensi miksi dan jumlahnya
 Pada saat anamnesis perhatikan tingkat kesadaran
pasien
Pemeriksaan Fisik
 TPRS
 Tingkat kesaadaran
 Suara nafas
 Suara jantung dan iramanya
 CRT
 Warna kulit
 Kehangatan ekstremitas
 Tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, mukus di bawah
lidah)
 Pemeriksaan abdomen
 Refeks tendon dalam
DIAGNOSA KEPERAWATAN
& INTEVENSI
KEPERAWATAN MANDIRI &
KOLABORATIF
PK: Asidosis Metabolik
Tujuan: Mempertahankan gas darah dlm batas yang
normal
 Lakukan fisioterapi dada, nafas dalam, batuk dan
ukur menggunakan spirometer setiap 4 jam
 Monitor RR, kedalaman dan pola nafas (nafas
kusmaul’s, nafas cepat dan dangkal merupakan tanda
distress pernafasan)
 Berikan oksigen tambahan
 Persiapan intubasi
 Asukultasi suara nafas setiap 2 jam
Gangguan perfusi jaringan b.d.
hiperosmolaritas
Tujuan: TD dan RR dalam batas yang normal, pasien terbebas dari
disritmia
 Monitor TTV per jam
 Kaji dehidrasi/hipovolemia: takikardi, CVP menurun dan
Pulmonary Artery Oclusion Pressure (PAOP)
 Berikan vasopresor jika hipotensi terkait dilatasi
 Monitor EKG secara kontinyu
 Evaluasi dan atasi penyebab distritmia
Ketidakseimbangan elektrolit b.d.
diuresis osmotic dan hiperketonuria
Tujuan: adanya keseimbangan elektrolit dan asam basa
 Berikan infus normal saline 0,9%
 Monitor osmolaritas serum, UO, status neurologis, dan TTV selama
rehidrasi. Observasi adanya komplikasi KAD (syok, gagal ginjal,
menurunnya tingkat kesadaran, kejang)
 Kaji BUN, kreatinin, glukosa urin, keton
 Monitor fluktuasi potassium
 Monitor kadar gula darah setiap 30-60 menit, kemudian setiap 1-4
jam jika kadarnya <300mg/dL
 Berikan insulin per bolus
 Berikan infus D5 half normal saline atau D5W jika gula darah <300
mg/dL
Resiko Injuri b.d. penurunan
kesadaran
Tujuan: pasien terhindar dari injuri akibat gangguan
sensori atau kejang, mempertahankan ROM
 Berikan tanda peringatan “resiko jatuh”
 Kaji status neurologis per jam, kemudian setiap 2-4 jam
setelah rehidrasi fase pertama
 Lakuka ROM setiap 4jam
 Reposisi di tempat tidur setiap 2 jam
 Konsultasikan kepada terapis fisik
Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh b.d. defisiensi insulin

Tujuan: intake kalori dan nutrien sesuai dengan kebutuhan


metabolisme tubuh
 Sediakan pemberian makan secara parenteral jika pasien
dipuasakan (NPO)
 Sediakan makanan sesuai respon pasien
 Berikan makanan khusus DM
 Konsultasikan dengan ahli gizi
 Monitor kadar albumin, pre albumin, transferin,
kolesterol, Trigliserid, glukosa dan protein
Evaluasi
 TD dan RR dalam batas yang normal, pasien terbebas
dari disritmia
 adanya keseimbangan elektrolit dan asam basa
 pasien terhindar dari injuri akibat gangguan sensori
atau kejang, mempertahankan ROM
 intakekalori dan nutrien sesuai dengan kebutuhan
metabolisme tubuh

Anda mungkin juga menyukai