Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN

Khoirur Roziqin NIM: 2020206203417P

Mu'linatun Anisah NIM: 2020206203208P


Sri Astuti NIM: 2020206203428P
NIM: 2020206203233P
Arum Purnama Putri
Fajar Mifta Fauzi NIM: 2020206203231P
Wayan Supriyani NIM: 2020206203180P

Wijianto NIM: 2020206203198P

Indra Hidayat NIM: 2020206203210P


Joko Aji Widyanto NIM: 2020206203184P
Fernanda Yudha Sanjaya NIM: 2020206203214P

Ahmad Yani NIM: 2020206203203P


Anastacia Atiek Yudhanarti NIM: 2020206203411P
DAN
KEPUTUSASAAN
A.PENGERTIAN

Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku atau


tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan
atau tidak akan membawa perubahan hasil seperti yang diharapkan, sehingga
klien sulit mengendalikan situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi yang
akan terjadi (NANDA, 2011).

Keputusasaan adalah keadaan subyektif ketika


seorang individu memandang keterbatasan atau
tidak adanya pilihan alternative serta tidak mampu
memobilisasi energy untuk kepentingannya sendiri
NANDA (2015-2017).
2. ETIOLOGI KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN

Etiologi ketidakberdayaan dan keputusasaan menurut Carpenito (2009) dan Doenges, Townsend
(2008) terdiri dari:
1. Ketidakberdayaan
a. Kurangnya pengetahuan.
b. Ketidak adekuatan koping sebelumnya (seperti: depresi).
c. Kurangnya kesempatan untuk membuat keputusan.
d. Kesehatan lingkungan: hilangnya privasi, milik pribadi dan kontrol terhadap terapi.
e. Hubungan interpersonal: penyalahgunaan kekuasaan, hubungan yang kasar.
f. Penyakit yang berhubungan dengan rejimen: penyakit kronis atau yang melemahkan
kondisi.
g. Gaya hidupketidakberdayaan: mengulangi kegagalan dan ketergantungan.
2. Keputusasaan
a. Faktor kehilangan.
b. Kegagalan yang terus menerus c.
c. Faktor Lingkungan.
d. Orang terdekat (keluarga).
e. Status kesehatan (penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
f. Adanya tekanan hidup.
g. Kurangnya iman.
3. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis keputusasaan
1. Mayor (harus ada)
Manifestasi klinis ketidakberdayaan
 Fisiologis : Respon terhadap stimulus melambat,
1. Mayor (harus ada) Tidak ada energi, Tidur bertambah
 Memperlihatkan ekspresi ketidakpuasan  Emosional : Tidak memiliki makna atau tujuan
atau ketidakmampuan mengontrol situasi dalam hidup, Hampa dan letih.
(misalnya; pekerjaan, penyakit,
 Kognitif : Penurunan kemampuan untuk
prognosis, perawatan, tingkat memecahkan masalah dan kemampuan membuat
penyembuhan) yang mengganggu keputusan
pandangan, tujuan, dan gaya hidup.
2. Minor (mungkin ada)
2. Minor (mungkin ada)
 Fisiologis : Anoreksia, BB menurun
 Kurangnya prilaku mencari informasi:
 Emosional : Merasa putus asa, merasa berada
Kebergantungan yg tidak memuaskan
diujung tanduk, Tegang, Muak (merasa ia tidak
pada orang lain, Perilaku buruk, bisa), Kehilangan kepuasan terhadap peran
Kegelisahan, Perilaku menarik diri
 Kognitif : Penurunan kemampuan untuk
menyatukan informasi yang diterima
4. FAKFOR-FAKTOR KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN

a. KETIDAKBERDAYAN
 Faktor predisposisi : status nutrisi berat badan pasien sangat menurun,
psikologis pasien sedikit terguncang.
 Faktor presipitasi : status nutrisi pasien berkurang, persepsi individu yang tidak
baik tentang dirinya, orang lain dan lingkungannya, sumber stres lebih dari
satu, stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat.

b. KEPUTUSASAAN
 Faktor predisposisi : status nutrisi berat badan menurun akibat pasien
kehilangan nafsu makannya, psikologis pasien tidak stabil.
 Faktor presipitasi : status nutrisi pasien berkurang, persepsi negatif individu
pada dirinya dan lingkungan di sekitarnya, stress yang dialami pasien terjadi
dalam waktu dekat, pasien mengalami stress secara terus-menerus dan
berkepanjangan, pasien merasa tidak mempunyai harapan
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN

1. Pengkajian
Tanda dan gejala dibedakan menjadi 3:
a. Ringan
 Mengekspresikan ketidakpastian tentang fluktuasi tingkat energy
 Pasif
b. Menengah
 Marah
 Tergantung pada orang lain
 Menunjukan ketidakmauan untuk merawat diri
 Tidak menunjukan kemajuan
 Menunjukkan ketidakpuasan terhadap ketidakmampuan dalam menyelesaikan pekerjaan
 Mengungkapkan keraguan dalam penampilan peran
 Ketakutan terhadap perawat yang dianggap sebagai orang asing
 Merasa bersalah
 Ketidakmampuan mencari informasi perawatan
 Tidak adanya partisipasi dalam perawatan kesehatan
 Pasif
c. Berat
Apatis
Depresi
Ekspresi marah
LANJUTAN KETIDAKBERDAYAAN…

2. Analisa data
Pengelompokan data
a. Data subyektif
 Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan mengendalikan atau
mempengaruhi situasi.
 Mengungkapakan tidak dapat menghasilkan sesuatu
 Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melakukan tugas atau
aktivitas sebelumnya.
 Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran
 Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri
b. Data obyektif
 Ketidak mampuan untuk mencari informasi tentang perawatan
 Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan
 Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya
 Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan, marah, dan
rasa bersalah
 Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika mendapat perlawanan
 Apatis dan pasif
 Ekspresi muka murung
 Bicara dengan gerakan lambat
 Tidur berlebihan
 Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
 Menghindari orang lain
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakberdayaan

4. INTERVENSI KEPERAWATAN
 Bina hubungan saling percaya
 Bantu klien mengenali dan mengekspresikan emosinya
 Bantu klien memodifikasi pola kognitif yang negative
 Bantu klien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
keperawatanya sendiri
 Memotivasi klien untuk aktif mencapai tujuan yang realistis
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan implementasi pada penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan ketidakberdayaan ini
selanjutnya dikembangkan dengan menggunakan pola strategi pelaksanaan tindakan keperawatan. Strategi
ini disusun untuk memudahkan pelaksanaan asuhan klien dan keluarga dengan ketidakberdayaan. Adapun
strategi pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
strategi pelaksanaan tindakan
- fase orientasi (salam terapeutik, evaluasi, validasi, kontrak, topik dan tujuan)
- fase kerja
- fase terminasi (evaluasi subyektif, evaluasi obyektif, rencana tindak lanjut, kontrak yang akan datang)

6. EVALUASI KEPERAWATAN
Untuk mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang kita lakukan, dapat dilakukan dengan
menilai kemampuan klien dan keluarga:
a. KEMAMPUAN KLIEN
 Mampu menganal ketidakberdayaan dan yang dialami
 Mampu mengekspresikan emosi terkait kondisi ketidakberdayaan
 Mampu menyebutkan keputusan terkait rencana perawatanya
b. KEMAMPUAN KELUARGA
 Mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala dari ketidakberdayaan
 Menyebutkan cara merawat klien dengan ketidakberdayaan
 Mampu mendukung klien berpartisipasi terhadap rencana perawatnya
 Mampu memotivasi klien dalam mencapai tujuan yang realistis
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUTUSASAAN

1. PENGKAJIAN
- FAKTOR PREDISPOSISI
Biologis : adanya penyakit infeksi yang kronis.
Faktor psikologis : perasaan terbuang, kehilangan kepercayaan pada kegiatan
spiritual (towsend, 2019).
Faktor sosial dan budaya : pembatasan aktivitas jangka panjang.

- FAKTOR PRESIPITASI
Biologis : Riwayat keluarga menderita depresi, status nutrisi, ststus kesehatan
secara umum, pembatasan aktivitas jangka panjang (stuuartd, 2011).
Faktor psikologis : Stres jangka panjang, retardasi mental, kemampuan
komunikasi verbal kurang, pengalaman masa lalu kurang menyenangkan dan
konsep diri kurang baik.
Faktor sosial budaya : adanya hambatan pelaksanaan interaksi sosial,
kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual, kehilangan kepercayaan
pada nilai penting, kurang dukungan sosial, putus sekolah dan pemutusan
hubungan kerja.
2. ANALISA DATA
Data subyektif: persepsi klien yang tidak baik tentang dirinya orang lain
dan lingkungan, mengeluh pusing dan sakit kepala.

Data obyektif: kurang terlibat dalam asuhan keperawatan, pasif, kurang


nafsu makan, badan terlihat lesu penurunan berat badan atau peningkatan
berat badan

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakberdayaan
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Pantau afek dan kemampuan membuat keputusan
Pantau nutrisi (asupan dan berat badan)
Kaji kebutuhan spiritual
Tentukan keadekuatan hubungan dan dukungan sosial lain
Bantu klien melakukan aktifitas positif
Dukung partisipasi aktif dalam aktifitas kelompok
Gali faktor yang berkontribusi terhadap perasaan keputusasaan dengan pasien
Beri penguatan positif
Kaji dan dokumnetasikan kemungkinan bunuh diri
Jadwalkan waktu bersama pasien untuk memberikan kesempatan menggali tindakan koping
alternatif
Bantu klien untuk mengidnetifikasi area harapan dalam kehidupan
Demosntrasikan harapan dengan mengenalkan penilaian intrinsic dan memandang
penyakitnya hanya dari sudut pandang individu
Bantu pasien memperluas spiritual diri
Arahkan mengingat kembali kenangan
Hindari menutupi kebenaran
Libatkan pasien secara aktif untuk merawat dirinya
Dukung hubungan terapeutik dengan orang yang berarti
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan implementasi pada penatalaksanaan keperawatan pada pasien
dengan keputusasaan ini selanjutnya dikembangkan dengan menggunakan pola
strategi pelaksanaan tindakan keperawatan. Strategi ini disusun untuk
memudahkan pelaksanaan asuhan klien dan keluarga dengan keputusasaan.
Adapun strategi pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
strategi pelaksanaan tindakan
- fase orientasi (salam terapeutik, evaluasi, validasi, kontrak, topik dan tujuan)
- fase kerja
- fase terminasi (evaluasi subyektif, evaluasi obyektif, rencana tindak lanjut,
kontrak yang akan datang)
6. EVALUASI KEPERAWATAN
Untuk mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang kita lakukan, dapat
dilakukan dengan menilai kemampuan klien dan keluarga:

a. KEMAMPUAN KLIEN
 Mampu menganal keputusasaan dan yang dialami
 Mampu mengekspresikan emosi terkait kondisi keputusasaan
 Mampu menyebutkan keputusan terkait rencana perawatanya
b. KEMAMPUAN KELUARGA
 Mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala dari keputusasaan
 Menyebutkan cara merawat klien dengan keputusasaan
 Mampu mendukung klien berpartisipasi terhadap rencana perawatnya
 Mampu memotivasi klien dalam mencapai tujuan yang realistis
KESIMPYULAN

Banyak masalah-masalah psikososial yang dihadapi oleh masyarakat terutama


masalah ketidakberdayaan dan keputusasaan. Menurut Patricia (2012) yaitu:
Berduka, Keputusasaan, Ansietas, Stress, Depresi, Ketidakberdayaan, Gangguan
Citra Tubuh, HDR situasional.
Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku atau
tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan,
sehingga klien sulit mengendalikan membawa perubahan hasil seperti yang
diharapkan (NANDA, 2011).
Keputusasaan adalah keadaan subyektif ketika seorang individu memandang
keterbatasan atau tidak adanya pilihan alternative serta tidak mampu memobilisasi
energy untuk kepentingannya sendiri NANDA (2015-2017).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai