Anda di halaman 1dari 38

KEBIJAKAN PENDIDIKAN KELUARGA

PADA HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
2018
DASAR HUKUM

2
UUD 45 Al: Pasal 28 B dan 28 C

Al: • UU No 20/2003 Ttg Sisdiknas (Psl 28)


UU

Dasar • PP 17/2010 Juncto PP 66/2010 Ttg Pengelolaan &


PP Al: Penyelengg. Pendidikan
Hukum • PP 19/2005 Juncto PP 13/2015 Perubahan kedua Ttg
Standar Nasional Pendidikan

Inpres Al: No 1 / 2017 tentang


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Permendikbud No. 30 Tahun 2017


Permen Al: Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan
Pendidikan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017)
Tugas dan Fungsi Kemdikbud:
1. Meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
mendorong sekolah sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dan
mendorong Sekolah Ramah Anak;
2. Meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di sekolah dan
satuan pendidikan secara eksternal dan ekstrakurikuler serta
penyediaan sarana kebersihan sekolah; dan
3. Meningkatkan pendidikan keluarga untuk hidup sehat.

4
PROGRAM 1.000
HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK)

5
APA itu 1.000 HPK?
Masa sejak anak dalam kandungan (270 hari)
hingga seorang anak berusia dua tahun (730
hari).
 1.000 Hari Pertama Kehidupan juga disebut
PERIODE EMAS, karena pada periode ini
terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat ,
yang mendukung seluruh proses pertumbuhan
anak dengan sempurna.
Kurang gizi dan stimulasi pada 1.000 Hari
Pertama Kehidupan, sulit diperbaiki di masa
kehidupan selanjutnya.
Mengapa 1.000 HPK?

 Masa yang sangat menentukan bagi


kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
anak di usia dewasa
PENGASUHAN PADA
HPK
DAN STUNTING
APA ITU STUNTING?
DATA STUNTING

1-3 anak

Indonesia adalah negara Balita Indonesia dari mereka yang stunting,


dengan jumlah kasus mengalami stunting. berasal dari keluarga
(prevalensi) stunting berkecukupan
kelima terbesar di dunia.

sumber:
(Riset Kesehatan Riskesdas, 2013
Dasar/Riskendas 2013)
Stunting dapat mengganggu
perkembangan otak

Gizi yang memadai dalam


1000 hari pertama kehidupan
sangat penting, demikian juga
dengan stimulasi dan kasih sayang

banyak
DAMPAK MASALAH GIZI
PADA KESEHATAN
Gagal tumbuh Berat Lahir Rendah, kecil,
1. pendek, kurus

Hambatan Berpengaruh pada prestasi sekolah


2. perkembangan dan keberhasilan pendidikan
berpikir

Menurunkan produktivitas pada


Menurunkan
3. produktivitas
usia dewasa
Perkembangan Otak Perkembangan Otak
Anak Stunting Anak Sehat

Gangguan Meningkatkan risiko penyakit


Kekurangan gizi tidak saja membuat stunting, 4. metabolik pada tidak menular (diabetes, stroke,
tetapi juga menghambat kecerdasan, memicu usia dewasa penyakit jantung, kanker, dll)
penyakit, dan menurunkan produktivitas

Source:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in Economic Productivity with Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group
• www.GlobalNutritionSeries.org
13
FAKTA PENGASUHAN
TERKAIT STUNTING

(usia 6-24 bulan)

Tidak mendapatkan Sedikit ibu hamil


Tidak menerima Makanan
ASI eksklusif mengonsumsi zat besi
Pendamping-ASI
dan vitamin C
yang sesuai.
APA YANG PERLU DI
LAKUKAN?

