ASKEP - Remaja Dengan Ketergantungan Narkoba - Klp.4-1
ASKEP - Remaja Dengan Ketergantungan Narkoba - Klp.4-1
Oleh :
Tingkat 3 A (Kelompok 4)
2021
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Keluarga
Friedman (2010) mendefinisikan bahwa keluarga sebagai suatu sistem sosial. Keluarga merupakan
sebuah kelompok kecil yang terdiri dari individu-individu yang memiliki hubungan erat satu sama lain,
saling tergantung yang diorganisir dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Menurut (Johnson, 1992) dalam Padila (2012) keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan terus menerus, yang
tinggal dalam satu atap, mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan
lainnya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu
yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau hasil adopsi tinggal bersama dalam suatu rumah
dalam keadaan saling ketergantugan, beinteraksi satu sama lain dan menjalankan perannya masing-
masing serta mempertahankan kebudayaan.
B. Pengertian Remaja
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual (Sarwono, 2011). Masa
remaja disebut juga sebagai masa perubahan, meliputi perubahan dalam sikap, dan perubahan fisik
(Pratiwi, 2012). Remaja pada tahap tersebut mengalami perubahan banyak perubahan baik secara emosi,
tubuh, minat, pola perilaku dan juga penuh dengan masalah- masalah pada masa remaja (Hurlock, 2011).
Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya daerah setempat. WHO membagi
kurun usia dalam 2 bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Batasan usia
remaja Indonesia usia 11-24 tahun dan belum menikah (Sarwono, 2011). Menurut Hurlock (2011), masa
remaja dimulai dengan masa remaja awal (12-24 tahun), kemudian dilanjutkan dengan masa remaja tengah
(15-17 tahun), dan masa remaja akhir (18-21 tahun).
C. Ciri-Ciri Remaja
Menurut Potter & Perry (2010) ciri – ciri remaja sebagai berikut :
a. Kecanggungan dalam pergaulan dan ketakuan dalam gerakan, sebagai akibat dari perkembangan fisik,
„menyebabkan perasaan rendah diri.
b. Ketidakseimbangan secara keseluruhan terutama keadaan emosi yang labil. Berubahnya emosiolitas,
berubahnya suasana hati yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, labilitas remaja yang menyebabkan
kurang tercapainya pengertian orang lain akan diri pribadi remaja.
c. Perombakkan pandangan dan petunjuk hidup yang telah diperoleh pada masa sebelumnya,
meninggalkan perasaan kosong pada diri remaja.
d. Sikap menentang dan menantang orang tua maupun orang dewasa lainnya, merupakan ciri yang
mewujudkan keinginan remaja untuk meregangkan ikatannya dengan orang tua dan menunjukkan
ketidaktergantungannya kepada orang tua dan orang deawasa lainnya.
e. Pertentangan didalam dirinya sering menjadi pangkal sebab pertentangan- pertentangan dengan orang
tua dan anggota keluarga lainnya.
f. Kegelisahan, keadaan tidak tenang menguasai diri remaja. Banyak hal yang diinginkan tetapi remaja
tidak sanggupmemenuhi semuanya.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. KASUS
Asuhan Keperawatan Keluarga dilakukkan pada keluarga Bapak A, ksusunya pada Anak I, dengan
masalah prilaku NAPZA, Pada Remaja.
B. PENGKAJIAN
Data umur
1. Nama KK : Bapak A
2. Usia : 47 tahun
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat: Tasikmalaya
6. Pendidikan : SMA
7. Komposisi Keluarga :
Hubungan Pendidikan
No Nama TTL / umur
dengan KK
tahun)
8. Riwayat Keluarga
Keterangan:
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: perempuan
: laki-laki
: tinggal serumah
: klien
9. Tipe keluarga
Tipe keluarga anak I adalah tipe keluarga nuclear family yaitu dimana yang tinggal dirumah adah
ayah, ibu, dan anak-anaknya.
10.Suku
Keluarga anak I Memiliki suku yang sama yaitu bersuku minang. Keluarga mengatakan masih
memegang atau menganut kebiasaan dalam adat mereka. Begitu juga dengan cara mendidik anak
– anaknya. Seperti jika tidak sholat maka akan dipukul.
11. Agama
Keluarga anak I Menganut agama Islam, mereka mengerjakan shalat 5 waktu sehari semalam.
Keluarga bapak A mengajarkan sejak dini pendidikan agama. Keluarga bapak A khususnya ibu
A merupakan guru mengaji di salah satu masjid didekat rumah.
Bapak A bekerja sebagai sales harian dan menjual barang – barang bekas sperti meja makan
bekas, tempat kasur bekas, kasur bekas dan barang – barang lainnya. Penghasilan Tn. A Rp
3.000.000/bulan dan ibu A bekerja sebgai guru ngaji yang berpenghasilan Rp 500.000/ bulan
Keluarga anak I mengatakan untuk aktivitas rekreasi keluarga mereka tidak terjadwal. Keluarga
biasanya berkumpul sambil menonton televisi. Karena keluarga anak I sibuk bekerja jadi untuk
waktu libur digunakan untuk membersihkan rumah dan beristirahat. Keluarga anak I mengatakan
tidak ada jadwal rekreasi yang terjadwal. Namun sekali-kali ada pergi rekreasi bersama keluarga
pada waktu tertentu seperti libur lebaran. Anak I mengatakan orang tua terlalu sibuk sehingga
waktu untuk bercengkrama tidak ada. Anggota keluarga sibuk dengan urusan masing - masing
sehingga waktu untuk menyampaikan masalah tidak ada.
Tahap perkembangan keluarga anak I berada pada tahap perkembangan kelima yaitu tahap
keluarga dengan anak remaja. Tugas tahap perkembangan ini yaitu memberi kebebasan
seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan
meningkatkan otonomi dan berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak. Pada
saaat ini tahap perkembangan pada keluarga bapak A belum terjalin begitu baik karena orang
tua yang terlalu sibuk membuat anak I tidak merasakan kehangatan dalam keluarga sehingga
ia mau menceritakan masalahnya ia tidak tau menceritanya pada siapa, sehingga ia memilih
untuk mengkonsumsi narkoba.
Bapak A mengatakan bahwa ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu
memberikan kasih sayang yang penuh pada anak – anaknya. Bapak A menyadari bahwa ia
dan istri terlalu sibuk untuk bekerja sehingga anak- anak nya tidak terperhatikan khususnya
anak I dengan perilaku NAPZA.
Pada saat pengkajian pada tanggal Senin, 4 Februari 2019. Bapak A mengatakan bahwa saat
ini anak I setahun belakangan mengalami tingkah laku yang berbeda dari pada biasanya.
Setelah ditanya ia mengkonsumsi lem dan ganja. Anak I mengatakan pada saat ini ia
merasakan sangat cemas untuk keluar rumah bertemu orang lain, cemas untuk datang
kesekolah bertemu teman – temannya, cemas jika ada orang datang kerumah, dan
mengatakan sangat merasakan cemas yang luar biasa. Anak I saat dilakukan pengkajian pada
tanggal Selasa, 5 Februari 2019 mengatakan dirinya tidak berguna, dirinya tidak bermanfaat,
dirinya bodoh, teman – temannya tidak mau berteman dengannya karena ia aneh, dan orang
tua sibuk bekerja.
Pada saat dilakukan pengkajian bapak A mengakatakan bahwa 5 tahun yang lalu kedua
anaknya pernah dirawat dirumah sakit dengan demam berdarah. Anak I mengatakan
sebelumnya tidak pernah dirawat dengan penyalahgunaan NAPZA.
a. Karakteristik rumah
Rumah yang dimiliki keluarg anak I adalah permanen dan milik sendiri dengan luas tanah 8 ×
12 m² yang terdiri dari satu ruang tamu, ruang keluarga, satu dapur, tiga kamar tidur, satu
kamar mandi. Ventilasi rumah cukup banyak dan memiliki pencahayaan yang cukup baik
karena rumah memiliki banyak jendela. Sedangkan pada malam hari menggunakan lampu
listrik.Sumber air yang digunakan keluarga adalah PAM. Air ini dipakai untuk memasak, dan
mandi, sedangkan air minum menggunakan air isi ulang. Jarak antara septik tank dengan
Wc ± 15 meter. Fasilitas yang ada didalam rumah keluarga berupa seperangkat kursi dan
meja tamu, lemari baju dan tempat tidur tiap-tiap kamar, peralatan dapur, mesin cuci, kulkas,
televisi dan peralatan lainnya Pembuangan limbah rumah tangga keluarga mengalir dengan
baik kedalam got dibelakang rumah yang kondisinya cukup bersih, mengalir dan tertutup.
Septic Tank
R6
R8 R4
R7
R3
R5
R2
R1
Keterangan:
R1 : kamar 1
R2 : Kamar 2
R3 : Kamar 3
R4 : ruang makan
R5 : ruang tamu
R6 : kamar mandi
R7 : Dapur
R8 : Kamar 4
Sepi Tank
c. Struktur peran
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
e. Mengambil keputusan
g. Memodifikasi lingkungan
i. Fungsi reproduksi
j. Fungsi ekonomi
a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
Saat ini anak I berusaha tidak akan menggunakan NAPZA lagi. Tapi klien
mendapatkan efek dari obat tersebut yaitu pasien merasa cemas yang luar
biasa, cemas untuk keluar rumah bertemu orang lain, cemas untuk
kesekolah bertemu teman – temannya, cemas jika ada orang data kerumah,
lebih suka menyendiri dikamar, dan tidak suka berinteraksi dengan orang
lain. Saat dilakukan observasi anak I sering menyendiri dikamar, jarang
untuk keluar rumah, tidak ada berinteraksi dengan tetangga, dan jika dia
jak teman untuk bermain ia menolaknya.
d. Alam perasaan
Saat ditanya bagaimana perasaaan klien saat ini, anak I menjawab bahwa
dirinya bodoh, diri tidak bermanfaat, diri tidak berguna, teman – teman
tidak mau berteman dengannya karena aneh,orang tua terlalu sibuk
bekerja, dan ia juga mendengarkan suara – suara yang meremehkan dirinya
sehingga yang tidak percaya diri. Suara – suara itu ia dengarkan saat ia
sendiri didalam kamar. Saat ia sendiri didalam kamar jika ada yang
mengganggu maka ia akan marah.
e. Afek
f. Isi piker
g. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien baik, ditunjukkan dengan klien tahu sedang sama siapa,
berada dimana dan sedang melakukan apa.
h. Tingkat kosentrasi
Saat dilakukan pengkajian konsentrasi klien cukup baik, hal ini dibuktikan
klien dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepada klien tanpa
ada jawaban yang tidak sesuaidengan pertanyaan yang di ajukan kepada
dirinya.
i. Kemampuan penilaian
Kemampuan menilai klien baik, hal ini dibuktikan dari jawaban klien
tentang apalkah mengkonsumsi NAPZA itu salah, dan apa dampa kepada
keluarga tentang penyalahgunaan NAPZA tersebut dank lien menjawab
dengan benar.
a. Stressor
B. Pengkajian Fisik
Pemeriksaan Anak I
No Bapak A Ibu A Anak A
fisik
1 Keadaan umum TB : 169cm TB : 156cm TB : 157cm TB : 160cm
BB : 65kg BB : 54kg BB : 50kg BB : 49kg
TD :120/80mmHg
TD:130/80mm TD:130/80mmHg TD:130/80mmHg
N :78 x/i
N:96 x/i N:96 x/i
P:19 x/i Hg
P:20 x/i P:20 x/i
S:36,4c N:96 x/i
S:36,6c S:36,6c
P:20 x/i
S:36,6c
2 Kepala Bersih, benjolan Bersih, Bersih, benjolan Bersih, benjolan
tidak ada, kulit benjolan tidak tidak ada, kulit tidak ada, kulit
kepala bersih ada, kulit kepala bersih kepala bersih
kepala bersih
3 Rambut Bersih, pendek, Bersih, Bersih, panjang Bersih, pendek,
hitam pendek, hitam hitam
C. Harapan Keluarga
D. Analisis Data
Data objektif:
Data objektif :
Keluarga mengatakan
tidak mengetahui cara
merawat anggota
keluarga pada remaja
dengan perilaku NAPZA
Data objektif :
Keluarga bapak A
khususnya bapak A dan
ibu A terlalu sibuk
bekerja
Keluarga terlihat keras
dalam mendidik anak –
anaknya
Keluarga terlihat tidak
memahami cara merawat
anggota keluarga pada
remaja dengan perilaku
NAPZA.
sebagian 1
Potensial 0
rendah 1
Potensial 1
2 Kemungkinan 1 2 -x 2 = 1 Kemungkinan masalah ini diubah
sebagian 1
Potensial
0
3 Potensial 2 1 x1= Potensial masalah anak I cukup
masalah dapat dicegah karena informasi
tinggi 3 yang telah diterima oleh keluarga
cukup 2
rendah 1
4 Menonjolnya 1 1 x1= Keluarga merasakan adanya
masalah: masalah pada anak I dan
segera menyadari bila ini tidak segera
ditangani : 2 ditangani akan berakibat fatal
tidak
segera1
tidak
dirasakan : 0
JUMLAH 3
sebagian 1
Potensial 0
3 Potensial 2 1 x1= Potensial masalah anak I cukup
masalah dapat dicegah karena informasi
tinggi 3 yang telah diterima oleh keluarga
cukup 2
rendah 1
4 Menonjolnya 1 1 x1= Keluarga merasakan adanya
masalah: masalah pada anak I dan
segera menyadari bila ini tidak segera
ditangani : 2 ditangani akan berakibat fatal
tidak
segera1
tidak
dirasakan : 0
JUMLAH 2
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi