Anda di halaman 1dari 17

SPESIALIT OBAT 5

(Spesialite Obat Sistem Saraf Pusat)


OLEH
Dr. Fina Purwaningtyas, MM
• Banyaknya obat yang mempengaruhi sistem
syaraf pusat (SSP) disertai dengan penyakit
kejiwaan yang semakin kompleks, telah
mendorong berkembangnya ilmu farmakologi
bidang syaraf yang disebut neurofarmakologi.
• Obat yang mempengaruhi SSP akan
berpengaruh juga terhadap organ secara
keseluruhan.
• Stimulasi yang berlebih pada SSP akan
menimbulkan kejang dan ketidaknormalan
pada prilaku, sebaliknya depresi yang berlebih
akan menyebabkan tidak sadar, koma, bahkan
kematian.
Analgetik, Antipiretik dan Antiinflamasi
• Nyeri merupakan pertanda bahwa ada kelainan
dalam tubuh dan bagian dari proses
penyembuhan misalnya terjadi inflamasi.
• Analgetik narkotik digunakan untuk nyeri
sedang sampai berat.
• Obat ini harus dibeli dengan resep dokter,
disimpan pada tempat khusus sesuai peraturan
perundangan, dan pemakaiannya dilaporkan
pada Dinas Kesehatan setempat.
• Analgetik antipiretika merupakan penghilang
rasa sakit yang juga berfungsi untuk penurun
deman (panas).
• Antiinflamasi yang digunakan di klinik ada dua
golongan yaitu steroid (AIS) dan non steroid
(AINS).
• Antiinflamasi nonsteroid (AINS) diindikasikan
untuk nyeri pada pusat dan perifer
• kebanyakan AINS menyebabkan efek samping
kecuali meloksikam dan celecoxib karena
bekerja selektif hanya terhadap enzim
siklooksidase 2.
• Pada penyakit gout terjadi penimbunan asam
urat di persendian atau jaringan, selain terapi
obat pola makan berpengaruh terhadap kadar
asam urat sehingga harus dihindari makanan
yang mengandung purin.
• Obat yang termasuk golongan analgetik, antipiretik
dan antiinflamasi adalah:
– Analgetik narkotik: kodein, fentanil, morfin, sulfentanil,
(tramadol*).
– Analgetik antipiretik: asetosal, parasetamol, metampiron.
– Analgetik antiinflamasi (non steroid): ibuprofen,
indometasin, asam mefenamat, fenilbutazon, piroksikam,
meloksikan.
– Antipirai (antigout): alopurinol, piroksikam, kolkisin,
sulfipirazon, probenesid.
Anastetik
• Anastetik adalah obat yang digunakan untuk
meniadakan persepsi terhadap semua
rangsang.
• Anestesi umum diberikan pada tindakan operasi
besar, efek anestesi menyebabkan pasien tidak
sadar.
• Anestesi lokal diberikan lokal (topikal dan
infiltrasi) untuk menghambat konduksi sel
syaraf.
• Obat yang termasuk dalam golongan anestetik
adalah:
– Anastetika umum: isofluran, ketamin,
propofol, tiopental.
– Anastetika lokal: lidokain, buvipakain.
Antiepilepsi
• Obat antiepilepsi bekerja pada reseptor GABA
(gama amino butiric acid) sehingga terjadi
peningkatan hambatan SSP yang
menyebabkan terjadi depresi SSP.
• Obat antiepilepsi: gabapentin, karbamazepin,
fenitoin, asam valproat, defenilhidantoin,
lamotrigin, klonazeam, okskarbazepin
Antivertigo dan antimigrain
• antivertigo: betahistin, sinartizin
• antimigrain: Ergotamin, flunartizin,
sumatriptan 
Antiparkinson
• Salah satu neurotransmiter penghambat yang
berpengaruh terhadap kejadian parkinson
adalah dopamin.
• Sehingga untuk pengobatannya digunakan zat
yang yang membantu meningkatkan kadar
dopamin di SSP.
• Obat yang digunakan adalah levodopa,
selegilin, trihekaifenidil, bromokriptin,
Psikofarmaka
• Psikofarmaka merupakan obat yang
berpengaruh terhadap psikis (kejiwaan).
• Obat golongan ini dapat menyebabkan
ketergantungan sehingga penggunaannya
harus menggunakan resep dokter jangan
sampai terjadi penyalahgunaan.
• Obat yang dipakai mengatasi gangguan sistem
syaraf pusat adalah:
– Sedatif/Antiansietas/Antiinsomnia merupakan
obat yang digunakan sebagai penenang untuk
mengurangi kecemasan dan terapi sulit tidur.
– Obat-obatnya antara lain: diazepam, alprazolam,
klobazam, lorazepam, nitrazepam,
klordiazepoksid, luminal, triazolam, dan
bromazepam.
Antidepresi
• merupakan obat untuk mencegah kondisi serius
akibat depresi.
• Depresi disebabkan kekurangan neurotransmiter
perangsang norepinefrin, dopamin, atau serotonin.
• Gejala depresi mulai dari perubahan mood dan
prilaku disertai dengan perasaan frustasi dan hilang
harapan, sampai merasa tidak ada pilihan dan
berfikir bahwa bunuh diri adalah alternatif untuk
menyelesaikan masalah.
• Obat-obatnya antara lain: amitriptilin,
fluoksetin, klomipramin, setralin, dan
maprotilin.
• Antipsikosis Obat-obat yang digunakan
sebagai antipsikosis antara lain: flufenazin,
klorpromazin, klozapin, haloperidol, dan
risperidon.
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai