Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK DAN KOMPONEN KURIKULUM

SERTA ANALISIS KEBUTUHAN KURIKULUM


 

DOSEN PENGAMPU: Dr. Hilmiati,


M.Pd
KELOMPOK 2
• Muhammad Madun (200106083)

• Bq. Rosida Arsyad (200106067)

• Julia Urba Swastika (200106078)

• Hidayati (200106084)

• Hardiyanti (200106085)

• Linda Rosiana (200106075)


Karakteristik Kurikulum
Depdiknas (2002) mengemukakan karakteristik KBK secara lebih rinci sebagai berikut:
• Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal. Ini mengandung pengertian bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi
menekankan kepada ketercapaian kompetensi. Artinya isi KBK pada intinya adalah
sejumlah kom petensi yang harus dicapai oleh siswa, kompetensi inilah yang
selanjutnya dinamakan standar minimal atau kemampuan dasar.
• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman. Ini artinya,
keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar. Indikator
inilah yang selanjutnya dijadikan acuan apakah kompetensi yang diharapkan sudah
tercapai atau belum. Proses pencapaian hasil belajar itu tentu saja sangat tergantung
pada kemampuan siswa. Sebab diyakini, siswa memilik kemampuan dan kecepatan
yang berbeda. KBK memberikan peLuang yang sama kepada seluruh siswa untuk
dapat mencapai hasil belajar.
Karakteristik Kurikulum
• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan da metode yang bervariasi. Artinya,
sesuai dengan keberagaman siswa, maka metode yang digunakan dalam proses pembelajaran
harus bersifat multimetode. Hal ini dimaksudkan untuk merang sang kemampuan berpikir siswa.
Bahwa belajar sebagai proses menerima informasi dari guru, dalam KBK harus ditinggalkan
Belajar adalah proses mencari dan menemukan. Belajar adalah proses mengonstruksi pengetahuan
oleh siswa. Oleh sebab itu proses pembelajaran harus bervariasi.
• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur
edukatif. Artinya, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya tekno
logi informasi, dewasa ini siswa bisa belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang
tersedia. Guru, dalam pembelajaran KBK, guru bukan sebagai satu-satunya sumber belajar. Guru
ber peran hanya sebagai fasilitator untuk mempermudah siswa belajar dari berbagai macam
sumber belajar.
• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
suatu kompetensi. Artinya, keberhasil an pembelajaran KBK tidak hanya diukur dari sejauh mana
siswa dapat menguasai isi atau materi pelajaran, akan tetapi juga bagai mana cara mereka
menguasai pelajaran tersebut. Oleh sebab itu, KBK menempatkan hasil dan proses belajar sebagai
dua sisi yang sama pentingnya.
Komponen Kurikulum
Para pemikir pendidikan mempunyai ragam dalam menentukan jumlah
komponen tersebut, meskipun pada dasarnya pemahaman dan
pengertiannya hampir sama. Subandijah (1993: 4) membagi komponen
kurikulum ke dalam :
 Tujuan
 Isi atau materi
 Organisasi atau strategi
 Media
 Komponen proses belajar mengajar
Sedangkan yang dikategorikan komponen penunjang kurikulum yaitu :
 Sistem/administrasi dan supervisi
 Pelayanan bimbingan dan penyuluhan
 Sistem evaluasi.
Kurikulum dan Silabus

