Anda di halaman 1dari 54

PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 25 TAHUN 2021

TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG ENERGI DAN SUMBER


DAYA MINERAL PADA SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

Disampaikan Oleh
DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH
Dalam
Sosialisasi Pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja Pada Sektor
Ketenagalistrikan
Pekalongan, 30 Maret 2021
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
• Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi
dan Sumber Daya Mineral
• Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Resiko
• Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 yang telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
• Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga
Listrik
• Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2012 yang telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Ketenagalistrikan di Provinsi Jawa Tengah.
UNDANG – UNDANG CIPTA KERJA
UU CIPTA KERJA
(Sektor Ketenagalistrikan)
UU 30 Tahun 2009 UU 11 Tahun 2020
tentang
Cipta Kerja
UU 23 Tahun 2014
Khususnya terkait kewenangan
• Undang-Undang existing masih tetap berlaku, kecuali
sebagian pasal (materi hukum) yang telah diganti
atau dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-Undang
Cipta Kerja.
• Semua peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang
yang telah diubah oleh Undang-Undang Cipta Kerja
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang Cipta Kerja.
PENGATURAN BARU DI PP NSPK (Sektor Ketenagalistrikan) - 1
No Kewenangan Menteri Gubernur
1. Pelayanan a. badan usaha milik negara; a. usaha penyediaan tenaga listrik
perizinan b. usaha penyediaan tenaga listrik yang memiliki wilayah usaha
berusaha terintegrasi namun tidak memiliki usaha
penyediaan yang memiliki wilayah usaha; pembangkitan tenaga listrik;
tenaga listrik c. fasilitas instalasi lintas provinsi; b. memiliki fasilitas instalasi
untuk d. wilayah usaha lintas provinsi; dalam provinsi; dan/atau
kepentingan e. jual beli listrik lintas negara; dan/atau c. menjual tenaga listrik dan/atau
umum f. menjual tenaga listrik dan/atau menyewakan jaringan tenaga
menyewakan jaringan tenaga listrik listrik kepada pemegang
kepada pemegang perizinan perizinan berusaha penyediaan
berusaha penyediaan tenaga listrik tenaga listrik untuk kepentingan
untuk umum yang ditetapkan oleh umum yang ditetapkan oleh
Menteri yang menyelenggarakan Gubernur sesuai dengan wilayah
urusan pemerintahan di bidang kerjanya.
Ketenagalistrikan.

2. Pelayanan a. memiliki fasilitas instalasi lintas a. memiliki fasilitas instalasi dalam


perizinan provinsi; daerah
berusaha b. berada di wilayah di atas 12 mil laut; provinsi;
penyediaan c. pembangkit dengan total b. berada di wilayah sampai dengan
tenaga listrik kapasitas di atas 10 MW; 12 mil laut; dan/atau
untuk dan/atau c. pembangkitan dengan
kepentingan d. instalasi tenaga listrik pada usaha kapasitas sampai dengan 10
sendiri minyak dan gas bumi. MW.
PENGATURAN BARU DI PP NSPK (Sektor Ketenagalistrikan) - 2
No Menteri Gubernur
3. Pelayanan 1. Dilakukan oleh badan usaha milik negara, Dilakukan oleh badan usaha
perizinan penanam modal asing, badan usaha jasa milik daerah, penanam
berusaha penunjang tenaga listrik asing atau usaha modal dalam negeri,
jasa perseorangan jasa penunjang tenaga listrik koperasi atau badan
penunjang asing yang membentuk badan usaha layanan umum pemerintah
tenaga berbadan hukum Indonesia atau kantor provinsi/kabupaten/kota,
listrik perwakilan atau badan layanan umum untuk usaha jasa:
pemerintah pusat. a. konsultansi dalam bidang
2. untuk semua badan usaha yang melakukan instalasi tenaga
usaha jasa: listrik;
a. pemeriksaan dan pengujian instalasi b. pembangunan dan
tenaga listrik; pemasangan instalasi
b. sertifikasi badan usaha; tenaga listrik;
c. sertifikasi kompetensi tenaga teknik c. pengoperasian instalasi
ketenagalistrikan; tenaga listrik;
d. sertifikasi produk peralatan dan d. pemeliharaan instalasi
pemanfaat tenaga listrik;
tenaga listrik; e. penelitian dan
e. laboratorium pengujian peralatan dan pengembangan; dan
pemanfaat tenaga listrik; dan f. pendidikan dan
f. pengelolaan lingkungan pelatihan
ketenagalistrikan.
PENGATURAN BARU DI PP NSPK (Sektor Ketenagalistrikan) - 3
2
No Kewenangan Menteri Gubernur
4. Penetapan tarif tenaga Penetapan tarif tenaga listrik untuk konsumen dari -
listrik pemegang perizinan berusaha yang ditetapkan
oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang Ketenagalistrikan dan
Gubernur.

5. Penunjukan lembaga Seluruh. -


penilai besaran
kompensasi tanah,
bangunan dan/atau
tanaman yang berada
dibawah ruang bebas
jaringan transmisi tenaga
listrik

6. Sertifikat laik operasi – Seluruh. -


(Sertifikat Laik Operasi
instalasi penyediaan
tenaga listrik, dan instalasi
pemanfaatan tenaga listrik
TT, TM dan TR)
PP TENTANG CIPTA KERJA
Peraturan Pelaksana
UU No. 11 Tahun 2020
terkait Sektor
Energi dan Sumber
Daya Mineral
• PP No. 5 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko

• PP No. 25 Tahun 2021


Tentang Penyelenggaraan
Bidang Energi dan Sumber
Daya Mineral
PERIZINAN KETENAGALISTRIKAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
(PP 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko)

Perizinan Berusaha adalah legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha untuk memulai dan
menjalankan usaha dan/atau kegiatannya.

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah Perizinan Berusaha

berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha. Aspek Analisis Risiko:


a. Pengidentifikasian kegiatan usaha;
b. Penilaian tingkat bahaya;
c. Penilaian potensi terjadinya bahaya;
d. Penetapan tingkat risiko dan peringkat skala usaha; dan
e. Penetapan jenis Perizinan Berusaha.

Berdasarkan penilaian tingkat bahaya, penilaian potensi terjadinya bahaya, tingkat risiko, dan
peringkat skala usaha kegiatan usaha, kegiatan usaha diklasifikasikan menjadi:
f. Kegiatan usaha risiko rendah;
g. Kegiatan usaha risiko menengah rendah
h. Kegiatan usaha risiko menengah tinggi; dan
i. Kegiatan usaha risiko tinggi;

Perizinan Berusaha sesuai tingkat risiko:


a. Risiko rendah : Nomor Induk Berusaha (NIB)
b. Risiko menengah (menengah rendah dan tinggi) : NIB dan Sertifikat Standar
c. Risiko tinggi : NIB + Izin (+ Sertifikat Standar jika diperlukan)
PERIZINAN BERUSAHA PENYEDIAAN
TENAGA LISTRIK KBLI DAN NON KBLI
PERIZINAN BERUSAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK - KBLI
PERIZINAN BERUSAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK – NON KBLI
PERIZINAN BERUSAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK – NON KBLI
PERIZINAN BERUSAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK – NON KBLI
PERIZINAN BERUSAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK – NON KBLI
USAHA PENYEDIAAN TENAGA
LISTRIK
USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK
Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 & Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021

A. Untuk Kepentingan Umum

• Jenis usaha: 1. pembangkitan tenaga listrik; Dapat dilakukan secara terintegrasi


2. transmisi tenaga listrik; berdasarkan Penetapan Wilayah Usaha
3. distribusi tenaga listrik; dan/atau (PPU/Public Private Utility)
4. penjualan tenaga listrik.