Mengonsumsi Mengonsumsi Memeriksakan Menjaga


makanan sehat Tablet Tambah kehamilan secara kestabilan emosi
dan bergizi Darah (TTD), rutin minimal 4 dengan berpikir
seimbang minimal 90 tablet kali selama positif
kehamilan
STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM
PENDIDIKAN KELUARGA (PARENTING)
pada 1.000 HPK
KOORDINASI LINTAS K/L
Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-ASI, fortifikasi; Parenting 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Pendidikan gizi; Promosi & kampanye gizi seimbang; Peningkatan Kompetensi tendik PAUD
Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN

Ketahanan pangan;
Air bersih dan Pemanfaatan pekarangan
sanitasi rumah tangga (KRPL)
Pembinaan iodisasi garam;
Bantuan Pangan Non-Tunai; PKH
Pengawasan fortifikasi garam

Keamanan pangan; Monitoring


makanan terfortifikasi Pendidikan kesehatan reproduksi
remaja; Bina Keluarga Balita (BKB)

Kursus calon pengantin; NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi program


Pendidikan kesehatan & gizi & kegiatan gizi dalam APBD
untuk madrasah & pondok
pesantren; Mendorong peran
ulama dalam gizi & kesehatan
Dana Insentif Daerah Dana Desa

17
PROGRAM KEMENDIKBUD TENTANG
INTERVENSI PENANGANAN STUNTING
1 Kampanye, publikasi, sosialisasi, informasi, dan edukasi perilaku hidup
sehat (1.000 hari pertama kehidupan)
2 Pembiasaan Hidup Sehat dan Makanan Sehat
3 Layanan PAUD 0-3 Tahun
4 Program Peningkatan Mutu Layanan PAUD melalui peningkatan
kompetensi Guru PAUD: termasuk Pilot PAUD Generasi Cerdas Desa
(Direktorat GTK PAUD DIKMAS)-(Pemenuhan Modul Stunting)
• Kegiatan PCP
• PKG

5 Program Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini


(BoP PAUD)
6 Peningkatan Kompetensi Penilik, Pamong, Tutor, Instruktur Dikma
Program Pendidikan Keluarga
pada 1.000 HPK
oleh
Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keluarga
PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB

Pusat Pemkab Desa


a. Menyediakan Norma, a. Mengoordinasikan a. Menyediakan Biaya
Standar, Prosedur, Kriteria penyelenggaraan Penyelenggarakan
dan bahan ajar (Juknis, program. program.
buku, poster, flip-chart, dan b. Melakukan b. Menyelenggarakan
video Parenting 1.000 HPK). Sosialisasi/bimbingan kelas parenting
b. Melatih calon fasilitator. teknis/pendampingan. 1.000 HPK
c. Melakukan sosialisasi di c. Melakukan monitoring c. Melaporkan
tingkat kabupaten. dan evaluasi. penyelenggaraan
d. Menyiapkan instrumen program ke
monitoring dan evaluasi. Kabupaten (Dinas
ALUR PELAKSANAAN PENGASUHAN 1.000 HPK

BAHAN AJAR: PENDISTRIBUSIAN


PELATIHAN FASILITATOR:
BAHAN AJAR:

KASUS
STUNTING
MENURUN
SOSIALISASI PELAKSANAAN
IMPLEMENTASI PROGRAM:
PROGRAM:
BAHAN AJAR
YANG DIKEMBANGKAN

22
Seri Menyambut
1.000 Hari Pertama Kehidupan

23
Pelaksanaan di Tingkat Kabupaten

1. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait

2. Melakukan pembinaan dan pendampingan program


pendidikan keluarga di Satuan PAUD melalui
pemberdayaan penilik.

3. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan


program pendidikan keluarga di Satuan PAUD
Pelaksanaan di Desa
1. Memfasilitasi pelaksanaan program
di tingkat desa.
2. Membahas pelaksanaan program
dan anggaran dalam rapat dengan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
3. Menetapkan anggaran untuk
pelaksanaan program pendidikan
keluarga (Parenting) 1.000 HPK yang
akan diselenggarakan di lembaga
PAUD.
4. Memantau dan mengevaluasi
PERAN DESA pelaksanaan program
1. Menyinergikan kegiatan pendidikan
dan kesehatan pada program TP-PKK
2. Mendata sasaran program:
- ibu hamil,
- keluarga yang memiliki anak usia
0 - 12 bulan, dan
- keluarga yang memiliki anak usia
13-24 bulan.
3. Menggerakkan kelompok sasaran
program untuk mengikuti program.
PERAN PENGGERAK
TIM - PKK 4. Mendampingi pelaksanaan kelas
parenting di lembaga PAUD
1. Menyiapkan tempat
pelaksanaan kegiatan
2. Menyiapkan
fasilitator/narasumber
3. Menyusun rencana dan jadwal
kegiatan pengasuhan 1.000 HPK
melalui Program Kelas Orang
Tua hasil kesepakatan dengan
TP-PKK.
4. Menyelenggarakan kelas
pengasuhan
PERAN SATUAN PAUD 5. Menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NO 19
TAHUN 2017
TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Bab III Pasal 4 Bab III Pasal 5 Bab III Pasal 7

Prioritas Penggunaan Kegiatan Pembangunan Kegiatan bidang


Dana Desa Pemberdayaan
Masyarakat
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi No 19 Tahun 2017
Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa

• Bab III Pasal 4, Prioritas • Bab III Pada Pasal 5 • Bab III Pasal 7 Kegiatan
Penggunaan Dana Desa disebutkan bahwa kegiatan bidang pemberdayaan
untuk membiayai kegiatan pembangunan Desa meliputi masyarakat meliputi
bidang pembangunan dan pengadaan, pembangunan, dukungan pengelolaan
pemberdayaan masyarakat. pengembangan dan kegiatan pelayanan social
pemeliharaan sarana dasar di bidang pendidikan,
prasarana pelayanan social kesehatan, pemberdayaan
dasar untuk pemenuhan perempuan dan anak.
kebutuhan kesehatan
masyarakat dan pendidikan
LAMPIRAN PERMENDESA NO 19 TAHUN 2017

Peningkatan kualitas dan akses Peningkatan kualitas dan akses terhadap


terhadap pelayanan sosial dasar pelayanan sosial dasar bidang
bidang pembangunan Desa pemberdayaan masyarakat
Lampiran Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
No 19 Tahun 2017
Dalam lampiran Permendesa ini lebih ditegaskan dengan memberikan contoh kegiatan yang dapat di
danai melalui Dana Desa terutama untuk kegiatan yang terkait dengan penanganan anak tumbuh
kerdil (stunting):

• Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan social dasar bidang


pembangunan Desa antara lain; air bersih skala desa, sanitasi lingkungan,
jambanisasi, MCK, ambulance desa, posyandu, polindes, APE- PAUD, dll
• Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan social dasar bidang
pemberdayaan masyarakat antara lain; penyediaan air bersih, pelayanan
kesehatan lingkungan, promosi hidup bersih dan sehat, insentif kader kesehatan
pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat, kampanye promosi
hak dan perlindungan anak, pengelolaan balai persalinan, perawatan atau
pendampingan ibu hamil, pelatihan kader, insentif guru PAUD dll
PRAKTIK BAIK PELAKSANAAN PARENTING
1.000 HPK
DI SATUAN PAUD DESA GALUNG TULUK
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Integrasi dengan
program BKB, berjalan
setiap minggu dengan
melibatkan ibu hamil
dan orang tua yang
sudah memiliki anak
usia 0-24 bulan
Tendik PAUD berperan
aktif dalam memfasilitasi
kegiatan
Dukungan dan Integrasi
Program bersama dengan
Pemangku Kebijakan di
tingkat Kabupaten dan Desa
Peran Serta Masyarakat
• Membawa hasil pertanian
(kelapa) ke tempat kegiatan
sebagai bagian dari kontribusi
masyarakat
• Hasil pertanian tersebut dijual
oleh tendik, hasil penjualan
dibelikan sembako
• Sembako tersebut dibagikan
kepada peserta pada kegiatan
berikutnya dalam bentuk Door
Prize
http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/

Anda mungkin juga menyukai