Anda di halaman 1dari 9

SPESIALITE OBAT 6

(Spesialite Obat Gangguan Pernafasan)

OLEH
Dr. Fina Purwaningtyas, MM
• Sistem pernafasan terdiri dari trakhea,
bronkhus, bronkhiolus, alveolus dan paru-paru.
• Sistem pernafasan berfungsi sebagai
pertukaran oksigen dan karbondioksida.
• Gangguan sistem pernafasan dapat
menyebabkan pasokan oksigen menjadi
berkurang yang mengakibatkan sesak nafas dan
gangguan lainnya.
• Penyakit sistem pernafasan yang paling banyak adalah
rhinitis, asma, dan batuk.
Rhinitis
• Rhinitis adalah radang membran mukosa hidung
ditandai dengan bersin, gatal, hidung berlendir dan
hidung tersumbat.
• Kebanyakan penyebab rhinitis adalah alergen,
penyebab lainnya adalah virus atau bakteri.
• Di masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama flu
atau influenza.
• Dekongestan seringkali disebut obat pelega
pernafasan.
• Dekongestan menyebabkan kontriksi arteriol di
mukosa hidung dan menyebabkan relaksasi
bronkhus.
• Obat antiinfluenza sering dikombinasikan
dengan antihistamin H1, kortikosteroid,
analgetik dan yang lainnya untuk mengurangi
atau menghilankan gejala yang menyertai flu.
Asma
• Asma terjadi karena bronkhokonstriksi
(menyempitnya saluran bronkhus) yang
disebabkan perangsangan syaraf parasimpatik
atau hambatan simpatik di bronkhus.
• Konstriksi bronkhus dikurangi dengan
pemberian obat agonis fenoterol); antagonis
kolinergik (ipatropim), atau golongan xantin
(teofilin).
• Kortikosteroid (prednison, deksametason,
triamsinolon) dapat ditambahkan pada terapi
asma untuk menghambat inflamasi di saluran
nafas.
• Infeksi pernafasan dapat menghasilkan mukus
(lendir), perubahan dan banyaknya sekret
menyebabkan mukus sukar dikeluarkan yang
menyebabkan gangguan pernafasan (sesak).
• Asetilsistein, karbosistein dan erdostein, dan
bromheksin merupakan mukolitik yang
berfungsi mengencerkan dahak.
• Ekspektoran (guafenisin, gliseril guaiakolat,
natrium klorida) dapat meningkatkan sekresi
di saluran pernafasan sehingga mukus mudah
dikeluarkan.
• Batuk yang tidak menghasilkan sekret disebut
batuk kering, gejalanya adalah gatal, serak
sampai suara menghilang.
• Antitusif adalah obat yang menghambat reflek
batuk di SSP, obat yang digunakan tidak
banyak yaitu kodein (golongan narkotik),
dekstrometorfan (dalam bentuk kombinasi),
dan noskapin.
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai