Anda di halaman 1dari 13

TEMUAN AWAL ASSESSMENT SISTEM MONITORING &

RESPON DI SEKTOR HUTAN & LAHAN


DI KABUPATEN ACEH TAMIANG

USAID SUSTAINABLE ENVIRONMENTAL


GOVERNANCE ACROSS REGIONS (SEGAR)

2 Desember 2021

12/06/2021 1
TUJUAN ASSESSMENT

1. Mengidentifikasi berbagai sistem pemantauan/pelaporan dan respon terhadap ancaman


kehati dan penggunaan lahan berkelanjutan Kabupaten Aceh Tamiang;
2. Mengidentifikasi tantangan dan peluang pengelolaan sistem tersebut;
3. Memberikan rekomendasi agar sistem tersebut lebih efektif dan optimal, terutama dalam
aspek:
- keterhubungan (konektifitas) antar sistem,
- kemudahan akses data (data sharing),
- keterhubungan dengan sistem penegakan hukum dan pemberian insentif
(finansial & non finansial) sehingga mempermudah proses pengambilan
keputusan dan penaatan yang berbasis data yang akurat.
INSTANSI & TUPOKSI
No Instansi di Aceh Tamiang Tupoksi
Pemantauan Dumas
1. Dinas Lingkungan Hidup √ √

2. Dinas Pertanian, Perkebunan dan √ √


Peternakan
3. Dinas Komunikasi Informatika dan x √
Persandian (Pengampu SP4N LAPOR)

12/06/2021 3
TEMUAN AWAL
DI ACEH TAMIANG

Sistem Pemantauan/ Pengawasan

4
1.Kondisi sistem pemantauan/pengawasan yang ada saat ini

a. Landasan hukum untuk melakukan pemantauan/pengawasan pada umumnya masih mengacu pada
peraturan di tingkat pusat.
 Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri.
 Tidak ada regulasi tingkat daerah mengatur tentang pengawasan.

b. Pemantauan atas potensi ancaman kehati dan pelanggaran peraturan dilakukan secara berkala dan
target.
c. Sistem monitoring
 Sistem pemantauan dan data hasil pemantauan belum terkoneksi antar instansi horizontal
(DLH, Distanbunnak). Pamantauan masih dilakukan secara parsial dan belum terintegrasi.

d. Bentuk tindak lanjut jika ditemukan ancaman/pelanggaran dan keterhubungan dengan penegakan
hukum.
 Belum ada tindak lanjut yang substantif hanya bersifat rekomendasi untuk sanksi
administratof bukan untuk sanksi hukum/pidana)

12/06/2021 6
e. Kuantitas dan Kualitas Petugas
 Tugas dan fungsi yang luas sehingga proses pemantauan tidak berjalan maksimal
 Jumlah petugas yang terbatas dan kapasitas yang mesti ditingkatkan

f. Anggaran
 Tidak dianggarkan secara khusus
 Anggaran pemantauan belum menjadi prioritas

12/06/2021 7
Peluang dan tantangan yang dihadapi

Peluang Tantangan
• Sudah ada SK dan Pelaksana untuk Pokja • Revisi Tata Ruang Aceh Tamiang belum
Pusat Unggulan Perkebunan Lestari (PUPL) selesai
untuk mengkoordinasikan kegiatan lintas-
sektor, mengakomodasi komunikasi multi • Jumlah perusahaan perkebunan sawit di
pihak, pemangku kepentingan, menyatukan Aceh Tamiang cukup banyak
wilayah produksi, aktor rantai pasok dan • Potensi konflik tanah dan lahan antara
pembeli akhir yang berkomitmen untuk masyarakat, pemilik perekbunan dan
menciptakan sumber daya berkelanjutan; pemerintah
• Banyak Lembaga Nasional dan Internasional
yang bekerja di Aceh Tamiang
SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN
Penanganan Pengaduan Masyarakat
 Sudah ada SK Pengampu SP4N LAPOR di Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh
Tamiang

 SP4N LAPOR memiliki prosedur dan mekanisme sendiri dalam penerimaan dan pengaduan
masyarakat seperti tertera dalam Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013, Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2015 dan Keputusan
Bupati Aceh Tamiang Nomor 461 Tahun 2020

 Admin SP4N LAPOR di beberapa OPD belum terlalu fasih dalam merespon penanganan
pengaduan masyarakat

 Pemkab Aceh Tamiang menggunakan videotron untuk menginformasikan SP4N LAPOR di


beberapa titik-titik strategis untuk menarik perhatian masyarakat menggunakan layanan SP4N
LAPOR.
Peluang dan tantangan yang dihadapi
Peluang Tantangan
• Sudah ada SK bagi Pengampu SP4N • Banyak masyarakat belum melek
LAPOR di Dinas Komunikasi, Informatika teknologi informasi sehingga tidak optimal
dan Persandian Aceh Tamiang dalam memanfaatkan layanan pengaduan
di SP4N LAPOR
• Masih rendahnya kepercayaan masyarakat
terhadap penanganan pengaduan oleh
instansi terkait
Pertanyaan pendalaman & klarifikasi
1. Bagaimana akses data (data sharing) antara institusi dalam fungsi pengawasan dan pengelolaan
pengaduan?
2. Informasi apa yang dibutuhkan oleh instansi Bapak/Ibu dalam menjalankan fungsi
pemantauan/pengawasan dan penegakan hukum? Darimana informasi itu diperoleh?
3. Siapa saja yang menerima manfaat atau menggunakan informasi tersebut? Di mana informasi
itu tersedia?

4. Apakah institusi Bapak/Ibu membutuhkan sistem yang terkoneksi secara optimal dalam
pengawasan dan pengelolaan pengaduan agar efektif dalam penindakan dan pengambilan
kebijakan?
5. Apa saran/masukan Bapak/Ibu agar sistem monitoring/pengelolaan pengaduan yang ada
berfungsi optimal?
Terima kasih

12/06/2021 13

Anda mungkin juga menyukai