2
Persalinan Normal
3
Kala I Persalinan
4
5
Fase Kala I Persalinan
7
Anamnesis
8
Tanyakan pada ibu:
9
Pemeriksaan Fisik
11
Pemeriksaan Abdomen
Dilakukan untuk:
Menentukan tinggi fundus uteri
Memantau kontraksi uterus
Memantau denyut jantung janin
Menentukan presentasi
Menentukan penurunan bagian terbawah
janin
12
1. Mengukur Tinggi Fundus
Pengukuran dilakukan pada saat
uterus tidak sedang berkontraksi
Ibu setengah duduk, tempelkan ✔
ujung pita dari tepi atas simfisis,
rentangkan mengikuti aksis/linea
mediana hingga ke puncak fundus
(lihat Gambar)
Jarak antara tepi atas simfisis ✕
pubis dan puncak fundus uteri
adalah tinggi fundus
13
2. Memantau kontraksi uterus
Gunakan jarum detik pada jam, letakkan tangan penolong di atas
uterus dan palpasi jumlah kontraksi per 10 menit.
Tentukan durasi atau lama setiap kontraksi yang terjadi.
14
Kardiotokografi
15
Pemeriksaan Letak & Presentasi
Bayi
16
Leopold I
Memeriksa bagian
tubuh bayi yang
berada di fundus
uteri
17
Leopold II
Memeriksa bagian
tubuh bayi yang
berada di lateral
korpus uteri
(punggung atau
kepala dan bokong
pada aksis
transversal ibu)
18
Leopold III
Memeriksa bagian
terbawah tubuh
bayi yang berada
di pintu atas
panggul
19
Leopold IV
Memeriksa
seberapa jauh
bagian terbawah
bayi telah
memasuki pintu
atas panggul
20
Palpasi Leopold pada Letak Lintang
21
Penilaian penurunan bagian
terbawah dengan metode lima jari
5/5: seluruh bagian terbawah teraba di atas simfisis
4/5: 1/5 bagian terbawah telah memasuki PAP
3/5: 2/5 bagian terbawah melewati PAP
2/5: 3/5 bagian terbawah telah melewati bidang
tengah rongga panggul (tak dapat digerakkan)
1/5: bagian terbawah tersisa 1 jari diatas simfisis
karena 4/5 bagian masuk ke rongga panggul
0/5: bagian terbawah janin tak dapat dipalpasi dari
luar karena seluruhnya telah berada di dasar
panggul
22
Palpasi Luar Penurunan Kepala
23
Contoh penilaian penurunan bagian
terbawah dengan palpasi
24
Penurunan
Kepala
dan
Pendataran
Serviks
25
Kamar Mandi
WHO dan Asosiasi Rumah Sakit Internasional
menganjurkan untuk tidak menyatukan
kamar bersalin dengan kamar mandi atau
toilet karena tingginya frekuensi penggunaan,
lalu lintas antar ruang, potensi cemaran
mikroorganisme, percikan air atau lantai yang
basah akan meningkatkan risiko infeksi
nosokomial terhadap ibu, bayi baru lahir dan
penolong sendiri.
26
Partograf
Kasus Ny.
Rohati/23 G1P0A0
dengan Persalinan
Normal
27
Asuhan Sayang Ibu
Memberi dukungan emosional
Mengatur posisi yang nyaman bagi ibu
Cukup asupan cairan dan nutrisi
Keleluasaan untuk mobilisasi,
termasuk untuk ke kamar kecil/toilet
Penerapan prinsip Pencegahan Infeksi
yang sesuai
28
Yang tidak dianjurkan
Kateterisasi rutin
Periksa dalam berulang kali (tanpa
indikasi yang jelas)
Melakukan lavament/clysma rutin
Mengharuskan ibu pada posisi tertentu
dan membatasi mobilisasi
Memberikan informasi yang tidak akurat
atau berlawanan dengan kenyataan
29
Mengosongkan kandung
kemih
Memfasilitasi kemajuan persalinan
Memberi rasa nyaman bagi ibu
Mengurangi nyeri saat kontraksi
Penting dalam menangani distosia bahu
Bila dilakukan sendiri, dapat mencegah
terjadinya infeksi akibat trauma atau
iritasi
30
Periksa Dalam
31
Setelah anamnesis dan pemeriksaan
1. Catatkan semua temuan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik secara teliti dan lengkap.
2. Gunakan informasi yang ada untuk menentukan
status inpartu, tahapan dan fase persalinan.
3. Tentukan ada-tidaknya masalah atau penyulit
yang harus ditatalaksana secara khusus
4. Setelah melakukan penilaian, lakukan kajian data,
buat diagnosis kerja dan rencana penatalaksanaan
5. Jelaskan temuan, diagnosis dan rencana
penatalaksanaan kepada ibu dan keluarganya
32
Pengenalan Dini Terhadap Masalah dan
Penyulit
Pada saat memberikan asuhan bagi ibu bersalin,
penolong harus selalu waspada terhadap
kemungkinan timbulnya masalah atau penyulit.
Ingat bahwa menunda pemberian asuhan
kegawat daruratan akan meningkatkan risiko
kematian dan kesakitan ibu dan bayi baru lahir.
33
Penapisan pasien:
Riwayat yang harus diperhatikan
Pernah seksio sesaria
Riwayat perdarahan berulang
Kehamilan prematur atau kurang bulan
Ketuban pecah dini
Pewarnaan mekonium pada cairan ketuban
Infeksi ante atau intrapartum
Hipertensi
Dwarfism atau tinggi badan dibawah 140 cm
34
Riwayat ...........
Gawat janin
Primipara dengan bagian terbawah masih tinggi
Malpresentasi atau malposisi
Tali pusat menumbung/terkemuka
Keadaan umum jelek atau mengalami syok
Inersia uteri atau fase laten memanjang
Partus lama atau kasep
35
Partograf
Instrumen untuk memantau kemajuan
persalinan, data untuk membuat keputusan
klinik dan dokumentasi asuhan persalinan
yang diberikan oleh seorang penolong
persalinan
36