Kurikulum sering disalah-mengertikan dengan silabus. Silabus (yllabus) secara khusus merupakan suatu daftar bagian
isi yang akan dinilai. Kadang-kadang, daftar dikembangkan untuk memasukkan sejumlah tujuan dan aktivitas belajar.
Tetapi, dalam literatur silabus dengan jelas menjadi suatu sub-bagian dari kurikulum dan dimasukkan ke dalam
konsep yang lebih luas. Namun, suatu organisasi termasuk ke dalam pembangunan sistem tingkat kurikulum yang
tanpa terkecuali menghasilkan dokumen-dokumen silabus, bahkan jika organisasi itu berasal dari direktorat
kurikulum atau bagian kurikulum. Biasanya, lembaga-lembaga itu adalah departemen-departemen atau Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan. Cara terbaik untuk menghindari kebingungan adalah perlunya merujuk pada
pengertian silabus sebagai dokumen kurikulum.
Analisis Kebutuhan Kurikulum
● Kebutuhan sebagai sesuatu yang urgen dalam perencanaan kurikulum, berkaitan erat dengan
pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Kebutuhan dalam konsep ini didefinisikan
sebagai actual circumstance (keadaan aktual/keadaan yang sedang diperbincangkan) dan
envisional ideal circumtance (keadaan ideal yang dicita-citakan). Atau dengan kata lain, suatu
perbedaan antara keadaan riil dan kondisi ideal.
● Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh
anak didiknya, baik dilakukan didalam maupun diluar sekolah. Pengalaman anak didik disekolah
diperoleh melalui : mengikuti pelajaran dikelas, praktek keterampilan, latihan-latihan olahraga
dan kesenian, karya wisata atau praktek di laboratorium. Menurut pandangan tradisional,
kurikulum adalah : rencana pendidikan dan pengajaran atau program pendidikan. Karena
kurikulum terdiri atas mata pelajaran tertentu yang harus diajarkan kepada siswa-i yang diambil
dari buku-buku pelajaran tertentu yang dipandang baik.
Ragam silabus bahasa
Terdapat beberapa jenis silabus yaitu sebagai berikut :
 Silabus berdasarkan keterampilan (skill-based) Isi silabus ini adalah kumpulan
kemampuan khusus yang dapat menjadi bagian dalam menggunakan bahasa.
 Silabus berdasarkan tugas( task-based) Isi pengajaran adalah suatu susunan tugas-tugas
yang kompleks dan penuh makna yang dipelajari peserta didik untuk menggunakannya
di didalam bahasa yang mereka sedang pelajari.
 Silabus berdasarkan isi( content-based) Tujuan utama dari silabus ini adalah
mengajarkan isi atau informasi dalam menggunakan bahasa yang sedang dipelajari
oleh peserta didik. Silabus ini berhubungan erat dengan informasi, sedangkan
pembelajaran bahasa berdasarkan tugas task-based menekankan kepada proses
komunikatif dan kognitif
 Pendekatan Struktural The StructuralApproach Jenis ini juga disebut dengan silabus
tatabahasa. Silabus dengan pendekatan ini memfokuskan isinya berdasarkan kerumitan
dan kesederhanaan tatabahasa.
Metodelogi kurikulum bahasa

Metodologi pengajaran, menurut Richards (1990: 35), mencakup: “kegiatan,


tugas dan pengalaman belajar yang digunakan oleh guru dalam proses
pengajaran dan pembelajaran.” Metodologi pengajaran bukanlah sederet
prinsip atau prosedur pengajaran yang baku atau pasti, melainkan sebuah
proses yang dinamis dan kreatif yang mencerminkan asumsi-asumsi
tertentu tentang bahasa (bagaimana kita dapat menggambarkan atau
berbicara tentang bahasa?), tentang profisiensi (apa yang dimaksud
dengan menguasai bahasa?), dan pembelajaran (bagaimana Cara
mengajarkan bahasa?). Metodelogi kurikulum bahasa yaitu:
 Metode Tatabahasa-Terjemahan
 Metode Langsung
 Metode Membaca
 Pendekatan Struktural
 Metode Audio-Lingual
 Metode Situasional
 Pendekatan Functional-Notional
Tujuan kurikulum bahasa

Sehingga tujuan dari analisis kebutuhan dalam


pengembangan kurikulum bahasa adalah :
 Menyediakan mekanisme pemerolehan gagasan yang
lebih luas dan menyeluruh tentang isi, rancang bangun
dan implementasi program/kurikulum bahasa arab.
 Mengenali kebutuhan bahasa umum dan khusus yang
bermanfaat bagi pengembangan maksud, tujuan, dan isi
bagi program bahasa arab.
 Menyediakan data yang berguna bagi peninjauan ulang
dan peninjauan program bahasa yang ada.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai