Anda di halaman 1dari 32

Teknologi Pengelolaan Air Limbah

Dengan Sistem Setempat


(On-Site System)
Sistem Individual

Tangki Septik Sistem Terpisah dengan Bidang Peresapan


Oleh :
Bambang Supriatna F111 13 249
Rahmat Syarif F111 13 252
S1 Teknik Sipil UNTAD
PENDAHULUAN
Pada saat ini mayoritas penduduk Indonesia, baik di perkotaan maupun di pedesaaan, masih
menggunakan sistem pengolahan air limbah sistem setempat (on-site treatment) yang adalah
fasilitas sanitasi yang berada didalam daerah persil (batas tanah yang dimiliki), berupa tangki
septik, cubluk dan MCK. Pengolahan ini dipilih karena pengolahan air limbah sistem terpusat
(off-site treatment) masih belum banyak tersedia di Indonesia.

On-Site Treatment

Off-Site
Treatment
Selain itu, sistem setempat (on-site system) juga tidak memerlukan biaya yang
besar jika dibandingkan dengan sistem terpusat (off-site system). Karena lebih
sederhana baik biaya pembangunan maupun operasional masih dapat ditanggung
oleh para pemakainya, sehingga mudah diterima dan dimanfaatkan oleh
masyarakat baik secara individual (keluarga) ataupun sekelompok masyarakat
(komunal).

Berdasarkan pengguna fasilitas/sarana, teknologi/sistem dalam pengolahan air


limbah terbagi 2 :
 Pengolahan Air Limbah Domestik Individual :
tangki septik, cubluk
 Pengolahan Air Limbah Domestik Komunal :
MCK

Dalam presentasi ini konsentrasi kami pada Sistem pengolahan air limbah
sistem setempat (on-site) domestik individual.
Pengolahan Individual
Pengolahan individual adalah pengolahan air limbah domestik yang dilakukan
secara sendiri-sendiri pada masing-masing rumah terhadap air limbah yang
dihasilkan, dengan diagram sistem penanganannya sebagai berikut:

 Dapur (cucian) Lemak (busa) Bak kontrol

 Kamar Mandi Lemak Bak Kontrol Bidang Resapan

 Air Kotor (WC) Bahan organik Septik tank

Bangunan pengolahan air limbah domestik yang dilakukan secara individual


terdiri atas :

 TANGKI SEPTIK
 BANGUNAN PERESAPAN
A. TANGKI SEPTIK
Tangki Septik merupakan bangunan
yang berfungsi sebagai penampung
air kotor/tinja yang merupakan
bahan organic, langsung dari WC
atau Urinoir. Proses yang terjadi di
dalam tangki septik tersebut adalah
proses pembusukan / penguraian
/perombakan bahan organik oleh
mikro organisme yang memerlukan
waktu minimum 3 hari. Proses
tersebut meliputi:
(i) aerobik
(ii) anaerobic

Tangki Septik Berdasarkan SNI 03 –2398-2002


Suatu ruangan yang berfungsi, menampung & mengolah air limbah Rumahtangga dengan
kecepatan alir yang lambat, sehingga memberi kesempatan untuk terjadi pengendapan
terhadap suspensi benda-benda padat & kesempatan untuk penguraian bahan-bahan organik
oleh jasad anaerobik membentuk bahan-bahan larut air & gas.
Berdasarkan jenis air limbah yang masuk ke dalamnya, Tangki Septik terbagi 2 (dua),
yaitu :

• Tangki septik dengan sistem tercampur, yang menerima air limbah lumpur tinja
dari kakus (black water) dan air limbah dari sisa mandi, mencuci ataupun kegiatan
rumah tangga lainnya (grey water).

• Tangki septik dengan sistem terpisah, yang hanya menerima lumpur tinja dari
kakus saja (black water).

Jenis air limbah yang masuk akan menentukan dimensi tangki septik yang akan
digunakan terkait dengan waktu detensi dan dimensi ruang-ruang (zona) yang berada di
dalam tangki septik

Dalam presentasi ini konsentrasi kami pada Tangki septik dengan sistem
terpisah.
KLASIFIKASI AIR LIMBAH DOMESTIK

Limbah Cair Rumah Tangga


Berdasarkan karakteristik

Blackwater (20%) Grey Water (80%)

Berdasarkan sumbernya

Toilet, WC Buangan dapur, tempat cuci,


kamar mandi

SEPTIC TANK/CUBLUK GOT/SALURAN DRAINASE


Padatan (black water) dan cairan (grey water) memerlukan dan harus diolah lebih lanjut
karena banyak mengandung bibit penyakit atau bakteri patogen yang berasal dari kotoran
(feces) manusia. Jika tidak diolah, maka dikhawatirkan air limbah dapat menularkan penyakit
kepada manusia terutama melalui air (waterborne disease). Proses pengolahan air limbah
domestik secara anaerobik di dalam tangki septik, dapat memisahkan padatan dan cairan di
dalam air limbah.
Cairan yang terolah akan keluar dari tangki septik sebagai efluen dan gas yang terbentuk akan
dilepas melalui pipa ventilasi. Sementara lumpur yang telah matang (stabil) akan mengendap
didasar tangki dan harus dikuras secara berkala setiap 2-5 tahun bergantung pada kondisi.
Efluen dari tangki septik masih memerlukan pengolahan lebih lanjut karena masih tingginya
kadar organik didalamnya.
Berdasarkan jenis pengolahan lanjutannya untuk efluennya, tangki septik dibedakan
menjadi :
 TANGKI SEPTIK dengan BIDANG RESAPAN
 TANGKI SEPTIK dengan EVAPOTRANSPIRASI
 TANGKI SEPTIK menggunakan FILTER
 TANGKI SEPTIK dialirkan pada SMALL BORE SEWERAGE
Dalam presentasi ini konsentrasi kami pada Tangki septik dengan Bidang
Resapan.
Perencanaan Tangki Septik (Sistem Terpisah)
1. Konstruksi Tangki Septik
Bentuk tangki septik tidak berpengaruh banyak terhadap efisiensi degradasi material organik
yang berlangsung didalamnya. Karenanya dapat digunakan tangki septik silinder ataupun persegi
panjang. Silinder biasanya digunakan untuk pengolahan lumpur tinja kapasitas kecil dengan
diameter min. 1,2 m dan tinggi 1,5 m (termasuk ambang batas) yang diperuntukkan untuk 1 KK.

Secara umum, tangki septik dengan bentuk persegi panjang mengikuti kriteria disain yang
mengacu pada SNI 03-2398-2002 -- tata cara perencanaan tangki septik dan sistem resapan
yang memuat istilah, definisi, dan persyaratan yang berlaku bagi pembuangan air limbah
rumah tangga untuk daerah air tanah rendah dan jumlah pemakai max. 10KK atau 50jiwa -- :
· Perbandingan panjang dan lebar adalah (2-3) : 1
· Lebar tangki min. 0,75m
· Panjang tangki min. 1,5m
· Tinggi tangki min. 1,5m (tinggi air dalam tangki + tinggi ruang bebas/ free board 0,3m)
o Kedalaman minimum, h = 1,50m (termasuk ambang batas 0,3m)
o Panjang minimum, l = 1,50 m
o Lebar minimu, b = 0,75 m
o Perbandingan panjang (l) : lebar (b) = 3 : 1 – 2 : 1
Bila panjang tangki lebih besar dari 2,4 m atau volume tangki lebih besar dari 5,6
m3, maka interior tangki dibagi menjadi 2 (dua) kompartemen yaitu kompartemen
inlet dan kompartemen outlet.
Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam perencanaan Tangki Septik:
 Dimensi Tangki Septik ditentukan berdasarkan jumlah pemakai yang akan
membebani Tangki Septik. Jumlah Pemakai max. 10 KK (1 KK=5 jiwa)
 Jumlah air kotor per kapita dapat digunakan dalam 1 hari sebesar 25 lt/orang.
 Waktu tinggal di dalam Tangki Septik, T minimum = 3 hari
 Terbuat dari bahan bangunan yang tahan terhadap asam, juga kedap air
 Pipa penyalur air limbah harus dari bahan kedap air, kemiringan 2%, min. Ø 4”
 Belokan pipa > 45° dipasang clean out atau pengontrol pipa
 Pipa inlet dan outlet dapat berupa sambungan T, tinggi outlet harus lebih rendah 5-
10cm dari inlet.
 Lantai septic tank perlu dibuat miring kearah ruang lumpur
 Pipa ventilasi Ø 2”, tinggi dari MT min. 25cm, untuk membuang gas hasil
penguraian
 Dibuat lubang pemeriksa untuk keperluan pengurasan dan keperluan lainnya
 Jarak tangki septik dan bidang resapan ke banguan 1,5m, ke sumur air bersih 10m,
dan sumur resapan air hujan 5m
 Penutup tangki septik yang terbenam ke dalam tanah maksimum sedalam 0,4m
Gambar. Pendimensian Tangki Septik Sumber SNI 03-2398-
2002
Keterangan : 1) Lubang pemeriksaan; 2) Pipa udara (ventilasi); 3) Ruang
bebas air; 4) Ruang jernih; 5) Kerak buih; 6) Lumpur

Gambar. Pendimensian Tangki Septik Sumber SNI 03-2398-


2002
Kesalahan dalam Perancangan Tangki Septik
Penempatan Pipa Outlet
Sejajar Pipa Inlet

Penempatan Pipa
Inlet sejajar Pipa
Outlet
Pipa Inlet Lebih
Rendah Dari
Outlet

Bagian Dasar
Tangki Rata
2. Material Tangki Septik

Persyaratan teknis meliputi bahan bangunan harus kuat,


tahan terhadap asam dan kedap air; bahan bangunan dapat
dipilih untuk bangunan dasar. Penutup dan pipa penyalur air
limbah adalah batu kali, bata merah, batako, beton bertulang,
beton tanpa tulang, PVC, keramik, plat besi, plastik dan besi.

Perlu diingat bahwa tangki septik harus dibuat kedap agar


cairan yang berasal dari lumpur tinja tidak merembes keluar
dari tangki sehingga berpotensi mencemari tanah dan air
tanah di sekitarnya.
3. Kapasitas Tangki Septik
Dimensi Tangki Septik ditentukan berdasarkan jumlah pemakai yang
akan membebani Tangki Septik.

Penentuan dimensi tangki septik dapat dilakukan dengan 2 (dua) :

 Perhitungan
 Tabel SNI 03-2398-2002
 PERHITUNGAN
 Debit air limbah rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:

Qrata-rata = (q x p) / 1.000 …………………………………..(1)


Dimana:
Qrata-rata : debit/kapasitas rata-rata air limbah yang akan diolah tangki septik
(m3/hari)
q : laju timbulan air limbah (liter/orang/hari)
p : jumlah pemakai (orang)
Besarnya laju timbulan air limbah bergantung pada jenis air limbah yang akan
diolah. Besarnya laju timbulan air limbah (q) bila tangki septik hanya menerima
dari kakus saja (sistem terpisah) maka q adalah merupakan gabungan dari limbah
tinja dan air penggelontoran yang besarnya antara (5-40) liter/orang/hari (Bintek,
2011):
 Waktu detensi (Td) dibutuhkan agar padatan yang terkandung di dalam air limbah
dapat terpisah dan mengendap pada dasar tangki septik.
Waktu detensi min. untuk tangki septik dengan sistem terpisah:

Td = 2,5 – 0,3 log (p-q) ³ 5 hari ……………………………(2)


Dimana:
Td : waktu detensi minimum (hari)
q : laju timbulan air limbah (liter/orang/hari)
p : jumlah pemakai (orang)

Bila rencana lokasi pembangunan tangki septik berada relatif dekat dengan sumur
atau sumber air dan tidak memungkinkan untuk menempatkan tangki septik lebih
jauh lagi, maka waktu detensi yang digunakan sebaiknya 3 (tiga) hari. Waktu detensi
ini digunakan dengan asumsi bahwa mikroba patogen akan mati bila berada di luar
usus manusia selama 3 (tiga) hari.
 Di dalam tangki septik akan terbagi beberapa zona mengikuti proses degradasi
yang terjadi.

· Zona Buih (scum) dan Gas untuk membantu mempertahankan kondisi


anaerobik di bawah permukaan air limbah yang akan diolah. Zona ini disediakan
setinggi (25-30) cm atau 20% dari kedalaman tangki.

· Zona Pengendapan sebagai tempat proses pengendapan padatan mudah


mengendap (settleable). Volume zona pengendapan (Vpengendapan) ditentukan
dengan persamaan:

Vpengendapan = Qrata-rata x Td ³ 37,5 cm³ …………………….(4)

Dimana:
Qrata-rata : Debit air limbah rata-rata yang akan diolah (m³/hari)
Td : waktu detensi (hari)
· Zona stabilisasi adalah zona yang disediakan untuk proses stabilisasi lumpur
yang baru mengendap melalui proses pencernaan secara anaerobik (anaerobic
digestion). Volume zona ini ditentukan berdasarkan kecepatan stabilisasi lumpur
dan jumlah pemakai tangki septik. Volume zona stabilisasi dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (5) yaitu:

Vstabilisasi : Rs x p …………………………………………(5)

Dimana:
Rs : kecepatan stabilisasi = 0,0425 m³/orang
p : jumlah pemakai (orang)
· Zona lumpur merupakan zona tempat terakumulasinya lumpur yang lebih
stabil dan harus dikuras secara berkala. Volume zona lumpur bergantung pada
kecepatan akumulasi lumpur, periode pengurasan dan jumlah pemakai tangki
septik. Volume zona (V lumpur) ini dapat diketahui dengan persamaa sebagai
berikut:

Vlumpur = Rlumpur x N x P ……….…………………………..(6)

Dimana:
Rlumpur : kecepatan akumulasi lumpur matang = (0,03-0,04) m 3/orang/tahun
N : frekuensi pengurasan (2-3) tahun
p : jumlah pemakai (orang)
 Tabel SNI 03-2398-2002
Tabel 1. Dimensi Tangki Septik Terpisah, Frekuensi Pengurasan 3 Tahun
No. Jumlah Zona Zona Zona Volume Dimensi Tangki Septik
Pemaka Basah Lumpur Ambang Total
Panjan Lebar Tinggi
i (KK) (m³) (m³) Bebas (m³)
g (m¹) (m¹)
(m³)
(m¹)

1 2 0,4 0,90 0,3 1,60 0,8 1,3 1,0


2 3 0,6 1,35 0,5 2,45 1,0 1,4 1,8
3 4 0,8 1,80 0,6 3,20 1,0 1,5 2,1
4 5 1,0 2,60 0,9 4,50 1,2 1,6 2,4
5 10 2,0 5,25 1,5 8,70 1,6 1,7 3,2
Sumber: SNI 03-2398-2002

1 KK = 5 jiwa
B. BIDANG RESAPAN
• Bidang resapan merupakan unit yang disediakan untuk meresapkan air limbah
ke dalam tanah, yang telah terolah atau terpisahkan padatannya (effluent) dari
tangki septik. namun, masih mengandung bahan organik dan mikroba pathogen
• Dengan adanya bidang resapan ini, diharapkan air olahan dapat meresap ke
dalam tanah sebagai proses filtrasi dengan media tanah ataupun jenis media
lainnya

Terdapat 2 (dua) jenis bidang resapan yang dapat diaplikasikan bersama


dengan tangki septik :

a. Saluran Peresapan
b.Sumur Resapan
a. Tangki Septik Dengan SALURAN PERESAPAN
Effluent dari tangki septik dialirkan
secara gravitasi ke saluran peresapan.
Saluran peresapan cocok digunakan
pada lahan yang memiliki karakteristik
:
• Kapasitas perkolasi tanah berkisar
antara (0,5-24) menit/cm dan
optimum 8 mnt/cm
• Ketinggian muka air tanah min.
0,60m di bawah dasar rencana Di fum

saluran peresap atau (1-2)m di bawah


muka tanah
• Areal lahan harus tersedia cukup
luas. Jarak horizontal dari sumber air
(seperti sumur) ≥ 10m
• Ukuran efektif butiran tanah
maksimum 0,13mm
• Untuk merencanakan dimensi Saluran Peresapan digunakan rumus :

Dimana :
Q =A.D
A = luas bidang resapan (m²)
A=b.l v = kecepatan meresap (m/hari)
D=v.p p = prosentase pori (%)
L = panjang resapan = panjang pipa
Q=b.l.D peresapan (m)
L = Q / (b . D) Q = debit air kotor (m³/hari)
b = lebar peresapan (m), lebar efektif =
40 hingga 50 cm
D = daya resap tanah (m/hari)
Saluran Resapan
b. Tangki Septik Dengan SUMUR PERESAPAN

Sumur resapan memiliki fungsi yang sama dengan saluran peresap dan
terkadang dipasang secara  seri pada ujung saluran peresap. Konstruksi
sumur peresap cocok diterapkan untuk daerah dengan karaketristik :
• Kondisi tanah yang pada bagian permukaannya kedap air sedangkan
pada bagian tengahnya tidak kedap air (porous)
• Kapasitas perkolasi tanah sebesar (3-12)mnt/cm. Sumur peresapan juga
tepat untuk lokasi dengan lahan yang terbatas
• Muka air tanah yang dalam > 2,5m dari MT. Jarak MAT min. 0,6m
namun disarankan >1,2m di bawah dasar konstruksi sumur peresapan
• Tidak membutuhkan Areal yang luas
• Untuk merencanakan dimensi Peresapan Sumuran digunakan rumus :

Q =A.D Dimana :
A = luas bidang resapan (m²)
 A = ¼ . . d²
d = diameter sumur resapan (m)
Q
  = ¼ . . d². D
h = tinggi peresapan, ditentukan berdasarkan
L = Q / (b . D) tinggi muka air tanah (m)
L = panjang resapan = panjang pipa peresapan
  4.𝑄
𝑑=

𝜋 .𝐷 Q
D
(m)
=
=
debit air kotor (m³/hari)
daya resap tanah (m/hari)
Sumur Resapan

Anda mungkin juga menyukai