• Diselenggarakan berdasarkan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk


Kepentingan Umum (IUPTLU) yang diterbitkan oleh Menteri/Gubernur sesuai
kewenangannya.
• Pelaku Usaha: BUMN, BUMD, Swasta, Koperasi, dan Swadaya masyarakat yang berusaha di
bidang penyediaan tenaga listrik

B. Untuk Kepentingan Sendiri

• Diselenggarakan berdasarkan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan


Sendiri (IUPTLS) yang diterbitkan oleh Menteri/Gubernur sesuai kewenangannya.
• Menteri menetapkan besaran kapasitas pembangkit untuk IUPTLS
USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI
(Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko)
 Diselenggarakan berdasarkan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Sendiri (IUPTLS)
yang diterbitkan oleh Menteri/Gubernur sesuai kewenangannya
A. Kewenangan Menteri: B. Kewenangan Gubernur:
1. Fasilitas Instalasi lintas provinsi; 1. Fasilitas Instalasi dalam satu provinsi;
2. Berada di wilayah di atas 12 mil laut; 2. Berada di wilayah s.d. 12 mil laut;
3. Kapasitas pembangkit di atas 10 MW; 3. Kapasitas pembangkit s.d. 10 MW;
4. Instalasi tenaga listrik pada usaha
minyak dan gas bumi.
 Dapat dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Badan
Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta, Koperasi, Perseorangan, dan Lembaga/Badan Usaha
Lainnya.
 Jenis usaha:  Berdasarkan sifat penggunaan:
a. pembangkitan tenaga listrik; ₋ penggunaan utama
b. pembangkitan tenaga listrik dan ₋ penggunaan cadangan
distribusi tenaga listrik; atau ₋ penggunaan darurat
c. pembangkitan tenaga listrik, ₋ penggunaan sementara
transmisi tenaga listrik, dan  Kelebihan tenaga listrik dapat dijual ke PLN melalui
distribusi tenaga listrik. skema excess power.
KAPASITAS PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN
SENDIRI
Pembagian Kewenangan Perizinan (PP 5 Tahun 2021)
Instalasi yang mencakup
Penggolongan Kapasitas MENTERI
lintas provinsi
Pembangkit untuk Kepentingan
Sendiri

Kapasitas total > 500 kW  IUPTLS


(melalui OSS)

Kapasitas total ≤ 500 kW  Laporan


Terhubung dalam 1 (satu) sistem Instalasi
Tenaga Listrik
Cakupan instalasi dalam satu provinsi GUBERNUR

Biaya:
Tidak dipungut biaya
CONTOH KAPASITAS PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI
(LAPORAN) …1/2

PLN
Beban
PLN G
Genset
350 kW
PLN
Beban

G
Genset
500 kW
PLN
Beban
G
Genset
250 kW
CONTOH KAPASITAS PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI
(LAPORAN) …2/2
CONTOH KAPASITAS PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI
(IUPTLS) …1/2
CONTOH KAPASITAS PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI
(IUPTLS) …2/2
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
USAHA JASA PENUNJANG
TENAGA LISTRIK
PELAKSANA USAHA JASA PENUNJANG
TENAGA LISTRIK UU NO 30 TAHUN 2009
DAN UU NO 11 TAHUN 2020
Pasal 16
Usaha jasa penunjang tenaga listrik dilaksanakan
oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik
daerah, badan usaha swasta, badan layanan
umum, dan koperasi yang memiliki sertifikasi,
klasifikasi, dan kualifikasi.

Pasal 18
Usaha penyediaan tenaga listrik dan usaha
penunjang tenaga listrik dilaksanakan setelah
mendapatkan perizinan Berusaha.
PELAKSANA USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK
BERDASARKAN PP 25 TAHUN 2021
Pasal 32
(1) Usaha jasa penunjang tenaga listrik dilaksanakan oleh badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, badan layanan umum, dan koperasi
yang berusaha di bidang usaha jasa penunjang tenaga listrik sesuai dengan
Klasifikasi, Kualifikasi, dan/atau sertifikat badan usaha jasa penunjang tenaga
listrik.
(2) Badan usaha swasta yang melaksanakan usaha jasa penunjang tenaga listrik dapat
berbentuk:
a. badan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. bukan badan hukum yang telah didaftarkan
pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang hukum dan hak asasi manusia; atau
c. kantor perwakilan asing yang dibentuk oleh badan usaha jasa penunjang tenaga
listrik
asing atau usaha perseorangan jasa penunjang tenaga listrik asing.
KLASIFIKASI USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK
(PP NO. 25 TAHUN 2021)

Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik meliputi:


a. Konsultansi dalam bidang Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik;
b. Pembangunan dan pemasangan Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik;
c. Pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik;
d. Pengoperasian instalasi tenaga listrik;
e. Pemeliharaan instalasi tenaga listrik;
f. Penelitian dan pengembangan;
g. Pendidikan dan pelatihan;
h. Laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaat tenaga listrik;
i. Sertifikasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik;
j. Sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan;
k. sertifikasi badan usaha jasa penunjang tenaga listrik; dan
l. Usaha jasa lain yang berkaitan secara langsung dengan pembangkitan
KUALIFIKASI USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK

KUALIFIKASI
adalah penetapan penggolongan usaha
menurut tingkat kemampuan usaha

Pasal 43 Ayat (2)


PP Nomor 25 tahun 2021
Kualifikasi usaha jasa
penunjang tenaga listrik
ditetapkan berdasarkan:
a. Tingkat kemampuan KECIL MENENGAH BESAR
usaha;
b. Kompetensi tenaga
teknik.
PEMBAGIAN KEWENANGAN PERIZINAN BERUSAHA JASA PENUNJANG
TENAGA LISTRIK (1)

Jenis Usaha Kode Judul KBLI Kewenangan


KBLI Pemerintah
Parameter Pusat / Provinsi

Sertifikasi Kompetensi Tenaga 74322 Aktivitas sertifikasi Seluruh Menteri


Teknik Ketenagalistrikan personel independen

Pemeriksaan dan Pengujian 71204 Jasa inspeksi teknik Seluruh Menteri


Instalasi Tenaga Listrik instalasi
Sertifikasi Badan Usaha Jasa 71201 Jasa sertifikasi Seluruh Menteri
Penunjang Tenaga Listrik

Sertifikasi Peralatan dan


Pemanfaat Tenaga Listrik
Laboratorium Pengujian 71202 Jasa pengujian Seluruh Menteri
Peralatan danPemanfaat laboratorium
Tenaga Listrik
PEMBAGIAN KEWENANGAN PERIZINAN BERUSAHA JASA PENUNJANG
TENAGA LISTRIK (2)

Jenis Usaha Kode Judul Kewenangan Pemerintah


KBLI KBLI Parameter Pusat / Provinsi

Pengoperasian 35121 Pengoperasian Badan usaha milik negara, penanam modal Menteri
Instalasi Instalasi asing, kantor perwakilan, atau badan layanan
Pembangkita Penyediaan umum Pemerintah Pusat
n Tenaga Listrik
Badan usaha milik daerah, penanam modal Gubernur
Tenaga Listrik
dalam negeri, koperasi, atau badan layanan
umum Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota
Pembangunan 43211 Instalasi Badan usaha milik negara, penanam modal Menteri
dan Pemasangan listrik asing, kantor perwakilan, atau badan layanan
Instalasi Tenaga umum Pemerintah Pusat
Listrik
Badan usaha milik daerah, penanam modal Gubernur
dalam negeri, koperasi, atau badan layanan
umum Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota
PEMBAGIAN KEWENANGAN PERIZINAN BERUSAHA JASA PENUNJANG
TENAGA LISTRIK (3)

Jenis Usaha Kode Judul KBLI Kewenangan Pemerintah


KBLI Parameter Pusat / Provinsi

Pengoperasian 35122 Pengoperasian Badan usaha milik negara, penanam modal Menteri
Instalasi instalasi asing, kantor perwakilan, atau badan layanan
Pemanfaata pemanfaat umum Pemerintah Pusat
n Tenaga an tenaga
Badan usaha milik daerah, penanam modal Gubernur
Listrik listrik
dalam negeri, koperasi, atau badan layanan
umum Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota
Konsultansi 71102 Aktivitas Badan usaha milik negara, penanam modal Menteri
dalam Bidang keinsinyuran asing, kantor perwakilan, atau badan layanan
Instalasi dan konsultasi umum Pemerintah Pusat
Tenaga Listrik teknis ybdi
Badan usaha milik daerah, penanam modal Gubernur
dalam negeri, koperasi, atau badan layanan
umum Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota
PEMBAGIAN KEWENANGAN PERIZINAN BERUSAHA JASA PENUNJANG
TENAGA LISTRIK (4)
Jenis Usaha Kode Judul KBLI Kewenangan Pemerintah
KBLI Parameter Pusat / Provinsi

Penelitian dan 72102 Penelitian dan Badan usaha milik negara, penanam modal Menteri
Pengembangan pengembanga asing, kantor perwakilan, atau badan layanan
n teknologi umum Pemerintah Pusat
dan rekayasa
Badan usaha milik daerah, penanam modal Gubernur
dalam negeri, koperasi, atau badan layanan
umum Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota
Pendidikan dan 85497 Pendidikan teknik Badan usaha milik negara, penanam modal Menteri
Pelatihan swasta asing, kantor perwakilan, atau badan layanan
umum Pemerintah Pusat
Badan usaha milik daerah, penanam modal Gubernur
dalam negeri, koperasi, atau badan layanan
umum Pemerintah Provinsi/Kabupaten/ Kota
PEMBAGIAN KEWENANGAN PERIZINAN BERUSAHA JASA PENUNJANG
TENAGA LISTRIK (5)
Jenis Usaha Kode Judul KBLI Kewenangan Pemerintah
KBLI Parameter Pusat / Provinsi

Usaha jasa lain 35129 Aktivitas penunjang Badan usaha milik negara, penanam modal Menteri
yang berkaitan tenaga asing, kantor perwakilan, atau badan layanan
secara listrik umum Pemerintah Pusat
langsung lainnya
Badan usaha milik daerah, penanam modal Gubernur
dengan
dalam negeri, koperasi, atau badan layanan
pembangkita
umum Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/Kota
n tenaga
listrik
PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN BERUSAHA (1)
PERSYARATAN DAN/ATAU KEWAJIBAN PERIZINAN BERUSAHA (2)
SINKRONISASI DENGAN USAHA JASA
KONSTRUKSI
PERKEMBANGAN UNDANG-UNDANG KETENAGALISTRIKAN DAN JASA
KONSTRUKSI
Pengaturan
UNDANG UNDANG JASA KONSTRUKSI Pekerjaan Elektrikal
Pada Undang –
UU NOMOR 18 TAHUN Undang Jasa
Konstruksi
1999 (Telah DICABUT dengan UU No. 2 Tahun
PASAL 1 2017)
Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian UU NO. 2 TAHUN 2017
rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta
pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, PASAL 1
mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing
beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan Pekerjaan
atau bentuk fisik lain; Konstruksi adalah
keseluruhan atau
PASAL 6 sebagian
Bidang usaha jasa konstruksi mencakup pekerjaan arsitektural kegiatan yang
dan/atau sipil dan/atau mekanikal dan/atau elektrikal dan/atau meliputi
tata lingkungan, masing-masing beserta kelengkapannya. pembangunan,
pengoperasian,
PASAL 7 pemeliharaan,
Ketentuan tentang jenis usaha sebagaimana dimaksud dalam pembongkaran,
Pasal 4 ayat (1), bentuk usaha sebagaimana dimaksud dalam dan
Pasal 5 dan bidang usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 pembangunan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Kembali suatu
bangunan
HARMONISASI PENGATURAN PELAKSANA
USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK
PP NO. 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA
LISTRI
Pasal 5 ayat (6)
“klasifikasi, kualifikasi, dan sertifikasi perencana,
pelaksana, dan pengawas bangunan sipil dan
gedung untuk instalasi penyediaan tenaga listrik
mengikuti ketentuan perundang-undangan di
bidang jasa konstruksi. Sebaliknya, untuk pekerjaan
mekanikal dan elektrikal pada instalasi penyediaan
tenaga listrik klasifikasi, kualifikasi, dan
sertifikasinya mengikuti ketentuan peraturan di
bidang ketenagalistrikan”
PP NO. 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA
PP NO. 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
SANKSI - SANKSI
SANKSI-SANKSI
Bagi pemilik genset yang mengoperasikan pembangkit tanpa memenuhi ketentuan regulasi
yang ada terdapat sanksi teguran tertulis, pembekuan kegiatan sementara, denda dan
Pencabutan Perizinan Berusaha berdasarkan PP No. 25 Tahun 2021 tentang yaitu:
a. Teguran tertulis diberikan paling banyak 3 kali dalam jangka waktu:
1. Teguran kesatu, paling lama 2 (dua) bulan;
2. Teguran kedua, paling lama 1 (satu) bulan; dan
3. Teguran ketiga, paling lama 2 (dua) minggu.
b. Apabila sampai dengan berakhirnya waktu teguran ketiga, tidak melaksanakan
kewajiban maka kegiatannya dibekukan sementara untuk jangka waktu paling lama 6
(enam) bulan;
c. Apabila sampai berakhirnya waktu pembekuan sementara tetap tidak melaksanakan
kewajiban maka dapat dikenakan sanksi administratif berupa denda dalam jangka
waktu 3 (tiga) bulan dengan ketentuan:
1. Usaha penyediaan tenaga listrik tanpa IO denda Rp. 750.000.000,-
2. Usaha penyediaan tenaga listrik tanpa melaporkan denda 50.000.000,-
3. Mengoperasikan Instalasi tenaga listrik tanpa SLO denda 250.000.000,-
4. Menngoperasikan instalasi penyediaan tenaga listrik tanpa memiliki tenaga teknik
yang dilengkapi sertifikat kompetensi denda 15.000.000 s/d 90.000.000,-
d. Apabila sampai berakhirnya sanksi administrasi denda tidak dipenuhi maka Izin
berusahanya dicabut.
SANKSI-SANKSI
1. Setiap badan usaha yang melaksanakan kegiatan usaha jasa penunjang tenaga listrik
yang tidak memiliki Perizinan Berusaha bidang usaha jasa penunjang tenaga listrik
dikenai denda sebesar 10% (sepuluh persen) dari semua nilai kontrak.
2. Setiap kantor perwakilan asing yang melaksanakan kegiatan usaha jasa penunjang
tenaga listrik yang tidak memiliki Perizinan Berusaha bidang usaha jasa penunjang
tenaga listrik dikenai denda sebesar 20% (dua puluh persen) dari semua nilai kontrak
3. Setiap badan usaha tidak memiliki sertifikat badan usaha atau tidak memelihara masa
berlaku sertifikat badan usaha sesuai dengan ruang lingkup Perizinan Berusaha:
a. Kualifikasi Kecil : Rp. 5.000.000,-
b. Kualifikasi Menengah : Rp. 10.000.000,-
c. Kualifikasi Besar : Rp. 20.000.000,-
4. Setiap badan usaha yang mempekerjakan tenaga teknik tanpa Sertifikat Kompetensi :
a. Untuk setiap tenaga teknik kualifikasi pelaksana/operator : Rp. 25.000.000,-
b. Untuk setiap tenaga teknik kualifikasi analis/teknisi : Rp. 50.000.000,-
c. Untuk setiap tenaga teknik kualifikasi ahli : Rp. 75.000.000,-
5. Setiap badan usaha yang mempekerjakan tenaga teknik bukan WNI dikenai denda
Rp. 150.000.000,-
TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT
ESDM.JATENGPROV.GO.ID

Anda mungkin juga menyukai