LANJUTAN UNTUK
PERAWATAN LUKA
Mata Kuliah : Perawatan Luka Modern
Dosen : Nelly Hermala Dewi M. Kep
01 02
Ditangani langsung oleh dokter Semprotkan air yang
spesialis mengandung gelombang suara
pada bagian yang sakit
03 04
Jika ada jaringan yang mati, Alat ini dapat digunakan untuk
maka akan keluar cairan perawatan luka basah di bagian
berwarna putih susu. Jika cairan tubuh manapun tanpa rasa sakit.
yang keluar adalah darah maka
jaringan yang mati sudah hancr
Ultrasound Asisted Wound Therapy (UAWT).
UAWT adalah cara Gelombang ultrasound pada alat Cara kerjanya adalah
debridement menggunakan UAWT ini dihasilkan dari membuang jaringan mati
suatu alat yang memiliki gelombang listrik yang diubah disertai efek antibacterial
teknologi perpaduan menjadi gelombang ultrasonik oleh dengan menghancurkan
ultrasound dengan air yang piezo ceramic element dengan lapisan fibrin dan membunuh
disemprotkan sedemikian konversi sebesar 90% sehingga bakteri yang dikombinasikan
rupa sehingga dapat mengiris keunggulannya bisa dipakai dalam dengan air
jaringan mati jangka waktu yang lebih lama jika
dibandingkan dengan alat serupa
yang menggunakan metode
kumparan
Indikasi Kontraindikasi
Luka lokal yang terinfeksi, luka Keadaan selulitis dan pada luka yang
dengan gangguan sirkulasi, dan luka terdapat komponen logam atau pada
yang perlu debridement dan irigasi. pasien yang mempunyai alat elektronik
yang ditanam dalam tubuh seperti alat
pacu jantung dan sebagainya
● Laser merupakan aplikasi klinis penggunaan energi
LASER
elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang 100 – 10.000
nanometer (10-9).
● Energi cahaya ditransmisikan melalui ruang sebagai suatu
gelombang yang memiliki kumpulan energi yang disebut sebagai
photons.
● Laser dapat diklasifikasikan berdasarkan intensitas energi yang
dihantarkan, yaitu: low-power laser (cold laser) dan high-power
laser (hot laser).
● High-power laser digunakan dalam prosedur operasi, bidang
opthalmogi, onkologi, dan dermatologi.
● Low-power laser dikenal sebagai “cold” laser dan biasa digunakan
untuk proses perbaikan jaringan (wound healing) dan mengatasi
nyeri. Low-power laser akan lebih menyebabkan efek fotokimia
daripada thermal.
Laser yang biasa digunakan
dalam manajemen konservatif
kondisi medis meliputi: Helium
Neon (HeNe) yang termasuk ke
dalam gas laser dan Gallium Sifat-sifat ini memungkinkan
Arsenide (Ga As) yang tergolong sinar laser menembus
ke diode laser (semikonduktor) permukaan kulit secara non-
invasif. Laser terapeutik
bersifat athermic atau tanpa
Sifat sinar laser transfer panas yang cukup
(<0,65°C) sehingga energi
foton dapat ditransfer secara
• Monokromatisitas (panjang langsung ke sel target dan
gelombang tunggal), kisaran kerusakan termal dapat
630-905 nm dihindari.
• collimation (perjalanan dalam
satu arah tanpa divergensi)
• koherensi (semua gelombang
menyatu dalam fase)
Helium Neon (HeNe) Gallium Arsenide (Ga As)
Efek Laser
Efek Primer Efek Sekunder
• Didapatkan secara tidak langsung dimana • Semua keadaan oksidasi individu dari enzim
sel yang diiradiasi atau diberi energi cytochrome c oxidase memiliki spektrum absorpsi
berkomunikasi satu sama lain, serta terjadi yang berbeda, sehingga dapat diperhitungkan pula
pada sel yang tidak disinari, melalui perbedaan dalam spektrum aksi Low Laser
peningkatan kadar sitokin atau faktor Therapy.
pertumbuhan menghasilkan komunikasi • Rentang panjang gelombang yang penting untuk
antar-sel. fototerapi (600-860 nm) memiliki empat wilayah
• Peningkatan sintesis endorfin dan aktif, tetapi posisi puncak tidak persis sama untuk
penurunan bradikinin menghasilkan semua spektrum aksi.
penghilang rasa sakit. Studi telah • Posisi puncak adalah antara 613,5 dan 623,5 nm
mencocokkan spectrumtindakan untuk (dalam satu spektrum, pada 606 nm) di maksimum
biostimulasi dengan spektrum absorpsi merah. Sinar far-red maximum memiliki posisi
sitokrom c oksidase dan telah menemukan puncak yang tepat antara 667,5 dan 683,7 nm
kesamaan di daerah spektrum merah dan sementara near-infrared maximum memiliki posisi
dekat inframerah (IR) (panjang gelombang puncak di kisaran 750,7-772,3 nm dan 812,5 -
antara 6328 A – 9100 A). 846,0 nm
Negative Pressure Wound Therapy (NPWT
• Paling cocok digunakan untuk luka stage III dan stage IV dengan granulasi yang
jelek atau tidak mencukupi dan eksudate yang berlebihan.
• penggunaan NPWT dapat dipertimbangkan untuk luka kronik, jika ukuran luka
hanya berkurang sedikit (<30 %) setelah 4 minggu perawatan dengan
debridement atau jika eksudat tidak dapat dikontrol secara efektif dengan
dressing harian.
• Indikasi penggunaan NPWT berdasarkan Konsensus yang disetujui oleh US Food
and Drug Administration (FDA) selain untuk ulkus kaki diabetic adalah untuk
pressure ulcer, luka kronik, luka akut dan traumatik, luka dehisiensi, luka bakar
parsial, dan luka pada flaps dan graft (Andros, 2005)
Efek Samping