distribusi obat Penggolongan Obat Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 917/Menkes/Per/X/1999
Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/IV/2000
Penggolongan obat: obat bebas, obat bebas terbatas, obat
wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika Golongan Obat Bebas Definisi Obat Bebas: 1. Dijual bebas tanpa resep dokter 2. Bukan narkotika 3. Bukan psikotropik 4. Bukan obat keras 5. Bukan obat bebas terbatas 6. Sudah terdaftar di Depkes RI Contoh Obat Bebas: 1. Obat Batuk Hitam 2. Obat Batuk Putih 3. Salep Ichtyol 4. Tablet Paracetamol 5. Tablet Vitamin, B Kompleks dll
Cartoons.wmf Penandaan Obat Bebas S.K. Menkes RI Nomor 2380/A/SK/VI/1983: Tanda khusus obat bebas dan obat bebas terbatas
Tanda obat bebas:
Lingkaran bulat berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam
Logo Golongan Obat Bebas
Golongan Obat Bebas Terbatas Obat daftar “W”
“W” singkatan dari “Waarschuwing” bahasa Belanda
artinya peringatan
Penjualannya disertai Tanda peringatan
Definisi Obat Bebas Terbatas Keputusan Menteri Kesehatan RI Definisi Obat Bebas Terbatas: Obat Keras tanpa resep dokter Persyaratan penyerahan obat bebas terbatas: Bungkus asli Tencantum tanda peringatan ( warna hitam, ukuran 5 x 2 cm, pemberitahuan berwarna putih) Tanda Peringatan Keterangan : P1 : Awas ! Obat Keras ! Baca aturan pakainya. Contoh : paramex P2 : Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan. Contoh : Listerine, Betadine Gargle. P3 : Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk bagian luar badan. Contoh : Betadin P4 : Awas ! Obat Keras ! Hanya untuk dibakar. Contoh : serbuk yang mengandung scopolamin P5 : Awas ! Obat Keras ! Tidak boleh ditelan. Contoh : Nebacetin powder. P6 : Awas ! Obat Keras ! Obat wasir, tidak ditelan. Contoh : Anusol suppositoria. Penandaan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2380/A/SK/VI/83 tanda khusus untuk obat bebas terbatas
Tanda Obat Bebas Terbatas:
Lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam
Logo Golongan Obat Bebas Terbatas
Obat Keras
Obat keras atau obat daftar G
Menurut bahasa Belanda “G” singkatan dari
“Gevaarlijk” artinya berbahaya
Jadi maksudnya obat dalam golongan ini berbahaya
jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI, Obat Keras ditetapkan sebagi berikut:
Bungkus luar obat oleh pabrik/pembuat disebutkan
bahwa hanya boleh diserahkan dengan resep dokter
Semua obat parenteral baik suntikan atau cara
pemakaian lain dengan jalan merobek rangkaian asli dari jaringan. Semua obat baru, kecuali dinyatakan secara tertulis oleh Departemen Kesehatan obat baru itu tidak membahayakan kesehatan manusia
Semua obat dalam daftar obat keras
Penandaan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 02396/A/SK/VIII/1986: tanda khusus Obat Keras daftar G
Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis
tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi, seperti gambar berikut:
Gambar 8. Logo Golongan Obat Keras
Obat Wajib Apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek tanpa resep dokter Obat Wajib apotek Keptusuan Menteri Kesehatan RI No. 347/Menkes/SK/VII/1990
Keputusan Menteri Kesehatan
No. 924/Menkes/Per/X/1993
Dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut:
• meningkatkan kemampuan masyarakat mengatasi masalah kesehatan diri/pengobatan sendiri secara tepat, aman Pertimbangan Pertimbangan yang yang utama utama dan rasional
• peningkatan peran apoteker di apotek dalam pelayanan
komunikasi, informasi dan edukasi serta pelayanan obat Pertimbangan Pertimbangan yang yang kedua kedua kepada masyarakat
• peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk
Pertimbangan pengobatan sendiri. Pertimbangan ketiga ketiga Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria:
Tidak dikontra indikasikan untuk wanita hamil,
anak di bawah umur 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit Penggunaannya tidak memerlukan cara dan alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dipertanggung jawabkan untuk pengobatan sendiri Memberikan Kewajiban Memenuhi informasi: Membuat dosis aturan apoteker ketentuan catatan pakai, kontra dalam dan batasan pasien serta indikasi, efek penyerahan tiap jenis samping, dll obat yang obat wajib obat yang perlu diserahkan apotek: perpasien diperhatikan pasien Obat Golongan Narkotika UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika Permenkes RI no. 2 tahun 2017 tentang perubahan penggolongan narkotika
Narkotika adalah zat/obat yang berasal dari tanaman/bukan
tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang- undang ini. Obat Golongan Psikotropika UU RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau
sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku TERIMA KASIH