Anda di halaman 1dari 21

Trend dan issue

Kesehatan Perempuan
INFERTILITAS
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MATERNITAS
MATERNITAS II
Kelompok 8
Marsi Sekar Ningrum 2011311034
Rahmi Aulia Adrul 2011311013
Putri Nabila Rahmi 2011311040
Diyan R. Kurnia 2011312074
Resty Noer Syafitri 2011313002
Hania Safiira 2011312068
Table of contents
1 2 3
Introduction Our groups Our year
You
You can
can describe
describe the
the You
You can
can describe
describe the
the You
You can
can describe
describe the
the
topic
topic of
of the
the section
section right
right topic
topic of
of the
the section
section right
right topic
topic of
of the
the section
section right
right
here
here here
here here
here

4 5 6
Sports Teachers Memories
You
You can
can describe
describe the
the You
You can
can describe
describe the
the You
You can
can describe
describe the
the
topic
topic of
of the
the section
section right
right topic
topic of
of the
the section
section right
right topic
topic of
of the
the section
section right
right
here
here here
here here
here
DEFENISI

Infertilitas adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk


memiliki keturunan dimana wanita belum mengalami
kehamilan setelah bersenggama secara teratur 2-3 x /
minggu, tanpa mamakai matoda pencegahan selama 1 tahun
JENIS
 Infertilitas Infertilitas
primer
primer sekunder

bila pasangan tersebut belum bila pasangan tersebut sudah


pernah mengalami pernah melahirkan namun
kehamilan sama sekali. setelah itu tidak pernah hamil
lagi
Infertilitas tidak semata-mata terjadi kelainan pada wanita
saja. Hasil penelitian membuktikan bahwa suami
menyumbang 25-40% dari angka kejadian infertil, istri 40-
55%, keduanya 10%, dan idiopatik 10%. Hal ini dapat
menghapus anggapan bahwa infertilitas terjadi murni karena
kesalahan dari pihak wanita/istri
FAKTOR
FAKTOR YANG
YANG
MENYEBABKA
MENYEBABKA
N
N
WANITA
a. Gangguan organ reproduksi c. Kegagalan implantasi
- Infeksi vagina d. Endometriosis
- kelainan pada serviks e. Abrasi genetis
- kelainan pada uterus f. Faktor immunologis
- kelainan tuba falopi g. Lingkungan
b. Gangguan ovulasi
karena ketidakseimbangan hormonal
PRIA e. Infeksi pada saluran genital yang
a. Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi
b. Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, penyempitan pada obstruksi pada saluran
hipospadia genital
c. Abnormalitas ereksi f. Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti
d. Abnormalitas cairan semen; perubahan pH cancer
dan perubahan komposisi kimiawi
g. Abrasi genetik
MANIFESTASI
KLINIS
WANITA
WANITA

• Terjadi kelainan system endokrin


• Hipomenore dan amenore
• Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat
• Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki payudara yang
tidak berkembang,dan gonatnya abnormal
• Wanita infertil dapat memiliki uterus
• Motilitas tuba dan ujung fimbrienya dapat menurun atau hilang akibat
infeksi, adhesi, atau tumor
• Traktus reproduksi internal yang abnormal
PRIA
PRIA

• Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan


• Status gizi dan nutrisi (kekurangan protein dan vitamin tertentu)
Riwayat infeksi genitorurinaria
• Hipertiroidisme dan hipotiroid
• Tumor hipofisis atau prolactinoma
• Disfungsi ereksi berat
• Ejakulasi retrograt
• Hypo/epispadia
• Mikropenis
• Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha
• Gangguan spermatogenesis
Patofisiologi pada Wanita
Beberapa penyebab dari gangguan
infertilitas dari wanita diantaranya
• gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus
yang mengakibatkan pembentukan FSH
dan LH tidak adekuat sehingga terjadi
gangguan dalam pembentukan folikel di
ovarium.
• radiasi dan toksik yng mengakibatkan
gangguan pada ovulasi.
• Gangguan bentuk anatomi sistem
reproduksi juga penyebab mayor dari
infertilitas
• aberasi genetik yang menyebabkan
kromosom seks tidak lengkap
Patofisiologi pada pria
Beberapa penyebab dari gangguan
infertilitas dari pria diantaranya
• Abnormalitas androgen dan testosteron
• Gaya hidup memberikan peran yang besar
dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya
merokok, penggunaan obat-obatan dan zat
adiktif yang berdampak pada abnormalitas
sperma dan penurunan libido
• Konsumsi alkohol mempengaruhi masalah
ereksi yang mengakibatkan berkurangnya
pancaran sperma
• Terjadinya ejakulasi retrograt misalnya akibat
pembedahan
Pemeriksaan pada wanita
Pemeriksaan Fisik: Perkembangan seks
sekunder yang tidak adekuat ( spt distribusi ● Sitologi vagina. Pemeriksaan usap
lemak tubuh dan rambut yang tidak sesuai ). forniks vagina untuk mengetahui
Pemeriksaan sistem reproduksi perubahan epitel vagina
● ● Uji pasca senggama. Mengetahui ada
Deteksi Ovualasi (pengkajian BBT (basal
body temperature ) dan Uji lendir serviks tidaknya spermatozoa yang melewati
metoda berdasarkan hubungan antara serviks ( 6 jam pasca coital ).
pertumbuhan anatomi dan fisiologi serviks ● Biopsy endometrium terjadwal.
dengan siklus ovarium untuk mengetahui saat Mengetahui pengaruh progesterone
terjadinya keadaan optimal getah serviks dalam terhadap endometrium dan sebaiknya
menerima sperma) dilakukan pada 2-3 hr sebelum haid.
● Analisa hormon. Mengkaji fungsi endokrin ● Histerosalpinografi
pada aksis ovarium – hipofisis – hipotalamus.
● Laparoskopi
Dengan pengambilan specimen urine dan darah
pada berbagai waktu selama siklus menstruasi.
● Pemeriksaan pelvis ultrasound
Pemeriksaan pada pria
● Analisa semen
● Pemeriksan endokrin
● USG
● Biopsi testis
● Uji penetrasi sperma
● Uji hemizona
Program
Penanganan
Infertilitas
Penanganan infertilitas pada prinsipnya didasarkan atas 2 hal
yaitu :
Mengatasi factor penyebab/ etiologi
Meningkatkan peluang untuk hamil
Gangguan Ovulasi
Tindakan untuk mengatasi factor penyebab
infertilitas salah satunya adalah melakukan
induksi ovulasi (pada kasus anovulasi),
reanastomosis tuba (oklusi tuba fallopi) dan
pemberian obat-obatan secara terbatas pada
kasus factor sperma.
● induksi ovulasi : klomifen sitrat (KS) :
pemberian KS sebanyak 3 siklus (dosis
maksimal 150 mg/hari) terjadi ovulasi
selama 3-6 siklus, tetapi tidak terjadi
kehamilan,
● Gonadotropin atau laparoskopi ovarian
drilling (LOD),
● Fertilisasi In-Vitro
Faktor Sperma
● Karakteristik sperma tidak terkait
langsung dengan laju kehamilan,
tidak terdapat bukti yang cukup
kuat bahwa pengobatan varikokel
memberikan hasil yang baik
terhadap terjadinya kehamilan,
pemberian vitamin, anti oksidan dan
carnitine tidak memiliki bukti cukup
kuat terhadap kualitas sperma.
Endometriosis
● Pengertian Endometriosis. Endometriosis adalah
kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan
dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.
Jaringan yang disebut endometrium ini dapat
tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran
telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus
yang terhubung ke anus).
● Bila dijumpai endometriosis derajat minimal dan
ringan pada laparoskopi diagnostic, tindakan
dilanjutkan dengan laparoskopi operatif.
Endometriosis derajat sedang-berat merupakan
indikasi fetrilisasi in vitro.
Faktor tuba, oklusi tuba
● Tindakan laparoskopi
dianjurkan bila dijumpai
hasil pemeriksaan HSG
abnormal. Fertilisasi in
vitro memberikan luaran
yang lebih baik dalam hal
kehamilan dibandingkan
bedan rekonstruksi tuba
pada kasus oklusi tuba
bilateral
Fertilisasi in vitro (FIV)
● Tindakan fertilisasi in vitro
terutama dilakukan atas
indikasi :
● Factor sperma yang berta dan
tidak dapat dikoreksi
● Oklusi tuba bilateral
endometriosis derajat sedang-
berat
● Infertilitas idiopati yang telah
menjalani IIU 4-6x dan belum
berhasil hamil, gangguan
ovulasi yang tidak berhasil
dengan induksi ovulasi lini
pertama dan lini kedua.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai