Anda di halaman 1dari 17

JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

BAB 15
OPTIK
B

Usie Puspitasari, S.Pd C


FISIKA untuk SMK KELAS X
Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa
SMKS Syuhada Teknologi Banjarmasin

D
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

A. Pemantulan Cahaya A

Salah satu sifat cahaya adalah dapat mengalami pemantulan/refleksi. Sifat


pemantulan ini bergantung pada jenis permukaan yang dijatuhi oleh
cahaya itu sendiri, apakah permukaan tersebut mengkilap/kasar. Pada
permukaan yang licin dan mengkilap, cahaya akan mengalami
B
pemantulan teratur, sedangkan pada permukaan yang kasar, cahaya
akann mengalami pemantulan difusi/baur.

D
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

1. Penerapan Pemantulan Baur


A
■ Peristiwa pemantulan cahaya matahari yang mengenai permukaan bumi, di mana
Contoh pemantulan difus/baur: pemantulan permukaan bumi memiliki permukaan yang kasar (tidak teratur). Pemantulan baur inilah
cahaya pada tembok, kayu, batu, tanah dan yang menyebabkan sinar matahari atau cahaya matahari bisa sampai ke dalam ruangan
sebagainya.
rumah-rumah, walaupun rumah tersebut berisi atap yang menghalangi cahaya matahari
Pemantulan baur dapat mendatangkan masuk ke dalam ruangan. Sehingga meskipun ruangan di dalam rumah tidak terkena
keuntungan sebagai berikut: cahaya matahari secara langsung, tetapi kita masih bisa melihat isi ruangan tersebut B
1) Tempat yang tidak terkena cahaya secara secara jelas.
langsung masing bisa terlihat terang.
2) Berkas cahaya pantulnya tidak menyilaukan.
■ Kita bisa melihat benda-benda tepat sebelum matahari terbit dan matahari terbenam.
Hal ini dikarenakan pengaruh dari pemantulan baur.

D
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
Pemantulan teratur bersifat menyilaukan, namun
mampu menghasilkan bayangan yang jelas.
Pemantulan teratur bisa terjadi pada cermin. Cermin
merupakan alat yang dapat memantulkan hampir A
seluruh cahaya yang mengenainya. Cermin ada tida 2. Penerapan Pemantulan Teratur
macam, yaitu cermin datar, cermin cekung dan cermin
cembung. ■ Kesulitan yang dialami oleh pengemudi saat berkendara di jalan aspal basah ketika
malam. Berkendara malam di jalan aspal basah tentunya lebih sulit daripada
berkendara di jalan aspal kering hal ini karena air akan masuk ke celah-celah jalan
aspal dan menghaluskan permukaannya, sehingga apabila terkena sinar dari lampu
kendaraan akan menyebabkan terjadinya permantulan teratur yang memberi kesan
menyilaukan mata dan menyebabkan penglihatan pengemudi menjadi terganggu.
B
■ Dalam bidang fotografi, peristiwa pemantulan teratur ini dimanfaatkan untuk
mendapatkan foto yang indah seperti panaroma gunung yang bayangannya
terpantulkan oleh permukaan air yang berada di sekitar tempat kamera menggambil
gambar. Hal ini terjadi karena permukaan air mampu memantulkan cahaya secara
teratur sehingga mampu membentuk bayangan yang jelas.
■ Kita bisa melihat wajah atau tubuh kita di depan cermin karena terjadi proses
pemantulan teratur. C
■ Kaca spion kendaraan terbuat dari cermin cembung
juga menggunakan prinsip pemantulan teratur.

D
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

Hukum
Pemantulan Cahaya A
Hukum pemantulan cahaya merupakan
hukum fisika yang menjelaskan
peristiwa pemantulan cahaya. Hukum ini 2. Sudut datang sama dengan sudut
dapat anda buktikan dengan melakukan pantul.
percobaan pemantulan cahaya. Berikut Jika sudut datang adalah 30derajat maka
ini pernyataan hukum pemantulan sudut pantul adalah 30derajat. Jika sudut B
cahaya : datang 90derajat (arah gerak sinar datang
tegak lurus dengan permukaan benda)
maka sudut pantul adalah 90derajat (arah
gerak sinar pantul tegak lurus dengan
permukaan benda tetapi berlawanan dan
berhimpit dengan arah gerak sinar
Keterangan :
datang).
C
p = sinar datang
1. Sinar datang, sinar pantul dan garis q = sinar pantul
normal, terletak pada sebuah bidang i = sudut datang
datar. r = sudut pantul
N = garis normal

D
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

B. Cermin A

Cermin merupakan sebuah benda yang


memiliki permukaan datar dan dapat B
memantulkan bayangan dengan Penerapan cermin sangat banyak sekali dan
sempurna. dengan adanya cermin sangat membantu
aktifitas manusia. Cermin dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam berdandan,
digunakan sebagai alat bantu melihat C
persimpangan di suatuu gang sempit,
diguunakan sebagai alat bantu mmelihat
keadaan belakang pada kendaraan bermotor,
dan masih banyak lainnya. D
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

1. Cermin Datar A

Cermin datar adalah cermin yang mempunyai permukaan datar, di


mana salah satu permukaannya dilapisi dengan logam pemantul
sehingga permukaan cermin datar tersebut dapat memantulkan lebih
dari 95 persen cahaya yang mengenainya. B
Contoh penggunaan cermin datar seperti pada cermin rias.

D
2. Cermin Cembung

Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bentuk lengkung, dimana


permukaan cermin yang memantulkan cahaya melengkung ke luar. Cermin
cembung memiliki sifat divergen (menyebarkan cahaya) karena berkas cahaya
yang datang dan mengenai permukaan cermin cembung akan dipantulkan
kembali dari satu titik dan menyebar. Cermin cembung merupakan cermin yang
permukaannya berbentuk lengkung teratur ke luar.

Contoh penggunaan cermin cembung:


• Kaca spion kendaraan.
• Cermin tikungan.
• Cermin cembung pada mesin ATM.
• Layar TV.
• Kaca pertokoan.
• Reflektor Senter.
• Cermin pada mikroskop.
• Antenna parabola.
3. Cermin Cekung

Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya seperti bagian bola sebelah


dalam. Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen) dan disebut juga
cermin positif. Cermin cekung itu seperti bentuk mangkok yang dilihat dari atas.

Contoh Cermin Cekung untuk sehidupan sehari-hari


• Alat dokter gigi memeriksa lubang gigi.
• Digunakan pada bagian bawah mikroskop.
• Reflektor lampu senter. ...
• Antena parabola.
• Kompor tenaga surya.
• Reflektor tungku matahari.
• Reflektor lampu mobil, lampu baca, dan lain-lain
C. Pembiasan
Pembiasan merupakan perubahan arah sebuah gelombang (contoh:
cahaya) yang merambat dari sebuah medium ke medium yang lain.
Contohnya adalah ketika pensil dicelupkan ke dalam air ia akan terlihat
bengkok atau patah.

1. Pembiasan pada Lensa

Pembiasan cahaya dapat terjadi pada medium yang transparan, salah satunya yaitu lensa, benda bening
yang dibatasi oleh dua bidang lengkung. Dua bidang lengkung yang membentuk lensa dapat berbentuk
silindris atau bola. Yang akan dibahas pada materi ini dibatasi hanya pada lensa bola yang tipis saja.
Lensa biasanya terbuat dari kaca atau plastik.Secara umum, lensa terbagi menjadi dua jenis yaitu lensa
cembung dan lensa cekung. Namun, karena lensa memiliki dua bidang maka tentu lebih tepat
menyebutkan jenis lensa sesuai dengan kedua permukaannya.
2. Pembiasan pada Lensa Bikonveks (Cembung-Cembung)

Lensa bikonveks memiliki karakter yang mirip dengan cermin cekung yaitu bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen), sehingga lensa
bikonveks sering juga disebut lensa konvergen. Sinar-sinar istimewa pada lensa bikonveks yaitu sebagai berikut

1) Sinar datang sejajar sumbu utama, dibiaskan melalui titik fokus


2) Sinar datang melalui titik fokus pasif, dibiaskan sejajar sumbu
utama
3)Sinar datang melalui titik pusat optik tanpa dibiaskan

Jarak fokus lensa bikonveks bertanda positif, sehingga lensa bikonveks


sering disebut sebagai lensa positif.
3. Pembiasan pada Lensa Bikonkav

Seperti halnya lensa bikonveks yang memiliki kemiripan dengan cermin cekung, lensa
bikonkaf juga memiliki kemiripan dengan cermin cembung. Keduanya bersifa menyebarkan
cahaya. Sinar-sinar istimewa pada lensa bikonkaf yaitu sebagai berikut

Jarak fokus lensa bikonkaf bertanda negatif, sehingga lensa bikonkaf disebut juga
lensa negatif.
D. Alat-alat Optik
1. Lup (Kaca Pembesar)
Tak Berakomodasi :
Lup (kaca pembesar) yakni sebuah alat optik yang memiliki fungsi untuk
dapat memperbesar bayangan benda. Lensa yang dipakai pada sebuah kaca M = Sn/f
pembesar yaitu lensa cembung. Bayangan yang dapat dihasilkan oleh kaca
pembesar bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Berakomodasi Maksimum :

M = Sn/f + 1

Keterangan:

M = perbesaran (kali)
Sn = jarak baca normal (25 cm)
f = jarak fokus (m atau cm)
Pembesaran yang dapat dihasilkan oleh mikroskop merupakan suatu hasil
2. Mikroskop perkalian dari pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler. Secara
matematis persamaannya yakni sebagai berikut :
Mikroskop ialah suatu alat optik yang memiliki fungsi untuk dapat
melihat benda-benda kecil supaya terlihat menjadi lebih besar dan M = M ob + M ok
jelas.
Keterangan:
Mikroskop ini terdiri atas dua lensa cembung. Lensa cembung
pertama yaitu sebuah lensa yang berada dekat dengan benda yang M = pembesaran mikroskop (kali)
diamati (objek), yang umum disebut juga dengan lensa objektif. Mob = pembesaran lensa objektif (kali)
Mok = pembesaran lensa okuler (kali)

Panjang miskroskop yakni suatu hasil penjumlahan jarak bayangan lensa objektif
dengan jarak bayangan lensa okuler. Secara matematis persamaannya yakni
sebagai berikut ini :

d = S’ob + S ok

Keterangan:

d = panjang mikroskop (m atau cm)


sob’ = jarak bayangan lensa objektif (m atau cm)
sok = jarak benda lensa okuler (m atau cm)
3. Teropong atau Teleskop

Teropong merupakan salah satu alat optik yang digunakan untuk dapat mengamati
benda-benda yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas.

Teropong juga sering disebut sebagai teleskop. Teleskop ini pertama kali ditemukan
oleh Galileo Galilei. Teropong ini ada dua macam, yaitu teropong bintang dan
teropong bumi.

Teropong bintang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa,


sedangkan pada teropong bumi digunakan untuk dapat mengamati benda-benda di
bumi yang letaknya jauh dari pengamat.
4. Teropong Bumi

Teropong Bumi atau teropong medan adalah teropong yang digunakan untuk mengamati benda-benda
yang jauh di permukaan bumi. Adapula yang menyebut teropong Bumi sebagai teropong yohana.
Teropong jenis ini biasa digunakan oleh orang-orang di laut, seperti nahkoda kapal, angkatan laut, bahkan
para bajak laut zaman dahulu dan mungkin zaman sekarang juga.

Selain digunakan di lautan, teropong Bumi juga dapat digunakan di wilayah daratan. Misalkan para
tentara menggunakan teropong ini untuk memantau keadaan di perbukitan. Bentuk teropong Bumi dapat
kalian lihat pada gambar di bawah ini.

d = fOb + 4 fp + fOk

Keterangan :

d = panjang teropong dalam meter


f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter
fp = panjang fokus lensa pembalik dalam meter
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

Thanks!
Do you have any questions? B
usiepuspita@gmail.com
+6285249923158
C

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
D
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai