Anda di halaman 1dari 9

Asuhan

Keperawatan
pada Pasien
Hipertensi

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Laporan Pendahuluan
01 Pengertian
02 Etiologi
03 Tanda dan Gejala
04 Patofisiologi
05 Pemeriksaan Diagnostik
06 Penatalaksanaan Medis
Pengkajian Keperawatan

Kepala : simetris, berambut bersih berwarna putih, muka


tidak pucat
Nama Klien : Ny A Mata : konjungtivitis merah muda, sklera putih terdapat
Jeniskelamin : Perempuan gambaran tipis pembuluh darah.
Umur : 67 th Hidung : lubang hidung normal simetris, pernafasan vesikuler.
Agama : Islam Mulut : bibir tidak kering, tidak ada stomatitis
Pendidikan : Sma Telinga : pendengaran masih normal tidak ada keluar cairan
Pekerjaan : Wirausaha dari telinga
Alamat : Pedurungan, Semarang Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan
TD :170/100 mmHg vena jugularis
suhu :37 dc Dada : simetris, tidak ada tarikan intercostae vokal feminus
nadi :100/menit dada kanan dan kiri sama, terdengar suara sonor pada semua
pernafasan :20/ menit lapanag paru, suara jantung pekak, suara nafas vesikuler
TB :156 cm Perut : simetris, tidak tampak adanya benjolan, terdengar
BB :85 kg suara tympani, tidak ada nyeri tekan.
Extremitas : tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.
Eliminasi : BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari
Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera


fisiologis : peningkatan tekanan vaskuler serebral

Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol


tidur

Defisit pengetahuan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi lokasi,
berhubungan keperawatan 3x 24 jam klien karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
dengan agen dapat mengontrol nyeri dengan 2. Observasi reaki nonverbal dan ketidaknyamanan
pencidera kriteria 3. Gunakan komunikasi terapeutik agar klien dapat
fisiologis : Mengenal faktor nyeri mengekspresikan nyeri
peningkatan Tindakan pertolongan 4. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi : teknik
tekanan nonfarmakologi relaksasi progresif
vaskuler Mengenal tanda pencetus nyeri 5. Berikan analgetik sesuai anjuran
serebral untuk mencari pertolongan 6. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri
Melaporkan nyeri berkurang sebelum pemberian obat
dengan menggunakan 7. Cek instruksi dokter tentang jenis, obat, dosis dan
manajemen nyeri frekuensi
Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan
tidur berhubungan keperawatan 3 x 24 jam tidak terjadi nyaman
dengan kurangnya gangguan pola tidur dengan 2. Beri kesempatan klien untuk istirahat/tidur
kontrol tidur kriteria : 3. Evaluasi tingkat stress
1. Jumlah jam tidur dalam batas 4. Monitor keluhan nyeri kepala
normal 6-8 jam/hari 5. Lengkapi jadwal tidur secara teratur
2. Tidak menunjukkan perilaku
gelisah
3. Wajah tidak pucat dan
konjungtiva tidak anemis

Defisit Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
pengetahuan jam pasien bisa mengenali proses penyakit yang spesifik.
penyakitnya dengan kriteria hasil 2. Kenali pengetahuan pasien mengenai
Pengetahuan: kondisinya,
Manajemen hipetensi: tingkat 3. Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari
pemahaman yang disampaikan penyakit sesuai kebutuhan,
tentang hipertensi, pengobatannya, 4. Identifikasi kemungkinan penyebab sesuai
pencegahan dan perkembangan kebutuhan,
penyakit dan komplikasinya 5. Jelaskan alasan dibalik manajemen
terapi/penanganan
NO Diagnosa Implementasi Catatan Perkembangan
Keperawatan
1. Nyeri akut 1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi S
berhubungan dengan lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Klien mengatakan kepala terasa
agen pencidera kualitas, intensitas nyeri namun sudah mulai bisa
fisiologis : 2. Observasi reaki nonverbal dan mengontrol nyeri
peningkatan tekanan ketidaknyamanan O
vaskuler serebral 3. Gunakan komunikasi terapeutik agar klien Pengkajian nyeri
dapat mengekspresikan nyeri P nyeri timbul setiap saat
4. Ajarkan penggunaan teknik non Q nyeri seperti tertusuk
farmakologi : teknik relaksasi progresif R nyeri hanya didaerah kepala
5. Berikan analgetik sesuai anjuran S skala nyeri 3
6. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan T nyeri timbul setiap saat
derajat nyeri sebelum pemberian obat TTV
7. Cek instruksi dokter tentang jenis, obat, TD :160/100 mmHg
dosis dan frekuensi suhu :37 dc
nadi :90/menit
pernafasan :20/ menit
A
Masalah teratasi sebagian
P
Intervensi dihentikan
N Diagnosa Implementasi Catatan Perkembangan
O Keperawatan
2. Gangguan pola 1. Ciptakan suasana lingkungan S
tidur berhubungan yang tenang dan nyaman Pasien mengatakan susah tidur namun sekarang
dengan kurangnya 2. Beri kesempatan klien untuk sudah mulai bisa tidur nyenyak, tidur 3 - 4 jam
kontrol tidur istirahat/tidur O
3. Evaluasi tingkat stress Pasien terlihat sudah lebih segar dan pasien tidur 3 -
4. Monitor keluhan nyeri kepala 4 jam
5. Lengkapi jadwal tidur A
Masalah teratasi sebagian
P
Intervensi dihentikan

3. Defisit 1. mengkaji tingkat pengetahuan S


Pengetahuan pasien mengenai proses pasien mengatakan sudah paham tentang apa yang
penyakit, dijelaskan tentang penyebab terjadi hipertensi dan
2. menjelaskan penyebab cara penanganannya.
penyakit hipertensi, O
3. menjelaskan tanda dan gejala pasien sudah mulai memahami ditandai dengan bisa
hipertensi, mengulang apa yang telah disampaikan
4. menjelaskan cara pencegahan A
dan penanganan hipertensi. masalah teratasi sebagian
Ps
Intervensi dihentikan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai